WONG EDAN BAGU

WONG EDAN BAGU
SALAM RAHAYU kanti TEGUH SLAMET BERKAH SELALU DARI WONG EDAN BAGU UNTUK SEMUA PARA PENGUNJUNG BLOGGER PESONA JAGAT ALIET . . . _/\_

Minggu, 14 September 2014

MANUNGGALING KAWULA GUSTI:


(MKG) MANUNGGALING KAWULA GUSTI. ADALAH AJARAN TERTINGGI  DIJAMAN PARA WALI. YANG DI SYI’ARKAN OLEH SYEKH SITI JENAR  HINGGA TERPOPULER DAN TERFAVORIT SAMPAI DI JAMAN MODEREN SEKARANG KINI. INTI PELAJARANYA HANYA 3 HURUF SAJA. YAITU A-I-U. Apa itu A-I-U?

Mari kita simak spintas pengertiannya di bawah ini. Tapi perlu di ingat ya, bahwa postingan ini saya sajikan bukan untuk dipuji apalagi dihina namun hanya untuk bisa diketahui oleh Saudara-saudari terkasih saya, kususnya anak-anak didik saya tercinta, juga para hobi pembaca yang budiman.

Dalam kitab suci manapun telah disebutkan bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mengalami mati. Demikian pula dalam kitab suci Al Qur'an. Kematian merupakan suatu hal yang wajib bagi makhluk hidup yang ada di dunia ini. Setiap insan pun akan mengalami kematian. Kematian yang disini adalah kematian jasad (secara raga).

Namun pada hakekatnya, setiap makhluk hidup tidak akan pernah mengalami kematian. Bahkan Syekh Siti Jenar telah mengajarkan hakekat dari zikir A-I-U. Apa arti dari A-I-U?  A-I-U memiliki arti "AKU IKI URIP" (Aku Ini Hidup).

Meskipun hanya tiga huruf A-I-U, namun memiliki arti yang cukup dalam. Pasalnya, pada setiap makhluk yang telah mati, maka ia hanya kehilangan Hidupnya saja, karena Hidupnya kembali kepada Yang Maha Hidup. Setelah itu, orang tersebut akan melakukan perjalanan panjang untuk menuju ke GUSTI ALLAH tanpa hidup. Rintangan dan halangan untuk menghadap GUSTI ALLAH sangatlah banyak dan tidak mudah, sebelum mencapai hariba’an GUSTI ALLAH atau yang di dalam Islam disebut 'Inna lillahi Wa Innailaihi Rojiun' (dari ALLAH kita berasal dan akan kembali ke ALLAH).

Dalam perjalanan tersebut tidak ada lagi materi, jadi tidak mungkin kita mendapatkan kemudahan dengan menyogok seperti yang kita lakukan di dunia. Semuanya serba murni dari hasil perbuatan kita selama kita di dunia. Setelah raganya lepas dari hidupnya, maka sang raga jadi santapan bumi dan makanan cacing tanah sesuai amal perbuatanya selama di dunia, rohnya akan mengalami pengembara’an panjang, mungkin di neraka, mungkin juga di sorga, atau mungkin lagi di bawah jembatan, rumah kosong, pohon besar, bahkan mungkin menjadi momok yang menakutkan bagi orang-orang awam dan anak kecil yang kebetulan memergoki, atau di jadikan permainan acara uji nyali seperti di tv dll hingga akhirnya tiba akhir jaman untuk menghadap GUSTI ALLAH.

Nah, A-I-U adalah simbol bahwa manusia meskipun mati karena sakit atau dibunuh atau kecelaka’an atau bunuh diri, maka hanyalah kehilangan Hidupnya semata. Orang Jawa pasti sering mendengar kalimat "Urip Iku Ibarat Wong Mampir Ngombe". Nah, dalam kalimat itu kita disuruh untuk memahami dan belajar bahwa sebelumnya kita pernah hidup, dan ketika kita hidup di dunia maka kita hakekatnya adalah beristirahat sebentar.

Oleh karena itu, Syekh Siti Jenar mengajarkan bahwa hakekatnya orang hidup di dunia itu sebenarnya adalah mati. Setelah mati, maka hakekatnya kita melanjutkan perjalanan yang disebut oleh Syekh Siti Jenar bahwa manusia akan mengalami hidup yang sejati setelah proses kematiannya.
He he he . . . Uedan Tenan. NGERI BUKAN JIKA DI BAYANGKAN...?  MAKANYA JANGAN DI BAYANGKAN. KALAU CUMA DI BAYANGKAN  YA AMAT  SANGAT  MENGERIKAN...  JADI... Mulai sekarang.  Galilah Rasa yang meliputi seluruh Tubuhmu, karena di dalam tubuhmu, ada Firman Tuhan yang menjamin dunia akheratmu dan Hidup matimu. Tanpa harus melewati dan mengalami sandiwara seperti  yang tersebut diatas. KUNCINYA ADA DI HAKEKAT HIDUP... He he he . . . Edan Tenan.
Muga Bermanfa’at ya lurr,,, untuk tambah-tambah wawasan. Salam Rahayu kanti Teguh Selamat Berkah Selalu.
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
Jakarta Jumat tgl 12 Sept 2014
http://wongedanbagu.blogspot.com

http://putraramasejati.wordpress.com

Tidak ada komentar: