(MKG) MANUNGGALING KAWULA GUSTI. ADALAH AJARAN TERTINGGI DIJAMAN PARA WALI. YANG DI SYI’ARKAN OLEH SYEKH
SITI JENAR HINGGA TERPOPULER DAN
TERFAVORIT SAMPAI DI JAMAN MODEREN SEKARANG KINI. INTI PELAJARANYA HANYA 3
HURUF SAJA. YAITU A-I-U. Apa itu A-I-U?
Mari kita simak spintas pengertiannya di bawah ini. Tapi
perlu di ingat ya, bahwa postingan ini saya sajikan bukan untuk dipuji apalagi
dihina namun hanya untuk bisa diketahui oleh Saudara-saudari terkasih saya,
kususnya anak-anak didik saya tercinta, juga para hobi pembaca yang budiman.
Dalam kitab suci manapun telah disebutkan bahwa setiap
yang bernyawa pasti akan mengalami mati. Demikian pula dalam kitab suci Al
Qur'an. Kematian merupakan suatu hal yang wajib bagi makhluk hidup yang ada di
dunia ini. Setiap insan pun akan mengalami kematian. Kematian yang disini
adalah kematian jasad (secara raga).
Namun pada hakekatnya, setiap makhluk hidup tidak akan
pernah mengalami kematian. Bahkan Syekh Siti Jenar telah mengajarkan hakekat
dari zikir A-I-U. Apa arti dari A-I-U? A-I-U
memiliki arti "AKU IKI URIP" (Aku Ini Hidup).
Meskipun hanya tiga huruf A-I-U, namun memiliki arti yang
cukup dalam. Pasalnya, pada setiap makhluk yang telah mati, maka ia hanya
kehilangan Hidupnya saja, karena Hidupnya kembali kepada Yang Maha Hidup.
Setelah itu, orang tersebut akan melakukan perjalanan panjang untuk menuju ke
GUSTI ALLAH tanpa hidup. Rintangan dan halangan untuk menghadap GUSTI ALLAH
sangatlah banyak dan tidak mudah, sebelum mencapai hariba’an GUSTI ALLAH atau
yang di dalam Islam disebut 'Inna lillahi Wa Innailaihi Rojiun' (dari ALLAH
kita berasal dan akan kembali ke ALLAH).
Dalam perjalanan tersebut tidak ada lagi materi, jadi
tidak mungkin kita mendapatkan kemudahan dengan menyogok seperti yang kita
lakukan di dunia. Semuanya serba murni dari hasil perbuatan kita selama kita di
dunia. Setelah raganya lepas dari hidupnya, maka sang raga jadi santapan bumi
dan makanan cacing tanah sesuai amal perbuatanya selama di dunia, rohnya akan
mengalami pengembara’an panjang, mungkin di neraka, mungkin juga di sorga, atau
mungkin lagi di bawah jembatan, rumah kosong, pohon besar, bahkan mungkin
menjadi momok yang menakutkan bagi orang-orang awam dan anak kecil yang
kebetulan memergoki, atau di jadikan permainan acara uji nyali seperti di tv dll
hingga akhirnya tiba akhir jaman untuk menghadap GUSTI ALLAH.
Nah, A-I-U adalah simbol bahwa manusia meskipun mati
karena sakit atau dibunuh atau kecelaka’an atau bunuh diri, maka hanyalah
kehilangan Hidupnya semata. Orang Jawa pasti sering mendengar kalimat
"Urip Iku Ibarat Wong Mampir Ngombe". Nah, dalam kalimat itu kita
disuruh untuk memahami dan belajar bahwa sebelumnya kita pernah hidup, dan
ketika kita hidup di dunia maka kita hakekatnya adalah beristirahat sebentar.
Oleh karena itu, Syekh Siti Jenar mengajarkan bahwa
hakekatnya orang hidup di dunia itu sebenarnya adalah mati. Setelah mati, maka
hakekatnya kita melanjutkan perjalanan yang disebut oleh Syekh Siti Jenar bahwa
manusia akan mengalami hidup yang sejati setelah proses kematiannya.
He he he . . . Uedan Tenan. NGERI BUKAN JIKA DI
BAYANGKAN...? MAKANYA JANGAN DI
BAYANGKAN. KALAU CUMA DI BAYANGKAN YA AMAT SANGAT
MENGERIKAN... JADI... Mulai
sekarang. Galilah Rasa yang meliputi
seluruh Tubuhmu, karena di dalam tubuhmu, ada Firman Tuhan yang menjamin dunia
akheratmu dan Hidup matimu. Tanpa harus melewati dan mengalami sandiwara seperti yang tersebut diatas. KUNCINYA ADA DI HAKEKAT
HIDUP... He he he . . . Edan Tenan.
Muga Bermanfa’at ya lurr,,, untuk tambah-tambah wawasan.
Salam Rahayu kanti Teguh Selamat Berkah Selalu.
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
Jakarta Jumat tgl 12 Sept 2014
http://wongedanbagu.blogspot.com
http://putraramasejati.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar