KETAHUILAH
KESEHARIANMU DI DALAM LAKU/SPIRITUAL
Exclusif : Karya. Wong
Edan BaGu.
Luwuk Banggai Sabtu tgl
27-10-2012
WUJUDKAN
LAKUMU/SPIRITUALMU SECARA SADAR
Aku Sangat menghargai hal-hal yang membuatku dapat berkumpul
dan Turut gembira bersama orang-orang yang saling membuka diri untuk terhubung
satu sama lain antar sesama. Hidup…
Karena hal inilah. Sejak awal bulan tahung 2012. aku
memasuki dunia laku Hakekat hidup. Baik secara spiritual maupun secara umum. Di
dalam laku ini. Aku bersipat Merdeka. Merdeka dalam arti. Menyesuaikan diri
pada sikon/situasi dan kondisi yang ada…..
Jelasnya, ada kalanya saya puasa ada kalanya tidak. Ada kalanya puasa karena
terpaksa ada kalanya pula tidak puasa karena tidak terpaksa.
Ada
kalanya saya puasa = karena memang lagi ingin puasa.
Ada
kalanya tidak = karena memang lagi tidak ingin puasa.
Ada
kalanya puasa karena terpaksa = karena tidak ada yang di makan. Jadinya mau
tidak mau harus puasa.
Ada
kalanya pula tidak puasa karena tidak terpaksa = karena lagi suka makan dan ada
uang untuk itu. Dan masih banyak lagi cerita-cerita lainya yang sangat amat
ngenes jika harus di ungkap secara detil di sini. Sampai2 bohong mencuri dan
ngemis serta di Bantu oleh teman/sahabat di dalam keseharianpun pernah aku alami…dan semoga yang pernah
membantuku dalam hal ini. Mendapatkan yang lebh agung dan mulia dari Tuhan...
dunia dan akheratnya. Amin . . .
Hari demi hari. Minggu demi minggu. Bulan demi bulanpun
terlampaui. Suka duka. Susah senang dll pun
tak ada yang terabaikan dari pembelajaran di setiap tarikan napasku. Mulai dari
awal tubuh ini terbaring lelap dan mata ini terpejam tidur dan hingga terbangun
serta terjaga kembali oleh sapa’an alam. Yang tak mau terlewatkan oleh
pembelajaranku. Hingga tiba hari sabtu tgl 27-10-2012… Alhasil. Bukanlah ilmu kebal/kuat/sakti/pengasihan
atau doa2 tingkat tinggi yg hebat dan mujarab dan lain sebagainya. Melain.
Sebuah ilmu cerita pengalaman yg benar-benar nyata aku alami tanpa lewat mimpi
di dalam tidur.
CERITANYA BEGINI….
Dulu aku pernah mengalami masa kehidupan sukses dan jaya
dalam banyak hal. Mulai dari kerja gampang. Dapat uang mudah. Di hormati dan di
hargai serta di segani. Apa lagi sewaktu aku menjadi pengawal pribadi dari
salah seorang pejabat penting pada jamanya Soeharto dulu. Merdeka sekali
menurutku pada sa’at itu. Aku memperolaeh dan mendapatkan kepuasan di dalam
perjuanganku. Apa lagi. Jika aku bertemu dengan orang miskin dan bodoh serta
tersisih. Dengan mudah dan gampangnya aku berkata. Yang sabar ya teman. Jangan
menyerah. Teruslah berjuang dengan doa. Yakinlah Tuhan itu ada dan kuasa. Masih
banyak jalan menuju Roma. Dunia tak selebar daun kelor. Ada masalah pasti ada penyelesaian. Dan lain
sebagainya. Semua pengalamanku. Aku curahkan dgn merdekanya tanpa beban apapun.
Aku nasehatkan. Aku katakana. Aku ucapkan. Sambil menyodorkan uang yg di
bungkus amplop atau tidak. Sembari berkata. Ini ada sedikit uang. Mudah-mudahan
bisa membantu meringankan beban masalahmu……
Di bagian yang ini, nih. Ada kepuasan tersendiri. Ada kebangga’an tersendiri….
Secara halusnya. Terkata: aku bangga bisa membantu dan
menolong serta menghibur temanku yang sedang dalam masalah. Secara halusnya.
Terucap: tidak sia-sia Tuhan memberiku kesuksesan. Karena kesuksesan itu. Aku
bagikan bersama sesamaku dan masih banyak lagi kepuasa dan
kebangga’an-kebangga’an lainya yg tak kalah bagus indahnya dari yang tersebut
di atas….
Namun:. Setelah kesuksesan dan kejaya;anku itu. Menjadi
bagian dari masa laluku. Tidaklah demikian. Tersisih. Terombang ambing oleh api
kehidupan. Di tertawakan. Di remehkan. Di ejek2. dan masih banyak lagi keluh
kesah yang takpantas aku sebutkan satu persatu. Yang pasti… sakit. Sakit
sekali. Tidak semudah membalikan telapak tangan atau lidah. Ibaratnya, kesenggol
kerikil saja. Rasanya seperti di bacok parang/sabit. Apalagi jika sampai
menginjak kerikil. Tentu rasanya, jauh lebih sakit lagi.
Namun ada kenikmatan. Yang amat saying untuk di lewatkan
begitu saja. Yaitu. Sa’at rasa itu darang menghampiriku. Di situ. ada proses
yang tak bisa di ungkap dengan kata-kata apapun. Perlu waktu kusus. Perlu
kejelian. Perlu kesadaran dengan sesadar-sadarnya. Perlu bukan hanya sekedar.
Dan aku pesankan. Di bagian yang inilah. Bahwa saudara2ku juga. Perlu tau dan
mengalaminya sendiri. Bukan dari ceritaku atau yang lainya. Di sinilah letak
rahasia dari segala dan semuanya tentang dunia akherat dan
Pemiliknya/Penguasanya… Buktikanlah . . . Sendiri.
KESIMPULANYA BEGINI…. Sesungguhnya. Semuanya yang du
ciptakan oleh Tuhan itu. Berhakekat sama. Hanya syare’atnya saja yang berbeda.
Hanya tata lahir wujudnya saja yang tak sama. Namun kesejatianya adalah sama.
Karena bersumber dari satu yang sama. Yaitu Tuhan. Baik buruk. Siang malam.
Panas dingin. Salah benar. Kaya miskin. Jelek cantik dan lain sebagainya itu.
Akan berakhir sama dan kembali sama pula. Akan tetapi. Di dalam laku/proses
hidup. Ada seni
yang unik. Yang akan menjadi samar bahkan tak sama jika kita tidak teliti dan
jeli di dalam kesadaran.
Karena yg di sebut sadar itu. Memiliki dua sisi. Yaitu sisi
kesadaran Rasa dan sisi kesadaran perasa’an. Rasa dan perasa’an. Jelas sangat
berbeda. Karena Rasa itu pasti nyata dan iya. Sedangkan perasa’an itu.
Kira-kira tidak pasti dan belum tentu nyata. Jadi, yang di sebut Rasa itu adalah
Merasa. Sedang perasa’an itu adalah Terasa.
Tpis sekali, bukan? Bedanya antara Rasa dan Perasa’an
itu?.... ( Merasa / Terasa) hamper sama kan?
Tipiskan bedanya dan di sinilah, berlakunya pelajaran Tata Titi surti ngati-ati.
Contoh 1: Missal saya mau mukul anda di tengah2 pasar. Di
mana terdapat teman2 baik anda sedang berkumpul. Walau baru mau mukul. Baru
ngangkat tangan mau mukul. Belum sampai mendarat di wajah/pipi anda. Karena di
saksikan oleh banyak teman2 baik anda. Anda akan merasa malu. Tersinggung itu
dan ini…. Itulah perasa’an. Belum sampai. Tapi sebab akibatnya, sudah
membelenggu diri anda. Inilah Perasa’an. Nah kalau Rasa tidak seperti itu.
Kalau Rasa. Dia takan menyatu dengan tubuh anda. Jika bukti belum sampai ke
tubuh anda. Contoh 2: Sedang asyik-asyiknya anda duduk. Tiba2 anda merasa
lapar. Seketika itu pula Rasa mengajak anda makan. Lagi enak2nya pacaran. Tiba2
merasa kebelet, dan seketika itu pula Rasa akan memaksa anda untuk mencari
tempat be’ol… tidak bisa di tolak dan di hindari. Itula Rasa…
Kembali pada pokok kesimpulan. Pada hakekatnya semuanya,
segalanya itu, adalah sama. Begitupun tentang suatu hal yang di berikan oleh
Tuhan kepada cipta’anya. Tinggal bagaimana cipta’anya mengolah dan menggelar
gulungnya di dalam syare’at dan hakekatnya. Di sinilah letak Kuasa Adilnya
Tuhan. Terbukti. Tak satupun cinta’anya di bedakan bekal yg di berikanya. Bekal
penderita’an yang di berikan pada si miskin. Sama saja dengan bekal yang di
berikan kepada si kaya. Contoh: sakit kepalanya si miskin dengan sakit
kepalanya si kaya. Di mana letak bedanya. Tidak ada bedanya bukan?.... sama.
Tidak berbeda. Hanya saja. Kalau si miskin sakit kepalanya dlm keada’an tidak
punya apa2. sehingga kelihatan semuanya hingga terasa ke sekujur badan. Beras
tidak punya. Rokok tidak ada. Anak butuh biaya sekolah. Istri ngomel2 karena
pancinya kosong. Jadi terasa amat sangatlah sakit kepala tersebut. Kalau sakit
kepalanya si kaya. Karena dompetnya penuh uang dan atm. Semua terpenuhi. Segala
tercukupi. Mobil motor ada. Ngapain di pikir…. Bikin tambah sakit kepala kan. Mending hiburan.
Nyaris tak terasalah sakit kepala itu hingga sembuh…
Dengan ini: aku pesankan pada anak2 didiku. Anak2 angkatku
sebagai penerus nusa dan bangsa. Agar tidak pernah lepas dari kendali iman dan
takwa kepada Tuhan apapun sikonya dan di manapun. Jangan asal/sembrono/nggampangne/nyepele’ake
lan Adigang Adigung Adiguna serta Aja dumeh eling lan waspada banjur kelalen di
dalam berbangsa dan berneragara serta beragama. Tata-Titi-Surti ngatiati di dalam
Beribadah. Asah-Asih-Asuh di dalam bermasyarakat. Tetep-Idep-Madep-Mantep di
dalam berTuhan.
Hidup di dunia fana ini. Tidak ada yang mudah/gampang jika
tidak tau kuncinya Asal mulanya jadi…(………”………….)”
Demikianlah sekelumit Ilmu pengalaman dari perjalananku, yang
jika di jabarkan secara detil. Lumayan untuk membuat jari-jari keriting
mengetiknya. Sehingga aku buat sesimpel dan contoh semudah mungkin untuk bisa
di pahami oleh adik2ku kususnya yang sedang senang2nya belajar. Semoga ada
manfa’at bagi yang sedang mencari pengalaman sebagai bahan pertimbangan. Dari
banyaknya Kotak-Kotak yang ada di seluruh penjuru dunia laku spiritual sekarang
ini…. Bersambung ke Bagian 2. A
Sekian dan terima kasih. Salam Rahayu kanti Teguh Slamet:
Exclusif : Karya. Wong Edan BaGu
Luwuk Banggai Sabtu tgl 27-10-2012
Wong Edan BaGu…. _/\_