DI DALAM LAKU SPIRITUAL HAKEKAT HIDUP:
Oleh: Wong Edan Bagu.
(PRTP)
Jakarta Kamis tgl 18 Sept 2014
Lima Pilar Kesadaran Diri.
Kesadaran diri
adalah sebuah dasar untuk mengembangkan kecerdasan emosional. Bila Anda
sangat sadar diri terhadap semua aspek kehidupan Anda, maka Anda berpotensi
untuk menjadi cerdas secara emosional. Melalui kesadaran diri, Anda akan mampu
mengelola emosional diri sendiri untuk kebahagiaan, kesehatan, keluarga,
pekerjaan, persahabatan, karir, uang, kesejahteraan, dan mengelola hubungan
dengan setiap orang yang berada di luar intisari kehidupan Anda.
Orang-orang yang sangat sadar diri terhadap realitas
kehidupan selalu menjadi sangat cerdas untuk mengidentifikasi, mengenali, dan
mengendalikan emosi mereka sendiri serta mengenali dan merespons dengan tepat
terhadap emosi orang lain. Mereka sangat peduli untuk mengembangkan nilai-nilai
pribadi atas dasar etika, moralitas, dan integritas. Mereka selalu membangun
dan mengelola dirinya melalui standar kehidupan yang tidak berbenturan dengan
realitas sosial di sekitar mereka. Mereka sangat mencintai kehidupan dan
kemanusiaan. Oleh karena itu, nilai-nilai pribadi (personal core values) mereka
selalu mengacu kepada kebersatuan dalam keragaman dan perbedaan melalui
perilaku toleransi dan kemanusiaan yang sangat tinggi.
Dalam sebuah penelitian yang saya lakukan, saya menemukan
ada sebuah persamaan di antara orang-orang yang berkehidupan dalam kesadaran
diri tertinggi. Mereka pada umumnya berkehidupan atas dasar nilai-nilai inti
diri mereka. Secara garis besar, saya berkesimpulan ada lima pilar dasar yang
dimiliki oleh orang-orang dalam pengembangan kesadaran diri, yaitu: jujur dengan
diri sendiri, kemurnian visi dan emosi, tidak membiarkan kelemahan pribadi,
merawat kehormatan diri, dan memiliki
keunggulan spiritual.
Pilar pertama adalah jujur dengan diri sendiri. Jujur
dengan diri sendiri merupakan awal untuk mendapatkan informasi tentang diri
sendiri. Orang-orang dalam kesadaran diri selalu menyelami dirinya secara
sangat mendalam sehingga mereka menjadi sangat mengerti tentang diri sendiri.
Mereka sangat mengenal siapa dirinya, apa yang diinginkan dirinya, dan
bagaimana mewujudkan keinginan dirinya tersebut. Setelah itu, mereka selalu
mampu berdamai dengan diri sendiri melalui rasa syukur yang luar biasa terhadap
realitas kehidupan mereka. Mereka menjadi sangat tenang dan sangat sabar
menjalani realitas kehidupan mereka melalui integritas diri yang tinggi.
Pilar kedua adalah kemurnian visi dan emosi. Mereka yang
berkehidupan dalam kesadaran diri tertinggi selalu menjaga kemurnian visi
mereka dalam kestabilan emosi diri yang sangat luar biasa. Mereka selalu
konsisten dengan visinya, dan tetap patuh menjalankan kehidupannya menuju visi
melalui nilai-nilai inti kepribadian mereka. Artinya, mereka tidak pernah
tergoda oleh hal apa pun untuk merubah pandangan atau keyakinan mereka menuju
visi mereka.
Pilar ketiga adalah tidak membiarkan kelemahan pribadi.
Mereka selalu tampil sangat kuat melalui prinsip dan nilai-nilai kehidupan
mereka. Mereka berkepribadian yang sangat kokoh tak tergoncangkan oleh rayuan
dan godaan apapun. Mereka terlihat sangat percaya diri dan sangat kuat dalam
semua aspek kehidupan mereka. Mereka sangat cerdas emosional untuk tidak
memperlihatkan kelemahan pribadi mereka kepada orang lain. Mereka juga sangat
cerdas emosional untuk mengevaluasi kembali kebutuhan diri, menafsirkannya
kembali, menilainya kembali, dan menanggapinya melalui kekuatan kepribadian
yang tangguh.
Pilar keempat adalah merawat kehormatan diri. Mereka
adalah orang-orang yang sangat cerdas emosional untuk mengendalikan nasib
mereka sendiri. Mereka selalu memiliki kepribadian Mahatma Gandhi untuk kemandirian
kehidupan mereka. Apa pun tantangan hidup yang mereka alami, mereka mampu
dengan sangat cerdas untuk menginterpretasikannya ke dalam semangat yang
memperkuat kemandirian kehidupan mereka.
Pilar kelima adalah memiliki keunggulan spiritual. Orang-orang
dalam kesadaran diri tertinggi selalu berkehidupan melalui kekuatan spiritual.
Mereka mampu merasakan kekuatan besar di atas diri mereka. Mereka lebih tenang
dan sabar melalui perasaan cinta dan kasih sayang. Sebab, mereka sangat kuat
keyakinannya bahwa Sang Maha Pencipta adalah sumber cinta dan kemanusiaan. Oleh
karena itu, mereka menjadi sangat spiritual dan memiliki hubungan yang sangat
harmonis dengan Sang Pencipta dan makhluk ciptaan Tuhan secara total. ... He he
he . . . Edan Tenan.
Muga Bermanfa’at ya lurr,,, untuk tambah-tambah wawasan.
Salam Rahayu kanti Teguh Selamat Berkah Selalu.
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
http://putraramasejati.wordpress.com
http://wongedanbagu.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar