KISAH PERJALANAN ABADI ROH SUCI (HIDUP)
Oleh:
Oleh:
Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
JAKARTA SENIN 27 0KT 2014
DALAM MENGEMBALIKAN
(Menyempurnakan) ALUAMAH. SUPIYAH. AMARAH dan MUTMAINAH atau roh/ruh
yang Berbahan dari 4 anasir, yaitu: Air. Angin. Api dan Sari-sari bumi. Kepada
masing-masing asal usul sangkan paraning
dumadi. Setelah kematian datang menjemput ajal Manusia Hidup.
SALAM RAHAYU..._/\_
KESAKSIAN,,, ini,
sengaja saya jadikan tulisan agar bisa
di baca dan di ketahui oleh siapapun, terutama anak-anak didik saya yang masih
membutuhkan kesaksian-kesaksian dan pembuktian-pembuktian di dalam Laku
Spiritual Hakekat Hidup (KUNCI).
KESAKSIAN,,, ini, saya dapatkan ketika menjalankan tapa
pendem selama 7 hari 7 malam, ketika mendalami kebenaran Wahyu Panca
Ga’ib/KUNCI. Di Pertapan Keramat Ratu Kali Nyamat. Di daerah Kelet/Keling. Sambongoyod. Kec. Bangsri. Kab. Jepara jawa tengah. Sekitar
tahun 2001 yang telah lampau. Saya share disini sesuai petunjuk yang saya
dapatkan pada sa’at itu, tanpa saya kurangi dan saya tambahi serta tidak ada rekayasa,
kecuali bab pengertiannya, dengan maksud, agar mudah di pahami oleh siapapun
yang membacanya. Tujuannya, untuk menambah
wawasan bagi anak-anak didik saya, karena tinggal sejarah pengalaman ini yang
belum sempat saya wejangkan waktu masih kumpul bareng atau bertemu langsung. Semoga Bermanfaat... kanti Teguh Rahayu slamet
Berkah.
SEDULUR dan juga Anak-anaku.... ketahuilah.
Manusia telah diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang
paling sempurna. manusia dilengkapi 4 unsur yaitu: Angan-angan. Budi . Pakarti
dan Panca indera dan satu yang menjadi inti unsurnya, yaitu HIDUP, yang dalam
ilmu kejawen lebih di kenal dengan sebutan sedulur papat kalima pancer, yaitu: ALUAMAH.
SUPIYAH. AMARAH dan MUTMAINAH. Dan HIDUP Sebagai Pancernya. Angan-angan. Budi . Pakarti dan Panca indera Atau
ALUAMAH. SUPIYAH. AMARAH dan MUTMAINAH. Yang, jika di disatukan dalam sebutan,
maka menjadi tersebut roh/ruh. Dalam perjalanan prosesnya, ke’empatnya ternyata
mempunyai sifat dan tabir yang sangat unik, artinya ke’empatnya dapat saling
melengkapi untuk menuju satu titk terang yaitu cahaya Tuhan (HIDUP), namun,,,
ke’empatnya juga bisa saling tidak selaras, bahkan bisa berselisih.
Semua agama mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk menuju
Tuhannya, namun yang perlu diketahui, agama itu bukan berasal dari akal ataupun
jiwa atau naf, namun agama itu pelajaran ruh, artinya hanya ruh yang dapat
menerima pelajaran agama. dalam islam terdapat tataran sareat, torekot, hakikat,
dan ma’rifat, sebenarnya keempat tataran tersebut, sudah lengkap di dalam diri
manusia sejak manusia itu di dalam rahim, tanpa terasa setelah lahir, terdapat
berjuta hijab atau tabir yang menutup manusia untuk berkomunikasi dengan
Tuhannya. Inilah yang disebut perang terbesar, penuh dengan tipu daya, lidah
dunia tidak dapat di pegang dan dipercaya.
“Tuhan ada di mana saja” apa sebetulnya makna dari
kalimat tersebut?
Kebanyakan dari kita tidak mau menggali lebih dalam makna
dari sebuah kalimat itu. Tuhan telah meletakkan atau memasukkan sebagian kecil
dzatNya kepada setiap makhluk cipta’annya, perlu diingat,,, setiap makhluk,,,
jadi,,, apa-apa yang ada di langit dan di bumi setiap saat dan di mana saja
selalu memuji kepada Tuhan, pertanyaannya, “apakah kita setiap saat dan di
manapun kita berada selalu memuji kepada sang pencipta?”.
Agama apa saja, pasti mewajibkan umatnya untuk selalu
memuji kepada Tuhan. “Jika kita Menjaga Tuhan, maka Tuhan akan menjaga kita”
makna dari kalimat itu adalah, jika kita senantiasa selalu memuji Tuhan dengan
penuh rasa cinta, maka pasti Tuhan akan Menggandeng langkah kita. Tujuan suci
dari seorang manusia hidup di dunia ini, sebetulnya hanya satu “Bagaimana
caranya agar kita menjadi hamba yang selalu bersama CahayaNya (Manunggal
kelawan Gustine )”, timbul pertanyaan, apa tujuan diri kita sudah seperti itu?
Hanya manusia lah yang kelak akan dimintai pertanggung
jawaban, atas semua yang telah di lakukan/perbuatnya semasa hidupnya di dunia
fana ini. Bukan Ilmu kesaktian atau Amal Pahala yang akan bertanggung jawab
atas semua itu nantinya,Tetapi roh/ruh kita.
Tuhan telah selesai menciptakan jagad raya dan seisinya,
kemudian Ia menunjuk khalifah atau pemimpin di jagad raya ini, artinya posisi
kepemimpinan di dunia ini ada pada manusia.
manusia yang mana?
Tentu saja manusia yang selalu bersama dengan cahayaNya.
Siapa kah dia?
Itu sangat dirahasiakan oleh sang Pencipta. Tali cahaya
itu mengalir kepada siapa saja yang mau berjalan bersama Tuhannya menuju Tuhannya.
Artinya,,, tidak selalu dari golongan a atau b, kotak hitam atau kotak putih
yang dapat menjadi seperti itu, tapi siapa saja, asalkan ia mau. “bukan ilmu
atau usaha yang menolong kita, melainkan syafa’at (HIDUP) Cahaya Tuhan (Maha
Suci Hidup).
NO. 01
SEDULUR PAPAT:
4/Empat anasir
atau empat unsur penyusun tubuh manusia atau empat unsur penyusun alam semesta.
Manusia adalah lambang dari alam yang kecil (mikrokosmos) dan alam semesta
sebagai lambang alam yang besar (makrokosmos).
Ke’empat anasir/elemen itu ada pada darah manusia berupa:
1. Darah merah sebagai lambang semangat manusia juga
amarahnya manusia.
2. Darah kuning sebagai lambang karunia, harta benda dan
kejayaan manusia.
3. Darah hitam sebagai lambang kesabaran, kekuatan,
keabadian manusia.
4. Darah putih sebagai lambang kemulia’an, kejujuran,
kefitrahan manusia.
Adapun di alam semesta juga sama ada empat unsur yaitu :
1. Merah sebagai lambang api.
2. Kuning sebagai lambang angin.
3. Hitam sebagai lambang tanah/bumi.
4. Putih sebagai lambang air.
Semua unsur diatas bisa menjadi baik dan bisa menjadi
buruk, tergantung perilaku manusia itu sendiri. Segala nafsu dalam ajaran islam
jawa dikenal dengan istilah empat nafsu yaitu aluamah, supiyah, amarah,
mutmainah. Dalam ilmu kejawen tersebut sedulur papat. Dan,,, kekompakan dari
ke’empat nafsu tersebut, bisa
menghasilkan konsentrasi tingkat tinggi dan menjadikan manusia utama
yang sempurna.
No. 02
SIPAT-SIPAT ALUAMAH. SUPIYAH. AMARAH dan MUTMAINAH;
1. ALUAMAH.
Nafsu Aluamah sebagai perwujudan sahabat hidup manusia
yang selalu menginginkan dan mengajak manusia kearah berani membunuh dan kejam
apabila diganggu oleh orang lain disimbolkan warna hitam sebagai perwujudanya
kulit Selemah apapun manusia di dalam dirinya terdapat sifat kejam/pembunuh dan
ingin berontak maka jangan anggap orang lemah itu tidak punya keberanian untuk
membunuh. Ada pepatah cacing saja diinjak melawan apalagi manusia.
Secara ilmiah sifat Aluamah itu menjadi pertanda bahwa
setiap manusia hidup membutuhkan tanah sebagai salah satu sumber kehidupan
dengan kata lain manusia tidak makan zat tanah akan mati maka dapat di pastikan
di dalam tubuh tiap manusia mengandung dzat tanah.
2. SUPIYAH.
Nafsu Supiyah sebagai perwujudan sahabat hidup manusia
yang selalu menginginkan dan mengajak manusia kearah pemujaan terhadap
kemegahan dan kemewahan harta dan benda duniawi saja disimbolkan warna kuning
sebagai perwujudannya air kuning. Jadi seorang alim apapun di dalam dirinya ada
keinginan untuk kesenangan duniawi/kaya walaupun 0.1 % saja oleh karena itu jangan
munafik dengan harta dunia.
Secara ilmiah sifat Supiyah itu menjadi pertanda bahwa
setiap manusia hidup membutuhkan Angin/udara 02 sebagai salah satu sumber
kehidupan, dengan kata lain,,, manusia tidak menghirup udara akan mati, dapat
dipastikan di dalam tubuh tiap manusia mengandung udara 02.
3. AMARAH.
Nafsu Amarah sebagai perwujudan sahabat hidup manusia
yang selalu menginginkan dan mengajak manusia kearah politik, kecerdasan yang
cenderung sombong (pemarah, merasa pandai yang tidak mau dilampaui orang lain)
di simbolkan warna merah sebagai perwujudannya darah merah Jadi sesabar apapun
manusia di dalam dirinya terdapat sifat amarah apabila di ganggu orang lain
teramat sangat ia akan marah dan jika tidak dapat dibendung lag.
Secara ilmiah sifat Amarah itu menjadi pertanda bahwa
setiap manusia hidup membutuhkan api sebagai salah satu sumber kehidupan dengan
kata lain manusia tidak api/panas tubuh akan mati maka dapat di pastikan di
dalam tubuh tiap manusia mengandung api/suhu panas.
4. MUTMAINAH.
Nafsu Mutmainah sebagai perwujudan sahabat hidup manusia
yang selalu menginginkan dan mengajak manusia mengutamakan nafsu ibadah kepada
tuhan yang Maha Esa di simbolkan warna putih sebagai perwujudannya darah putih.
Jadi sejahat apapun manusia di dalam dirinya ada keinginan untuk berbuat baik
dan prinsifnya tidak ada orang jahat itu 100 % jahatnya.
Secara ilmiah sifat Mutmainah itu menjadi pertanda bahwa
setiap manusia hidup membutuhkan air sebagai salah satu sumber kehidupan dengan
kata lain manusia tidak minum akan mati maka dapat dipastikan di dalam tubuh
tiap manusia mengandung air.
Secara ilmu geologi bumi ini salah satu faktor yang harus
ada adalah air.
Sebagai kesempurnaan hidup manusia, maka Allah Swt
meniupkan Roh ke dalam jasad manusia yang tugasnya sebagai
Pancer/Pengendali/Pengatur/Pengarah tubuh manusia ke jalan yang dikehendaki
Allah dan manusia diberi keleluasaan untuk menggunakan ke empat Sifat tersebut
di atas sebagai pirantisarana agar mampu bertahan dan tetap hidup sebagai Insan
kamil.
Oleh karena itu apabila manusia tidak mampu mengendalikan
ke empat sabahat hidupnya tersebut maka manusia akan terombang-ambing ke dalam
jurang kehancuran. Tetapi sebaliknya apabila manusia mampu mengendalikan,
mengatur, menguasai ke empat sifat sahabatnya hidupnya dengan baik dan benar
maka manusia tersebut akan mencapai kejayaan, kebahagiaan, kemakmuran dan
kesempurnaan moralitas dalam hidupnya dan akan menjadi insan khamil yang
sempurna dan mulia di sisi Allah sang Maha pencipta alam semesta dan seisinya.
Selanjutnya yang perlu diketahui bersama bahwa dalam
konsepsi kepemimpinan sedulur papat limo pancer tidak ada jabatan wakil ketua
/wakil Roh, yang ada Roh Suci (HIDUP) sebagai pemimpin dan pengendali keadaan
di dampingi oleh roh/aluamah, supiyah, amarah, mutmainah.
SAUDARAKU.... JUGA ANAK-ANAKU.... Ketahuilah.
Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan, ada
laki-laki dan ada perempuan. Nabi pernah bersabdah “di zaman akhir kaum
perempuan akan lebih banyak daripada kaum laki-laki”. hadis ini jika di telan
mentah-mentah, tidak akan menemukan makna di dalamnya. seorang laki-laki
benar-benar dikatakan laki-laki jika ia berani berjalan untuk menemukan
kebenaran yang hakiki, jika ia berani berperang mengendalikan hawa nafsunya,
jika tidak,,, bearti dia termasuk wanita.
Ada empat nafsu seperti yang sudah saya jelaskan diatas, menyelimuti
diri manusia, empat itu pecah menjadi seluruh jagad, artinya semua di alam
semesta ini adalah bagian dari diri kita sendiri. nafsu ini terlihat baik namun sangat menjerumuskan,
nafsu ini dapat dilihat wujudnya, berwujud sama persisi dengan diri kita
sendiri, mengenakan jubah putih bersih, itu merupakan bagian dari diri kita,
yang tersebut Mutmainah, saya sebut saja nafsu ini “si putih”. si putih ini
dapat mewujudkan semua keinginan kita yang bersifat duniawi, banyak pesohor
agama yang menoleh atau terbuai pada tataran ini, termasuk saya sendiri pernah
mengalaminya, wajar saja,,, karena apa yang di inginkan dalam sekejap terkabul,
atau dengan kata lain kita menjadi sakti, tapi jangan salah,,, ini bukan jin
yang membantu, tapi bagian dari diri kita sendiri pecah dan mewujud.
Di sinilah rahasia manusia, sungguh sangat menakjubkan
Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Tataran ini sangat
samar goda’annya, tapi jika kita selalu makmum kepada HIDUP, pasti kita dapat
melewati tataran ini. Intinya hanya satu “jangan sampai kita berpaling dari
tujuan utama kita sebagai manusia”. Yaitu Maha Suci Hidup (SEMPURNA)
NO. 03
PERJALAN ABADI ROH SUCI (HIDUP)
ALAM KUBUR/BARZAH;
Manusia akan mengalami kehidupan di berbagai alam, salah
satunya adalah alam kubur atau yang disebut alam barzah. Sebenarnya,,, tidak
ada kata mati untuk seorang manusia, yang ada hanya berpindah alam untuk
mempertanggung jawabkan janji yang telah disanggupinya.
Ketika itu,,, di hari ketiga pertapa’an saya, terasa amat
sangat sunyi di malam hari, sudah waktunya mulai memanjakan mata, tiba-tiba saja kedua bola mata saya
meneteskan air mata, ketika saya menyaksikan Sejarah Perjalanan Abadi para
roh-ruh yang tidak mendapatkan syafa’at dari HIDUPnya. Sungguh teramat sangat menyedihkan, mereka
yang di alam barzah, namun mereka tak tahu jalannya, mereka tak tahu apa yang
harus di perbuat, mereka juga tak tahu tentang alam barzah yang sedang dia
alami itu, mereka sungguh kebingungan”. Ada yang berlari kian kesana dan kemari
tanpa arah tujuan, ada yang menempati pepohonan, gunung-gunung, rumah-rumah
kosong, jembatan, ada yang kehujanan, kepanasan, namun mereka tidak tau cara
melindungi dirinya, ada yang terlihat seperti burung bertengger di dahan pohon
, baby di semak-semak, ikan di rawa dan hewan-hewan lain yang menggemaskan,
oleh mata manusia yang masih hidup di dunia fana ini, lalu di burunya,
dibunuhnya dan dimakan dagingnya sebagai lauk pauk.
Sungguh saya melihatnya sangat jelas dan gamblang, mereka
mengenakan pakaian yang compang-camping, beberapa diantara mereka menuju ke
arah saya sambil memelas dan ada juga yang menangis, saya kenal salah seorang
di antara mereka, apa yang dapat saya perbuat, hanya tangis dan memohonkan
belas kasih terhadap mereka. Di sisi lain sungguh terlihat jelas bagaimana
mereka di dalam kegelapan dan sungguh kesepian, balasan dari kehidupan di dunia
sudah dimulai sejak di alam itu.
Namun sungguh menakjubkan bagi orang-orang yang mendapat
syafaat HIDUP, mereka tersenyum mengenakan pakaian yang indah dan wibawa. Bak Raja/Ratu,,, dengan gagahnya mengatarkan
roh yang berbahan dari 4 anasir dan raga/wujudnya, kembali ke asal usul sangkan
paraning dumadi. Dengan penuh tanggung jawab dan cinta kasih... Hidup
mengantarkan Sang Air pulang kepada Air hingga menjadi Sang Air kembali. Hidup mengatarkan Sang Angin
pulang kepada Angin hingga menjadi Sang Angin
kembali. Hidup mengantarkan Sang Api pulang kepada Api hingga menjadi Sang Api kembali. Hidup
mengantarkan Sang Sari-sari bumi kepada Sari-sari bumi hingga menjadi Sang
Sari-sari bumi kembali. Lalu mengembalikan Raga/Wujudnya yang terbujur di himpit
bumi, tanpa harus mengalami tersiksa
sakit karena di gerogoti cacing, ulat tanah dan binatang-binatang lainnya. Lalu
kain kapan bekas pembungkus jasad dan kapas penutup 9 lubangpun di kembalikan
ke asal usul sangkan paraning dumadi dengan amat sangat sempurna, sama persis
dan sesuai dengan yang di perintahkan oleh Hyang Maha Suci Hidup kepada Hidup.
Lalu setelah selesai... Hidup kembali menempati singgasana keabadianya yang
sempurna di dalam sang Empunya, yaitu Maha Suci Hidup.
Tak ada kesediahan, tak ada penderita’an dan sejenisnya, yang ada hanya kebahagia’an dan ketentraman
bersama Hyang Maha Suci Hidup (TUHAN).
Berbeda dengan yang tidak mendapatkan Syafa’at Hidup dan
Cahaya Ilahir rabb yaitu Maha Suci Hidup. Empat anasir atau ALUAMAH. SUPIYAH.
AMARAH dan MUTMAINAH. Di tinggalkan begitu saja Oleh Hidupnya, tanpa peduli
Hidup kembali kepada Hyang Maha Suci Hidup. Sementara... Empat anasir atau
ALUAMAH. SUPIYAH. AMARAH dan MUTMAINAH yang tersebut roh/ruh. Ditinggalkan
begitu saja, sehingga roh/ruh, kebingungan tak tentu arah tujuan, tidak bisa
berbuat apa-apa, ilmu setinggi langit tanpa guna, amal sedekah tak bisa
mengantarnya kepada kesempurna’an, hanya berlaku bagaimana makanan bekal di
perjalanan saja, yang pada suatu ketika akan habis termakan waktu. Sementara
perjalanannya masih begitu panjang dan menyiksa, hingga hari kiamat di
takdirkan oleh Tuhan... setelah selesai berhadapan dengan berbagai malaikat
yang di sesuaikan dengan amal perbuatannya. Berlanjut pada kebingungannya... Sungguh
teramat sangat menyedihkan, karena walapun mereka sudah berada di alam barzah,
namun mereka tak tahu jalannya, mereka tak tahu apa yang harus di perbuat,
mereka juga tak tahu tentang alam barzah yang sedang mereka alami itu, mereka
sungguh kebingungan. Ada yang berlari kian kesana dan kemari tanpa arah tujuan,
ada yang menempati pepohonan, gunung-gunung, rumah-rumah kosong, jembatan, ada
yang kehujanan, kepanasan, namun mereka tidak tau cara melindungi dirinya, ada
yang terlihat seperti burung bertengger di dahan pohon , baby di semak-semak,
ikan di rawa dan hewan-hewan lain yang menggemaskan, oleh mata manusia yang
masih hidup di dunia fana ini, lalu di burunya, dibunuhnya dan dimakan
dagingnya sebagai lauk pauk. Dan yang paling menyedihkan lagi, yang memburu dan
memakan dagingnya itu, adalah anak-anaknya sendiri, orang tuanya sendiri,
saudaranya sendiri, keluarganya sendiri... Nauju billahi min jalik.
Sungguh saya hanya menyaksikan kejadian-kejadian itu.
saya bisa melihat diri saya sendiri, saya melihat bagaimana seseorang
dihancurkan hingga menembus lapisan bumi yang ke tujuh, demikian
seterusnya dan seterusnya, sedikit orang
yang terbaring dan terjaga seperti hanya sedang tidur, malaikatpun tak akan
berani mengganggu apalagi menanyainya, ya,,, di sinilah letak Terlihatnya kesempurna’an
manusia, Seperti halnya Tidur menunggu hari kianat? Atau Langsung menuju
singgasana kesempurna’an yang abadi kepada Tuhannya. Yaitu Maha Suci Hidup.
Zaman kenabian dan kerasulan memang sudah ditutup,
artinya tidak ada nabi dan rasul setelah Muahammad, namun cahaya Muhammad (HIDUP),
tetap mengalir ada hingga detik ini.
Apa buktinya..?!
Buktinya sungguh sangatlah jelas, jagad raya masih tetap
berputar, tata surya masih tetap berjalan normal, matahari masih terbit dari
timur dan tenggelam di barat. Artinya jagad raya masih mempunyai As, sebagai
perputaran porosnya, masih ada orang-orang yang teraliri cahaya itu. ketika di
dunia sudah tidak ada lagi penerus tali cahaya itu, maka sungguh jagad raya
akan diakhiri.
KIAMAT ITU.... Sungguh amat sangat – sangat – sangat mengerikan, tetapi saya hanya menyaksikannya,
di mana matahari benar-benar terbit dari
arah barat dan terbenam di timur, gunung-gunung hancur dengan amat mudah,
seorang ayah dan ibu tidak akan mengenal anaknya, demikian juga sebaliknya, mereka tidak
menyadari bahwa hari itu adalah hari kiamat, sementara hewan-hewan bisa
berkumpul sesuai jenisnya, berjalan ke arah barat, yang lebih mengerikan lagi, banyak orang yang berhamburan pergi mencari
al-kitab, namun semua al-kitab benar-benar tidak ada tulisan di dalamnya,
sungguh Tuhan akan membinasakan seluruh cipta’anNya.
SEDULUR....Dan ANAK-ANAKU TERKASIH.
Titik klimaks dari kehidupan manusia, adalah ketika ia
menemui ketentraman abadi atau siksaan yang abadi, hanya ada dua pilihan. Alam
dunia merupakan alam penentuan, artinya di dunia inilah semua perjalanan untuk
hidup di alam berikutnya disaksikan, disaksikan karena sesorang hanya akan
bersaksi atas apa yang dialaminya, jelas manusia hanya dapat menyaksikan dan
yang memberi tuntunan adalah sang pemilik cahaya abadi, jadi tidak ada alasan
untuk sombong bagi seorang hamba. Dan tidak ada satupun sarana yang bisa di
gunakan untuk mengenali Hidup, kecuali dengan menggunakan KUNCInya HIDUP.
Logikanya,,, bagaimana mungkin kita bisa mengontak motor atau mobil, kalau
tidak menggunakan kotak motor atau mobil itu sendiri. Maka... anak-anak saya,
camkan ini, janganlah kau ragu, tetep idep madep mantepkan imanmu... tidak ada
jalan lain, tidak ada cara lain, sekalipun ada, kita sudah tidak punya cukup
waktu dan usia untuk mengawali perjalanan Hidup kita yang kini sudah semakin
senja... Luruhkan langkahmu, arahkan tujuanmu, kuatkan tekadmu, satukan sedulur
papatmu dan bergerak jalanlah terus, jangan berhenti walau hanya sekejap...
sedepa bahkan mungkin sehasta lagi di depanmu. Tangan Tuhan akan memelukmu
untuk tidak tergelincir dalam menujunya bersamanya... SEMOGA INI BERMANFAAT DAN
BERKAH UNTUKMU SEKALIAN ANAK-ANAK TERKASIHKU... JIKA AKU SUDAH MATI TERLEBIH
DULU SELAGI KALIAN BELUM MENCAPAI TITIKNYA. JANGAN HAWATIR... BERSAMA MAHA SUCI
HIDUP AKU AKAN SIAP BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENJEMPUT DAN MENGANTARMU HINGGA
BERHASIL MENDUDUKI TAHTA ABADI KESEMPURNA’ANMU. SALAM RAHAYU KANTI TEGUH SLAMET
BERKAH SELALU.
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
JAKARTA SENIN 27 0KT 2014