Dengan Laku Hakekat Hidup (KUNCI)
Oleh: Wong Edan Bagu.
(PRTP)
Jakarta Jumat tgl 12 Sept 2014
Sebelumnya saya pernah mengulas hal ini pada postingan
saya di websit saya http://putraramasejati.wordpress.com Dan http://wongedanbagu.blogspot.com
juga di catatan dokumen fcbook saya ini, karena masih saja banyak
Sahabat-Sahabat yang bertanya soal ini, melalui email, maka saya akan coba
mengulangnya lagi dengan lebih singkat namun tetap jelas dan mudah di pahami.
Saudara-Saudariku sekalian... Kususnya anak-anak didik saya terkasih.
Ketahuilah,,, bahwa Nol merupakan Kuncinya Laku Hakekat Hidup untuk mendekatkan
diri pada GUSTI ALLAH. Bagi pemula dalam hal meditasi atau samadhi sangatlah
sulit untuk bisa mencapai kondisi suwung atau titik Nol. Tetapi bagi yang sudah
pernah mengalaminya, maka akan dengan mudah mencapai kondisi Nol karena sudah
hafal betul dengan cara untuk mencapai kondisi tersebut.
Mengapa harus kondisi Nol..? Pada kondisi pikiran yang
Nol, manusia sudah tidak terpikirkan lagi pada kebutuhannya, angan-angannya,
keinginannya, nafsunya dan lain sebagainya. Otak menjadi istirahat. Seorang
teman pernah berkata mengenai kondisi Nol itu dengan mengatakan,"meneng
tanpa mikir iku susah."(berdiam diri dalam meditasi tanpa memikirkan
apapun, itu sulit).
Kuncinya adalah berlatih secara kontinyu. Dengan begitu,
maka kondisi itu akan bisa dirasakan setiap manusia. Langkah yang harus
ditempuh adalah carilah posisi duduk yang relaks dan usahakan badan tegak.
Sebelum melakukannya, mintalah perlindungan dan pengayoman terlebih dulu pada
GUSTI ALLAH. (Palungguh hingga plong lalu Panyuwun) Kusus untuk anak-anak didik
saya, Cara ini seperti yang sudah saya Ajarkan. Palungguh hingga plong lalu
Panyuwun, Terus pejamkan mata, baru Patrap KUNCI.
Setelah itu, pejamkanlah mata. Saat Anda memejamkan mata
(Dalam Patrap KUNCI), maka pikiran Anda akan bergerak kesana-kemari. Umumnya,
ketika berdiam diri pikiran akan menggoda dengan mengatakan berbagai kewajiban
yang harus kita lakukan. Contohnya: "uang sekolah belum dibayar",
"susunya anak sudah habis", "waktunya membayar hutang" teringat
pacar/istri dan lain sebagainya yang menggoda konsentrasi kita untuk menuju ke
titik nol.
Kalau Anda mendapat godaan seperti itu, maka biarkanlah
pikiran itu bercerita sepuasnya. Tetapi Anda jangan berlarut-larut mendengarkan
perkataannya. Yang penting Anda mengetahui kewajiban yang harus Anda lakukan
dari apa-apa yang dikatakan pikiran. Setelah tahu semua yang dikatakan pikiran,
maka kendalinya ada pada diri Anda. Mau asyik mikirin itu, apa mau lanjut dalam
meditasi.
Jika sudah mengetahui semuanya, namun tidak bisa di
kendalikan juga, masih tetep asyik bercengkrama disitu, maka katakan dengan
tegas pada pikiran Anda,"SEMUANYA
DIAM..!!!". Maka Anda akan kembali lagi ke titik konsentrasi. Dalam
konsentrasi itu tidak ada lagi yang Anda pikirkan. Semuanya tertuju pada satu
titik. Tidak ada lagi permasalahan duniawi. Yang ada hanya keinginan untuk
mendekatkan diri pada GUSTI ALLAH.
Pada saat itulah, Anda akan lebih berkonsentrasi secara
intens lagi. Konsentrasi yang terbilang lebih dalam sehingga Anda tidak lagi
merasa digigit nyamuk atau gatal pada kulit Anda. Semuanya terasa mati. Lambat
laun kesadaran Anda akan berkurang dan Anda bak merasa ngantuk tetapi tidak
tertidur. Apabila diteruskan, maka Anda akan mencapai titik nol dimana hanya
ada Rasa ketentraman dan kedamaian yang dalam... Jika Anda tidak Terlena dan
asyik dengan ketentraman dan kedamaian itu, maka Anda akan menyaksikan, bahwa
pada sa’at itu yang ada hanya Anda dan Guru Sejati Anda. Selanjutnya,,,
Terserah Anda ... He he he . . . Edan Tenan.
Muga Bermanfa’at ya lurr,,, untuk tambah-tambah wawasan.
Salam Rahayu kanti Teguh Selamat Berkah Selalu.
Ttd:
Wong Edan Bagu
Putera Rama Tanah Pasundan
http://wongedanbagu.blogspot.com
http://putraramasejati.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar