WONG EDAN BAGU

WONG EDAN BAGU
SALAM RAHAYU kanti TEGUH SLAMET BERKAH SELALU DARI WONG EDAN BAGU UNTUK SEMUA PARA PENGUNJUNG BLOGGER PESONA JAGAT ALIET . . . _/\_

Minggu, 28 Oktober 2012

“FILOSOFI FAKTA ILMU NYATA. Bagian 1. A”




KETAHUILAH KESEHARIANMU DI DALAM LAKU/SPIRITUAL
Exclusif : Karya. Wong Edan BaGu.
Luwuk Banggai Sabtu tgl 27-10-2012

WUJUDKAN LAKUMU/SPIRITUALMU SECARA SADAR
Aku Sangat menghargai hal-hal yang membuatku dapat berkumpul dan Turut gembira bersama orang-orang yang saling membuka diri untuk terhubung satu sama lain antar sesama. Hidup…
Karena hal inilah. Sejak awal bulan tahung 2012. aku memasuki dunia laku Hakekat hidup. Baik secara spiritual maupun secara umum. Di dalam laku ini. Aku bersipat Merdeka. Merdeka dalam arti. Menyesuaikan diri pada sikon/situasi dan kondisi yang ada…..

Jelasnya, ada kalanya saya puasa ada kalanya tidak. Ada kalanya puasa karena terpaksa ada kalanya pula tidak puasa karena tidak terpaksa.
Ada kalanya saya puasa = karena memang lagi ingin puasa.
Ada kalanya tidak = karena memang lagi tidak ingin puasa.
Ada kalanya puasa karena terpaksa = karena tidak ada yang di makan. Jadinya mau tidak mau harus puasa.
Ada kalanya pula tidak puasa karena tidak terpaksa = karena lagi suka makan dan ada uang untuk itu. Dan masih banyak lagi cerita-cerita lainya yang sangat amat ngenes jika harus di ungkap secara detil di sini. Sampai2 bohong mencuri dan ngemis serta di Bantu oleh teman/sahabat di dalam keseharianpun  pernah aku alami…dan semoga yang pernah membantuku dalam hal ini. Mendapatkan yang lebh agung dan mulia dari Tuhan... dunia dan akheratnya. Amin . . .

Hari demi hari. Minggu demi minggu. Bulan demi bulanpun terlampaui. Suka duka. Susah senang dll pun tak ada yang terabaikan dari pembelajaran di setiap tarikan napasku. Mulai dari awal tubuh ini terbaring lelap dan mata ini terpejam tidur dan hingga terbangun serta terjaga kembali oleh sapa’an alam. Yang tak mau terlewatkan oleh pembelajaranku. Hingga tiba hari sabtu tgl 27-10-2012… Alhasil.  Bukanlah ilmu kebal/kuat/sakti/pengasihan atau doa2 tingkat tinggi yg hebat dan mujarab dan lain sebagainya. Melain. Sebuah ilmu cerita pengalaman yg benar-benar nyata aku alami tanpa lewat mimpi di dalam tidur.

CERITANYA BEGINI….
Dulu aku pernah mengalami masa kehidupan sukses dan jaya dalam banyak hal. Mulai dari kerja gampang. Dapat uang mudah. Di hormati dan di hargai serta di segani. Apa lagi sewaktu aku menjadi pengawal pribadi dari salah seorang pejabat penting pada jamanya Soeharto dulu. Merdeka sekali menurutku pada sa’at itu. Aku memperolaeh dan mendapatkan kepuasan di dalam perjuanganku. Apa lagi. Jika aku bertemu dengan orang miskin dan bodoh serta tersisih. Dengan mudah dan gampangnya aku berkata. Yang sabar ya teman. Jangan menyerah. Teruslah berjuang dengan doa. Yakinlah Tuhan itu ada dan kuasa. Masih banyak jalan menuju Roma. Dunia tak selebar daun kelor. Ada masalah pasti ada penyelesaian. Dan lain sebagainya. Semua pengalamanku. Aku curahkan dgn merdekanya tanpa beban apapun. Aku nasehatkan. Aku katakana. Aku ucapkan. Sambil menyodorkan uang yg di bungkus amplop atau tidak. Sembari berkata. Ini ada sedikit uang. Mudah-mudahan bisa membantu meringankan beban masalahmu……



Di bagian yang ini, nih. Ada kepuasan tersendiri. Ada kebangga’an tersendiri….
Secara halusnya. Terkata: aku bangga bisa membantu dan menolong serta menghibur temanku yang sedang dalam masalah. Secara halusnya. Terucap: tidak sia-sia Tuhan memberiku kesuksesan. Karena kesuksesan itu. Aku bagikan bersama sesamaku dan masih banyak lagi kepuasa dan kebangga’an-kebangga’an lainya yg tak kalah bagus indahnya dari yang tersebut di atas….

Namun:. Setelah kesuksesan dan kejaya;anku itu. Menjadi bagian dari masa laluku. Tidaklah demikian. Tersisih. Terombang ambing oleh api kehidupan. Di tertawakan. Di remehkan. Di ejek2. dan masih banyak lagi keluh kesah yang takpantas aku sebutkan satu persatu. Yang pasti… sakit. Sakit sekali. Tidak semudah membalikan telapak tangan atau lidah. Ibaratnya, kesenggol kerikil saja. Rasanya seperti di bacok parang/sabit. Apalagi jika sampai menginjak kerikil. Tentu rasanya, jauh lebih sakit lagi.

Namun ada kenikmatan. Yang amat saying untuk di lewatkan begitu saja. Yaitu. Sa’at rasa itu darang menghampiriku. Di situ. ada proses yang tak bisa di ungkap dengan kata-kata apapun. Perlu waktu kusus. Perlu kejelian. Perlu kesadaran dengan sesadar-sadarnya. Perlu bukan hanya sekedar. Dan aku pesankan. Di bagian yang inilah. Bahwa saudara2ku juga. Perlu tau dan mengalaminya sendiri. Bukan dari ceritaku atau yang lainya. Di sinilah letak rahasia dari segala dan semuanya tentang dunia akherat dan Pemiliknya/Penguasanya… Buktikanlah . . . Sendiri.

KESIMPULANYA BEGINI…. Sesungguhnya. Semuanya yang du ciptakan oleh Tuhan itu. Berhakekat sama. Hanya syare’atnya saja yang berbeda. Hanya tata lahir wujudnya saja yang tak sama. Namun kesejatianya adalah sama. Karena bersumber dari satu yang sama. Yaitu Tuhan. Baik buruk. Siang malam. Panas dingin. Salah benar. Kaya miskin. Jelek cantik dan lain sebagainya itu. Akan berakhir sama dan kembali sama pula. Akan tetapi. Di dalam laku/proses hidup. Ada seni yang unik. Yang akan menjadi samar bahkan tak sama jika kita tidak teliti dan jeli di dalam kesadaran.

Karena yg di sebut sadar itu. Memiliki dua sisi. Yaitu sisi kesadaran Rasa dan sisi kesadaran perasa’an. Rasa dan perasa’an. Jelas sangat berbeda. Karena Rasa itu pasti nyata dan iya. Sedangkan perasa’an itu. Kira-kira tidak pasti dan belum tentu nyata. Jadi, yang di sebut Rasa itu adalah Merasa. Sedang perasa’an itu adalah Terasa.
Tpis sekali, bukan? Bedanya antara Rasa dan Perasa’an itu?.... ( Merasa / Terasa) hamper sama kan? Tipiskan bedanya dan di sinilah, berlakunya pelajaran Tata Titi surti ngati-ati.

Contoh 1: Missal saya mau mukul anda di tengah2 pasar. Di mana terdapat teman2 baik anda sedang berkumpul. Walau baru mau mukul. Baru ngangkat tangan mau mukul. Belum sampai mendarat di wajah/pipi anda. Karena di saksikan oleh banyak teman2 baik anda. Anda akan merasa malu. Tersinggung itu dan ini…. Itulah perasa’an. Belum sampai. Tapi sebab akibatnya, sudah membelenggu diri anda. Inilah Perasa’an. Nah kalau Rasa tidak seperti itu. Kalau Rasa. Dia takan menyatu dengan tubuh anda. Jika bukti belum sampai ke tubuh anda. Contoh 2: Sedang asyik-asyiknya anda duduk. Tiba2 anda merasa lapar. Seketika itu pula Rasa mengajak anda makan. Lagi enak2nya pacaran. Tiba2 merasa kebelet, dan seketika itu pula Rasa akan memaksa anda untuk mencari tempat be’ol… tidak bisa di tolak dan di hindari. Itula Rasa…

Kembali pada pokok kesimpulan. Pada hakekatnya semuanya, segalanya itu, adalah sama. Begitupun tentang suatu hal yang di berikan oleh Tuhan kepada cipta’anya. Tinggal bagaimana cipta’anya mengolah dan menggelar gulungnya di dalam syare’at dan hakekatnya. Di sinilah letak Kuasa Adilnya Tuhan. Terbukti. Tak satupun cinta’anya di bedakan bekal yg di berikanya. Bekal penderita’an yang di berikan pada si miskin. Sama saja dengan bekal yang di berikan kepada si kaya. Contoh: sakit kepalanya si miskin dengan sakit kepalanya si kaya. Di mana letak bedanya. Tidak ada bedanya bukan?.... sama. Tidak berbeda. Hanya saja. Kalau si miskin sakit kepalanya dlm keada’an tidak punya apa2. sehingga kelihatan semuanya hingga terasa ke sekujur badan. Beras tidak punya. Rokok tidak ada. Anak butuh biaya sekolah. Istri ngomel2 karena pancinya kosong. Jadi terasa amat sangatlah sakit kepala tersebut. Kalau sakit kepalanya si kaya. Karena dompetnya penuh uang dan atm. Semua terpenuhi. Segala tercukupi. Mobil motor ada. Ngapain di pikir…. Bikin tambah sakit kepala kan. Mending hiburan. Nyaris tak terasalah sakit kepala itu hingga sembuh…

Dengan ini: aku pesankan pada anak2 didiku. Anak2 angkatku sebagai penerus nusa dan bangsa. Agar tidak pernah lepas dari kendali iman dan takwa kepada Tuhan apapun sikonya dan di manapun. Jangan asal/sembrono/nggampangne/nyepele’ake lan Adigang Adigung Adiguna serta Aja dumeh eling lan waspada banjur kelalen di dalam berbangsa dan berneragara serta beragama. Tata-Titi-Surti ngatiati di dalam Beribadah. Asah-Asih-Asuh di dalam bermasyarakat. Tetep-Idep-Madep-Mantep di dalam berTuhan.
Hidup di dunia fana ini. Tidak ada yang mudah/gampang jika tidak tau kuncinya Asal mulanya jadi…(………”………….)”
Demikianlah sekelumit Ilmu pengalaman dari perjalananku, yang jika di jabarkan secara detil. Lumayan untuk membuat jari-jari keriting mengetiknya. Sehingga aku buat sesimpel dan contoh semudah mungkin untuk bisa di pahami oleh adik2ku kususnya yang sedang senang2nya belajar. Semoga ada manfa’at bagi yang sedang mencari pengalaman sebagai bahan pertimbangan. Dari banyaknya Kotak-Kotak yang ada di seluruh penjuru dunia laku spiritual sekarang ini…. Bersambung ke Bagian 2. A

Sekian dan terima kasih. Salam Rahayu kanti Teguh Slamet:
Exclusif : Karya. Wong Edan BaGu
Luwuk Banggai Sabtu tgl 27-10-2012

Wong Edan BaGu…. _/\_

“FILOSOFI FAKTA ILMU NYATA. Bagian 1. B”



Mencapai Sebuah Kesuksesan

Exclusif : Karya. Wong Edan BaGu.
Luwuk Banggai Sabtu tgl 27-10-2012

Wujudkan Mimpimu

“kenyataan kerap kali berawal dari mimpi”

Mewujudkan mimpi perlu proses yang panjang dan perlu kesabaran. Tidak ada yang akan membawa perubahan pada wajah dunia kecuali orang-orang yang bercita-cita tinggi dari keinginan yang terbangun sempurna. Bentuklah mimpi untuk menciptakan kendali pikiran dan melatihnya merancang rencana yang akan dilkakukan. Sungguh menjadi keharusan kita, senantiasa menghubungkan mimpi dengan Allah SWT baik dalam pencarian atau tujuan.

Ø Setiap pria dan wanita sukses adalah pemimpi-pemimpi besar. Mereka berimajinasi tentang masa depan mereka. Berbuat sebaik mungkin dalam segala hal, dan bekerja setiap hari menuju misi jauh kedepan yang menjadi tujuan mereka (Brian Tracy).

 Tak ada rahasia muntukØ menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan., kerja keras dan mau balajar dari kegagalan (General Collin Power).

Ø Sukses sering datang pada mereka yang beani bertindak dan jarang menghampiri penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi (Jawaharlal Nehru).
“Alif Laam Raa. (ini adalah) kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita menuju cahaya yang terang benderang dangan idzin Rabb mereka. (yaitu) menuju jalan Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Terpuji.” (QS., Ibrahim (14):1)


Memang Tidak Mudah

“mencapai suatu kesuksesan tak semudah membalikan telapak tangan”

Allah melatih kita untuk selalu berusaha, tetapi hendaklah kita juga tidak mempersulitnya. Lakukan semua dengan daya dan upaya yang maksimal. Janagn menyerah sebelum semua pintu kita masuki. Kita juga harus yakin bahwa ketika pintu yang satu tertutup maka pintu yang lain akan terbuka lebar untuk kita. Memang kita harus bersakit-sakit dan berenang-renang dahuluhingga kita mencapai ujung yang kita harapkan. Dan tiap-tiap prestasi yang kita raih akan bermakna lebih ketika kita melalui tahapan kesulitan. Jangan berhenti berhenti berusaha walau cobaan terus menghadang, karena akan banyak makna yang kita dapatkan.

“Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kafir”. (QS. Yusuf (12):87).



Kegagalan

“Hanya mereka yang berani gagal yang dapat meraih keberhasilan” (Robert F. Kennedy)
Gagalkan bukan bararti menutup jalan masa depan kita. Seharusnya kita merasa beruntung masih mendapatkan kegagalan, karena dengan begitu kita dapat mencapai kebahagiaan. Justru kegagalan merupakan awal dari masa depan yang kita idamkan. Mari kita belajar dari kegagalan dan selalu memaknainya. Kegagalan yang diberikan Allah harus kita manfaatkan sebagai ajang instropeksi diri.

 Kegagalan tidak diukur dariØ apa yang telah anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi. (Orison Swett Marden).

 Kegagalan dapat dibagiØ menjadi dua sebab. Yakni orang yang berfikir tanpa bertindak dan orang yang bertindak tanpa berfikir. (W.A. Nance).

“Dan sesungguhnya Kami akan benar-benar menguji agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kamu”. (QS. Muhammad (47):31).


Allah Pasti Menolong

Semua yang Allah berikan kepada kita adalah sudah dijelaskan dalam Kitab Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah bahwa semua yang diberikan_Nya bermanfaat bagi kita. Tidak ada suatu kebaikan melainkan Allah menunjukkan kepada kita dan tidak ada suatu kejelekan melainkan Allah mengingatkannya kepada kita. Ketika kita sudah merasa payah dalam menggapai masa depan. Bersabarlah…! Ketika tangan ini letih menggapai cita-cita, maka bertakbirlah. Kerika pundak kita tak kuasa menahan amanah, maka bersujudlah. Ketika wajah ini penat memikirkan dunia, maka berwudlulah, ihklaskan semuanya dan mendekatlah kepada-Nya. Agar kau tertunduk disaat yang lain angkuh, agar kau tetap tegar disaat yang lain runtuh, agar kau berdiri disaat yang lain terjatuh.
“Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu, demngan sedikit ketakutan, kalparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah (2):155).


Masa Depan di Tanganmu

Allah menghendaki kemudahan bagi kita dan kita mengupayakan segalanya ditangan kita. Impikan masa depan yang gemilang. Jangan puas dengan hal yang biasa, umum dan rata-rata, prestasi yang biasa, teman-teman yang biasa, keadaan yang biasa, lingkungan yang biasa. Berusahalah menemukan apa yang membuat kamu unik dan ahli. Ingatlah, kamu adalah makhluk Allah yang diciptakan dengan segala kesempurnaan, bahkan saat kamu merasa kamu biasa-biasa saja. Situasi apapun bisa kita perbaiki dengan melakukan sesuatu yang berarti. Masa depan ada di tanganmu. Sejauh mana kamu mampu meraihnya dengan keyakinan, cara pandang dan berfikir kamu….?

Ø Kita menilai diri kita dengan mengukur dari apa yang kita rasa mampu untuk kerjakan. Orang lain mengukur kita dari apa yang telah kita lakukan. (Henry Wadsworth Longfellow).

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS. Ar-Ra’d (13);11).
Masa Lalu Bukanlah Patokan Masa Depan

“Masa lalu adalah sejarah yang akan menjadi cermin untuk masa depan”
Kenapa kita harus melakukan semuanya dengan baying-bayang masa lalu. Toh kalau akhirnya hanya akan menjadikan pengaruh negative buat kesuksesan kita. Pengalaman dimasa lalu bisa membuat orang bertindak dengan cara yang aneh tanpa disadari. Bahkan ketika dia menyadari potensi yang ada pada dirinya, dia tidak menggunakan sebaik mungkin, hanya karena terlalu sibuk menyesali masa lalu. Lalu yang pasti kita tidak akan menjadi “seseorang” apabia kita terus belajar dari masa lalu.

 JanganØ melihat masa lalu dengan penyesalan, jangan pula melihat masa depan dengan ketakutan. Tapi lihatlah sekitarmu dengan penuh kesadaran. (James Thuber).

“Termasuk kesempurnaan islam seseorang apabila Ia meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya”. (HR. At-Tirmidzi).


Bukan Cuma Do’a

“Do’a kita tidak akan dakabulkan-Nya, tanpa kita mengupayakan apa yang kita panjatkan dalam do’a tersebut”
Do’a adalah seruan dari bawah ke atas, dan tidak di hadapkan kecuali kepada Dzat yang kekuasaannya melebihi kekuasaan yang berdo’a. yang dipanjatkan dari hamba kepada penguasa. Memiliki tekad yang kuat dalam mewujudkan masa depan. Sebuah usaha yang dilakukan secara continyu, terlebih dengan di iringi do’a yang tak mengenal lelah. Merupakan permulaan dari segala sesuatu, karena kemenangan hanya milik orang yang mau berdo’a dan berusaha.
“Sungguh seandainya salah seorang diantara kalian mencari kayu bakar dan memikul ikatan kayu itu, maka itu lebih baik dari pada Ia meminta-minta kepada seorang, baik orang itu memberinya atau tidak.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Jangan Puas Dulu

Dunia memang hanya tempat singgah sementara, tapi untuk mencapai dunia kita harus merasa bahwa kita aka hidup seribu tahun lagi, sehingga apa yang kita upayakan selalu lebih giat. Demikian pula ketika kita beribadah, kita harus beranggapan bahwa hidup kita akan berakhir hari ini. Kedua-duanya akan membuat kita tidak puas. Ketidak puasan kadang menuntut kita untuk melakukan lebih dari apa yang telah kita kerjakan dan dapatkan. Akan tetapi, ketidakpuasan cenderung membuat kita berfikir lebih maju. Dengan ketidakpuasan kita selalu berusaha mendayagunakan seluruh kekuatan diri untuk pencapaian yang lebih baik lagi. Lebih…..3X dan lebih. Ketidakpuasan bukan berarti kita tidak menikmati apa yang sudah kita dapatkan. Akan tetapi ketidakpuasan lebih kepada keinginan kita untuk memenuhi dahaga akan sesuatu. Dahaga akan memperoleh ilmu dunia dan akhirat. Dan kita hanya boleh tidak puas pada tiga hal saja, yaitu:
1) Mengenal Allah
2) Menambah Keimanan
3) Mencari Ilmu Pengetahuan.

“Ambillah kesempatan lima sebelum lima: mudamu sebelum tua, sehatmu sebelum sakit, kayamu sebelum melarat, hidupmu sebelum matimu dan senggangmu sebelum sibukmu.” (HR. Hakim dan Baihaqi)….. Bersambung ke Bagian 2. B


Sekian dan terima kasih. Salam Rahayu kanti Teguh Slamet:
Exclusif : Karya. Wong Edan BaGu
Luwuk Banggai Sabtu tgl 27-10-2012

Wong Edan BaGu…. _/\_


 

Rabu, 25 April 2012

Percaya dulu baru Yakin atau Yakin dulu baru Percaya:


ngudidayanerasa.blogspot.comAdakah yang pernah merasakan kebingungan atas suatu pilihan? Tulisan ini sebenarnya akan membahas masalah TIP SIMPLE MENGHADAPI RASA BINGUNG ATAS SUATU PILIHAN, tapi mengapa judul postinganya “Percaya dulu baru Yakin atau Yakin dulu baru Percaya?” dari judul postingan yang membingungkan ini justru bisa menjadi TIP SIMPLE MENGHADAPI RASA BINGUNG ATAS SUATU PILIHAN. Sebagain orang sering kali mengalami kebingungan jika dihadapkan dengan pilihan kalimat dengan komposisi kata yang sama namun susunannya berbeda. Misalnya saja kalimat Percaya dulu baru Yakin atau Yakin dulu baru Percaya.


Antara Percaya dulu baru Yakin atau Yakin dulu baru Percaya, mana yang anda terapkan dalam hidup anda? Mungkin ada yang Percaya dulu baru yakin dan ada pula yang Yakin dulu baru Percaya, tapi ada pula yang masih bingung mau pakek yang mana yah? Antara yakin dan percaya sebenarnya tidak sama, keduanya beda tapi mirip, keduanya inilah yang sebenarnya termasuk salah satu factor yang mempengaruhi itensitas rasa bingung dalam diri anda. Ibarat organ tubuh manusia, Yakin itu adalah Hati dan Percaya itu adalah Otak. Maksudnya, Keyakinan itu adalah sesuatu yang menyangkut masalah hati sedangkan Keperyaan itu merupakan sesuatu yang menyangkut pikiran dalam otak kita. Jika anda bertanya mana yang lebih dulu antara percaya dan yakin? Itu berarti anda bertanya otak dulu atau hati?

Sepintar-pintarnya otak manusia maka tak akan ada manfaatnya jika dia tak punya hati tapi sebodoh-bodohnya otak manusia tetap ada manfaatnya jika dia punya hati. Contohnya adalah ada orang yang pintar lulusan luar negeri tapi dia hanya memakai kepintaranya itu untuk kepentingan dirinya sendiri dan tidak mau berbagi kepintarannya kepada orang lain, disisi lain ada orang jalanan yang tak pernah mengenyam dunia pendidikan tapi dia rela berbagi dengan sesamanya yang sedang kesusahan walupun dia sendiri sebenarnya susah.

Berikut ini adalah beberapa contoh lain dalam mendiskripsikan Percaya dulu baru Yakin atau Yakin dulu baru Percaya:

1.Mengenai adanya Tuhan, anda Percaya dulu baru Yakin atau Yakin dulu baru Percaya? Jika anda percaya terlebih dulu maka suatu saat nanti bisa saja anda terpengaruh dan bisa jadi anda tidak yakin bahwa Tuhan itu ada tapi jika anda sudah yakin dari lubuk hati anda yang paling dalam bahwa Tuhan itu ada maka sampai kapanpun anda akan selalu percaya bahwa Tuhan itu ada.

2.Mengenai Pekerjaan anda saat ini mampukah membawa kesejahterakan, anda Percaya dulu baru Yakin atau Yakin dulu baru Percaya? Jika anda percaya dulu maka bisa saja anda akan merasa risau dan akhirnya tidak yakin ketika kesejahteraan itu tak kunjung anda dapatkan, tapi jika anda yakin terlebih dulu bahwa pekerjaan yang anda lakukan saat ini bisa membawa anda kedalam kesejahteraan maka disaat kesejahteraan itu tak kunjung datang anda akan tetap yakin dan memperjuangkan kesejahteraan yang belum anda dapatkan itu.

3.Bisakah anda di percaya orang lain, anda Percaya dulu baru Yakin atau Yakin dulu baru Percaya? Jika anda percaya dulu maka bisa jadi anda tidak yakin bahwa anda bisa dipercaya orang lain ketika kepercayaan dari orang lain itu tak kunjung anda dapatkan, jika anda yakin terlebih dahulu maka andapun akan tetap berjuang untuk bisa dipercaya orang lain walaupun kepercayaan itu tak kunjung anda peroleh. Dengan keyakinan bahwa anda bisa dipercaya orang lain maka andapun akan menjadi semakin percaya diri untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain.

Ketiga contoh diatas mungkin sudah cukup untuk mendiskripsikan bahwa kita perlu meyakini dahulu kemudian mempercayainya.
Membaca ketiga paragraph diatas apakah anda masih bingung dalam memilih Percaya dulu baru Yakin atau Yakin dulu baru Percaya? Menurut saya lebih baik kita Yakin dulu baru Percaya ketimbang Percaya dulu baru Yakin. Karena kita harus mendahulukan hati kemudian baru ke otak, itu berarti kita harus yakin dulu baru percaya. Terus apa kaitanya Yakin dulu baru Percaya dengan TIP SIMPLE MENGHADAPI RASA BINGUNG ATAS SUATU PILIHAN

Salah satu penyebab orang mengalami kebingungan adalah karena mereka tidak mendengarkan suara hati dan lebih cenderung memikirkanya dengan otak yang penuh kerisauan alhasil jika kita berlebihan dalam berfikir dan mengabaikan suara hati maka yang timbul adalah rasa bingung. Jika kita tidak peka dengan suara hati dan berfikir secara berlebihan maka kemungkinan besar yang muncul adalah berfikir negative atau dalam bahasa gaulnya adalah su’udzon thinking, apalagi jika kita lebih mendangarkan kata orang ketimbang medengarkan suara hati pastinya yang terjadi adalah super-super bingung.

Jadi TIP SIMPLE MENGHADAPI RASA BINGUNG ATAS SUATU PILIHAN adalah yakinlah dulu kemudian percayalah bahwa pilihan anda itu yang terbaik, dengarkan suara hati kemudian pikirkanlah dengan otak yang jernih dan selektiflah dalam menerima saran orang lain, karena jika anda tidak selektif dalam memilih saran dari orang lain maka yang terjadi adalah tambah bingung. Dan satu hal penting yang perlu anda camkan disaat bingung menentukan pilihan adalah mohon petunjuk dariNya. Meski dalam kondisi bingung namun segala sesuatu yang berasal dari hati nurani memiliki kemungkinan yang lebih besar akan hasil yang lebih baik, YAKIN dan PERCAYALAH.

 Salam Rahayu...._/\_

Rabu, 18 April 2012

Petuah Bijak Prabu Pajajaran Uga Wangsit Siliwangi:


Petuah Bijak Prabu Pajajaran Uga Wangsit Siliwangi, makna, arti
Berikut adalah makna atau arti dalam bentuk terjemahan bebas dari petuah bijak seorang raja pajajaran yaitu Prabu Siliwangi , yang dikenal dengan istilah Uga Wangsit Siliwangi. Saya post disini barangkali bisa menjadi inspirasi danmotivasi.

Uga Wangsit Siliwangi

Prabu Siliwangi berpesan pada warga Pajajaran yang ikut mundur pada waktu beliau sebelum menghilang :

“Perjalanan kita hanya sampai disini hari ini, walaupun kalian semua setia padaku! Tapi aku tidak boleh membawa kalian dalam masalah ini, membuat kalian susah, ikut merasakan miskin dan lapar. Kalian boleh memilih untuk hidup kedepan nanti, agar besok lusa, kalian hidup senang kaya raya dan bisa mendirikan lagi Pajajaran! Bukan Pajajaran saat ini tapi Pajajaran yang baru yang berdiri oleh perjalanan waktu! Pilih! aku tidak akan melarang, sebab untukku, tidak pantas jadi raja yang rakyatnya lapar dan miskin.”

Dengarkan! Yang ingin tetap ikut denganku, cepat memisahkan diri ke selatan! Yang ingin kembali lagi ke kota yang ditinggalkan, cepat memisahkan diri ke utara! Yang ingin berbakti kepada raja yang sedang berkuasa, cepat memisahkan diri ke timur! Yang tidak ingin ikut siapa-siapa, cepat memisahkan diri ke barat!

Dengarkan! Kalian yang di timur harus tahu: Kekuasaan akan turut dengan kalian! dan keturunan kalian nanti yang akan memerintah saudara kalian dan orang lain. Tapi kalian harus ingat, nanti mereka akan memerintah dengan semena-mena. Akan ada pembalasan untuk semua itu. Silahkan pergi!

Kalian yang di sebelah barat! Carilah oleh kalian Ki Santang! Sebab nanti, keturunan kalian yang akan mengingatkan saudara kalian dan orang lain. Ke saudara sedaerah, ke saudara yang datang sependirian dan semua yang baik hatinya. Suatu saat nanti, apabila tengah malam, dari gunung Halimun terdengar suara minta tolong, nah itu adalah tandanya. Semua keturunan kalian dipanggil oleh yang mau menikah di Lebak Cawéné. Jangan sampai berlebihan, sebab nanti telaga akan banjir! Silahkan pergi! Ingat! Jangan menoleh kebelakang!

Kalian yang di sebelah utara! Dengarkan! Kota takkan pernah kalian datangi, yang kalian temui hanya padang yang perlu diolah. Keturunan kalian, kebanyakan akan menjadi rakyat biasa. Adapun yang menjadi penguasa tetap tidak mempunyai kekuasaan. Suatu hari nanti akan kedatangan tamu, banyak tamu dari jauh, tapi tamu yang menyusahkan. Waspadalah!

Semua keturunan kalian akan aku kunjungi, tapi hanya pada waktu tertentu dan saat diperlukan. Aku akan datang lagi, menolong yang perlu, membantu yang susah, tapi hanya mereka yang bagus perangainya. Apabila aku datang takkan terlihat; apabila aku berbicara takkan terdengar. Memang aku akan datang tapi hanya untuk mereka yang baik hatinya, mereka yang mengerti dan satu tujuan, yang mengerti tentang harum sejati juga mempunyai jalan pikiran yang lurus dan bagus tingkah lakunya. Ketika aku datang, tidak berupa dan bersuara tapi memberi ciri dengan wewangian. Semenjak hari ini, Pajajaran hilang dari alam nyata. Hilang kotanya, hilang negaranya. Pajajaran tidak akan meninggalkan jejak, selain nama untuk mereka yang berusaha menelusuri. Sebab bukti yang ada akan banyak yang menolak! Tapi suatu saat akan ada yang mencoba, supaya yang hilang bisa diteemukan kembali. Bisa saja, hanya menelusurinya harus memakai dasar. Tapi yang menelusurinya banyak yang sok pintar dan sombong. dan bahkan berlebihan kalau bicara.

Suatu saat nanti akan banyak hal yang ditemui, sebagian-sebagian. Sebab terlanjur dilarang oleh Pemimpin Pengganti! Ada yang berani menelusuri terus menerus, tidak mengindahkan larangan, mencari sambil melawan, melawan sambil tertawa. Dialah Anak Gembala. Rumahnya di belakang sungai, pintunya setinggi batu, tertutupi pohon handeuleum dan hanjuang. Apa yang dia gembalakan? Bukan kerbau bukan domba, bukan pula harimau ataupun banteng. Tetapi ranting daun kering dan sisa potongan pohon. Dia terus mencari, mengumpulkan semua yang dia temui. Tapi akan menemui banyak sejarah/kejadian, selesai jaman yang satu datang lagi satu jaman yang jadi sejarah/kejadian baru, setiap jaman membuat sejarah. setiap waktu akan berulang itu dan itu lagi.

Dengarkan! yang saat ini memusuhi kita, akan berkuasa hanya untuk sementara waktu. Tanahnya kering padahal di pinggir sungai Cibantaeun dijadikan kandang kerbau kosong. Nah di situlah, sebuah nagara akan pecah, pecah oleh kerbau bule, yang digembalakan oleh orang yang tinggi dan memerintah di pusat kota. semenjak itu, raja-raja dibelenggu. Kerbau bule memegang kendali, dan keturunan kita hanya jadi orang suruhan. Tapi kendali itu tak terasa sebab semuanya serba dipenuhi dan murah serta banyak pilihan.

Semenjak itu, pekerjaan dikuasai monyet. Suatu saat nanti keturunan kita akan ada yang sadar, tapi sadar seperti terbangun dari mimpi. Dari yang hilang dulu semakin banyak yang terbongkar. Tapi banyak yang tertukar sejarahnya, banyak yang dicuri bahkan dijual! Keturunan kita banyak yang tidak tahu, bahwa jaman sudah berganti! Pada saat itu geger di seluruh negara. Pintu dihancurkan oleh mereka para pemimpin, tapi pemimpin yang salah arah!

Yang memerintah bersembunyi, pusat kota kosong, kerbau bule kabur. Negara pecahan diserbu monyet! Keturunan kita enak tertawa, tapi tertawa yang terpotong, sebab ternyata, pasar habis oleh penyakit, sawah habis oleh penyakit, tempat padi habis oleh penyakit, kebun habis oleh penyakit, perempuan hamil oleh penyakit. Semuanya diserbu oleh penyakit. Keturunan kita takut oleh segala yang berbau penyakit. Semua alat digunakan untuk menyembuhkan penyakit sebab sudah semakin parah. Yang mengerjakannya masih bangsa sendiri. Banyak yang mati kelaparan. Semenjak itu keturunan kita banyak yang berharap bisa bercocok tanam sambil sok tahu membuka lahan. mereka tidak sadar bahwa jaman sudah berganti cerita lagi.

Lalu sayup-sayup dari ujung laut utara terdengar gemuruh, burung menetaskan telur. Riuh seluruh bumi! Sementara di sini? Ramai oleh perang, saling menindas antar sesama. Penyakit bermunculan di sana-sini. Lalu keturunan kita mengamuk. Mengamuk tanpa aturan. Banyak yang mati tanpa dosa, jelas-jelas musuh dijadikan teman, yang jelas-jelas teman dijadikan musuh. Mendadak banyak pemimpin dengan caranya sendiri. Yang bingung semakin bingung. Banyak anak kecil sudah menjadi bapa. Yang mengamuk tambah berkuasa, mengamuk tanpa pandang bulu. Yang Putih dihancurkan, yang Hitam diusir. Kepulauan ini semakin kacau, sebab banyak yang mengamuk, tidak beda dengan tawon, hanya karena dirusak sarangnya. seluruh nusa dihancurkan dan dikejar. Tetapi…ada yang menghentikan, yang menghentikan adalah orang sebrang.

Lalu berdiri lagi penguasa yang berasal dari orang biasa. Tapi memang keturunan penguasa dahulu kala dan ibunya adalah seorang putri Pulau Dewata. Karena jelas keturunan penguasa, penguasa baru susah dianiaya! Semenjak itu berganti lagi jaman. Ganti jaman ganti cerita! Kapan? Tidak lama, setelah bulan muncul di siang hari, disusul oleh lewatnya komet yang terang benderang. Di bekas negara kita, berdiri lagi sebuah negara. Negara di dalam negara dan pemimpinnya bukan keturunan Pajajaran.

Lalu akan ada penguasa, tapi penguasa yang mendirikan benteng yang tidak boleh dibuka, yang mendirikan pintu yang tidak boleh ditutup, membuat pancuran ditengah jalan, memelihara elang dipohon beringin. Memang penguasa buta! Bukan buta pemaksa, tetapi buta tidak melihat, segala penyakit dan penderitaan, penjahat juga pencuri menggerogoti rakyat yang sudah susah. Sekalinya ada yang berani mengingatkan, yang diburu bukanlah penderitaan itu semua tetapi orang yang mengingatkannya. Semakin maju semakin banyak penguasa yang buta tuli. memerintah sambil menyembah berhala. Lalu anak-anak muda salah pergaulan, aturan hanya menjadi bahan omongan, karena yang membuatnya bukan orang yang mengerti aturan itu sendiri. Wajar saja bila kolam semuanya mengering, pertanian semuanya puso, bulir padi banyak yang diselewengkan, sebab yang berjanjinya banyak tukang bohong, semua diberangus janji-janji belaka, terlalu banyak orang pintar, tapi pintar kebelinger.

Pada saat itu datang pemuda berjanggut, datangnya memakai baju serba hitam sambil menyanding sarung tua. Membangunkan semua yang salah arah, mengingatkan pada yang lupa, tapi tidak dianggap. Karena pintar kebelinger, maunya menang sendiri. Mereka tidak sadar, langit sudah memerah, asap mengepul dari perapian. Alih-alih dianggap, pemuda berjanggut ditangkap dimasukan kepenjara. Lalu mereka mengacak-ngacak tanah orang lain, beralasan mencari musuh tapi sebenarnya mereka sengaja membuat permusuhan.

Waspadalah! sebab mereka nanti akan melarang untuk menceritakan Pajajaran. Sebab takut ketahuan, bahwa mereka yang jadi gara-gara selama ini. Penguasa yang buta, semakin hari semakin berkuasa melebihi kerbau bule, mereka tidak sadar jaman manusia sudah dikuasai oleh kelakuan hewan.
Kekuasaan penguasa buta tidak berlangsung lama, tapi karena sudah kelewatan menyengsarakan rakyat yang sudah berharap agar ada mukjizat datang untuk mereka. Penguasa itu akan menjadi tumbal, tumbal untuk perbuatannya sendiri, kapan waktunya? Nanti, saat munculnya anak gembala! di situ akan banyak huru-hara, yang bermula di satu daerah semakin lama semakin besar meluas di seluruh negara. yang tidak tahu menjadi gila dan ikut-ikutan menyerobot dan bertengkar. Dipimpin oleh pemuda gendut! Sebabnya bertengkar? Memperebutkan tanah. Yang sudah punya ingin lebih, yang berhak meminta bagiannya. Hanya yang sadar pada diam, mereka hanya menonton tapi tetap terbawa-bawa.

Yang bertengkar lalu terdiam dan sadar ternyata mereka memperebutkan pepesan kosong, sebab tanah sudah habis oleh mereka yang punya uang. Para penguasa lalu menyusup, yang bertengkar ketakutan, ketakutan kehilangan negara, lalu mereka mencari anak gembala, yang rumahnya di ujung sungai yang pintunya setinggi batu, yang rimbun oleh pohon handeuleum dan hanjuang. Semua mencari tumbal, tapi pemuda gembala sudah tidak ada, sudah pergi bersama pemuda berjanggut, pergi membuka lahan baru di Lebak Cawéné!

Yang ditemui hanya gagak yang berkoar di dahan mati. Dengarkan! jaman akan berganti lagi, tapi nanti, Setelah Gunung Gede meletus, disusul oleh tujuh gunung. Ribut lagi seluruh bumi. Orang sunda dipanggil-panggil, orang sunda memaafkan. Baik lagi semuanya. Negara bersatu kembali. Nusa jaya lagi, sebab berdiri ratu adil, ratu adil yang sejati.

Tapi ratu siapa? darimana asalnya sang ratu? Nanti juga kalian akan tahu. Sekarang, cari oleh kalian pemuda gembala.

Silahkan pergi, ingat jangan menoleh kebelakang!
Teks dalam bahasa sunda disini :Uga Wangsit Siliwangi (dalam bahasa sundan)

Inilah Wasiat Prabu Siliwangi:


Sri Baduga Maharaja (Ratu Jayadewata) mengawali pemerintahan zaman Pajajaran, yang memerintah selama 39 tahun (1482-1521).

Pada masa inilah Pakuan mencapai puncak perkembangannya. Di Jawa Barat Sri Baduga ini lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi. Di akhir masa pemerintahannya, Prabu Siliwangi dikabarkan menghilang, dan sampai sekarang masih merupakan misteri dimanakah beliau berada, sebelum itu beliau meninggalkan pesan-pesan untuk pengikutnya.

Pesan-pesan inilah yang dipercaya sebagai ramalan Prabu Siliwangi untuk kejadian yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Beginilah pesan-pesannya :

Pun, sapun kula jurungkeun
Mukakeun turub mandepun
Nyampeur nu dihandeuleumkeun
Teundeun poho nu baréto
Nu mangkuk di saung butut
Ukireun dina lalangit
Tataheun di jero iga!

Saur Prabu Siliwangi ka balad Pajajaran anu milu mundur dina sateuacana ngahiang : “Lalakon urang ngan nepi ka poé ieu, najan dia kabéhan ka ngaing pada satia! Tapi ngaing henteu meunang mawa dia pipilueun, ngilu hirup jadi balangsak, ngilu rudin bari lapar. Dia mudu marilih, pikeun hirup ka hareupna, supaya engké jagana, jembar senang sugih mukti, bisa ngadegkeun deui Pajajaran! Lain Pajajaran nu kiwari, tapi Pajajaran anu anyar, nu ngadegna digeuingkeun ku obah jaman! Pilih! ngaing moal ngahalang-halang. Sabab pikeun ngaing, hanteu pantes jadi Raja, anu somah sakabéhna, lapar baé jeung balangsak.”

Artinya :
Prabu Siliwangi berpesan pada warga Pajajaran yang ikut mundur pada waktu beliau sebelum menghilang :

“Perjalanan kita hanya sampai disini hari ini, walaupun kalian semua setia padaku! Tapi aku tidak boleh membawa kalian dalam masalah ini, membuat kalian susah, ikut merasakan miskin dan lapar. Kalian boleh memilih untuk hidup kedepan nanti, agar besok lusa, kalian hidup senang kaya raya dan bisa mendirikan lagi Pajajaran! Bukan Pajajaran saat ini tapi Pajajaran yang baru yang berdiri oleh perjalanan waktu! Pilih! aku tidak akan melarang, sebab untukku, tidak pantas jadi raja yang rakyatnya lapar dan miskin.”

Daréngékeun! Nu dék tetep ngilu jeung ngaing, geura misah ka beulah kidul! Anu hayang balik deui ka dayeuh nu ditinggalkeun, geura misah ka beulah kalér! Anu dék kumawula ka nu keur jaya, geura misah ka beulah wétan! Anu moal milu ka saha-saha, geura misah ka beulah kulon!

Artinya:
Dengarkan! Yang ingin tetap ikut denganku, cepat memisahkan diri ke selatan! Yang ingin kembali lagi ke kota yang ditinggalkan, cepat memisahkan diri ke utara! Yang ingin berbakti kepada raja yang sedang berkuasa, cepat memisahkan diri ke timur! Yang tidak ingin ikut siapa-siapa, cepat memisahkan diri ke barat!

Daréngékeun! Dia nu di beulah wétan, masing nyaraho: Kajayaan milu jeung dia! Nya turunan dia nu engkéna bakal maréntah ka dulur jeung ka batur. Tapi masing nyaraho, arinyana bakal kamalinaan. Engkéna bakal aya babalesna. Jig geura narindak!

Artinya:
Dengarkan! Kalian yang di timur harus tahu: Kekuasaan akan turut dengan kalian! dan keturunan kalian nanti yang akan memerintah saudara kalian dan orang lain. Tapi kalian harus ingat, nanti mereka akan memerintah dengan semena-mena. Akan ada pembalasan untuk semua itu. Silahkan pergi!

Dia nu di beulah kulon! Papay ku dia lacak Ki Santang! Sabab engkéna, turunan dia jadi panggeuing ka dulur jeung ka batur. Ka batur urut salembur, ka dulur anu nyorang saayunan ka sakabéh nu rancagé di haténa. Engké jaga, mun tengah peuting, ti gunung Halimun kadéngé sora tutunggulan, tah éta tandana; saturunan dia disambat ku nu dék kawin di Lebak Cawéné. Ulah sina talangké, sabab talaga bakal bedah! Jig geura narindak! Tapi ulah ngalieuk ka tukang!

Artinya:
Kalian yang di sebelah barat! Carilah oleh kalian Ki Santang! Sebab nanti, keturunan kalian yang akan mengingatkan saudara kalian dan orang lain. Ke saudara sedaerah, ke saudara yang datang sependirian dan semua yang baik hatinya. Suatu saat nanti, apabila tengah malam, dari gunung Halimun terdengar suara minta tolong, nah itu adalah tandanya. Semua keturunan kalian dipanggil oleh yang mau menikah di Lebak Cawéné. Jangan sampai berlebihan, sebab nanti telaga akan banjir! Silahkan pergi! Ingat! Jangan menoleh kebelakang!

Dia nu marisah ka beulah kalér, daréngékeun! Dayeuh ku dia moal kasampak. Nu ka sampak ngan ukur tegal baladaheun. Turunan dia, lolobana bakal jadi somah. Mun aya nu jadi pangkat, tapi moal boga kakawasaan. Arinyana engké jaga, bakal ka seundeuhan batur. Loba batur ti nu anggang, tapi batur anu nyusahkeun. Sing waspada!

Artinya:
Kalian yang di sebelah utara! Dengarkan! Kota takkan pernah kalian datangi, yang kalian temui hanya padang yang perlu diolah. Keturunan kalian, kebanyakan akan menjadi rakyat biasa. Adapun yang menjadi penguasa tetap tidak mempunyai kekuasaan. Suatu hari nanti akan kedatangan tamu, banyak tamu dari jauh, tapi tamu yang menyusahkan. Waspadalah!

Sakabéh turunan dia ku ngaing bakal dilanglang. Tapi, ngan di waktu anu perelu. Ngaing bakal datang deui, nulungan nu barutuh, mantuan anu sarusah, tapi ngan nu hadé laku-lampahna. Mun ngaing datang moal kadeuleu; mun ngaing nyarita moal kadéngé. Mémang ngaing bakal datang. Tapi ngan ka nu rancagé haténa, ka nu weruh di semu anu saéstu, anu ngarti kana wangi anu sajati jeung nu surti lantip pikirna, nu hadé laku lampahna. Mun ngaing datang; teu ngarupa teu nyawara, tapi méré céré ku wawangi. Ti mimiti poé ieu, Pajajaran leungit ti alam hirup. Leungit dayeuhna, leungit nagarana. Pajajaran moal ninggalkeun tapak, jaba ti ngaran pikeun nu mapay. Sabab bukti anu kari, bakal réa nu malungkir! Tapi engké jaga bakal aya nu nyoba-nyoba, supaya anu laleungit kapanggih deui. Nya bisa, ngan mapayna kudu maké amparan. Tapi anu marapayna loba nu arieu-aing pang pinterna. Mudu arédan heula.

Artinya:
Semua keturunan kalian akan aku kunjungi, tapi hanya pada waktu tertentu dan saat diperlukan. Aku akan datang lagi, menolong yang perlu, membantu yang susah, tapi hanya mereka yang bagus perangainya. Apabila aku datang takkan terlihat; apabila aku berbicara takkan terdengar. Memang aku akan datang tapi hanya untuk mereka yang baik hatinya, mereka yang mengerti dan satu tujuan, yang mengerti tentang harum sejati juga mempunyai jalan pikiran yang lurus dan bagus tingkah lakunya. Ketika aku datang, tidak berupa dan bersuara tapi memberi ciri dengan wewangian. Semenjak hari ini, Pajajaran hilang dari alam nyata. Hilang kotanya, hilang negaranya. Pajajaran tidak akan meninggalkan jejak, selain nama untuk mereka yang berusaha menelusuri. Sebab bukti yang ada akan banyak yang menolak! Tapi suatu saat akan ada yang mencoba, supaya yang hilang bisa diteemukan kembali. Bisa saja, hanya menelusurinya harus memakai dasar. Tapi yang menelusurinya banyak yang sok pintar dan sombong. dan bahkan berlebihan kalau bicara.

Engké bakal réa nu kapanggih, sabagian-sabagian. Sabab kaburu dilarang ku nu disebut Raja Panyelang! Aya nu wani ngoréhan terus terus, teu ngahiding ka panglarang; ngoréhan bari ngalawan, ngalawan sabari seuri. Nyaéta budak angon; imahna di birit leuwi, pantona batu satangtungeun, kahieuman ku handeuleum, karimbunan ku hanjuang. Ari ngangonna? Lain kebo lain embé, lain méong lain banténg, tapi kalakay jeung tutunggul. Inyana jongjon ngorehan, ngumpulkeun anu kapanggih. Sabagian disumputkeun, sabab acan wayah ngalalakonkeun. Engke mun geus wayah jeung mangsana, baris loba nu kabuka jeung raréang ménta dilalakonkeun. Tapi, mudu ngalaman loba lalakon, anggeus nyorang: undur jaman datang jaman, saban jaman mawa lalakon. Lilana saban jaman, sarua jeung waktuna nyukma, ngusumah jeung nitis, laju nitis dipinda sukma.

Artinya:
Suatu saat nanti akan banyak hal yang ditemui, sebagian-sebagian. Sebab terlanjur dilarang oleh Pemimpin Antar Waktu! Ada yang berani menelusuri terus menerus, tidak mengindahkan larangan, mencari sambil melawan, melawan sambil tertawa. Dialah Anak Gembala. Rumahnya di belakang sungai, pintunya setinggi batu, tertutupi pohon handeuleum dan hanjuang. Apa yang dia gembalakan? Bukan kerbau bukan domba, bukan pula harimau ataupun banteng. Tetapi ranting daun kering dan sisa potongan pohon. Dia terus mencari, mengumpulkan semua yang dia temui. Tapi akan menemui banyak sejarah/kejadian, selesai jaman yang satu datang lagi satu jaman yang jadi sejarah/kejadian baru, setiap jaman membuat sejarah. setiap waktu akan berulang itu dan itu lagi.

Daréngékeun! Nu kiwari ngamusuhan urang, jaradi rajana ngan bakal nepi mangsa: tanah bugel sisi Cibantaeun dijieun kandang kebo dongkol. Tah di dinya, sanagara bakal jadi sampalan, sampalan kebo barulé, nu diangon ku jalma jangkung nu tutunjuk di alun-alun. Ti harita, raja-raja dibelenggu. Kebo bulé nyekel bubuntut, turunan urang narik waluku, ngan narikna henteu karasa, sabab murah jaman seubeuh hakan.

Artinya:
Dengarkan! yang saat ini memusuhi kita, akan berkuasa hanya untuk sementara waktu. Tanahnya kering padahal di pinggir sungai Cibantaeun dijadikan kandang kerbau kosong. Nah di situlah, sebuah nagara akan pecah, pecah oleh kerbau bule, yang digembalakan oleh orang yang tinggi dan memerintah di pusat kota. semenjak itu, raja-raja dibelenggu. Kerbau bule memegang kendali, dan keturunan kita hanya jadi orang suruhan. Tapi kendali itu tak terasa sebab semuanya serba dipenuhi dan murah serta banyak pilihan.

Ti dinya, waluku ditumpakan kunyuk; laju turunan urang aya nu lilir, tapi lilirna cara nu kara hudang tina ngimpi. Ti nu laleungit, tambah loba nu manggihna. Tapi loba nu pahili, aya kabawa nu lain mudu diala! Turunan urang loba nu hanteu engeuh, yén jaman ganti lalakon ! Ti dinya gehger sanagara. Panto nutup di buburak ku nu ngaranteur pamuka jalan; tapi jalan nu pasingsal!

Artinya:
Semenjak itu, pekerjaan dikuasai monyet. Suatu saat nanti keturunan kita akan ada yang sadar, tapi sadar seperti terbangun dari mimpi. Dari yang hilang dulu semakin banyak yang terbongkar. Tapi banyak yang tertukar sejarahnya, banyak yang dicuri bahkan dijual! Keturunan kita banyak yang tidak tahu, bahwa jaman sudah berganti! Pada saat itu geger di seluruh negara. Pintu dihancurkan oleh mereka para pemimpin, tapi pemimpin yang salah arah!

Nu tutunjuk nyumput jauh; alun-alun jadi suwung, kebo bulé kalalabur; laju sampalan nu diranjah monyét! Turunan urang ngareunah seuri, tapi seuri teu anggeus, sabab kaburu: warung béak ku monyét, sawah béak ku monyét, leuit béak ku monyét, kebon béak ku monyét, sawah béak ku monyét, cawéné rareuneuh ku monyét. Sagala-gala diranjah ku monyét. Turunan urang sieun ku nu niru-niru monyét. Panarat dicekel ku monyet bari diuk dina bubuntut. Walukuna ditarik ku turunan urang keneh. Loba nu paraeh kalaparan. ti dinya, turunan urang ngarep-ngarep pelak jagong, sabari nyanyahoanan maresék caturangga. Hanteu arengeuh, yén jaman geus ganti deui lalakon.


Artinya:
Yang memerintah bersembunyi, pusat kota kosong, kerbau bule kabur. Negara pecahan diserbu monyet! Keturunan kita enak tertawa, tapi tertawa yang terpotong, sebab ternyata, pasar habis oleh penyakit, sawah habis oleh penyakit, tempat padi habis oleh penyakit, kebun habis oleh penyakit, perempuan hamil oleh penyakit. Semuanya diserbu oleh penyakit. Keturunan kita takut oleh segala yang berbau penyakit. Semua alat digunakan untuk menyembuhkan penyakit sebab sudah semakin parah. Yang mengerjakannya masih bangsa sendiri. Banyak yang mati kelaparan. Semenjak itu keturunan kita banyak yang berharap bisa bercocok tanam sambil sok tahu membuka lahan. mereka tidak sadar bahwa jaman sudah berganti cerita lagi.

Laju hawar-hawar, ti tungtung sagara kalér ngaguruh ngagulugur, galudra megarkeun endog. Génjlong saamparan jagat! Ari di urang ? Ramé ku nu mangpring. Pangpring sabuluh-buluh gading. Monyét ngumpul ting rumpuyuk. Laju ngamuk turunan urang; ngamukna teu jeung aturan. loba nu paraéh teu boga dosa. Puguh musuh, dijieun batur; puguh batur disebut musuh. Ngadak-ngadak loba nu pangkat nu maréntah cara nu édan, nu bingung tambah baringung; barudak satepak jaradi bapa. nu ngaramuk tambah rosa; ngamukna teu ngilik bulu. Nu barodas dibuburak, nu harideung disieuh-sieuh. Mani sahéng buana urang, sabab nu ngaramuk, henteu beda tina tawon, dipaléngpéng keuna sayangna. Sanusa dijieun jagal. Tapi, kaburu aya nu nyapih; nu nyapihna urang sabrang.

Artinya:
Lalu sayup-sayup dari ujung laut utara terdengar gemuruh, burung menetaskan telur. Riuh seluruh bumi! Sementara di sini? Ramai oleh perang, saling menindas antar sesama. Penyakit bermunculan di sana-sini. Lalu keturunan kita mengamuk. Mengamuk tanpa aturan. Banyak yang mati tanpa dosa, jelas-jelas musuh dijadikan teman, yang jelas-jelas teman dijadikan musuh. Mendadak banyak pemimpin dengan caranya sendiri. Yang bingung semakin bingung. Banyak anak kecil sudah menjadi bapa. Yang mengamuk tambah berkuasa, mengamuk tanpa pandang bulu. Yang Putih dihancurkan, yang Hitam diusir. Kepulauan ini semakin kacau, sebab banyak yang mengamuk, tidak beda dengan tawon, hanya karena dirusak sarangnya. seluruh nusa dihancurkan dan dikejar. Tetapi…ada yang menghentikan, yang menghentikan adalah orang sebrang.

Laju ngadeg deui raja, asalna jalma biasa. Tapi mémang titisan raja. Titisan raja baheula jeung biangna hiji putri pulo Dewata. da puguh titisan raja; raja anyar hésé apes ku rogahala! Ti harita, ganti deui jaman. Ganti jaman ganti lakon! Iraha? Hanteu lila, anggeus témbong bulan ti beurang, disusul kaliwatan ku béntang caang ngagenclang. Di urut nagara urang, ngadeg deui karajaan. Karajaan di jeroeun karajaan jeung rajana lain teureuh Pajajaran.

Artinya:
Lalu berdiri lagi penguasa yang berasal dari orang biasa. Tapi memang keturunan penguasa dahulu kala dan ibunya adalah seorang putri Pulau Dewata. Karena jelas keturunan penguasa, penguasa baru susah dianiaya! Semenjak itu berganti lagi jaman. Ganti jaman ganti cerita! Kapan? Tidak lama, setelah bulan muncul di siang hari, disusul oleh lewatnya komet yang terang benderang. Di bekas negara kita, berdiri lagi sebuah negara. Negara di dalam negara dan pemimpinnya bukan keturunan Pajajaran.

Laju aya deui raja, tapi raja, raja buta nu ngadegkeun lawang teu beunang dibuka, nangtungkeun panto teu beunang ditutup; nyieun pancuran di tengah jalan, miara heulang dina caringin, da raja buta! Lain buta duruwiksa, tapi buta henteu neuleu, buaya eujeung ajag, ucing garong eujeung monyét ngarowotan somah nu susah. Sakalina aya nu wani ngageuing; nu diporog mah lain satona, tapi jelema anu ngélingan. Mingkin hareup mingkin hareup, loba buta nu baruta, naritah deui nyembah berhala. Laju bubuntut salah nu ngatur, panarat pabeulit dina cacadan; da nu ngawalukuna lain jalma tukang tani. Nya karuhan: taraté hépé sawaréh, kembang kapas hapa buahna; buah paré loba nu teu asup kana aseupan……………………….. Da bonganan, nu ngebonna tukang barohong; nu tanina ngan wungkul jangji; nu palinter loba teuing, ngan pinterna kabalinger.

Artinya:
Lalu akan ada penguasa, tapi penguasa yang mendirikan benteng yang tidak boleh dibuka, yang mendirikan pintu yang tidak boleh ditutup, membuat pancuran ditengah jalan, memelihara elang dipohon beringin. Memang penguasa buta! Bukan buta pemaksa, tetapi buta tidak melihat, segala penyakit dan penderitaan, penjahat juga pencuri menggerogoti rakyat yang sudah susah. Sekalinya ada yang berani mengingatkan, yang diburu bukanlah penderitaan itu semua tetapi orang yang mengingatkannya. Semakin maju semakin banyak penguasa yang buta tuli. memerintah sambil menyembah berhala. Lalu anak-anak muda salah pergaulan, aturan hanya menjadi bahan omongan, karena yang membuatnya bukan orang yang mengerti aturan itu sendiri. Wajar saja bila kolam semuanya mengering, pertanian semuanya puso, bulir padi banyak yang diselewengkan, sebab yang berjanjinya banyak tukang bohong, semua diberangus janji-janji belaka, terlalu banyak orang pintar, tapi pintar kebelinger.

Ti dinya datang budak janggotan. Datangna sajamang hideung bari nyorén kanéron butut, ngageuingkeun nu keur sasar, ngélingan nu keur paroho. Tapi henteu diwararo! Da pinterna kabalinger, hayang meunang sorangan. Arinyana teu areungeuh, langit anggeus semu beureum, haseup ngebul tina pirunan. Boro-boro dék ngawaro, malah budak nu janggotan, ku arinyana ditéwak diasupkeun ka pangbérokan. Laju arinyana ngawut-ngawut dapur batur, majarkeun néangan musuh; padahal arinyana nyiar-nyiar pimusuheun.

Artinya:
Pada saat itu datang pemuda berjanggut, datangnya memakai baju serba hitam sambil menyanding sarung/gembolan kain tua. Membangunkan semua yang salah arah, mengingatkan pada yang lupa, tapi tidak dianggap. Karena pintar kebelinger, maunya menang sendiri. Mereka tidak sadar, langit sudah memerah, asap mengepul dari perapian. Alih-alih dianggap, pemuda berjanggut ditangkap dimasukan kepenjara. Lalu mereka mengacak-ngacak tanah orang lain, beralasan mencari musuh tapi sebenarnya mereka sengaja membuat permusuhan.

Sing waspada! Sabab engké arinyana, bakal nyaram Pajajaran didongéngkeun. Sabab sarieuneun kanyahoan, saenyana arinyana anu jadi gara-gara sagala jadi dangdarat. Buta-buta nu baruta; mingkin hareup mingkin bedegong, ngaleuwihan kebo bulé. Arinyana teu nyaraho, jaman manusa dikawasaan ku sato!

Artinya:
Waspadalah! sebab mereka nanti akan melarang untuk menceritakan Pajajaran. Sebab takut ketahuan, bahwa mereka yang jadi gara-gara selama ini. Penguasa yang buta, semakin hari semakin berkuasa melebihi kerbau bule, mereka tidak sadar jaman manusia sudah dikuasai oleh kelakuan hewan.

Jayana buta-buta, hanteu pati lila; tapi, bongan kacarida teuing nyangsara ka somah anu pada ngarep-ngarep caringin reuntas di alun-alun. Buta bakal jaradi wadal, wadal pamolahna sorangan. Iraha mangsana? Engké, mun geus témbong budak angon! Ti dinya loba nu ribut, ti dapur laju salembur, ti lembur jadi sanagara! Nu barodo jaradi gélo marantuan nu garelut, dikokolotan ku budak buncireung! Matakna garelut? Marebutkeun warisan. Nu hawek hayang loba; nu boga hak marénta bagianana. Ngan nu aréling caricing. Arinyana mah ngalalajoan. Tapi kabarérang.

Artinya:
Kekuasaan penguasa buta tidak berlangsung lama, tapi karena sudah kelewatan menyengsarakan rakyat yang sudah berharap agar ada mukjizat datang untuk mereka. Penguasa itu akan menjadi tumbal, tumbal untuk perbuatannya sendiri, kapan waktunya? Nanti, saat munculnya anak gembala! di situ akan banyak huru-hara, yang bermula di satu daerah semakin lama semakin besar meluas di seluruh negara. yang tidak tahu menjadi gila dan ikut-ikutan menyerobot dan bertengkar. Dipimpin oleh pemuda gendut! Sebabnya bertengkar? Memperebutkan tanah. Yang sudah punya ingin lebih, yang berhak meminta bagiannya. Hanya yang sadar pada diam, mereka hanya menonton tapi tetap terbawa-bawa.

Nu garelut laju rareureuh; laju kakara arengeuh; kabéh gé taya nu meunang bagian. Sabab warisan sakabéh béak, béakna ku nu nyarekel gadéan. Buta-buta laju nyarusup, nu garelut jadi kareueung, sarieuneun ditempuhkeun leungitna nagara. Laju naréangan budak angon, nu saungna di birit leuwi nu pantona batu satangtung, nu dihateup ku handeuleum ditihangan ku hanjuang. Naréanganana budak tumbal. sejana dék marénta tumbal. Tapi, budak angon enggeus euweuh, geus narindak babarengan jeung budak anu janggotan; geus mariang pindah ngababakan, parindah ka Lebak Cawéné!

Artinya:
Yang bertengkar lalu terdiam dan sadar ternyata mereka memperebutkan pepesan kosong, sebab tanah sudah habis oleh mereka yang punya uang. Para penguasa lalu menyusup, yang bertengkar ketakutan, ketakutan kehilangan negara, lalu mereka mencari anak gembala, yang rumahnya di ujung sungai yang pintunya setinggi batu, yang rimbun oleh pohon handeuleum dan hanjuang. Semua mencari tumbal, tapi pemuda gembala sudah tidak ada, sudah pergi bersama pemuda berjanggut, pergi membuka lahan baru di Lebak Cawéné!

Nu kasampak ngan kari gagak, keur ngelak dina tutunggul. Daréngékeun! Jaman bakal ganti deui. tapi engké, lamun Gunung Gedé anggeus bitu, disusul ku tujuh gunung. Génjlong deui sajajagat. Urang Sunda disarambat; urang Sunda ngahampura. Hadé deui sakabéhanana. Sanagara sahiji deui. Nusa Jaya, jaya deui; sabab ngadeg ratu adil; ratu adil nu sajati.

Artinya:
Yang ditemui hanya gagak yang berkoar di dahan mati. Dengarkan! jaman akan berganti lagi, tapi nanti, Setelah Gunung Gede meletus, disusul oleh tujuh gunung. Ribut lagi seluruh bumi. Orang sunda dipanggil-panggil, orang sunda memaafkan. Baik lagi semuanya. Negara bersatu kembali. Nusa jaya lagi, sebab berdiri ratu adil, ratu adil yang sejati.

Tapi ratu saha? Ti mana asalna éta ratu? Engké ogé dia nyaraho. Ayeuna mah, siar ku dia éta budak angon!

Artinya:
Tapi ratu siapa? darimana asalnya sang ratu? Nanti juga kalian akan tahu. Sekarang, cari oleh kalian pemuda gembala.

Jig geura narindak! Tapi, ulah ngalieuk ka tukang!

Artinya:
Silahkan pergi, ingat jangan menoleh kebelakang!

KONSEP SPIRITUAL KAKI SEMAR;


Gusti Kang Murbeng DumadiMasyarkat Jawa sudah mengenal suatu kekuatan yang maha dengan Nama Gusti KangMurbeng Dumadi jauh sebelum agama masuk ke tanah Jawa dan sampai ke tradisi saatini yang dikenal dengan Kejawen yang merupakan “Tatanan Paugeraning Urip” atauTatanan berdasarkan dengan Budi Perkerti Luhur.Keyakinan dalam masyarakat mengenai konsep Ketuhanan adalah berdasarkan sesuatuyang Riil atau “Kesunyatan” yang kemudian di realisasikan dalam peri kehidupan seharihari dan aturan positip agar masyarakat Jawa dapat hidup dengan baik dan bertanggung jawab.Tiga hal yang mendasari Masyarakat Jawa mengenai Konsep Ketuhanan yaitu :

1. Kita Bisa Hidup karena ada yang meghidupkan, yang memberi hidup danmenghidupkan kita adalah Gusti Kang Murbeng Dumadi atau Tuhan Yang Maha Esa.

2. Hendaknya dalam hidup ini kita berpegang pada “Rasa” yaitu dikenal dengan “Teposeliro” artinya bila kita meraa sakit di cubit maka hendaklah jangan mencubit orang lain.


3. Dalam kehidupan ini jangan suka memaksakan kehendak kepada orang lain “OjoSeneng Mekso” seperti apa bila kita memiliki suatupakaian yang sangat cocok dengankita, belum tentu baju itu akan sangat cocok dengan orang lain.Mengenai Sang Murbeng Dumadi, Kaki Semar mengatakan “Gusti Kang MurbengDumadi ing ngendi papan tetep siji, amergane thukule kepercayaan lan agomo sokokahanan,jaman,bongso lan budoyo kang bedo-bedo. Kang Murbeng Dumadi iso maujudopo wae ananging mewujudan iku dede Gusti Kang Murbeng Dumadi” atau dengan katalain “ Tuhan Yang Maha Esa itu di sembah di junjung oleh semua manusia tanpakecuali.oelh semua agama dan kepercayaan.Sejatinya Tuhan Yang Maha Esa itu Satudan tak ada yang Lain.


Yang membedakanya hanya cara menyembaah dan memujanyadimana hal tersebut terjadi karena munculnya agama dan kebudayaan dari jamanKaki Semar memberikan piwulangnya mengenai konsep dasar penghayatan Mahluk Kepada Khaliknya yaitu Manusia harus mengehathui Tujuh Sifat Kang MurbengDumadi.

1. Tuhan Itu Satu , Esa dan tak ada yang lain, dalam bahasa jawa di sebut “ Gusti KangMurbeng Dumadi”

2. Tuhan itu bisa mewujud apa saja , tetapi pewujudan itu bukanlah Tuhan.”Anangingwewujudan iku dede Gusti “ yang artinya “ yang berwujud itu adalah Karya Allah.

3. Tuhan Itu ada dimana-mana.”Dadi Ojo Salah Panopo,Mulo nang ngendi papan ugaono Gusti “ maksudnya walau Tuhan ada dimana mana, Tuhan satu juga “Nang awakmugo ono Gusti” maksudnya manusia itu dalam lingkupan Tuhan secara jiwa danraga.Tuhan ada dalam dirinya tetapi manusia tak merasakanya dengan panca indra,hanya dapat di rasakan dengan “Roso” bahwa dia ada.”Ananging ojo sepisan pisanawakmu ngaku-aku Gusti”maksudnya manusia harus sadar jiwa dan raga ini hanyalahKarya Allah, walaupun DIA ada dalam Manusia tetapi jangan sekali kali manusiamengaku DIA.

4. Tuhan Itu Langgeng, Tuhan Itu Abadi.dari masal dahulu, sekarang, esok dan sampaiseterusnya Tuhan, Gusti Kang Murbeng Dumadi tetaplah Tuhan dan tak akan berubah.

5. Tuhan Itu tidak Tidur “ Gusti Kang Murbeng Dumadi ora nyare” maksudnya Tuhanitu mengetahui segalanya dan semuanya, tak ada satupun kata hilaf dan lalai.

6. Tuhan itu Maha Pengasih, Tuhan Itu Maha Penyayang.maksudnya Tuhan itu mahaadil tak membeda bedakan kepada mahluknya, siapa yang berusaha dia yang akanmendapatkan.

7. Tuhan Itu Esa dan Maha Kuasa, apa yang di putuskannya tak ada yang dapatmenolaknya,Dengan menyadari hal tersebut manusia di harapkan :

1. “Manungso urip ngunduh wohe pakertine dhewe dhewe” maksudnya manusia kaamenerima paa yang dia tanam, bila baik yang di tanam, maka yang baiklah akan diaterima.

2. Manusia hidup pada saat ini adalah hasil / proses dari hidupsebelumnya.atau”manungso urip tumimbal soko biyen,nek percoyo marang tumimbal”ada petuah yang mengatakan “ Apabila kamu hendak melihat hidupmu kelak, maka lihatlah hidupmu sekarang, bila hendak melihat hidupmu yang lalu, maka lihatlah hidupmusekarang”

3. “Manungso urip nggowo apese dhewe dhewe” maksudnya agar kita menghilangkansifat iri,dengki,tamak, sombong sebab saat mati tak ada sifat duniawi tersebut dibawadan mengntungkan kita.

4. Manusia tak akan mengerti Rahasia Tuhan, “Ati lan pikiran manungso ora bakal isomangerteni kabeh rencananing Gusti Kang Murbeng Dumadi:”maka Manusia hiduplah“sak madyo” dan tak perlu “nggege mongso”.ada petuha mengatakan “ Hiduplah denganusaha, tapi janganlah dengan harapan, karena bila gagal maka yang merasakan diri kita juga”Maka dalam hal ini Kaki semar menganjurkan Manusia memohon dan mendekatkan dirikepada Tuhan Yang Esa dengan”Eling lan Percoyo,Sumarah lan seumeleh lan mituhu”kepada Tuhan Yang Maha Esa.

1. Sumarah : Berserah, Pasrah, Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan sumarah,manusia di harapkan percaya dan yakin akan kasih saying dan kekuasaan Gusti KangMurbeng Dumadi, Bhawa DIA lah yang mengatur dan aka memebrikan kebaikan dalamkehidupan kita. Keyakinan bahwa apabila kita menghadapai gelombang kehidupan makaAllah akan memebrikan jalan keluar yang terbaik bagi kita.

2. Sumeleh : artinya Patuh dan Bersandar kepada Allah Yang Maha Esa . Manusia sebagai hamba hanya lah berusaha dan keberhasilannya tergantung Kuasa Tuhan yangmaha Esa, maka dengan sumeleh ni manusia di harapkan tak mudah putus asa dan teguh dalam usahanya .

3. Mituhu : artinya patuh taat dan disiplin.I. Tatanan Paugeraning Urip.Petuah Kaki semar menenai Tatanan Paugeraning Urip bagi manusia dalam mengisi Kehidupanya di alam fana ini :

1. Eling Lan Bektimarang Gusti Kang Murbeng Dumadi : maksudnya Manusia yangsadar akan dirinya akan selalu mengingat dan memuja Tuhan Yang Maha Esa.dimanaAllah yang Esa telah membrikan kesepantan bagi manusia untuk hidup dan berkarya dialam yang Indah ini.

2. “Percoyo lan Bekti Marang Utusane Gusti”: maksudnya Manusia sudah seharusnya menghormati dan mengikuti ajaran para Utusan Allah sesuai dengan ajarannya masing-masing, dimana semua konsep para Utusan Allah tersebut adalah menganjurkan kebaikan.

Jumat, 09 Maret 2012

RAHASIA NIKMAT JIMAK WARISAN MELAYU: Risalah petuah teknik hubungan seks untuk kepuasan maksimal;




PERINGATAN:
Note: ini hanya sesuai dibaca oleh kalangan dewasa. Akses bahan ini
adalah di atas kehendak dan tanggung jawab peribadi.

Dalam kitab AtTibun Nabawi ada menyebut bahawa dalam banyak cara atau
posisi persetubuhan, maka posisi persetubuhan suami di atas dan isteri di
bawah adalah paling ideal dan paling baik daripada segala posisi yang ada.

Sementara posisi yang tidak baik ialah suami di bawah dan isteri di atas.
Cara demikian sangat merbahaya, kerana jika inzal (terpancar mani), mani
suami tidak habis keluar dan cecair yang ada di dalam liang rahim (faraj) is-
teri mudah mengalir atau menyerap masuk ke dalam lubang kencing suami
dan ini merbahaya kerana memudahkan jangkitan kuman-kuman yang ada.

Namun, tambah kitab itu lagi, posisi itu tidaklah terbatas, kerana terdapat di
dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim bahawa Rasulullah bersabda,
maksudnya:

"Apabila seseorang itu menghendaki berjimak. boleh sahaja ia bertelungkup
(suami di atas dan ister di bawah) atau tidak bertelungkup. Apa yang uta-
manya ialah memasukkan zakar pada lubang qubul (kemaluan) isteri, tidak
pada lubang dubur. Kerana pada qubul dapat menghidupkun benih dan
menghasilkan anak",

Hadis di atas menjelaskan, bahawa tidak salah bersetubuh dalam pelbagai
posisi, kerana apa yang lebih utama ialah pelaksanaannya tepat pada faraj
dan matlamatnya ialah untuk menghasilkan anak.


PETUA MENCAPAI KENIKMATAN JIMAK;
Sementara fatwa orang tua-tua pula memberi panduan asas persetubuhan
ialah hendaklah dilakukan dengan dua cara :

1.Hendaklah dengan tujuh anggota (bagi pihak suami). Dua siku, dua lutut
dan dua hujung jari kaki hendaklah menyentuh bumi atau lantai dan satu
kemaluan bertemu di dalam kemaluan isteri.

2. Hendaklah dada sama dada, pusat sama pusat, perut sama perut, wajah
sama wajah di antara suami isteri bertemu rapat.

Selain daripada dua cara di atas, tidak mendatangkan nikmak yang semp-
wna pada kedua pihak suami isteri. Mungkin sebelah pihak sahaja merasa.
Sedangkan di antara tujuan bersetubuh ialah untuk sarna-sama (suami is-
teri) merasa nikmat.

KERJASAMA SUAMI ISTERI;
Dalam melaksanakan teknik bersetubuh, walau dalam apa cara atau posis-
inya. maka yang penting dan menentukan masing-masing merasa nikmat
dan mendapat keselesaan ialah kerjasarna di antara suami isteri. Bukan
pada teknik dan posisi yang tersedia di dalam buku-buku atau petua-petua
setengah orang, samada orang sekarang atau orang tua-tua dulu. Kerana
sebahagian besarnya tidak dapat dipraktikkan, di sebabkan tidak sesuai den-
gan posisi sebenarnya. Lagi pun teknik pelbagai posisi itu ada di antaranya
menyalahi tabiat persetubuhan yang memerlukan keselesaan.

Orang tua kita kaya dengan ilmu dan petua, dan kebanyakan petua yang
diberikannya amat mujarab diamalkan dengan izin Allah. Tetapi petua itu
seeloknya janganlah melibatkan perkara-perkara yang bertentangan dengan
syarak. Kalau kita melihat orang tua kita yang terkenal ilrnunya amat men-
jaga kesihatan tubuh badannya dan zakarnya kerana kekuatan tenaga batin
lelaki tiada hadnya pada umur, tidak seperti perempuan. Ia tetap ada selagi
umurnya masih ada.

Ada di kalangan orang Melayu menggunakan jampi serapah untuk
berkekalan kekuatan batin dan mereka menjadikannya wirid amalan harian
mereka. Didapati banyak perkataan yang lerkandung di dalam jampi serapah
itu tidak menepati kehendak syariat. Kadangkala apabila mereka mati, zakar
mereka masih menegang dan untuk menurunkannya perlu ditekan denga
tumit isteri atau isteri kena masukkan zakar ke dalam farajnya! Nauzubillah

Begitu juga dengan orang perempuan, ada di antara mereka menggunakan
pelbagai ilmu yang dituntut secara yang salah (ilmu hitam) untuk memberi
kenikmatan kepada suami agar suami tidak mengecapi kenikmatan apabila
bersetubuh dengan perempuan lain, umpamanya memakai susuk, dan mem-
baca jampi serapah, bahkan ada yang menggunakan perbuatan yang dike-
nali sebagai "nasi tangas". Perempuan yang mengamalkan ilmu hitam itu,
dapat dikenali ketika ia mati. Kemaluannya tidak tertutup (sentiasa terbuka).

Berikut adalah petua-petua yang boleh diamalkan oleh seorang suami untuk
memastikan kenikmatan maksima dapat dikecap ketika bersetubuh:

Kaedah Petua Langit-langit.
1. Sebelum bersetubuh, ambilkan air di langit-langit dengan ibu jari tangan
kanan.
2. Selawat tiga kali.
3. Sapukan pada seluruh bahagian jari-jari tangan kanan dan kiri.
4. Kemudian, mulakan dari pangkal zakar tepi kanan, menggunakan jari tan-
gan kanan, selawat 3 kali, sapu hingga sampai kepada kepala zakar.
5. Kemudian alihkan ke atas, ke kiri menggunakan jari tangan kiri, ke bawah
dengan kaffiah yang sama. Amalan ini bertujuan untuk memberikan
kenikmatan kepada isteri supaya dia merasai zakar anda besar dan pan-
jang semasa berjimak. Petua ini sangat perlu diamalkan oleh suami yang
mempunyai zakar yang kecil untuk beri kepuasan jimak kepada isteri.

Kaedah Petua Air Liur.
1. Cari tiga biji buah pelaga, buang kulitnya dan kunyah isinya dengan air
liur.
2. Ambilkan air liur yang bercampur dengan buah pelaga itu dan sapukan
pada kepala dan batang zakar.
3. Biarkan ia kering, lepas itu baru dibawa bersetubuh.
4. Amalan ini boleh mendatangkan kegelian dan kenikmatan pada isteri.
5. Awas ! Jangan sama sekali amalkan menyapu Gambir Sarawak atau Gam-
bir Kudat untuk tujuan yang sama kerana mengguna gambir boleh me-
mudaratkan kesihatan zakar dan juga peranakan isteri.


Kaedah Alamiah & Naturopathy.
1. Ada kalanya suami tidak mampu tahan lama dalam jimak dan memancar-
kan maninya jauh lebih awal dari isterinya. Kemudian zakarnya jadi layu
dan tidak dapat teruskan menyetubuhi isterinya.
2. Orang Melayu dahulu gemar makan ulam dan herba yang dijadikan mak-
jun. Malangnya dengan peredaran zaman, amalan ini semakin dilupakan.
3. Ada banyak jenis herba yang bermanfaat untuk kuatkan tenaga syahwat
suami. Contohnya di laman web www.trebest.com ada menjual kapsul
herba yang dirumuskan dari gingko, ginseng dan tribulus yang dikenal-
pasti dapat meningkatkan kekuatan syahwat lelaki.
4. Gunakan herba dengan minuman madu tulen dan amalkan makanan
yang tinggi manfaat untuk kekuatan syahwat seperti buah badam/
almond, tembikai, kurma dan lain-lain lagi.

Selain itu, cara untuk mendapat lebih kenikmatan hubungan seks suami is-
teri secara praktikalnya ialah melaksanakan beberapa teknik yang pemah di-
lakukan oleh orang tua-tua dan terbukti boleh menambahkan kenikmatan
luar biasa. Di antaranya ialah teknik menggoyang, teknik menahan nafas
dan bernafas songsang.


TEKNIK-TEKNIK BERJIMA;
Teknik Menggoyang
llmu teknik menggoyang merupakan teknik-teknik yang
boleh melambatkan inzal (terpancar mani) dan mem-
beri kenikmatan kepada kedua belah pihak, juga boleh
menambah kekuatan dan ketahanan zakar. Goyangan
yang terkawal dan tersusun membolehkan anda dapat
mengawal anzal/orgasme anda berapa lama yang anda
mahu sehingga isteri benar-benar mencapai kepuasan
yang sebenar.


SENARAI TEKNIK GOYANG DAN HENJUT;

Goyangan Kesabaran.
Menggoyang dengan perlahan ketika memasukkan (menikarn) zakar, tetapi
bila menarik, tarik dengan cepat hingga kepala zakar hampir keluar. Keadaan
ini melambatkan keluar mani anda dan isteri terasa lebih nikmat dan mence-
patkan isteri mencapai anzal.

Goyangan Jongket.
Bahagian tubuh anda ke atas sedikit sehingga batang zakar kelihatan beng-
kok. Teknik ini akan memberi geseran kuat batang zakar kepada kelentit
iaitu pusat kelazatan syahwat wanita dan menyebabkan isteri terasa nikmat
dan melambatkan anzal pihak lelaki. Tanda isteri terasa nikmat ialah nafas
kencang dan suara rengekannya kuat.

Goyangan Hitungan.
Sewaktu menggoyang, lakukan empat puluh kali secara lambat, diikuti em-
pat puluh kali goyangan secara cepat, lakukan secara bergilir-gilir. Cara ini
menjadikan isteri terasa khayal, kerana ombakan goyangan bagai ombakan
kapal di lautan. Tanda isteri terasa khayal, kelihatan matanya kuyu atau
dipejamkan.

Goyangan Hentian.
Bergoyang secara berselang seli dengan rehat sejenak. Goyang tiga kali, ke-
mudian rehat sebentar, kemudian goyang lagi dan berhenti. Goyangan be-
gini juga menjadikan isteri tersentak-sentak kesedapannya. Tanda, bila kita
menggoyang, nafas dan suaranya bagai tersekat-sekat. Bila berhenti. ia
menghembus nafasnya panjang.

Goyangan Berpasangan.
Suami menggoyang dahulu, kemudian berhenti. Setelah itu isteri menggoy-
ang pula dan berhenti. Lakukan bergilir-gilir. Boleh juga bergoyang secara
serentak. Boleh juga suami menggoyang ke atas dan ke bawah sementara
isteri menggoyang dari kiri ke kanan. Cara ini memerlukan suami isteri ber-
pakat dan bekerjasama.

Goyangan Kekasih.
Isteri menggoyang, sedangkan suami mendiamkan diri. Cara ini juga mem-
bantu melambatkan suami terpancar maninya dan memberi banyak kere-
hatan. Cara ini sesuai untuk suami yang cepat terpancar mani dan bagi isteri
yang lambat terpancar maninya. Bagi suami pula jangan hanya berdiam diri,
tetapi lakukan ciuman pada mana-mana tempat yang boleh menikmatkan
isteri, seperti menghisap puting susunya atau menghisap lidah atau bibimya
atau lain-lain tempat rnengikut selera isteri. Sekiranya, isteri terasa hendak
terpancar maninya, hendaklah ia memberi tahu suami agar goyang bersama
-sama dan supaya sama-sama serentak terpancar mani.


Goyangan Dan Geselan Kepala Zakar.
Melakukan goyangan dengan cara menggunakan kepala zakar. Caranya ialah
memasukkan zakar sampai ke takuknya agar kepala zakar berada di permu-
kaan kemaluan isteri sahaja dan disamping itu kenakan kepala zakar pada
biji kelentitnya, kerana kelazatan perempuan banyak terhimpun di bahagian
permukaan faraj dan khususnya pada kelentitnya.

Bergoyanglah hanya sampai takuk sahaja dan sekali-sekala dimasukkan
habis bahagian zakar dan tarik semula. Cara ini juga boleh melambatkan
suami anzal (terpancar mani). Caranya menikam dengan perlahan-lahan dan
apabila menarik, tarik atau rentap cepat-cepat dan tikam pula perlahan-
lahan dan seterusnya.

Sebaik-baiknya anda (si suami) yang melakukan teknik goyangan, kerana
dengan sendirinya anda boleh mengawal keadaan ghairah anda. Bila terasa
kegelian dan hendak tezpancar mani, hentikan sekejap goyangan. Semasa
berhenti itu tarik nafas dan diikuti dengan mencium dan sentuhan pada tem-
pat sensitif isteri anda agar kenikmatan seksualnya terus terangsang. Keban-
yakan masalah yang dialamai oleh pihak suami ialab cepat terpancar air
maninya sebelum pihak perempuan puas. Cara ini dapat membantu melam-
batkan mani suami terpancar.



TEKNIK TAHAN NAFAS;
Semasa memasukkan zakar, tahan nafas sehingga tenggelam seluruh batang
zakar. Diamkan sebentar. Kemudian, baru lepaskan nafas.
Semasa membuat goyangan sorong tarik, tahanlah nafas dan apabila hen-
dak melepaskan nafas, hentikan goyangan. Begitulah seterusnya apabila
hendak menggoyang kembali. Petua ini bertujuan untuk melambatkan ke-
luarya air mani.

Ada baiknya jika anda melipatkan lidah di langit-langit dan niatkan 
hati bahawa selagi tidak turun lidah ini tidak turun mani. Apabila anda hen-
dak mencium atau menghisap lidah isteri, hentikan goyang.


TEKNIK NAFAS SONGSANG;
Satu lagi teknik yang diamalkan oleh orang-orang tua kita untuk mem-
perolehi kenikmatan ketika berjimak dikenali dengan teknik nafas. Caranya
adalah seperti berikut:

 Semasa melakukan goyangan (keluar masuk zakar), hendaklah berla- ·
wanan dengan keluar masuk nafas isteri. Nafas isteri keluar, zakar masuk
dan apabila nafas masuk, tarik zakar hampir-hampir keluar.
 Untuk mengetahui nafas isteri keluar, bila ia kempis perutnya dan tanda ·
masuk nafas ialab buncit perutnya Ia juga dapat menahan mani dan
mempunyai beberapa kelebihan lagi. Atau anda boleh rapatkan muka
pada hidung isteri dan rasakan irama hembusan nafasnya.


TEKNIK KERJASAMA;
Apa yang paling penting untuk melambatkan anzal kedua pihak atau untuk
sama-sama serentak anzal, ialah kedua suami iisteri hendaklah berpakat.
Bila suami terasa hendak anzal, suami hendaklah berhenti menggoyang. Jika
isteri sedang asyik menggoyang-goyang, suruh ia berhenti dulu. Demikian
dengan pihak iisteri jika hendak anzal bersama, beritahu agar sama-sama
menanti agar anzal serentak.

Cara kerjasarna ini hanya boleh wujud bagi suami isteri yang saling cinta
menyintai dan tidak ada rasa segan dan saling memikirkan untuk sama-
sama memberi kepuasan kepada pasangannya, bukan semata-mata
memikirkan untuk memuaskan nafsu sendiri sahaja, setelah itu membiarkan
pasangannya tersadai tanpa kepuasan.


TIDAK LUPA ALLAH;
Walaupun semasa bersetubuh, jangan biarkan diri anda lalai daripada
mengingati Allah. Biarlah pancutan air mani anda keluar sambil anda men-
sucikan dengan kalimah zikrullah. Semasa anda masukkan zakar, berzikir
dalam hati dengan kalimah Allah, semasa hendak menariknya juga dengan
zikir. Begitulah seterusnya. Semasa dayungan sorong tarik, hati anda terus
berzikir dengan Allah. lni bertujuan supaya fikiran dan perasaan anda dapat
menumpukan pada keagungan Ilahi, dan dari segi psikologinya ia akan da-
pat memberi anda keupayaan mengawal dan mengemudikan keJakuan ji-
mak anda, serta melambatkan keluarnya air mani. Di samping itu, biasanya
anak yang dilahirkan sukar untuk berpenyakit sawan.

Baca doa ketika anzal/orgasme.
Ketika anzal atau terpancar mani, maka bacalah pula doa berikut di dalarn
hati dan jangan membaca secara Iisan atau menggerak kedua bibir, kerana
dilarang menyebut nama Allah ketika hadas besar. Tetapi menyebut di dalam
hati tidak dilarang.

Doanya adalah seperti berikut:

ًاريدَق َكﱡبَر َناك وَ ًارْھِص َو ًابَسَن ُهَلَعَجَف ًارَشَب ِءامْلا َنِم َقَلَخ يذﱠلا َوُھ َو
Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia
itu (mempunyai) keturunan dan mushâharah, dan adalah Tuhan-mu Maha
Kuasa. - al Furqan, Ayat 54

Ada pula fatwa menganjurkan agar semasa terpancar air mani (anzal),
ucaplah "La ilahaillallah Muhammadur Rasulullah" di dalam hati, bukan den-
gan lidah atau secara berlafaz. Tujuannya ialah untuk mengislarnkan benih-
benih yang mula beroperasi untuk menjadi zuriat.

Kebiasaannya, orang cuma mengazan atau memperdengar-kan kalimah sya-
hadah, apabila anak baru lahir, tetapi ada pendapat menganjurkan agar kita
mengIslam zuriat kita sejak ketika benihnya lagi iaitu semasa keluar mani
dengan mengikut kaedah yang disebut di atas.

Ketika menyebut di dalam hati itu, hendaklah disertai dengan niat agar
benih itu menjadi insan yang soleh. Orang yang memberi petua kaedah ini
kepada saya telahpun meninggal dunia dan ilmunya sekarang saya sebarkan
kepada umum, semoga Allah memberi pahala kepadanya apabila ada yang
mengamalkannya.

Saya masih ingat pesanannya: "Manusia ketika ibadah ingat kepada Allah,
tetapi dalam berjimak lalai pada Allah, padahal jimak itu hendak mengeluar-
kan benih yang suci yang mana pihak lelaki tempatkannya selama 40 hari di
dalam rahim isterinya. Datangnya dengan kalimah, keluarnya dengan kali-
mah. Bezakan jimak kami dengan jimak haiwan dan dengan jimak orang
yang kafir, juga dengan jimak orang yang jahil yang berjimak semata-mata
untuk memuaskan nafsu”

Mengesat Dan Meramas.
Sebaik sahaja selesai berjimak, sebelum membasuh kemaluan, isteri hen-
daklah mengesat kemaluan suami dengan kain tuala alau kain pengesat
atau kertas tisu. Cara itu boleh mengharmonikan rasa kasih suami dan
suami terasa nikmat jika semasa mengesat itu, isteri mengusap dan ramas-
ramas serta mengurut-urut dengan perlahan zakar suami.

Peranan Kerjasama Suami Isteri Meningkatkan Kenikmatan
Suami dan isteri dalam setiap persetubuhan mestilah melaksanakan peranan
masing-masing bagi mencapai kepuasan bersama. Peranan suami terletak
pada sejauh mana suami memahami teknik bersetubuh dengan pelbagai
macam teknik dan posisi. Sedang isteri pula tidak boleh diam diri ketika ji-
mak berlangsung. Isteri harus ikut aktif dalam setiap persetubuhan.

Agar mencapai perkahwinan yang harmonis, maka diperlukan peranan aktif-
dari isteri dalam persetubuhan sehingga suami merasa sayang dan cinta ker-
ana memberikan kenikmatan syurga dunia. Dan suami tidak jatuh dalam pe-
lukan wanita lain. Jangan mengada-ngada dengan berbagai alasan untuk
menolak keinginan suami mencumbu dan mengajak untuk berjimak kerana
tidak menyukai cara suami yang aneh-aneh seperti misalnya bersetubuh
dengan berbagai posisi yang berganti-ganti.

Hendaklah diketahui bahawa hal itu dilakukan adalah untuk kesenangan dan
kenikmatan kedua belah pihak, kerana jika melakukan dengan hanya satu
posisi saja tanpa menukar-nukar dengan posisi yang lain dari waktu ke
waktu menyebabkan timbul perasaan bosan.

Jika seorang isteri mengetahui keinginan-keinginan seks yang terkandung
dan terselubung dalam otak suarni, berbahagialah isteri tersebut.
Isteri harus berusaha agar suami jangan jatuh ke jurang maksiat seks. Selamat-
kanlah suami ke dalam pelukan anda. Sebab apabila isteri tidak berhasil
menjaga suami dari pelukannya dan sampai jatuh ke dalam pelukan wanita
lain, maka rosaklah rumahtangga.

Ramai suami yang naik ghairah seksnya bila melihat isterinya memakai
pakaian yang seksi, misalnya memakai seJuar ketat atau seluar pendek atau
bikini dan coli tipis alau lain-lain jenis. Waktu itu, si isteri bendaklah menge-
tahui bagaimana untuk membuatkan suami menjadi gembira dan puas. Ca-
ranya ialah mengenakan pakaian yang dapat mengairah seks suami, kerana
suami akan terpancing ghairah seksnya dengan melihat isteri memakai
pakaian yang menarik.

Seorang isteri yang tidak bersedia dan tidak mahu mengikuti atau menkabul-
kan keinginan suaminya dalam soal seksual akan membahayakan kehidupan
perkahwinannya. Suatu waktu isteri akan ditinggalkan suaminya dan men-
galami kesunyian di malam hari.

Cara yang terbaik dalam masalah seks ialah penyerahan zahir dan batin
kepada keinginan suami dan demikian juga dengan suami, penyerahan dir-
inya zahir dan batin kepada keinginan isteri, asal dalam batas kewajaran
manusia melakukan hubungan suami isteri. Kerana kadang-kadang suami
atau isteri, masing-masing mempunyai selera atau pun daya tarikan dan
kemahuan seks yang tersendiri.

Oleh itu dalam mengadakan hubungan seks, suami atau isteri menyerahkan
hal itu kepada cara masing-masing, Perlu diingat agar masing-masing tidak
hanya pentingkan diri sendiri, tanpa mengira pihak lain apakah suka atau ti-
dak. Jika salah satu pihak melakukan mengikut suka hati sendiri, sedangkan
pihak lain tidak suka, ini berkemungkinan boleh mendatangkan perasaan
bosan atau geli-geleman.

Walau bagaimana pun, dalam semua hal, suami isteri kena berpakat dan
berbincang tentang caramana masing-masing berasa nikmat, selesa dan
menggembirakan. Mana-mana yang kurang disenangi, jika boleh bertolak
ansur dengan cara yang baik, eloklah dibuka ruang untuk bertolak ansur.

Hendaknya diketahui bahawa jarang terdapat suami yang sanggup men-
gungkapkan rahsia yang terkandung di dalam batinya dan jarang pula yang
sanggup berbual-bual memberikan pengertian kepada isterinya. Pada
umumnya mereka menyukai jalan yang paling mudah. Dan ini harus
dicegah. Jangan biarkan suami terjerumus demikian. Demikian juga di pihak
isteri, maka suami kenalah fahami hal-hal yang tersirat itu.

Seorang suami atau isteri hendaknya sentiasa memperba-arui kebidupan
perkahwinan mereka, misalnya mengusahakan dan mengubah pelbagai cara
dalam persetubuhan, agar tidak terasa jemu dengan satu cara sahaja. Con-
tohnya, isteri hendakJah berusaha memikat suaminya dengan memakai pel-
bagai fesyen pakaian yang menarik hati suaminya.

Demikianlah di pihak suami agar sentiasa merancang strategi untuk
menghadapi isteri dengan suatu cara yang tidak dapat dijangkakan oleh is-
teri sebelumnya. Inilah teknik dan seni percintaan di antara suanni isteri
yang perlu diiwujudkan dengan penuh penelitian dan kesabaran.

Berbubung dengan itu pelbagai gerakan harus dilangsungkan ketika ber-
setubuh, bagi mencapai kepuasan di pihak isteri atau suami. Untuk keper-
luan itu isteri harus memberi peluang kepada suaminya agar pada tempat-
tempat atau pada alat kelaminnya dapat tersentuh oleh zakar agar menda-
pat geselan yang tepat dari suanni.

Tempat-tempat khusus yang sensitif ialah kelentit, dinding vagina, dan mulut
rahim/batu meriyan. Umpamanya, isteri dapat menolong mengadakan gera-
kan (goyangan) secara berganti-gantian dengan suaminya iaitu setiap gera-
kan ke bawah dari suaminya disarnbut dengan gerakan ke atas dari ister-
inya.

Untuk memberikan kenikmatan yang lebih, isteri hendak-lah melakukan
gerakan-gerakan seperti berputar-putar atau bergoyang-goyang. Untuk
membuat isteri puas pula, maka pihak suami tabu cara untuk mengenakan
gesekan zakarnya agar menyentuh kelentit dan dindng rahim bahagian atas,
bahagian bawah, bahagian kanan, bahagian kiri, tekanan gesekannya pula
harus berganti-ganti.

Bila suami sedang berada di atas, isteri hendaknya memegang dan memeluk
suami dengan penuh ghairah agar kedua pihak bertarnbah nikmat. Setelah
itu isteri lakukan pula gerakan pinggangnya dan goyangan-goyangan seolah-
olah satu lingkaran atau putaran. Sekiranya isleri berada di bawah dengan
mendiamkan diri, mungkin suami akan terasa isterinya tidak ada respon ba-
gai bersetubuh dengan batang pisang sahaja. Tentu suasana menjadi ham-
bar.

Sebenarnya goyangan-goyangan sangat memberikan nikmat dan kesedapan
pada suami. Goyangan-goyangan itu seperti tarian Hawaian atau tari Hula-
hop, iaitu tarian yang menggunakan lingkaran rotan yang melingkar di ping-
gang. Bagi isteri yang pinggangnya ramping dan kalau berjalan berlenggang
lenggok, membuat gerakan goyangan-goyangan seperti lingkaran itu tentu-
lah tidak sukar.

Isteri hendaklah pintar melayani suaminya dalam persetubuhan, bukan
hanya mencintainya saja dengan sebulat hati. Bila hal ini dilakukan maka is-
teri berhasil menambat suaminya kepada dirinya.

lnsyallah, bahawa betapa kuat keinginan suami supaya dia dilayani, samalah
seperti dia melayani kesenangan isterinya selama bersetubuh. Seorang isteri
yang pandai menari suatu tarian adalah baik, dan lebih baik lagi bila isteri
pandai menarikan suatu tarian yang bermanfaat bagi kehidupan
rumahtangga iaitu larian persetubuhan dengan seni yang halus dan lembut
semasa bersetubuh dengan suaminya.

Gerakan-gerakan yang halus ialah gerakan yang dilakukan dengan perasaan.
Kedua belah pihak dapat melakukannya. Suami mengangguk-anggukkan za-
kamya yang sedang berada di dalam faraj dan isteri pula meramas-ramas
zakar yang berada di dalam farajnya dengan mengadakan gerakan
(kemutan) farajnya, menyedut-nyedut batang zakar suaminya bagai anak-
anak menghisap jejarinya.

Atau gunakan gerakan punggung di tarik ke bawah dan mengangkatkan
sedikit pinggangnya ke atas. Cara itu akan memberi rasa bagai kemutan li-
ang faraj. Kesedapan isteri yang paling tinggi ialah bila kepala zakar suami
dapat menyentuh-nyentuh leher rahimnya /batu meriyan, atau batang zakar
suami menyentuh kelentitnya. Usaha suami untuk mencari leher dan mulut
rahim yang terletak jauh di dalam faraj itu hendaknya dibantu oleh isteri.
Jangan malu-malu memberitahukan kepada suami tempat mana yang paling
enak tersentuh oleh zakar suamiinya.


Ramai isteri-isteri berpendapat apabila leher rahimnya tersenggol-senggol
hujung zakar suaminya, inilah pengalaman yang paling memuaskan, diband-
ingkan dengan keluar maninya kerana gesekan-gesekan pada kelentit dan
dinding vagina (faraj), lebih-lebih lagi ketika sedang mencapai klimaks. Oleh
sebab itu ada isteri yang menyuruh suaminya menggoyang lebih kuat dan
menjunamkan zakarnya lebih dalam lagi ke dalam farajnya, ketika ia sedang
sampai kemuncak (terpancar maninya), sambil itu isteri juga, tanpa disedari
mengerang kesedapan lebih kuat. Itulah saat puncak nikmat isteri.

lsteri juga boleh menentukan lamanya masa bersetubuh, apabila turun man-
inya yang terakhir sudah membuatnya benar puas (sampai klimaks). Dan
jangan malu-malu mengatakan kalau isteri belum puas. Suami harus mem-
pelajari kebiasaan nafsu isterinya. Setelah mengetahui berusaha supaya dia
pun memancarkan air maninya serentak dengan saat isterinya terpancar
maninya. Persetubuhan ini akan menambahkan kenikmatan apabila
keduanya terpancar mani serentak.

Kedua-duanya akan merasakan adanya tarikan-tarikan yang timbal-balik
dalam alat kelamin. Isteri dapat memperhebat semburan rnani suaminya
dengan memicit-rnicit punggung suami sambil menarik punggung suami ke
bawah agar tusukan (tikaman) zakar suami menjunam lebih dalam dan
terasa sentuhan pada leher rahimnya.

Suami pula ketika itu akan terasa seluruh zakarnya bernda dalam liang faraj,
sambil ia menguatkan lagi goyangannya. Setelah isterinya selesai, barulah
goyangan dihentikan dan menamatkan goyangannya dengan ditusukkan le-
bih dalam zakarnya ke dalam faraj iisterinya. Ketika itu, tanpa disedari dan
terasa malu, isterinya akan mengerang kesedapan dan sambil tangannya
memeluk badan suaminya dengan erat sekali.

Peranan Perasaan Kasih Sayang
Rasa mengasihi dan menyayangi harus tumbuh di dalam kalbu, kerana seni
memberikan kesenangan kepada suami dan sebaliknya ialah kasih sayang
dan kebaktian. Keindahan dan manisnya semua liku di dalam persetubuhan
itu ditemukan bila di situ terdapat cinta yang padu.

Rasa cinta mencintai antara suami isteri itu lebih kudus dan lebih suci apabila
didalamnya terdapat rasa kebaktian.l steri berbakti kepada suaminya
dan suami menyayangi isterinya dengan sepenuh hati. Persetubuhan dipan-
dang sebagai kebaktian yang seindah-indahnya adalah bergantung pada ker-
jasama suami isteri selama mereka bersetubuh. Bila berjimak hanya kerana
ingin melepaskan nafsu saja, hal itu menimbulkan kesan yang keji. Bila hal
itu berlangsung, akan menimbulkan rasa jijik pada isteri bila disetubuhi oleh
suaminya.

Sebaliknya pula, bila isteri minta ia disetubuhi kerana ingin memuaskan
hawa nafsunya akan terasa pula dalam batn suami apa sebenamya yang ler-
kandung dalam kemahuan isterinya. Sebab itu, hendaknya persetubuhan di-
lakukan dengan niat untuk memberikan kepada yang disayangi akan kenik-
matan yang setinggi-tingginya yang dapat diberikan. Maka, barulah per-
setubuhan itu memberi bekas yang baik, luhur apa lagi untuk mendapatkan
keturunan.

Pemberian yang ikhlas itu bagi jiwa diterima sebagai suatu bukti cinta, kasih
dan sayang yang amat memuaskan. Bila suami isteri sarna-sarna merasakan
pemberian itu dengan ikhlas dan melahirkan niat suci itu (dalam jimak yang
aktif) untuk kesenangan suaminya atau untuk kesenangan isterinya maka
jimak itu terjadi suatu yang kudus, yang kesannya tetap memperkuat dan
memperteguh persatuan jiwa suami isteri berdua untuk selama-lamanya.

Persetubuhan dengan niat bakti kepada pasangan kita dan bersyukur
kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikannya kepada kita itu dipandang
oleh agama Islam sebagai suatu ibadah dan berpahala.

Sepertimana sabda Nabi SAW, maksudnya;

"Dan bagi kamu pahala kerana menjimak isteri. Para sahabat bertanya:
Apakah melepaskan nafsu syahwat kepada para isteri itu mendapat pahala?
Jawab Nabi SAW , 'Apa pendapat kamu kalau sekiranya melepaskan nafsu
syahwat kepada yang haram, apakah ia tidak berdosa? Begitulah apabila ia
dilepaskan ke jalan yang halal, maka pastilah mendapal pahala"

Nabi SAW bersabda lagi, maksudnya ;
"...... dalam melakukan persetubuhan dianggap melakukan sedekah..... "
(Riwayat Muslim)


Persetubuhan akan dinilai sebagai ibadah sedekah kalau dilakukan dengan
niat hendak menyedekahkan kepada isteri atau kepada suami. Hadis yang
menyatakan anggota badan dapat melakukan sedekah. Misalnya tangan kita
yang memungut paku di jalan dan melemparkan ke tepi agar orang yang
lalu-lalang tidak memijaknya adalah sedekah. Misalnya memberikan nasihat
yang baik kepada seseorang yang diucapkan dengan lidah, merupakan
sedekah.

Sabda Nabi SAW itu menerangkan apabila seseorang mahu bersedekah itu
ada banyak jalannya. Dengan pekerjaan kelaminnya pun seseorang akan da-
pat beramal, sedekah kepada orang yang berhak menerimanya iaitu suami
atau isteri kita.

Dengan niat hendak bersedekah kepada isteri atau suami kita terhindar
nafsu ingin memburu kesenangan diri sendiri. Betapa kudusnya persetubu-
han yang dilakukan sebagai pekerjaan ibadah bagi melayani suami atau is-
teri atas niat bakti, tanpa mengharapkan balas jasa apa-apa. lnilah budi
pekerti yang meluhurkan persetubuhan.

lni dipandang sebagai puncak kepuasan jiwa. Bagi suami isteri yang ber-
perasaan halus, kenikmatan dalam persetubuhan merupakan syarat mutlak
untuk memperoleh kepuasan rohani. Kenikmatan tidak akan didapati dalam
persetubuhan jika di antara dua orang suami isteri yang saling membenci
alau persetubuhan tanpa nikah (zina) atau tidak berniat kerana ibadah dan
rasa bakti. Selepas kedua-dua suami isteri selesai bersetubuh dan setelah
keduanya dianugerahi rahmat kenikmalan bersetubuh yang sempuma, beri-
lah ciuman sebagai tanda terima kasih kepada suami atau isteri sebelum
masing-masing terlelap dalam tidur.

Hal ini merupakan sentuhan terakhir untuk lukisan kasih sayang yang mana
lukisannya telah dilukis berdua dengan mesra. Apabila dari cetusan kasih
sayang suami isteri yang sejak awal sampai akhir mencapai puncaknya den-
gan keluamya mani, maka persetubuhan seperti itu tidak menimbul letih dan
lesu, tidak terasa sengal pada tubuh dan boleh menghapus rasa benci dan
pemarah. Yang hanya didapati ialah kesedapan yang meliputi jasad dan roh.
Bahkan keesokannya masing-masing terasa segar dan amat mesra sekali.
Itulah puncak kenikmalan dan kebahagiaan syurga dunia. Insyallah.....Salam Rahayu