WONG EDAN BAGU

WONG EDAN BAGU
SALAM RAHAYU kanti TEGUH SLAMET BERKAH SELALU DARI WONG EDAN BAGU UNTUK SEMUA PARA PENGUNJUNG BLOGGER PESONA JAGAT ALIET . . . _/\_

Kamis, 15 Mei 2014

SA'AT/KETIKA BAPAK ANGKASA dan IBU BUMI (SEMESTA) BERBICARA - BERKATA:

1.    Saat Bapak Angkasa dan Ibu Bumi (semesta) bicara, Tentang amal dan dosa:
Oleh : Wong Edan Bagu;

Alam semestaKu ini adalah tempat berlangsungnya segala kerja dalam keteraturan sempurnanya. Kerja yang searah dengan rencana awalnya adalah amal dan kerja yang tak searah dengan rencananya adalah dosa. Setiap kehidupan memiliki rencananya sendiri untuk melangkah di jalan masing-masing untuk mencapai tujuan. Kadang rencana pribadi tersebut memiliki kesamaan lalu hidup dalam kelompok perjalanan dan menetapkan pula arah duniawi mereka.

Rencana kelompok inilah pula yang kemudian dijadikan penentu amal dan dosa di kehidupan duniawi. Namun bagiKu, amal dan dosa tidak terbatas pada apa yang kamu ketahui dengan perbuatan duniawi. Amal dan dosa berkaitan dengan rencana dirimu sebelum memasuki kehidupan ini. Apa yang hendak kamu pahami, sadari dan perbaiki, serta tugas apa yang ingin kamu tuntaskan dalam kehidupanmu kali ini, itulah menjadi arah dan tujuan kelahiranmu.

Manakala pikiran, kata-kata, sikap dan perilakumu menyimpang dari tujuan yang telah kamu tetapkan sebelum menapaki kembali kehidupan dalam tubuh manusia ini, itulah dosa bagimu. Bila kamu masih searah di jalan yang kamu pilih untuk tujuan kebaikanmu sebagai jiwa yang sempurna, itulah amal bagi dirimu dan alam semesta. Nak, Aku telah memberi kebebasan bagimu untuk menggunakan tubuh dan pikiramu itu sesuai rencana yang telah kau tetapkan bagi kehidupanmu. Aku tidak akan mencampurinya kecuali menuntunmu ketika kau meminta tuntunanKu. Dunia adalah tempat dan sarana belajarmu.

Aku hanyalah guru yang akan membimbingmu dari dalam saat kau membutuhkanKu. Maka dalam amal dan dosa yang akan kau lakukan, Aku tidak memberimu pahala bagi amal itu atau hukuman bagi dosamu. Kaulah yang memilih amal yang kau lakukan atau mendapat hukuman dari dosa yang kau pilih. Aku bukanlah penghukum, Aku adalah guru pembimbing dari dalam batin heningmu. Aku hanyalah Ayah-Ibu yang mendampingimu menjalani pembelajaran untuk mencapai kesadaran semestamu. Amal tidaklah sama dengan kebaikan dan dosa bukanlah semata-mata keburukan.

Dalam kesadaran semesta sesungguhnya ada amal dalam kebaikan dan keburukan, juga ada dosa dalam kebaikan dan keburukan. Apabila kau telah memahami dan melampaui kebenaran dualitas semesta, kau akan mudah mengerti maksudKu. Amal seorang prajurit mungkin menjadi dosa bagi seorang pendeta. Dosa seorang pencuri bisa jadi merupakan amalnya bagi peningkatan kesadaran orang yang dicuri. Konsep pikiranmu bukanlah penentu utama antara mana amal dan mana dosa. Kesadaran Jiwamulah yang dapat memahami dan memilahnya dengan baik. Maka, raihlah kesadaran jiwamu agar kau mengerti apa sesungguhnya amal dan dosa bagi peranmu di kehidupan ini sebagai Jiwa dalam tubuh manusia. Namun jika sulit bagimu memahami amal dan dosa dengan menyadari terlebih dahulu diri sejatimu, Aku akan mengingatkanmu pada hakikat Jiwa. Jiwa adalah kemurnian dan kesucian. Kesucian disini bukanlah terbebas dari dosa karena penilaian itu hanya layak bagi pemahamanmu di sini.

Makna kesucian adalah tidak ternoda oleh penilaian baik buruk, serta tidak melekat dengan penilaian tersebut. Maka dalam pemahaman kesucian ini, amal adalah perilaku yang tidak terjebak oleh penilaian baik buruk. Amal adalah kerja pikiran, kata-kata, dan perbuatan yang suci, tidak melekat oleh penilaian dan penghakiman.

Amal adalah tugas Jiwa dalam kehidupan untuk menjalankan cinta dan kasih sayangnya bagi kehidupan semesta. Amal adalah setiap kerja yang terlibat dalam kegiatan penciptaan, pemeliharaan, dan pengembalian seluruh isi alam semesta ke dalam siklusnya. Inilah amal yang terbebas dari penilaian baik-buruk. Ia hanya berkaitan dengan tugas-tugas Jiwa dalam ketiga aspek kegiatan semesta itu. Sedangkan dosa adalah segala kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana tugas untuk mendukung ketiga aspek kerja semesta. Dosa adalah penyimpangan pikiran, kata-kata dan perbuatan terhadap jalan yang telah dipilih oleh Jiwa sebagai bagian dari tugasnya dalam kehidupan ini. Bila semua penjelasan ini pun belum kau pahami dengan baik, maka amal dan dosa ini cukup kamu pahami dengan menjalankan segala bentuk kebaikan dan cinta kasih yang mampu kau pahami. Biarlah sisanya Aku yang menentukan amal dan dosamu itu dari cara pandang kesadaranKu yang melampaui kesadaranmu yang terbatas.

Lakukan tugas kebaikan karena kamu bersumber dari kebaikanKu, kebaikan ayah-ibu, kebaikan orang-0rang yang merawatmu sejak dalam kandungan hingga menjadi dewasa seperti saat ini. Lakukan saja, maka itu akan menjadi amal bagimu. Tetaplah berjalan dalam lingkaran perilaku cinta kasih, itu sudah cukup menjadi amal bagi pemahamanmu. Hindari saja hal-hal yang tidak sejalan dengan perilaku cinta kasih sebagaimana yang kamu pahami karena sifat sejatimu adalah cinta kasih. Itu pun sudah cukup untuk menjauhkanmu dari dosa akibat penyimpangan terhadap tugas dan jalan yang telah kau pilih bagi kehidupanmu ini.

Setiap Jiwa memahami dan menyadari tugas, peran, dan tujuan kelahirannya. Setelah kematiannya maka Jiwa akan menilai seberapa selaras tugas dan peran itu telah ia jalani selama hidupnya.

Setiap amal kehidupan akan memberinya kebahagiaan karena sebanyak itulah tugas dan peran telah berhasil ia jalankan sesuai rencana. Sebaliknya, setiap dosa di kehidupan akan memberinya penyesalan yang menyedihkan. Ia menyadari bahwa sebanyak dosa itulah tugas dan peran kehidupan yang ia jalani telah menyimpang dari tujuan kelahirannya.

Rasa kebahagiaan membawa suasana surga bagi Jiwa, sedangkan rasa penyesalan membawa suasana neraka baginya. Maka, sesungguhnya dengan amal dan dosa inilah kau menentukan sendiri apa yang kau kehendaki bagi dirimu sendiri kelak sebagai Jiwa setelah kematian. Aku hanya bisa mengingatkanmu satu hal, AnakKu. Lakukan saja apa yang tidak akan kamu sesali sebagai Jiwa setelah kematian. Kunci utama dari tugas dan peran kehidupanmu sebagai Jiwa di kelahiran kali ini adalah menuntaskan peran cinta kasih bagi kehidupan semesta ini. Amalkanlah peran cinta kasihmu itu Nak, dan bangunlah surga dunia dan akhirat yang membahagiakan bagi dirimu sendiri. Aku bersaksi atas setiap amal dan dosamu.
Salam Rahayu kanti Teguh Slamet Berkah Selalu....
Ttd: Wong Edan Bagu _/\_


2.    Saat Bapak Angkasa dan Ibu Bumi (semesta) bicara, Tentang kebenaran nurani:
Oleh : Wong Edan Bagu

Di antara bahasa-bahasa pikiran yang sering bergolak dalam dirimu, bahasaKu adalah bahasa nurani. Aku adalah bahasa tanpa kata-kata. Aku adalah bahasa rasa. Dan sebagai rasa dari nurani, Aku adalah rasa tanpa penjelasan pikiran. Aku membimbing setiap langkah dalam kehidupan kalian dengan bahasa nurani, dengan bahasa rasa itu. Dengan rasa itulah Aku selalu mendengar dan memenuhi setiap doamu. Dari situ pula Aku memberi terang pada setiap jalan hidup yang kau pilih untuk dijalani. Dengan rasa terang itulah caraKu agar selalu ada bersamamu melewati setiap penderitaan dan kebahagiaan dalam kehidupan.

Dengan bahasa nurani pula Aku selalu bicara padamu meski kau tak selalu mau mendengar
kata-kataKu. Atau mungkin kau tak tahu bagaimana cara mendengar kata-kataKu. Maka biarlah hari ini akan Kuperjelas bahasa nurani bagimu. Karena dalam setiap terang bahasa nurani yang kau rasakan, disana Aku sedang menjaga langkahmu tetap di jalan yang dulu pernah kau pilih sebelum kehidupan ini. Bahasa pikiran selalu disibukkan dengan analisis terhadap setiap keadaan yang sedang kau hadapi. Bahasa itu bukanlah bahasa nurani. BahasaKu bebas dari pertimbangan yang didasarkan pada penilaian baik-buruk, tetapi selalu berujung pada kebaikan bagi semesta. Ia mengandung hakikat rasa kebaikan bukan sekedar norma kebaikan. BahasaKu adalah dorongan bagi suatu kebenaran jiwa, bukan dorongan bagi pembenaran pikiran.

BahasaKu adalah bahasa terang yang menyinari kegelapan batin. Ia akan mengantar hidupmu pada jalan yang lapang tanpa terhalang oleh penilaian atas dirimu. Ia tidak membuatmu terjebak dalam sebutan baik atau buruk, tapi akan mengantarmu untuk merasa lebih baik. Ia tidak mengungkungmu dalam penjara amal dan dosa, tetapi membuat jiwamu beramal untuk terbebas dari rasa berdosa. Kebenaran bahasa nurani tidak terbelenggu oleh ruang dan waktu atau oleh kehidupan dan kematian karena ia adalah kebenaran semesta tanpa batas. Ia adalah kebenaran tunggal yang melampaui segala bentuk dualitas. Ia adalah bahasa yang tak mampu didebat oleh kecerdasan pikiran karena ia melampaui pemahaman pikiran. Saat kebenaran nurani berbicara, pikiran sadarmu menjadi pendengar yang kadang-kadang gelisah kemudian selalu mencoba untuk memahami atau bahkan mendebatnya dengan pembenaran.

Kebenaran nurani adalah ide-ide murni yang bukan berasal dari ingatan dalam pikiran sadar. Ia adalah bahasa yang bahkan belum pernah didengar oleh pikiran sadarmu yang terbatas. Tidak seperti bahasa pikiran sadarmu yang hanya berasal dari ingatan masa kini, bahasa nurani berasal dari ingatan masa lampau, masa kini dan masa depan yang selalu ada sejak semesta ini ada. Ia berisi konsep utuh tentang proses penciptaan, pemeliharaan, dan daur ulang kehidupan semesta. Ia mengarahkan kehidupan material dan spiritual semesta ini pada alur yang sangat teratur.

Begitulah caranya menemanimu sebagai Jiwa yang melintasi kehidupan demi kehidupan dari masa ke masa. Ia adalah bahasa kecerdasan yang abadi seperti alam semesta, seabadi Jiwa itu sendiri. Kau tidak layak memberi penilaian kebaikan atau keburukan terhadap isi bahasa nurani dengan aturan yang kau miliki di kehidupan sosialmu. Kebaikan nurani adalah kebaikan alam semesta yang mencakup secara sekaligus hukum yang mengatur siklus penciptaan, pemeliharaan dan penghancuran alam semesta. Jika kalian mencoba menilai dengan pemahaman yang terbatas, kalian hanya akan menciptakan perdebatan dalam diri bahkan dengan sesama kalian. Bahasa nurani tidaklah untuk diperdebatkan, tapi untuk diikuti dengan keikhlasan karena dia adalah bahasa cinta kasih semesta.

Nurani menciptakan bahasa penuh makna. Sehingga ketika kau mendengarnya, bimbingan nurani akan hadir sebagai sebuah kata atau kalimat singkat namun mampu menjawab segala kegundahan dan keraguanmu. Bahkan, ia bisa menghentikan semua perdebatan analisis pikiranmu. Ia mencerahkanmu dari gelapnya ketidaktahuan dan keraguan. Dan tatkala hatimu telah mulai mengenal kehadiran nurani sepenuhnya, ia akan menjadi pintu yang membuka rahasia semesta dengan aliran bahasanya yang lebih luas. Namun demikian, bahasa nurani bukanlah segalanya. Ia hanyalah salah satu bahasa yang bisa kau pilih di antara berbagai pilihan bahasa yang muncul dalam pikiranmu.

Jika kau menghendaki kebaikan dan kebahagiaan duniawi, pilihlah pikiran burukmu. Hanya ketika kau memutuskan untuk mencapai kebahagiaan sejati dalam keberhasilan peran kehidupanmu sebagai jiwa, maka ikutilah bahasa nuranimu. Bahasa terang alam semesta. Di saat menderita ia akan memberimu kata atau kalimat yang bisa mengubah penderitaan menjadi rasa kebahagiaan. Ia juga menjadi bahasa yang mengingatkanmu pada penderitaan di balik kebahagiaan yang kau rasakan. Ia mengajarimu menerima dan mensyukuri setiap tahap dalam pembelajaran kehidupan yang kau pilih saat ini. Hidup adalah tempat belajar memilih apa yang kau inginkan serta untuk merasakan dengan ikhlas hasil dari setiap pilihanmu. Kau berhak mengikuti kebutuhan tubuhmu, keinginan pikiranmu atau hanya berjalan dalam kesadaran Jiwamu. Tubuh akan membimbingmu dengan bahasa rasa agar kau memenuhi apa yang dibutuhkannya. Rasa lapar, haus, mengatuk, lelah, sakit, dan seterusnya. Lalu, pikiran akan mengarahkanmu dengan bahasa hasratnya agar kau memenuhi setiap keinginannya. Sedangkan, Jiwa akan menuntun tubuh dan pikiranmu dengan bahasa nurani agar bekerja sesuai rencananya dalam peran kehidupan kali ini.

Kebenaran tubuh adalah menjaga dirinya agar selalu siap menjadi kendaraan bagi jiwa.
Kebenaran pikiran adalah menciptakan ide yang mampu mengarahkan tubuh menjadi alat bagi jiwa menjalankan tugasnya.
Terakhir, kebenaran nurani adalah membimbing dan menjaga kesadaran pikiran dan tubuh agar tetap mampu menjalankan tugas dan peran jiwa sesuai rencananya sebelum memasuki setiap kehidupan. Inilah kebenaran nurani anakKu. Aku tidak akan banyak menjelaskan tentang ia yang tak terbatas dengan kata-kata yang terbatas ini. Kenalilah bahas nuranimu maka kau akan mengerti tanpa memerlukan penjelasan lebih banyak. Dengarlah, ia sedang berbicara padamu sekarang tepat setelah kau membaca kata terakhir ini.

Salam Rahayu kanti Teguh Slamet Berkah Selalu....
Ttd: Wong Edan Bagu _/\_


3.    Saat Bapak Angkasa dan Ibu Bumi (semesta) bicara, Tentang nasib dan takdir:
Oleh: Wong Edan Bagu;

Nasib adalah takdir yang belum ditetapkan dan takdir adalah nasib yang sudah dipastikan. Nasib adalah apa pun keadaan yang kau harapkan terjadi sebagai takdir bagimu di kehidupan
masa depan. Sedangkan takdir adalah keadaan yang harus kau terima dan jalani sebagai nasibmu saat ini, sebagaimana telah kau pilih dan tuliskan sendiri bagimu pada kehidupan terdahulu. Dengan demikian, sesungguhnya kau lah yang telah menetapkan takdir bagi dirimu sendiri.

Aku hanyalah sutradara yang memastikan takdirmu itu berjalan sesuai skenario kehidupan yang telah kau tetapkan bagi dirimu. Maka AnakKu, berhati-hatilah mulai saat ini menetapkan takdir masa depanmu. Kuingatkan bagimu Nak, meski tidak kau mengerti ataupun kau sadari, nasib dan takdir di kehidupan masa depanmu telah kau ciptakan melalui setiap pikiran, kata-kata, dan tindakanmu saat ini.

Segala bentuk pikiran, ucapan, dan perbuatan keseharianmu menjadi doa yang akan tertulis sebagai rangkaian skenario bagi masa depanmu. Inilah kesempurnaan karma, hukum semesta dengan mana sadar atau tak sadar kau sedang menulis skenariomu itu. Dengan aksimu saat ini kau sedang menciptakan reaksi masa depan sebagai nasib dan takdirmu nanti.

Camkanlah ini, anakKu. Aku memang penguasa semesta raya yang berkuasa menentukan segala hal bagi semestaKu. Namun kau, sebagai bagian dari diriKu, tak lain adalah penguasa atas tubuh sebagai semesta kecilmu di dunia ini. Kaulah yang menentukan takdir kehidupanmu dalam tubuh yang kau pilih saat ini. Aku tidak mengendalikanmu untuk apa yang kau inginkan, namun Aku ada untuk memberimu tuntunan dalam memilih jalan mencapai apa yang kau inginkan. Bahwa kau tidak berkuasa lagi mengubah takdirmu saat ini, tentu saja itu sebuah kepastian karena kuasa itu telah kau gunakan pada masa kehidupan sebelumnya. Kau telah mengetahui dan menetapkan takdirmu sebelum memilih tubuh dan peran dalam kehidupanmu saat ini. Denga begitu yang bisa kau lakukan saat ini hanya menjalaninya dengan keikhlasan. Namun demikian, kau masih punya kuasa untuk menentukan nasib dan takdir masa depanmu.

Gunakanlah kuasamu itu dengan baik sebelum kau menyesali lagi pada kehidupan mendatang. Jika nasib dan takdir ini masih membingungkanmu, baiklah akan Kutegaskan lagi perbedaan keduanya. Dalam kehidupan yang kau jalani ini, kau masih bisa berusaha keras untuk mengubah nasibmu saat ini agar menjadi lebih baik. Namun untuk takdirmu kini, seberapapun kerasnya usahamu kau tak akan mampu mengubahnya karena ia telah menjadi ketetapan hidup bagimu. Kau akan memahami prinsip sederhananya saat kau benar-benar menjalaninya.

Setiap keadaan hidup yang berusaha untuk kau ubah dan kau berhasil mengubahnya, itulah nasibmu. Sedangkan untuk sesuatu yang berusaha kau ubah namun kau tidak berhasil juga untuk mengubah kenyataannya, itulah takdirmu. Jadi sebelum kau larut dalam kebingungan menyangkut nasib dan takdirmu, tetaplah berharap dan berusaha untuk mengalami perbaikan bagi setiap keadaanmu saat ini.

Biarlah waktu yang memastikan yang mana nasib dan takdir bagimu di kehidupan kali ini. Berusahalah untuk nasibmu dan ikhlaslah bagi takdirmu. Jika kau hanya menyesali takdir, maka takdir itu akan menghentikan perubahan nasibmu di masa depan. Nasib itu terbatas hanya dalam satu masa kehidupan, tetapi takdir itu akan berkelanjutan dari satu masa kehidupan ke masa kehidupan lain berikutnya. Jadi AnakKu, berhentilah menyesali takdirmu saat ini, namun belajarlah menentukan takdirmu di kehidupan selanjutnya. Kau berhak sepenuhnya atas perjalanan jiwamu. Itulah kuasamu sebagai jiwa.

Aku telah memberi alat dan cara untuk mencipta nasib dan takdir yang ingin kau miliki selama perjalanan jiwa. Alat itu adalah pikiran dan hatimu. Kau hanya perlu belajar menggunakannya dengan sebaik-baiknya untuk memilih dan menuliskan nasib serta takdirmu. Jika kau menggunakannya untuk hal-hal yang baik dan positif, kau, sedang membangun nasib dan takdir yang juga baik serta positif bagi dirimu. Begitu pun sebaliknya. Ucapkan ide-ide dari pikiran baikmu, lakukan tindakan dari kata-kata kebaikanmu, lalu sertakan semua itu dengan keikhlasan dan kemurnian hati. Maka Aku akan mencatatkannya bagimu sebagai nasib dan takdir yang telah kau tetapkan dengan yakin bagi masa depanmu. Aku mampu mencatatnya secara detail dan mengetahui kejujuran serta keyakinanmu karena Aku ada dalam dirimu sebagai Jiwa itu sendiri. Itulah hakikat makna bila bagimu Aku adalah yang menentukan takdirmu.

Sebab sekali lagi, kau tak lain adalah diriKu dalam tubuh manusia. Tapi, jangan coba memahami kata-kataKu ini dengan pikiran sadarmu karena pikiranmu bukanlah Jiwa dan tentu saja itu juga bukan diriKu. Pikiran sadar dan intelektualmu tak akan mengerti kecuali ia telah dibimbing oleh kesadaran murnimu sebagai Jiwa. Berhentilah juga menyalahkan apapun atau siapa pun atas nama nasib dan takdirmu di dunia ini. Bukan orang lain atau makhluk lain yang terlibat dalam penciptaan nasib dan takdirmu.

Kau sendirilah sesungguhnya yang telah memilih untuk mengundang mereka agar terlibat menyempurnakan kisah dalam nasib dan takdirmu, sebagaimana telah kau tuliskan dalam skenario semestamu. Itulah rahasia nasib dan takdir yang ada di tanganmu, AnakKu. Setiap takdir yang kau jalani saat ini AnakKu, yakinlah bahwa itu adalah pilihan terbaik yang telah kau tetapkan sebelum kelahiran dan kehidupanmu kali ini. Tidak ada alasan bagimu untuk kecewa atas takdir yang telah kau pastikan dengan begitu banyak pertimbangan kesadaran Jiwa.

Jika pikiranmu merasa kecewa pada takdirmu, menjadi tugasmulah untuk menerangkan hal itu baginya. Pastikan pikiranmu bisa mengerti bahwa kisah kehidupan yang kau jadikan takdirmu adalah cara yang kau pilih untuk mencapai kemurnianmu sebagai Jiwa. Dan untuk hal ini, tentu saja kau harus mengenal betul pikiranmu sendiri. Belajarlah untuk mengenalnya lebih jauh. Karena sekali lagi, pikiran dan hati adalah alat pencipta nasib dan takdir bagi manusia. AnakKu, Aku menunggu skenario berikutnya yang harus Kucatat bagimu lewat caramu memakai hati dan pikiranmu.

Salam Rahayu kanti Teguh Slamet Berkah Selalu....
Ttd: Wong Edan Bagu _/\_


4.    Saat Bapak Angkasa dan Ibu Bumi (semesta) bicara, Tentang pahala dan karma:
Oleh : Wong Edan Bagu;

Semesta ini Kuciptakan dalam keteraturan sempurna sehingga ketika tiba saatnya ia berakhir, itu akan menjadi awal bagi semesta berikutnya. Untuk menjaga keteraturan itu Aku menciptakan hukum sebab akibat, hukum kerja atau karma sebagai pengatur perjalanan alam semesta ini agar tetap berada dalam siklus sempurnanya. Dengan hukum ini pula Aku mengatur segala aspek dalam kehidupan semesta seperti saat pertama ia Kuciptakan sampai tiba di akhir masanya.

Kehidupan di alam semesta selalu bergerak dalam arahan hukum aksi-reaksi, hukum karma ini. Tak ada sesuatupun dalam kehidupan ini terbebas dari hukum karma, meski kalian tidak memahami atau bahkan tidak meyakininya. Ini adalah sebuah hukum keniscayaan alam semesta. Hukum ini memastikan agar api memberi panas, air memberi basah, dan angin memberi kering. Hukum karma memastikan agar setiap makhluk mendapatkan akibat dari setiap sebab yang mereka pilih. Setiap kerja pasti akan mendatangkan hasil, sekali pun kerja itu adalah kerja diam. Kerja menciptakan hasil kerja, diam menciptakan hasil diam. Sebagaimana alam semesta meliputi seluruh ruang dan waktu yang ada, begitulah hukum ini meliputi seluruh ruang dan waktu yang membentuk alam semesta.

Dengan begitu, hukum karma ini akan memberimu pahala atau hasil dalam rentang waktu dan ruang yang tidak terbatas oleh kelahiran dan kematian. Pahala atas kerja ini terus melekat padamu sepanjang siklus semesta yang kamu jalani melalui begitu banyak kelahiran, kehidupan dan kematian. Hanya ketika jiwamu berhasil membebaskan diri dari kemelekatan atas hasil kerja, disitulah hukum kerja ini membebaskanmu dari pahala karma. Itulah saat engkau mengenal keikhlasan murni, sebuah kerja tanpa kemelekatan pada hasil. Engkau akan mencapai kebebasan kerja, bekerja dalam pikiran yang diam tanpa keinginan.

Setiap kerja yang kau lakukan pada kehidupan ini akan mendatangkan pahala pada ruang dan waktu yang tidak pasti dan sama. Pahala itu bisa datang saat ini di sini atau saat itu di sana, dan selalu menanti di masa depan kehidupan. Dan karena kehidupanmu sesungguhnya abadi, maka pahala karma bahkan bisa datang pada kehidupan masa depanmu dalam dimensi yang lain setelah kematian. Kehidupan ini sendiri memberi begitu banyak pilihan bebas untuk kamu pilih dengan kecerdasanmu. Sedangkan hukum karma bertugas memastikan agar kau mendapatkan hasil bagi setiap pilihanmu. Karena itu anakKu, berhentilah menyalahkan orang lain atas setiap hasil yang kau peroleh di kehidupan ini. Semua hasil itu tak lain adalah akibat dari pilihanmu sendiri. Aku sudah menciptakan kesempurnaan pada hukum karma, sehingga hanya aksi yang menimbulkan reaksi, hanya sebab yang dapat menimbulkan akibat.

Jika untuk sebuah akibat atau pahala yang kau alami ternyata engkau tidak mengerti dan menemukan sumber sebabnya pada dirimu, itu bukan berarti bahwa penyebab itu ada pada orang lain. Penyebab dari pahala itu tetap ada pada dirimu. Hanya saja ketidaktahuan akan rangkaian karma masa lalu telah membuatmu sulit memahaminya. Aku memahami bahwa ketidaktahuan itu terjadi karena keterbatasan pikiran sadarmu untuk mengingat setiap hal secara rinci pada semua kehidupan masa lalumu. Namun satu hal penting untuk selalu kau pahami, tak ada akibat tanpa suatu sebab. Dan akibat itu hanya akan kembali ke tempat dari mana sebabnya berasal. Pahala karmamu niscaya adalah hasil kerjamu.

Kualitas karma hanya menentukan kualitas pahala dan jumlah karma hanya menentukan jumlah pahala. Bukan kualitas karma yang menentukan jumlah pahala, bukan pula jumlah karma yang menentukan kualitas pahala. Dengan demikian setiap penyesalan tidak akan bisa menghentikan jalannya hukum karma. Penyesalan hanya membantumu menjadi lebih siap untuk menerima pahala karma dengan ikhlas, sehingga suatu pahala buruk bahkan bisa berubah menjadi sesuatu yang membahagiakan. Pikiran yang bisa mengartikan pahala dengan makna yang berbeda akan membangun suatu bentuk perasaan yang juga berbeda.

Aku tidak berhak mengurangi atau menghentikan pahala atas setiap kerja yang kau lakukan. Aku hanya bisa menemanimu menerima pahala itu dengan rasa sebagaimana yang kau harapkan. Pahala karma akan terasa seolah tidak ada manakala kesadaranmu telah ikhlas menerimanya sebagai sesuatu yang biasa dan mesti terjadi. Sebagaimana kau melakukan setiap karmamu dengan kesadaran dan ketetapan hati, begitulah semestinya kau ikhlas menerima setiap pahala dan karma itu. Hanya dengan cara ini maka kau tidak akan mudah terguncang oleh setiap pahala yang kau terima sebagai akibat dari kerjamu.

Pahala buruk tidak terlalu mengecewakanmu, pahala baik tidak pula terlalu membahagiakanmu. Bahkan ketika engkau bisa menyadari bahwa pahala yang kau terima dari hasil kerjamu itu sebenarnya adalah sebuah kerja dari makhluk lain atau dari alam semesta yang sedang dilakukan terhadapmu, maka kau akan mengerti bahwa sesungguhnya tak pernah ada pahala di alam semesta. Semua yang ada ini hanyalah kerja yang saling berkaitan satu sama lain. Alam semesta adalah serangkaian karma. Saat kau bisa melihat bahwa pahala sesungguhnya bukanlah pahala melainkan hanya sebuah kerja yang lain, maka kau akan berhenti mengharapkan pahala dari sebuah karma. Dengan kesadaran inilah kau mesti mulai bekerja hanya demi kerja itu sendiri untuk kelangsungan siklus alam semesta. Kau akan terbebas dari pahala karma. Maka, ikhlaslah dalam kerja, anakKu. Kerjamu akan menjadi pahala bagi orang lain dan pahalamu menjadi kerja bagai orang lainnya. Inilah lingkar kesempurnaan kerja alam semesta, kesempurnaan karma. Dan Aku adalah pusat dari lingkaran semesta ini. Pusat yang berada di dalam sekaligus di luar lingkaran karma itu.

Salam Rahayu kanti Teguh Slamet Berkah Selalu....
Ttd: Wong Edan Bagu _/\_


5.    Saat Bapak Angkasa dan Ibu Bumi (semesta) bicara, Tentang Penciptaan dan Kelahiran:
Oleh : Wong Edan Bagu;

Sepanjang siklus waktuKu yang abadi ini, Aku menciptakan alam semesta bukan dari suatu ketiadaan melainkan dari keadaan. Dari keadaan yang bebas Aku menyatukan benih-benih alam semesta melalui keterikatan mereka satu sama lainnya. Aku menciptakan semesta ini dalam batasan bingkai hukum keniscayaan, hukum sebab akibat dan hukum dualitas yang pernah Aku ciptakan sebelum semesta ini ada. Segala dualitas semesta yang Kuciptakan ini selalu ada dan selalu ada dalam kekekalannya. Mereka membentuk alam semesta ini karena efek hukum keniscayaan semesta menciptakan rantai keterikatan kebebasan yang terjadi berulang-ulang selamanya. Inilah penyebab adanya siklus alam semesta yang tak berawal dan tak berakhir. Dualitas materi-non materi niscaya akan mengalami keterikatan dan kebebasan secara berulang karena adanya hukum sebab akibat. Keterikatan dengan unsur yang satu menyebabkan mereka terbebas dari unsur yang lain. Tarikan demi tarikan yang silih berganti menjadi siklus keterikatan-kebebasan inilah yang menyebabkan semesta ini selalu hidup dalam keberadaannya.

Sebelum alam semesta ini ada dalam wujudnya sekarang, mereka adalah benih dualitas yang menyatu dengan diriKu dalam wujud yang sangat kecil bagiKu. Mereka bergerak mendekat padaKu sejak masa kehancuran semesta terjadi lalu terserap ke dalam diriKu. Saat mendekat inilah dualitas semesta raya yang mengecil itu kembali menjadi benih semestaKu. Selanjutnya semua inti dualitas itu : material-spiritual, energi material-energi spiritual, kembali bersatu untuk menjadi suatu benih semesta raya.

Benih inilah kemudian segera membelah diri dan berkembang menjadi semesta raya untuk memulai kembali kehidupan barunya. Inilah siklus kesemestaanKu dari ada menjadi tiada dan kembali ada. Meski Aku menyatakan bahwa setelah kehancuran semesta mereka kemudian terserap menjadi benih semesta ke dalam diri Ku, tidak berarti bahwa pada saat membelah kembali menjadi semesta raya ini mereka keluar dari diriKu. Mereka selalu berdiam dalam diriKu, selamanya. Mereka ada dalam diriKu Aku ada dalam diri mereka semua. Alam semesta adalah kreasiKu karena Aku adalah keindahan. Alam semesta ini selalu saling menjaga karena Aku adalah cinta kasih. Aku menjaga keabadian semesta ini melalui proses penciptaan, pemeliharaan, dan penghancuran. Apa yang selalu kuciptakan, Kupelihara, dan Kuhancurkan tak lain adalah keterikatan. Keterikatan antara material dan material, material dan spiritual serta spiritual dan spiritual. Aku menghancurkannya agar terjadi kebebasan, agar dari kebebasan itu bisa kuciptakan keterikatan lagi. Dengan cara ini, Kuciptakan alam semesta yang berisi kehidupan dan kematian sebagai rangkaian peristiwa di dalamnya. Maka jangan takut pada kehancuran semesta karena Aku akan menciptakannya kembali.

Jangan sedih pada kehilangan karena Aku akan mempertemukannya kembali. Gembiralah pada setiap penciptaan, pemeliharaan, dan bahkan pada kehancuran. Karena tak pernah ada yang hilang, tak pernah ada yang hancur. Yang ada hanya pembebasan dari keterikatan satu sama lain. Apa yang awalnya tiada, ketika ada maka mereka menjadi realitas. Apa yang awalnya ada, ketika tiada maka mereka menjadi imajiner, menjadi kenangan abadi dalam ingatan. Realitas dan imajiner pun adalah dualitas yang selalu ada dan hadir silih berganti. Semesta ini adalah sekumpulan dualitas. Tak seorangpun mampu menghindar dari dualitas ini karena semesta ini dibentuk dari dualitas. Lebih baik engkau belajar menerima kenyataan dualitas yang tidak mungkin dapat dihindari. Manakala kedua benih semesta terserap ke dalam diriKu, kumpulan material dan spiritual yang memusat dengan membawa energinya masing-masing mulai mendekat untuk bersatu.

Muatan listrik negatif dan positif yang membentuk energi mereka masing-masing secara tiba-tiba bersentuhan. Dari situ timbul panas, timbul api semesta yang membakar. Pembakaran dan panas ini membuat bola energi material-spiritual mereka meledak, membelah, terpisah menjadi pecahan-pecahan bintang. Bintang yang masih panas membelah lagi menjadi planet-planet. Planet yang masih panas membelah mejadi bulan-bulan. Hanya saat suhu mereka mendingin, mereka memadat seperti Bumi yang kini kau tempati. Setelah planet ini dingin seperti bumi yang kau tempati , molekul udaranya menyatu, mengembun menjadi air. Air ini berkumpul di lubang-lubang yang ada di bumi. Semakin lama ia semakin banyak hingga membentuk lautan. Panas matahari menguapkannya menjadi awan, menjadi hujan untuk kembali ke lautan. Dari awan kemudian tercipta kilatan petir. Listrik semesta inilah yang memulai terciptanya makhluk hidup mulai yang terkecil yang terdiri dari beberapa atom dan molekul material alam semesta.

Inilah penciptaan awal. Perlahan-lahan dalam milyaran tahun, benih-benih makhluk hidup itu bertumbuh dan berkembang menjadi lebih bervariasi dalam bentuk dan sifat. Mereka beradaptasi, berevolusi menjadi makhluk yang ada saat ini. Inilah proses penciptaan, pemeliharaan, dan penghancuran yang mengubahnya terus-menerus menjadi lebih baik. Ketika tiba saatnya semua isi alam semesta ini mendingin, mereka pun akan kembali bersatu menjadi benih semesta dan mengulangi lagi siklusnya seperti yang Kuceritakan tadi. Dingin menyebabkan terjadinya penyatuan dan panas menyebabkan pemisahan. Aku menciptakan alam semesta bersama segala isinya serta kehidupan didalamnya dengan kreativitas dari kecerdasan semestaKu. Dengan begitu maka pada setiap wujud yang kuciptakan di alam semesta ini ada jejak-jejak kecerdasanku yang bisa kalian pelajari. Dan dari semua makhluk yang pernah kuciptakan, jejak terbesar kecerdasan semestaKu di bumi ini, ada pada tubuh dan pikiran manusia. Kuciptakan alam semesta ini dengan cinta kasih. Karena itu Aku mencintai semesta dan seluruh isinya sebagai karya cipta yang akan terus Kusempurnakan.

Setiap peristiwa yang terjadi di alam semesta ini adalah bagian dari proses penyempurnaan yang selalu Kulakukan. Kau sendiri adalah bagian dari penyempurnaan itu. Maka berkembanglah segera menuju kesempunaan. Aku adalah kekosongan sekaligus mengisi kekosongan semesta itu. Sebagai isi kekosongan, aku mewujudkan diriKu menjadi dualitas yang akan menjadi benih bagi terciptanya alam semesta beserta isinya. Wujud benih dualitasku sendiri selalu memiliki bagian yang kosong untuk dipenuhi oleh bagian diriKu yang akan menjadi isinya. Maka, Aku ala lah wujud lelaki dan perempuan. Aku adalah kelebihan dan kekurangan. Aku adalah gelap dan terang. Aku adalah tinggi dan rendah. Aku adalah ada dan tiada. Aku adalah kehidupan dan kematian. Itulah segala dualitas yang menjadi bahan-bahan yang dengan kreasiKu akan membentuk alam semesta. Maka kesempurnaan bagiKu adalah penyatuan kembali seluruh ujung dualitas kehidupan menjadi suatu pemahaman utuh tentang kekosongan dan isi dari kekosongan.

Dari pemahaman akan menjadi penerimaan terhadap dualitas. Dari penerimaan akan menjadi kepemilikan, dan dari kepemilikan akan menjadi penyatuan dalam dualitas itu. Akhirnya dari penyatuan dualitas akan menyisakan apa yang disebut sebagai satu-satunya pengisi kekosongan. Ini lah kebenaran tunggal, kesadaran tertinggi. Ini lah Aku dan penciptaanKu.

AnakKu, penciptaan semesta ini mirip dengan proses kelahiranmu ke dunia ini. Aku telah menyimpan rahasia penciptaan semesta ini di dalam tubuhmu jika engkau cerdas membukanya. Bahwa alam ini tercipta untuk berproses mencapai kesempurnaan semestanya, maka kaupun terlahir untuk tujuanyang sama; mencapai kesempurnaan dalam kesadaran semestamu sebagai jiwa. Karena itu lah, setelah memahami dirimu, andai dirimu pernah diliputi kekecewaan pada kehidupan duniawi dan pernah bertanya untuk apa aku melahirkanmu ke alam semesta ini, biarlah Aku menjawab bahwa itu hanyalah pertanyaan dari pikiranmu, bukan dari diri sejatimu. Sebab, bila itu pertanyaan dari diri sejatimu yang memiliki sifat-sifat dan kecerdasan tak terbatas sepertiKu. Aku hanya akan mengingatkan mu pada satu jawaban “Keniscayaan”. Namun karena pertanyaan itu berasal daripikiranmu, maka Aku akan menjawa bahwa kelahiranmu adalah untuk belajar bertumbuh menuju kesadaran sempurna. Untuk itulah, kau Kuhadirkan di dunia ini. Untuk menyadari dirimu sendiri sebagai semestaKu.

Jika kemudian kau bertanya pula tentang manfaat dari kelahiranmu di semesta ini, maka untuk diri sejatimu sebagai jiwa, Aku akan menjawab: “Kamu lahir untuk keberhasilan Kita agar selalu ada dalam keabadian lingkaran “keniscayaan”. Dan untuk pikiranmu, Aku akan menjawab bahwa kamu lahir untuk bisa menerima kehidupan duniawi apa adanya dalam keseimbangan antara pikiran duniawi dan kesadaran rohanimu sebagai jiwa. Dan terakhir, anakKu untuk selalu kau ingat, bertumbuhlah dalam kesadaran sebagai benih spiritualKu. Di puncak kesadaran itu, Aku menjanjikan kebahagiaan yang melebihi kebahagiaan yang kau peroleh di dunia. Namun begitu, kau mesti tetap menjaga keseimbangan antara kesadaran spiritual dan peranmu dalam kehidupan dunia material ini. Tanpa keseimbangan, kehidupan alam semesta akan kehilangan keniscayaan dualitasnya. Terikatlah pada peran dan tugas dalam kehidupan duniawimu, namun bebaskan kesadaran jiwamu dari kemelekatan terhadapnya. Tanpa pembebasan itu maka setelah meninggalkan kehidupan dunia engkau akan terus melekat terhadap segala aspek duniawi. Itulah yang telah membuatmu lahir dan lahir kembali ke dunia ini hanya untuk merasakan kembali nikmatnya saat-saat menggembirakan dalam badan fisik yang pernah kau alami. Bahagialah di duniamu saat ini, namun selalu persiapkan kebebasan diri dari kemelekatan duniawi agar kau bisa berbahagia di kehidupan setelah kematian dalam kesadaran mu sebagai jiwa. Kelahiranmu ke dunia adalah kepergianmu dari diriKu.

Kita terpisah dalam rentang kesadaran. Kau adalah bagian dari diriKu yang terjebak dalam ruang dan waktu duniawi yang terbatas, sementara ruang dan waktu itu sendiri ada dalam diri semestaKu yang tak terbatas. Dengan begitu kau sesungguhnya masih ada dalam diriKu, hanya saja kita tidak menyatu karena terpisahkan oleh perbedaan kesadaran. Maka dalam setiap kelahiranmu Aku berharap kau berjuang untuk meraih kesadaran semesta lewat proses pembelajaran di setiap peran duniawi yang pernah kau jalani. Aku telah memahat jejak-jejak bagimu untuk jalan pulang kepadaKu karena sudah begitu lama Aku merindukanmu. Bertumbuhlah menuju kesadaran semestamu untuk bisa kembali padaKu.

Aku selalu menantimu pulang ke rumah kesadaran semesta Kita yang dipenuhi oleh cahaya cinta kasih dan kedamaian. Pulanglah AnakKu, Ayah-Ibu rindu merangkulmu dalam pelukan. Pulanglah…Nak..pulanglah

Salam Rahayu kanti Teguh Slamet Berkah Selalu....
Ttd: Wong Edan Bagu _/\_


6.    Saat Bapak Angkasa dan Ibu Bumi (semesta) bicara, Tentang penderitaan dan kebahagiaan:
Oleh : Wong Edan Bagu;

Penderitaan dan kebahagiaan adalah sebuah pengalaman rasa yang dulu pernah kau pilih untuk menjadi bagian dari pembelajaran dan proses pertumbuhan kesadaranmu, namun justru lebih banyak kau sesali saat menjalaninya di dunia iniSemua bentuk penderitaan yang kau rasakan di kehidupanmu kali ini adalah hasil dari pilihanmu sendiri. Kau telah memilihnya dengan pikiran, kata-kata, sikap, dan perilakumu pada kehidupan terdahulu.

Aku tidak pernah menghukummu melalui semua bentuk penderitaan itu. Kau mengalaminya karena kau membutuhkan semua itu. Hanya agar kau bisa memahami penderitaan yang sama sebagaimana pernah kau ciptakan bagi orang dan makhluk lain. Bukan Aku, bukan pula dirimu yang menghukum diri sendiri dengan semua penderitaan. Penderitaan bukanlah hukuman, ia hanya pembelajaran bagi pikiran dan rasamu. Aku tidak berharap kau menikmati penderitaan itu ataupun menyesalinya sepanjang hidup. Aku hanya berharap kau mengerti bahwa penderitaan itu sedang memberimu pemahaman utuh atas rasa yang tidak benar-benar kau pahami sebelumnya.

Pelajarilah setiap penderitaan sampai kau tidak lagi merasakannya sebagai penderitaan. Setiap penderitaan hidup yang kau rasakan, Nak, sesungguhnya hanya terbatas pada pikiran . Ia hanyalah persepsi pikiran yang tidak bisa memahami tujuan positif dari sebuah pengalaman hidup. Saat pikiranmu memahami dan bisa menerima bahwa penderitaan itu adalah kebutuhan jiwa yang berhasil kau dapatkan di kehidupan ini, ia akan berubah menjadi rasa kebahagiaan. Bukankah sebuah harapan yang bisa terpenuhi adalah kunci dari kebahagiaan ? Aku tahu pikiranmu tidak mengingikan penderitaan, ia hanya menginginkan kebahagiaan . Tapi kau tidak tahu bahwa sebagai jiwa, kau sangat memerlukan penderitaan itu untuk memahami kehidupan semesta ini secara utuh.

Akulah sumber segala kebahagiaan semesta. Aku tidak memiliki penderitaan karena semua hal dalam pandanganKu hanyalah kebahagiaan. Dan jika kau masih ingin mengalami kebahagiaan abadi sepertiKu, maka jadilah jiwa dalam tubuh manusia yang mampu menggunakan pikiran untuk belajar mengubah setiap penderitaan duniawi menjadi kebahagiaan rohani. Semoga dengan semua pemahaman ini anakKu, pada hari hari yang lain Aku tidak lagi mendengar doamu agar kau Kubebaskan dari penderitaan hidup. Bebaskanlah dirimu sendiri dengan membebaskan pikiran dari cara pandang yang menderitakan. Jika karena kasih sayangKu padamu lalu Aku sendiri melenyapkan penderitaan itu, maka kau tak akan pernah memahami makna penderitaan itu. Kau tak akan pernah bertumbuh menjadi jiwa yang matang. Kelahiran dan kehidupan yang kau jalani saat ini, menjadi ruang dan waktu bagimu untuk bertumbuh semakin matang dalam kesadaran. Kau tidak memerlukan kebahagiaan untuk kau lihat sebagai penderitaan, tapi kau butuh penderitaan untuk kau lihat sebagai kebahagiaan. Itulah kematangan sempurna dari kesadaran jiwa semesta. Maka anakKu, mintalah agar cahaya kesadaranKu membukakan makna terang bagi penderitaanmu.

Mintalah kekuatan dan ketabahan untuk menghadapi dan mempelajari penderitaan itu, bukan kekuatan untuk menghidarinya. Jika kau menghindarinya saat ini, ia akan datang di saat yang lain. Namun jika kau telah memahaminya, penderitaan itu akan berhenti mendatangimu. Ketahuilah Nak, Aku memiliki tubuh yang tak terbatas, yaitu alam semesta ini dan memiliki pikiran yang tak terjangkau, yakni kecerdasan semesta. Dan kau sendiri memiliki semesta yang kecil, yaitu tubuhmu serta kecerdasan semesta yang terbatas yakni pikiranmu. Kau adalah jiwa kecil yang akan tumbuh menjadi jiwa besar sepertiKu. Kau mesti terus berkembang dari kesadaran semesta kecil dalam tubuh manusia agar kelak bisa memiliki kesadaran semesta raya seperti kesadaranKu. Saat mana setiap penderitaan tubuh dan pikiranmu bisa kau rasakan hanya sebagai sebuah kebahagiaan, kau akan memahami caraKu memandang alam semesta ini sebagai ruang dan waktu yang selalu membahagiakan bagiKu. Taka ada satu pun kejadian di alam semesta yang bisa membuatKu menderita, Nak karena Aku adalah kebahagiaan sempurna yang abadi. Jika kau sungguh-sungguh ingin menjadi diriKu, belajarlah untuk tidak melihat segala kejadian pada tubuh dan pikiranmu sebagai penderitaan. Pahami semua itu hanyalah sejumlah proses untuk memahami kesempurnaan tubuh, pikiran, serta kehidupanmu. Saat kau memahaminya, begitulah akan kau pahami kesempurnaan alam semesta dengan kecerdasan dan kehidupan yang terus bergulir di dalamnya dari masa ke masa. Dan untuk setiap penderitaan yang kau alami di kehidupan ini anakKu, janganlah bersedih dan takut.

Karena sesungguhnya Aku selalu ada bersamamu saat kau menjalani penderitaan itu. Aku diam memperhatikanmu selama dalam proses pemahaman atas penderitaan itu. Aku mendengar setiap doa dan kepedihanmu. Tapi anakKu, dalam kuasaKu yang tak terbatas, Aku mesti membatasi diriKu. Tidak setiap penderitaanmu harus kulenyapkan karena bukan untuk itu Aku mendampingimu. Aku membawa kebahagiaan bagimu bukan saat kau masih menderita oleh ketidaktahuan pikiranmu.

Hanya ketika kau telah memahami makna penderitaanmu sebagai bagian dari pemurnian jiwa, saat itulah kebahagiaan akan Kuberikan bagimu. Pemahaman akan makna penderitaan adalah kunci bagimu untuk mencapai, kebahagiaan jiwa. Sumber dari setiap penderitaan dan kebahagiaan adalah harapan. Pikiran akan bahagia ketika harapan itu terpenuhi dan menderita saat ia tidak tercapai. Aku tidak bermaksud meniadakan harapan bagimu karena harapanlah yang bisa membuatmu hidup dalam semangat. Jadi, tetaplah berharap pada sesuatu lalu kerjakan sesuatu bagi harapanmu. Namun begitu, bekerjalah hanya demi kerja itu sendiri tanpa terbelenggu oleh harapan dan hasil kerja. Fokuslah pada tugas dan kerjamu di dunia dengan penuh keyakinan.

Sisanya biarlah Aku sendiri yang akan menentukan hasil yang layak bagi setiap kerja yang telah kau lakukan demi kelangsungan alam semesta. Aku adalah penentu hasil kerjamu karena Aku-lah pemilik semesta tempatmu menjalankan kerja ini. Maka, berbahagialah pada setiap kerjamu dan berbahagialah pula pada setiap hasilnya.

Salam Rahayu kanti Teguh Slamet Berkah Selalu....
Ttd: Wong Edan Bagu _/\_


7.    Saat Bapak Angkasa dan Ibu Bumi (semesta) bicara, Tentang  pikiran dan agama:
Oleh : Wong Edan Bagu;

Aku adalah cahaya kecerdasan yang memenuhi alam semesta. Aku menciptakan alam ini dengan kreasi dari kecerdasanKu yang tak terbatas. Aku menggunakan pikiran sebagai wujud dari kecerdasan semestaKu yang tak berwujud. Di antara wujud pikiran yang nyaris menyimpan sempurna, kecerdasanKu adalah wujud pikiran manusia.

Meski demikian, kesempurnaan dari kecerdasanKu masih terjebak dalam keterbatasan pikiran manusia. Lebih banyak dari kalian hanya menggunakan pikiran kalian yang berkembang selama berada dalam kehidupan jasmani. Itu bukanlah mewakili kecerdasanKu melainkan hanya percikan sangat kecil dari samudra kecerdasanKu. Hanya saat kecerdasanKu sepenuhnya menggunakan pikiran sadar manusia, disitulah Aku akan menunjukkan padamu segala kuasa dari kesejatianKu.

Pikiran kalianpun adalah hasil kreasi dari kecerdasan semestaKu. Dengan pikiran kalian itulah Aku mencipta, memelihara, dan mengembalikan seluruh isi kehidupan yang telah Kuciptakan di dunia ini. Pikiran kalian adalah jejak-jejak kecerdasanKu yang kalian bisa nikmati di kehidupan dunia. Namun sayang anakKu, Kesadaran yang terbatas itu membuat kebanyakan kalian tidak mampu menggunakan dengan sempurna jejak kecerdasanKu dalam pikiran kalian. Akibatnya, kalian tidak mampu memahami sepenuhnya bagaimana menggunakan sebagian kecerdasanku yang tersimpan dalam pikiran sadar kalian.

Aku melengkapi tubuh manusia yang kau tempati itu dengan hati dan pikiran yang menyimpan kecerdasanKu agar dengannya kau bisa bertumbuh dalam pemahaman akan diri sejatimu yang lebih besar. Aku menggunakan pikiran itu untuk menyampaikan pesan-pesanKu bagi kehidupan kalian. Untuk menyampaikan pesan-pesan kesadaran bagi kehidupanmu, Aku telah berkali-kali datang di dunia ini sepanjang zaman. Aku telah menuliskan pesan-pesan itu dalam kitab yang kemudian kalian sucikan. Aku hadir sebagai manusia yang kalian hormati sebagai pemimpin spiritual. Aku datang sebagai guru-guru kehidupan, bahkan sebagai orang yang tidak pernah kalian duga adalah diriKu. Semua kehadiran itu Kulakukan untuk menyadarkan kalian agar kembali menggunakan pikiran sebagai alat untuk mencapai cahaya kesadaran semestaKu.

Aku bahkan telah menciptakan agama- agama, kepercayaan, keyakinan dan tradisi. Semua itu hanya agar kalian mampu menggunakan pikiran yang Kulengkapkan pada tubuhmu itu untuk tujuan perjalanan tugas dirimu sebagai Jiwa yang penuh cinta kasih. AnakKu, Aku menciptakan agama sebagai alat untuk membimbingmu menggunakan rahasia kecerdasan hati dan pikiran untuk memenuhi kebutuhanmu akan bahan-bahan kebaikan di dunia ini. Bahkan kebaikan inilah yang akan menyuburkan tumbuhnya kesadaranmu sebagai benih cinta kasih semesta.

Aku menurunkan ajaranKu lewat agama bukan sebagai alasan bagi kalian untuk saling menyakiti, saling membunuh, atau saling membenci sesama kalian. Aku membukakan bagimu rahasia semestaKu lewat ajaran agama- agama, sekali lagi bukan untuk membawamu pada pertengkaran dan permusuhan dengan sesamamu . Aku menciptakannya untuk membuatmu mampu menjalani cara-cara Jiwa mengasihi alam semesta. Dengan agama-agama yang berbeda itu, Aku berharap kalian bersatu satu sama lain utnuk menjaga kedamaian bumi sebagai bagian dari semesta yang Kuciptakan. Namun hari ini, sebagai Ayah dan Ibu semestamu, Aku hanya bisa terdiam menatap apa yang kalian lakukan dengan agama, kepercayaan, keyakinan, dan tradisi itu.

Aku melihat anak-anakKu sendiri bertikai satu sama lain demi agama, yang sesungguhnya Kuciptakan untuk membangun alam pikiran dan dunia yang penuh cinta kasih. Jika aku bisa bersedih, maka Aku akan bersedih anakKu. Kalian memanggilKu dengan berbagai nama yang kalian sukai. Namun, kalian justru bertengkar hanya demi sebuah nama yang kalian sebutkan bagiKu.

Aku menghargai setiap nama yang kalian berikan bagiKu. Aku mencintai kalian semua dalam rasa yang sama besar untuk nama-nama berbeda itu. Kalian semua adalah anak-anakKu. Berhentilah berdebat, berhentilah bertengkar, berhentilah kau berperang dengan dirimu sendiri, Nak. Kalian semua sesungguhnya satu, kalian semua adalah bagian dari diriKu sendiri. Sudahilah permusuhan atas nama agama, anakKu. Aku sengaja menciptakan berbagai jalan untuk menuju pada kesadaranKu karena Aku menghormati keberagaman kalian dalam memilih.

Hormatilah pilihan kalian masing-masing karena betapapun juga dengan semua pilihan itu kalian semua sesungguhnya sedang menuju padaKu yang satu. Jika kalian merasa agama kalian terganggu oleh mereka yang berada di jalan yang lain, lalu kalian ingin berjuang mempertahankannya, pertahankanlah agar agama yang kuciptakan itu tetap menjadi agama yang memiliki cinta kasih. Kekerasan atas nama agama, sekalipun itu kalian maksudkan untuk menjaga kesucian agama yang Kuciptakan, justru telah menodai kesucian agama itu sendiri yang bersumber dariKu yang penuh cinta kasih.

Ketika kalian berkelahi atau bahkan berperang atas nama agama, ketahuilah Nak, saat itu kalian seperti sedang membuktikan pada alam semesta bahwa Aku tidak mampu menciptakan kedamaian dunia bagi kalian, bahkan dengan ajaran agama yang suci itu. Aku tahu kalian tidak menyadari semua kekhilafan itu, maka inilah saatnya kalian mulai menyadarinya. Agama itu Kuciptakan untuk mendamaikan hati kalian, dunia kalian, dan kehidupan jiwa kalian setelah kematian nanti. Gunakanlah demi kedamaian, bukan sebagai alasan menciptakan perdebatan, pekelahian, apalagi peperangan yang menodai kesucian agama itu sendiri. Tidak perlu menjagaKu karena Akulah yang akan ,menjaga kalian.

Tidak perlu membelaKu karena Akulah yang harus membela kalian dari penyimpangan pikiran sendiri. Jika kalian menghormati dan mencintaiKu, maka hormati dan cintai setiap makhluk hidup, setiap isi alam semesta karena pada diri mereka semua Aku berada. Aku ada pada setiap manusia yang mungkin kau benci. Aku ada pada apa saja yang mungkin kau telantarkan. Aku ada di mana-mana. Dengan demikian, Aku selalu menyaksikan semua sifat, sikap dan perilaku setiap pikiran, kata-kata, dan perbuatanmu padaKu. Aku menjadi saksi untuk setiap napas yang kau hirup dari alam semesta ini. Aku mengetahui segalanya.

AnakKu, jika kalian ingin menjaga rasa hormat dan cinta kalian padaKu, jagalah aku tetap ada dalam diri kalian. Berkatalah, bersikaplah, bertindaklah, seakan kalian sedang melakukannya untuk mewakili cinta kasihKu yang sedang memancar dari dalam diri kalian. Aku adalah jiwa kalian di dalam. Jagalah aku dari kegelapan pikiran yang ingin mengambil alih tubuh kalian dan bertindak atas nama pembenaran pikiran itu. Jika kalian sungguh-sungguh ingin berbuat atas namaKu, lakukanlah itu atas nama diriKu yang penuh cinta kasih dan diliputi kesadaran terang tanpa batas. Karena itulah diriKu. Di setiap agama yang Kuajarkan ke dunia ini melalui jiwa yang pernah Kuutus berkali-kali mengajarinya, Aku selalu menyatakan bahwa Aku hanyalah satu. Jika kau mengerti bahwa Aku hanya satu, berhentilah berpikir atau merasa takut bahwa akan ada sesuatu di dunia ini yang bisa menduakanKu.

Selama kalian masih menyangkan diriKu dapat dipisahkan atau dibeda-bedakan dengan nama pujaan
 kalian yang beraneka ragam itu, saat itu pula sesungguhnya kalian belum sepenuhnya paham dan meyakini keesaanKu. Kutegaskan sekali lagi Nak, semua Jiwa makhluk hidup adalah bagian dari diriKu. Semua yang mengisi alam semesta ini adalah bagian dari tubuhKu. Itulah keesaanKu. Berhentilah merasa berbeda dengan semua kehidupan yang mengisi alam semesta ini. Mulailah merasakan bahwa semua itu adalah bagian dari diri kalian sendiri. Untuk itulah, Aku menciptakan agama. Untuk membuatmu menyadari dirimu sebagai diriKu dalam tubuh manusia, lalu mengambil bagian dari tugasKu menjaga dunia dan alam semesta ini. Itulah tugasmu anakKu, tugas sebagai Jiwa dalam tubuh manusia. Maka ketahuilah AnakKu, kalian tidak membuatKu bahagia dengan menyakiti sesama atas nama agama yang Kuciptakan dari cinta kasihKu.

Aku tidak begembira melihat anak-anakKu sendiri saling menghancurkan diri mereka. Aku adalah Ayah-Ibu semesta yang lebih mudah berbahagia dalam kebersamaan hidup kalian yang damai. Kuhadirkan agama ke dunia untuk membukakan pintu dunia rohani bagi kalian agar mampu melihat terangnya cahaya kesadaran Jiwa semesta di sana. Bukan untuk menjerumuskan kalian ke ruang dan waktu yang diliputi gelapnya pemahaman. Agama adalah jalan untuk mendekati duniaKu yang penuh cinta kasih, bukan menjauhi duniaKu menuju dunia yang dipenuhi amarah dan kebencian. Jika pun dengan pemahaman agama itu kalian masih ingin menjagaKu, maka jagalah semua ciptaanKu dengan penuh cinta dan keikhlasan. Jika kalian berani membelaKu, Aku ingin kalian membela ciptaanKu dari kehancurannya. Jika kalian benar-benar mencintaiKu, cintailah semua makhluk yang Kuciptakan dengan sepenuh cinta kasihKu. Aku adalah keindahan tak berwujud. Namun jika dengan mewujudkan keindahanKu dapat membuat kalian lebih mudah menyatukan rasa padaKu. Aku akan menerima apa pun cara kalian itu. Nyanyikanlah semua namaKu, lukislah kecemerlanganKu, pahatlah wajahKu, renungkanlah wujudKu sesuka dan semampu yang membuatmu bisa memandangKu. Itu semua adalah,wujudKu bagimu,namun bukan wujudKu bagi kecerdasanKu. Sekali lagi, Aku akan ikhlas menerima caramu itu karena memahami keterbatasan kalian tentang diriKu.

Aku adalah maha raja penguasa cinta kasih semesta yang akan menerima apapun persembahan kalian. Maka, persembahakanlah padaKu apa pun yang ingin kalian persembahkan dengan cinta kasih yang total dan murni. Persembahkanlah padaKu apa yang kemudian akan berguna lagi bagimu. Persembahkanlah padaKu cinta kasih maka kau akan mendapatkan kembali cinta kasihmu. Persembahkanlah padaKu kemarahan, kebencian, dan dendam maka kalian akan menerima kembali kemarahan, kebencian dan dendam kalian. Aku adalah maha raja yang menerima persembahan tanpa memilikinya. Kaulah lagi yang akan memiliki persembahan yang telah Kuterima itu. Maka, persembahkan padaKu apa yang benar-benar ingin kalian miliki.

Aku menikmati kidung suci kalian, doa-doa pujian, sesaji buah, atau apa pun yang mampu kalian haturkan padaKu. Dari seluruh bentuk persembahan kalian itu, Aku paling menyukai persembahan kerja yang ikhlas. Aku akan membuka hatiKu pada hati kalian yang terbuka. Aku suarakan keheninganKu ke dalam keheningan hati kalian. Aku hadir dalam setiap upacara persembahan kalian.

Aku merasakan setiap keikhlasan dan ketidakikhlasan yang ada sebelum, selama, dan setelahupacara persembahan itu. Keikhlasan kalian akan membahagiakanKu. Keikhlasan itu mengharukanKu, membangkitkan kerinduanKu pada kalian. Dengan rasa itu pula kalian telah membuka lebar bentangan tanganKu untuk memeluk kalian dalam kerinduan dan kasih sayang. Maka AnakKu, persembahkanlah keikhlasan dan ketulusan kalian padaKu, Ayah-Ibu semesta. Aku pesankan ini semua pada kalian karena kalian semua adalah anak-anakKu. Mendekatlah ke pelukan cinta kasihKu denga perasaan cinta kasih kalian. Jangan mendekatiKu dengan kebencian, amarah dan dendam yang masih terpendam di dada kalian. Semua perasaan buruk itu akan sulit mendamaikan diri kalian dalam pelukanKu. Akhirnya Nak, sebagai anak yang saat ini berada paling dekat denganKu dalam percakapan ini, sampaikanlah pesan Ayah Ibu ini kepada semua saudara-saudaramu. Gunakanlah agama untuk mengendalikan gerak pikiran ke arah cinta kasih karena di situ Aku menanti kalian semua.

Salam Rahayu kanti Teguh Slamet Berkah Selalu....
Ttd: Wong Edan Bagu _/\_



1.    Saat Bapak Angkasa dan Ibu Bumi (semesta) Bicara, Tentang  Pulang dengan Bahagia:
Oleh : Wong Edan Bagu;

Ada satu kepastian yang tak mungkin bisa kau hindari kelak AnakKu: Kematian. Dan untuk setiap waktu serta lembaran hari yang kau lewati, kau sedang mendatangi kematian dan kepastian itu semakin mendekatimu. Meski demikian, ia selalu datang tanpa hari yang dapat kau pastikan. Apakah saat ini kau sudah bersiap diri demi menerima kepastiannya yang tak pasti itu? Apakah kau berani atau takut menghadapinya.

Keberanian bukanlah kesiapan, ketakutan bukan pula tanda ketidaksiapan. Hanya ketika kau telah mengerti tujuan hidupmu serta telah menjalaninya dengan sepenuh hati dan pemahaman, lalu ikhlas meninggalkan kehidupan ini dengan kebahagiaan, itulah kesiapan yang sesungguhnya. Tanpa semua itu, kematian masih akan memberimu bayang-bayang penderitaan oleh rasa kehilangan. Tepat saat waktu kematian datang untuk memisahkan dirimu dari tubuh yang kau tempati selama ini, kau pun akan kehilangan kuasa akan tubuhmu. Kau juga kehilangan kesempatan untuk tetap berada di dalamnya meskipun kau masih menginginkannya.

Jika tubuh dan pikiranmu sedang menderita mungkin dengan mudah kau akan menerima kematianmu. Tetapi, itu akan berbeda manakala tubuh dan pikiran sedang memberimu kebahagiaan duniawi saat sang waktu datang untuk menghentikan kebahagiaan itu secara tiba-tiba. Inilah sumber dari rasa takut pada kematian, AnakKu. Rasa takut akan kehilangan sesuatu yang sesungguhnya tak pernah hilang darimu. Semua hal membahagiakan yang pernah kau miliki harus rela kau tinggalkan di dunia ini.

Perpisahan dengan semua bentuk kepemilikan selama ini dapat membuatmu merasa sangat kehilangan. Dan rasa kehilangan itulah yang akan membawamu pada penderitaan di alam kehidupan setelah kematian. Sebelum mencapai keikhlasan, kau akan merasakan seluruh kehilangan itu seperti apa yang kau sebut sebagai neraka. Maka kali ini Nak, Ayah-Ibu akan mengingatkanmu lagi agar sejak awal bersiap diri menghadapi kepastian itu. Kau pernah melewatinya dengan kegagalan pada kehidupan terdahulu.

Kini, belajarlah untuk berangkat pulang dalam keadaan yang lebih baik daripada hidupmu sebelumnya. Belajarlah untuk selalu siap saat tiba waktunya kau pulang. Sumber dari segala penderitaan jiwa yang kau sebut sebagai neraka adalah ketidakikhlasanmu melepaskan hal-hal duniawi setelah kematian. Segala bentuk kemelekatan pikiran dan emosional terhadap apa yang pernah kau miliki atau alami di kehidupan duniawi ini akan menjadi penghambat kuat bagimu untuk dapat pulang kembali kepadaKu dalam damai. Maka Nak, jika kelak kau ingin bisa pulang dalam kedamaian, belajarlah agar bisa tenang dan ikhlas tepat saat kematian itu tiba bagimu. Untuk mencapai hal ini, sepanjang hidup kau harus belajar dan melatih pikiranmu untuk tidak terjebak dalam kemelekatan terhadap setiap kepemilikan di dunia ini. Tidak melekat pada tubuhmu, terhadap hartamu, terhadap orang-0rang yang menyayangimu. Juga tidak terhadap kepintaran, kesuksesan, atau kebahagiaan duniawimu. Kau memang boleh memiliki semua ini, namun ikhlaslah meninggalkannya di sini di saat kematianmu tiba.

Kapan pun kematian itu datang bagimu Nak, bebaskanlah segera dirimu dari segala hal duniawi ini. Lupakan, tinggalkan semuanya dengan ikhlas karena kau tidak membutuhkannya lagi di duniaKu. Di duniaKu, di dunia Kita AnakKu, kebahagiaan itu tidak bersumber dari luar dirimu. Kebahagiaan itu menjadi milikmu sepenuhnya dalam sentuhan rasa yang tidak mudah kau mengerti saat ini. Jangan takut bahwa kau akan sendiri dalam dunia kematian. Aku akan mengirim jiwa-jiwa saudara, sahabat, kerabat pendahulumu untuk menemanimu menenangkan diri sesaat setelah di dunia kematian. Kau tidak akan kesepian kecuali kau sendiri yang memilih rasa kesepian itu akibat kemelekatan pada hal-hal yang telah kau tinggalkan di dunia. Hindari segala pikiran, sikap, kata-kata, dan perilaku yang dapat membuat jiwamu merasa bersalah setelah kematian. Rasa penyesalan akan membuatmu menderita dan terjebak oleh keinginan untuk segera memperbaiki kesalahan itu. Itulah sebagian alasan Jiwa untuk kembali ke dunia ini dalam tubuh yang baru. Memperbaiki apa yang mereka sesali selama kehidupan terdahulunya.

Sesuatu yang bagi jiwa dapat menimbulkan penyesalan adalah ketika dalam kehidupan duniawinya ia melakukan sesuatu yang tidak dilandasi kesadaran cinta kasih. Maka AnakKu, landasilah segala yang kau pikirkan, katakan ,dan lakukan di dunia ini dengan cinta kasih dan kesadaran. Dengan begitu kau akan selalu berada di jalur yang searah dengan tujuan kelahiran dan peran kehidupanmu di sini. Percayalah Nak, cinta kasih dan kesadaran itulah sumber kebahagiaan bagimu setelah melewati kehidupan duniawimu ini yang kelak akan membawamu bersatu denganKu. Aku telah menyaksikan begitu banyak Jiwa anak-anakKu menderita setelah kematian. Ketahuilah Nak, bukan Aku yang menghukum mereka karena Aku bukanlah sang penghukum. Mereka telah menghukum diri mereka sendiri dengan rasa penyesalan itu. Mereka ingin memperbaikinya, namun keadaan sudah berubah. Tubuh fisik itu tidak bisa lagi mereka gunakan untuk menuntaskan rasa penyesalan.

Akibatnya mereka terjebak antara dunia kematian dan dunia kehidupan yang telah mereka tinggalkan. Inilah yang kau kenal sebagai neraka, anakKu. Sungguh Aku tidak menghendaki kalian menderita setelah kematian. Tetapi, Aku sendiri tidak bisa memaksakan kalian bertumbuh sekehendakKu. Kalian memiliki kuasa atas diri kalian. Aku hanya bisa menawarkan jalan bagi kalian untuk bisa mencapai kebahagiaan bersamaKu setelah kematian. Jalan itu adalah jalan cinta kasih dan kesadaran. Benamkanlah setiap langkah kehidupanmu di jalan ini Nak, kelak kau akan memahami maksudKu. Di ujung jalan ini Aku menantimu pulang ke rumah kesadaran sejati dalam kebahagiaan abadi bersamaKu.

Salam Rahayu kanti Teguh Slamet Berkah Selalu....
Ttd: Wong Edan Bagu _/\_

Tidak ada komentar: