"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu)
orang- orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa." (QS. Yunus :
62-63).
Ayat di atas mengandung pengertian bahwa wali Allah
(waliyullah) ialah orang yang beriman dan bertakwa.(lihat Tafsir Ibnu Katsir
juz 2 hal 422). (Wali-wali Allah) ialah orang yang beriman kepada hal yang
gaib, mendirikan salat, menafkahkan sebagian rezeki yang telah Allah
anugerahkan kepadanya. Mereka juga beriman kepada yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW (Al-Qur'an) dan yang diturunkan kepada nabi- nabi sebelum Nabi
Muhammad SAW, serta mereka meyakini adanya hari akhir. Mereka (wali-wali Allah)
itu adalah golongan yang mengikuti Nabi Muhammad SAW (lihat Tafsir Tanwiirul
Miqbas, hal 4).
Terhadap mereka (wali-wali Allah) terkadang tampak karamah
ketika sedang dibutuhkan. Seperti karamah Maryam ketika ia mendapatkan rezeki
berupa makanan di rumahnya (QS.3 : 35) (lihat Firqah an Naajiyah Bab 31).
Maka wilayah (kewalian) memang ada. Tetapi ia tidak terjadi
kecuali pada hamba yang mukmin, taat dan mengesakan Allah. Adapun karamah tidak
menjadi syarat untuk seseorang disebut sebagai wali Allah, sebab syarat
demikian tidak diberitakan dalam Al Qur'an.
Tingkat kewalian yang terdapat dalam diri seseorang mukin
sesuai dengan tingkat keimanannya. Para wali Allah yang paling tinggi tingkat
kewaliannya adalah para nabi, dan diantara para nabi yang paling tinggi tingkat
kewaliannya adalah para rasul, dan diantara para rasul yang paling tinggi
tingkat kewaliaanya adalah rasul ulul azmi, dan diantara rasul ulul azmi yang
paling tinggi tingkat kewaliannya adalah Rasulullah Muhammad SAW. Maka
barangsiapa yang mengaku mencintai Allah dan dekat dengan-Nya (mengaku sebagai
wali Allah), tetapi ia tidak mengikuti sunah Rasulullah Muhammad SAW, maka
sebenarnya ia bukanlah wali Allah tetapi musuh Allah dan wali setan (lihat Al
Furqan, hal 6) .
Apa yang tampak pada sebagian ahli bid'ah seperti
memukul-mukulkan besi ke perut, memakan api dan sebagainya dengan tidak
menimbulakn cedera apapun, maka itu adalah dari perbuatan setan. Hal yang
demikian bukanlah karamah tetapi istidraaj agar mereka semakin jauh tenggelam
dalam kesesatan (lihat Firqah an Najitaah Bab 31).
Mengenai hal tersebut, Asy Syeikh Hasyim Al Asy'ari r.a.
(tokoh pendiri Nahdlatul Ulama, NU) berkata : "Barangsiapa yang mengaku
sebagai wali Allah tanpa mengikuti sunah, maka pengakuannya adalah
kebohongan." (Ad Durar Al Muntasirah, hal 4)
Apa yang dikatakan oleh Asy Syeikh Hasyim Al Asy'ari di atas
diperkuat dengan perkataan Imam Asy Syafi'I r.a. : "Jika kalian melihat
seseorang yang mampu berjalan di atas air dan terbang di angkasa, maka
janganlah kalian tertipu olehnya, sehingga kalian serahkan urusannya kepada Al
Qur'an (dan As Sunah)*."(lihat Syarah Al Aqidah Ath Thahawiyah hal 573)
*Maksudnya jika tingkah laku sehari- hari orang tersebut sesuai dengan dengan
Al Qur'an dan As Sunah, maka ia adalah seorang wali Allah, tetapi jika tidak
sesuai, maka ia adalah seorang wali setan. pen.
Menurut persepsi kebanyak orang, wali adalah orang yang
mengetahui ilmu gaib. Padahal ilmu gaib sesuatu yang hanya Allah sendiri yang
mengetahuinya. Memang terkadang hal itu ditampakan pada sebagian Rasul-Nya,
jika Dia menghendakinya (QS Al Jin : 26-27).
Sebagian orang lagi menyangka bahwa setiap kuburan yang
dibangun di atasnya kubah adalah wali. Padahal bisa jadi kuburan tersebut di
dalamnya adalah orang fasik, atau bahkan mungkin tad ada manusia yang dikubur
di dalamnya.
Seorang wali bukanlah yang dikuburkan di dalam masjid atau
yang dibangun di atasnya suatu bangunan atau kubah. Hal itu justru melanggar
syari'at Islam, bahkan Rasulullah SAW melarang mengkapur kuburan atau dibangun
sesuatu di atasnya (HR. Muslim) (lihat Firqah an Naajiyah Bab 31)
Kesimpulan :
Semua orang yang beriman adalah wali Allah, dan di dalam
diri setiap orang yang beriman terdapat tingkat kewalian sesuai dengan tingkat
keimanannya. (lihat Mujmal Ushul Ahlissunnah wal Jamaah fi Al Aqidah, pasal 2).
Semoga Manfa'at... Salam Rahayu kanti Teguh Slamet Berkah
selalu Lurr... Dari saya: Wong Edan BaGu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar