Jika kita termasuk yang sering bercukur di tukang cukur
bermerk "Pangkas Rambut", cobalah bertanya kepada si akang pemangkas
rambut tersebut perihal pendapatannya, maka kita akan takjub bagaimana dia bisa
memperoleh 100 hingga 200 ribu perhari
Kemudian tanyakan juga kepada para pedagang toko kecil yang
banyak berdiri di sudut jalan atau ujung gang, biasanya mereka menjual rokok, penganan
kecil seperti biskuit dan permen dan juga kebutuhan rumah tangga seperti sabun
dan pasta gigi. Hampir semua pemilik warung kecil itu selalu ada saja yang
membeli barang dangangan mereka.
Semua pun tahu, bahwa nyaris semua penjahit yang datang dari
padang kemudian mencari nafkah di Kalimantan Barat atau di wilayah lain, tetapi
kenyataannya mereka tetap hidup dan bisa sejahtera. Seperti halnya
tempat-tempat penambal ban maupun bengkel motor di pinggir jalan itu sering
kita panggil "Ucok" yang menandakan mereka datang dari Sumatra Utara,
tetapi tetap bisa mendapat uang di rantau orang
Tentu sangat menarik memperhatikan fenomena ini, karena
masing-masing mereka sudah ada 'jatah' rezeki dari Allah Swt. Seperti halnya
semut yang kecil itu atau nyamuk. Makhluk Allah ini mempunyai rezeki
masing-masing. Dan Allah Maha Adil membagi-bagi rezeki kepada setiap makhluk di
muka bumi ini.
Lebih jelasnya, setiap orang itu akan mendapatkan rezeki
tergantung dari keterampilan yang dimilikinya. Orang yang memiliki skill
memotong rambut, maka ia akan membuka usaha cukur rambut. Orang yang
mendapatkan pelayanan dari keahlian si tukang cukur, akan membayar sesuai jerih
payah dan keahlian tersebut. Sama halnya dengan kita, keterampilan apa yang
bisa kita "jual" agar pihak lain mau mengeluarkan sejumlah uang
sesuai keahlian yang kita miliki itu.
Intinya, jangan pernah berharap rezeki akan datang begitu
saja tanpa ada satu usaha untuk menunjukkan satu bentuk keterampilan yang kita
miliki. Lebih dari satu keterampilan yang kita miliki, Insya Allah akan lebih
pula yang bisa didapat. Tidak punya keterampilan satu pun, siap-siap selalu
gigit jari karena kesempatan selalu terlewat begitu saja tanpa bisa kita raih.
Misalnya begini, pernah ada seorang kawan yang bertanya
perihal lowongan di tempat saya bekerja. Kemudian saya tanya,
"Mengoperasikan mesin jahit bisa? Bisa memotong kain dengan mesin tidak
?" Untuk dua pertanyaan tersebut, jawabannya sama : Tidak. Ooh, ya kalau
begitu saya ajukan satu pertanyaan lagi, "Bisa mengemudi mobil?"
Berhubung saat itu di kantor memang sedang membutuhkan seseorang dengan
keahlian tersebut. Nyatanya, ia juga menjawab "Tidak" meski dibubuhi
kalimat pendukung, "tapi saya bisa belajar kok"
Agak sulit bagi siapa pun untuk membantu mencarikan
pekerjaan buat seseorang yang tidak memiliki satu pun keterampilan. Bahkan
seorang Office Boy (OB) sekalipun memiliki keterampilan khusus yang menjadi
prasyarat ia bisa diterima bekerja sebagai office boy.
Rezeki tidak pernah salah alamat, itu pasti. Kalau
mengibaratkannya dengan seorang tukang pos pengantar surat, ia tidak akan
pernah kesulitan mengantar surat jika tertera alamat yang jelas dan lengkap.
Ditambah lagi, si pemilik rumah pun semestinya menuliskan alamat rumahnya
dengan jelas, seperti nomor rumah, RT/RW dan lain sebagainya, agar pak pos tak
kesulitan mencocokkan alamat tertera di surat dengan alamat kita. Jangan
salahkan jika tukang pos kebingungan mencari alamat kita, karena boleh jadi
kita memang tak memasang alamat jelas di depan rumah.
Jadi, tunjukkan kemampuan, keterampilan, dan keahlian yang
kita miliki. Agar orang lain bisa melihatnya dengan jelas dan memberikan
kesempatan terbaik buat kita. Karena rezeki memang tidak pernah salah alamat,
hanya kadang kita sendiri yang tak menunjukkan alamat jelas, sehingga
seringkali rezeki berlalu begitu saja. **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar