WONG EDAN BAGU

WONG EDAN BAGU
SALAM RAHAYU kanti TEGUH SLAMET BERKAH SELALU DARI WONG EDAN BAGU UNTUK SEMUA PARA PENGUNJUNG BLOGGER PESONA JAGAT ALIET . . . _/\_

Sabtu, 22 Maret 2014

Orang Indonesia... Bermental Feodal ?

Kadang Saya bertanya sendiri kepada Aku,,, apakah teman-teman saya mengerti kalau saya bilang mereka bermental feodal? Kayaknya tidak,,, jawab aku... Mereka tidak mengerti. Untuk mengerti, mereka perlu perbandingan, perlu pengalaman, kataku,,, Aku... Teman saya ini orang berasal dari negara hidup yang sedang bertahun-tahun tinggal di negara wujud, yang lebih di kenal dengan sebutan indonesia. Perlu pengalaman apa,,, kongkritnya? Tanya saya....

Begini,,, kata aku, orang indonesia feodal, angkuh. Apa-apanya tinggal suruh pembantu. Tuan rumah gengsi membersihkan sampah, itu urusan pembantu. Kalau ada apa-apa, tinggal panggil pembantu. Untuk angkat barang belanjaan dari mobil saja panggil pembantu.

Emangnya di negara hidup gimana? Tanya saya. Di kami, jawabnya, semua kami kerjakan sendiri. Karena untuk menggaji pembantu seperti di indonesia hanya orang yang sangat kaya saja. Karena, di negri kami ada aturan minimal upah kerja per jam. Ada batasan jumlah jam kerja per minggu. Sabtu minggu libur. Lalu dalam setahun punya hak untuk sekian minggu ambil cuti liburan.... Wakakakakkakaka.... Edan Pora...?!

Di negri kami, lanjutnya,,, kami pisahkan dan angkat sampah sendiri, kerja bersihkan halaman sendiri. Untuk jarak dekat misalnya ke pasar naik sepeda atau jalan kaki. Di indonesia, mana ada yang mau naik sepeda atau jalan kaki. Gengsi... Di kami, boss ke kantor naik sepeda bukan hal aneh. Walikota bahkan mentripun naik sepeda. Di indonesia,,, baru bupati aja sudah naik mobil mewah, dikawal muka belakang dengan mobil pengawal. Di negri kami, anda bisa ketemu walikota bahkan waliyullah naik sepeda sendirian dan sapalah dengan “selamat siang pak bro” maka anda akan dijawab disapa balik dengan ramah... Di negri kami,,, anda bisa bertemu presiden bahkan Tuhan yang katanya Maha dan Ber-Ber itu, tanpa Ribet, di tempat ibadah, di rumah, di kontrakan, di pasar, di mall, di jalan, di ladang, di kamar, di dapur bahkan di Toilet/WC, sambil icik eyes juga bisa, kapanpun saja tanpa syarat .... O,,,O

Kami bekerja, pulang kerja belanja untuk keperluan dapur dsb. Kalau ada kerusakan dirumah betulkan sendiri kalau bisa. Karena, semuanya mahal. Betul gaji kami tinggi dibanding dengan di indonesia tetapi untuk barang-barang kebutuhan juga mahal. Upah tukang betulin ledeng per jamnya mahal.

Terus apa, kritikmu itu gunanya apa? Tanya saya...

Ya untuk itu,,, untuk yang barusan kamu tanyakan itu, buat orang indonesia sulit untuk menerima kritik. Untuk mengerti, mereka harus lihat sendiri bagaimana kehidupan di luar Hidup. Kalau mereka sudah melihat sendiri, barulah bisa mengerti. Barulah bisa tau bahwa di kami servis itu jauh lebih diutamakan. Mereka bisa lihat bagaimana seorang penjaga toko bersikap ramah pada pelanggan. Pelanggan toko yang tau akan semua seluk beluk barang dagangannya. Bukan bilang “kurang tau” “kurang ngerti” “kurang3x terus” bila ada pelanggan yang bertanya. Bisa lihat bagaimana penjual dengan sabar melayani pelanggan. Beda dengan di indonesia, pelayannya judes, tidak banyak tau tentang barang jualannya dan maunya cepat-cepat untuk meladeni pelanggan selanjutnya yang juga diladeni dengan cepat-cepat.

Loh, kok anda sepertinya negativ thinking? tanya saya.

Sebetulnya orang indonesia itu ramah, cepat senyum dan tidak complicated seperti orang di negri kami. Cuma ramahnya sering dangkal. Hal itu nampaknya tidak masalah bagi sesama orang indonesia. Tetapi bagi kami sering membuat kami bingung. Betul kami tidak banyak senyum, keliatannya kaku dan tidak ramah tetapi kami jujur dan serius. Kami tidak meremehkan orang lain dengan ketawa cengingisan mengejek orang lain. Tapi setelah lama tinggal di indonesia aku juga sedikti ketularan. Cengar cengir sendiri liat kawula muda pengangguran yang nongkrong atau keluyuran gak tentu arah... maen embat sana sini, Lawan jenis disamakan bak jaburan/jajan, yang bisa dibeli dan di nikmati disetiap warung manapun, jika tdk ada warung, masuk bilik tetangga nungpang nongkrongin bininya....wakakakakakakaka,,,, Edan Tenan

Ternyata benar dan tidak benar menjadi samar atau disamarkan ketika aturan kehidupan sudah diambil lagi oleh peraturan yang bukan lagi dari nurani. artinya hak nurani sudah diambil sebagian oleh peraturan lain itu…..ini yang bisa dinamakan hukum alam atau hukum nurani sudah dipelintir oleh ilmu baru……ilmu ego dan logika pikir demi kepentingan dan kekuatan kelompok/ golongan.

Membunuh berdasar ego faham bisa dibenarkan, membunuh versi ini berlipat salahnya karena sudah membunuh hukum nurani dan juga membunuh manusia… hanya dicap kafir tidak ber Tuhan atau dianggap musuh Tuhan …aneh kalau Tuhan itu punya musuh , tuhan yang mana dan tuhan fahamnya siapa ??…

Apakah agama mengajarkan etika cara makan dan minum atau apakah agama mengajarkan etika sesudah bangun tidur harus menjemur atau melipat selimut ??…he he he…atau apakah agama mengajarkan seorang gadis harus membantu ibu, belajar memasak dan lain lain…..waaah, mungkin pelajaran ini tidak ada dan dianggap tidak penting karena tidak ada untungnya bagi Tuhan atau kepentingan untuk mereka……tetapi nurani seorang ibu harus mengajarkan itu….ini berlaku dan terus ada dan hewan burungpun mengajarkan soal ini. mengajar anaknya untuk belajar terbang dan hidup mandiri , kucing , harimau dan lain lain juga demikian……lalu apa pentingnya bagi Tuhan dalam hal ini ??….sepertinya tidak ada, karena Tuhan yang menciptakan hukum itu dan semua itu kepentingan semua mahluk NYA…Tuhan yang maha kasih dan sayang dan maha memelihara dan mencukupi…. Jal pikiren

Iya sih,,,, saya kadang mikir juga , apakah agama menjiplak ilmu nurani atau sebaliknya ?? lalu aturan apa yang terus berlaku dan fleksibel atau langgeng dengan segala keadaan dan sepanjang waktu , agama.. nurani atau adat budaya.??….lalu apa yang sering merusak ilmu nurani sehingga hingar bingar terus selalu ada dan sering terkumandangkan , sesuatu yang menurut nurani tidak diperkenankan tetapi benjadi halal karena aturan lain diluar nurani….berdosa dan salah menjadi benar malah berpahala ….mbingungke….com

Saya menjadi ingat cerita bapak saya yang tentara jadul tanpa lencana, bercerita, ada anjing tanpa salah dikejar kejar kemudian dibunuh, karena di anggap binatang itu binatang haram dan jelek….lha piye iki menurut nurani….mu, lalu membunuh manusia tidak salah dalam hidup, menjadi salah karena dianggap kafir / tidak beragama ??… lha piye juga ini ??……Bapak saya sampai berumur tua tetap saja bingung dan tidak bisa menjawab soal perilaku manusia yang nuraninya sudah dipelintir hukum yang lain , Untung sekarang bapak saya sudah Aldut, coba kalau blm,,, apa tdk muter 7 keliling mikirnya, lawong bapak saya itu orangnya ahli NURANI,,, masih membekas dalam ingatan saya tentang cerita bapak almarhum saya itu, mungkin karena trauma dan tidak simpati dengan faham itu …..siapa dan apa yang salah dalam hal ini ??……..Salam NURANI…..Lurr

Semoga Ada manfa’at yang membawa Berkah ya... dalam mendewasakan Nurani kita masing-masing. Amiin
Ttd:
Wong Edan BaGu
Purbalingga Minggu: 23-03-2014
 

Tidak ada komentar: