TENTANG PATRAP LAKU
SPIRITUAL HAKIKAT HIDUP (WAHYU PANCA GA’IB).Bagian. 2
(PEBGERTIAN KUSUS
UNTUK PELAKU SPIRITUAL HAKIKAT HIDUP, Bukan yang lain).
Oleh: Wong Edan bagu.
Diperjelas oleh: Ki Djaka Tolos
Semoga Bermanfa’at;
PRO sedulur,,, sahabat lan kanca batire iyong kabeh, Kususe
Pro Kadhangku... Njaluk maklume ya...
Berhubung sangat banyak inbox/pesan dari para kadhang pemula
di facebook saya, yang bertanya tentang bagaimana caranya Patrap kunci yang
benar dan tepat, maka dengan senang hati saya sajikan jawabannya sesuai
pengalaman pribadi saya, namun mohon ma’af, jawabanya saya postingkan secara
umum, karena untuk membalas lewat inbox/pesan satu persatu, agak ribet,
jaringan signyalnya lagi lemot, entah modemnya apa computernya atau pulsanya,
yang jelas, ribet deh.... jadi maafkanlah ya,,, jika saudara-saudariku merasa
malu, tdk perlu di like, di copy paste saja atau cukup di baca saja, tanpa
like/suka, dengan begitu,,, kan, saudara-saudariku tdk di ketahui oleh orang
lain, jadi, orang lain tdk akan tau kalau saudara-saudariku adalah Pelaku Wahyu
Panca Ga’ib, yang termasuk pemula dan pernah bertanya kepada saya lewat
inbox/pesan soal hal tersebut, jadi,,,, aman kan,,, tidak menjatuhkan wibawa
dan tdk malu-maluin.... He he he . . .
Edan Tenan.
Oke,,, Monggo di LANJUUUUUUTTTTT..... Pak Brow....:-) ojo
kedawan, kesuwen... Rasabar aku.
Iyo-iyo Nak Brow...hehe
TULISAN SAYA DIBAWAH INI, MENUNJUKAN TENTANG CONTOH,
TUNTUNANA LAKU SEMEDI/MEDITASI DI DALAM
PATRAP. KUNCI. PAWELING.
MIJIL DAN PALUNGGUH;
1. LANGKAH
AWAL;
Sikon (Situasi dan kondisi).
Pertama-tama,,,, sediakan tempat, seperti ruangan kamar atau
sejenisnya, yang bebas udara, tdk pengap dan nyaman serta nyaman, namun tidak
terbuka, jika tdk ada... tempat apapun, yang penting aman dan nyaman bagi kita,
disa’at menjalankan praktek Semedi/Meditasi, sediakan pula kursi model dingklik/bangku perorang, boleh yang berbahan
kayu atau plastik atau besi, yang penting model dingklik seperti yang nampak
dalam gambar.
Lalu letakan kursi menghadap ke timur, berjarak 1 depa
ukuran tangan kita, seperti yang nampak pada gambar, jangan gunakan alas tikar
atau apa saja di bawah/lantainya, pastikan sikonnya aman dan nyaman, lalu
duduklah di kursi tersebut sembari mengkondisikan rasa dan perasa’an pikiran
dan batin serta ke’enakan raga dan jiwa,
buatlah se rileks mungkin sikonnya, lalau periksalah pakaian yang kita kenakan,
jika ada yang terasa menekan/ketat, kendorkan. (Saran: lebih utama dengan
mengenakan pakaian adat sesuai suku budaya setempat kita).
2. LANGKAH
KEDUA;
Patrap Kunci.
1.
Tempelkan kedua telapak tangan kanan dan kiri
kita secara rapih dan tepat serta
sejajar dari satu jari dan jari lainya, seperti yang nampak pada gambar.
1.
Letakan ibu jari yang sudah menempel sejajar
antara ibu jari kanan dan kiri, tepat diantara hidung dan bibir atas, namun tdk
menutupi lubang hidung, seperti yang nampak pada gambar.
1.
Letakan jari telunjuk yang sudah menempel
sejajar antara jari telunjuk kanan dan kiri, di tengah dahi, tepat diantara
kedua alis, seperti yang nampak pada gambar, Sedangkan jari-jari yang lainya
tetap merapat rapi dan sejajar pula.
1.
Luruskan kedua siku/sikut kanan dan kiri kita,
sejajar dengan bahu/pundak kanan dan kiri, seperti yang namppak pada gambar.
1.
Luruskan. Hingga tegak, badan kita, dari mulai
pantat/bokong hingga kepala, seperti yang nampak pada gambar.
1.
Rapatkan kedua telapak kaki kanan dan kiri kita,
dan jari-jarinya harus sejajar antara ibu jari kaki kanan dan ibu jari kaki
kiri hingga sama rata seperti yang nampak pada gambar.
1.
Luruskan pula lekukan kedua kaki kita, antara
kaki kanan dan kaki kiri, dari mulai telapak hingga lutut dan siku
kaki/dengkul, seperti yang nampak pada gambar.
1.
Lalu. Tarik napas panjang dalam dan rileks melalui
hidup, keluarkan napas panjang dan dalam serta rileks pula melalui mulut,
sebanyak 3x, Lalu bacalah unen-unen/baca’an
Kunci sebanyak 7x, dengan baik
dan benar, (Toto-titi -ngati2) di iringi tarikan napas yang rileks, gunakan pikiran untuk konsentrasi pada di
tiap-tiap tarikan napas, gunakan hati untuk merasakan baca’an/unen-unen Kunci
di setiap celah-celah hurufnya, hingga selesai dengan terasa merasakan
prosesnya.
3. LANGKAH
KETIGA;
Patrap Paweling.
1.
Cara duduk dan posisi patrapnya masih sama dan
persis seperti patrap Kunci, hanya tinggal menurunkan kedua telapak tangan yang
tadinya masih dalam sikon patrap Kunci, secara perlahan hingga berada tepat di
tengah-tengah dada kita, seperti yang nampak pada gambar.
2. Kondisikan
dengan tepat pula, tulang tekuk kedua ibu jari kita, tepat di
lekukan/cekungan/dekok’an dada kita, tanpa merubah posisi rapi jari-jari yang
lainya.
3. Lalu. Tarik napas panjang dalam dan rileks melalui
hidup, keluarkan napas panjang dan dalam serta rileks pula melalui mulut,
sebanyak 3x. Terus bacalah unen-unen/baca’an Paweling sebanyak 3x, dengan baik
dan benar, , (Toto-titi -ngati2) di iringi tarikan napas yang rileks, gunakan pikiran untuk konsentrasi pada di
tiap-tiap tarikan napas, gunakan hati untuk merasakan baca’an/unen-unen Kunci
di setiap celah-celah hurufnya, hingga selesai dengan terasa merasakan
prosesnya.
4. LANGKAH
KE EMPAT;
Patrap Mijil.
1.
Posisi masih tetap sama persis dengan patrap
Paweling, hanya merubah tangan kiri dengan menggesernya ke samping pinggang sebelah
kiri, sedangkan posisi tangan kanan, masih tetap dalam dan pada posisinya
semula, seperti yang nampak pada gambar.
1.
Kondisikan ibu jari tangan kiri kita menyentuh
iga tulang rusuk paling bawah, sedang jari-jari yang lainya menempel sejajar ke
perut, sementara kusus jari telunjuknya, mengarah lurus tepat ke arah
pusar/wudel, seperti yang nampak pada gambar.
1.
Lalu.
Tarik napas panjang dalam dan rileks melalui hidup, keluarkan napas
panjang dan dalam serta rileks pula melalui mulut, sebanyak 3x. Terus bacalah
unen-unen/baca’an Mijil sebanyak 1x,
dengan baik dan benar, , (Toto-titi -ngati2) di iringi tarikan napas yang
rileks, gunakan pikiran untuk
konsentrasi pada di tiap-tiap tarikan napas, gunakan hati untuk merasakan
baca’an/unen-unen Kunci di setiap celah-celah hurufnya, hingga selesai dengan
terasa merasakan prosesnya.
Bersemadilah....
Bermeditasilah.... dengan semangat iman, buka semua panca indra, jangan
membatasi apa lagi menutupinya dengan hal-hal yang membuat kita tidak nyaman/enak,
menolak dengan apapun rasa dan kejadianya selama Bersemadi/Bermeditasi, jika
capek, pegal, pusing, kacau, takut, jenuh terimalah dengan ikhlas dan nikmati,
jika tidak enak jangan mengeluh, jika enak jangan bangga, pikiran tetap fokus
pada keluar masuknya napas dan hati tetap konsen merasakan proses
bersamadi/bermeditasi.
5. Jika yang
berinti pada tidak enak semakin kuat, dan kita rasakan semakin berat, maka
katakan dan akuilah dengan jujur apa adanya, munculkan sugesti, seakan Tuhan
ada di depan kita dan bersama kita, lalu katakan dengan apa adanya, tanpa kita
rekayasa, ucapkan dengan rasa dan perasa’an kita yang paling dalam, semerdeka
mungkin... katakan semuanya,,, ucapkan segalanya,,, utarakan seluruhnya,,,,
curhatkan, seakan kita sedang Curhat kepada Ibu. Kepada kekasih. Kepada sahabat
kita yang sudah kita kenal dengan baik karakter sipat dan sikapnya. (Contoh: Ya
tuhan... saya tidak kuat,,, saya capek dan letih, saya ngantuk,,, banyak nyamuk
lagi, tapi saya masih kangen denganmu, saya masih rindu padamu, masih ingin
menghadapmu lebih lama dan lebih dekat serta ingin memelukmu selama-lamanya,
karena terlalu banyak yang ingin saya curahkan kepadamu ya Tuhan kekasih dan
sayangku, cintaku dll).
6. Lakukan
hal tersebut, hingga hati kita merasa puas, terasa lega, bebas, plong merdeka
tanpa beban apapun, jika belum puas/bombong, bertahanlah, apapun prosesnya
jangan menyerah, lanjutkan terus dan terus, jangan jenuh atau bosan, apa lagi
putus asa, karena dengan ini, sesungguhnya kita sedang bekerja, dan yang namanya
orang bekerja, pasti ada hasilnya, jika sudah klimax, artinya ada rasa
puas/bombong, artinya sudah selesai, dan berlanjut ke langkah berikutnya.
5. LANGKAH
KE LIMA:
Patrap Palungguh.
Jika semua proses diatas sudah selesai, dengan
mendapatkan klimaknya, lalu turunkan kedua tangan kita dengan gerakan pelahan
penuh penghayatan, letakan kedua telapak
tangan kita tepat diatas tengkuk
lutut/dengkul, seperti yang nampak pada gambar
7. Lalu...
tempelkan epek-epek/telapak tangan kanan kita, ke dada sebelah kiri, tepat d
bagian yang terasa ada detak jantungnya, tetap dalam sikon penghayatan, lalu
baca unen-unen/baca’an pawelingnya, minimal 3x, maksimalnya sampai kita
menemukan klimaxnya semua proses Semedi/Meditasi diatas tadi... Berarti... Selesai...
6. TAMAT.
DI BAWAH INI TULISAN UNEN-UNEN/BACA’AN KUNCI. PAWELING.
MIJIL DAN PALUNGGUH.
1. KUNCI:
1. Gusti ingkang Moho Suci.
2. Kulo
nyuwun pangapuro dumateng Gusti ingkang
Moho Suci.
3. Sirolah,
Datolah, Sipatolah.
4. Kulo
sejatine satriyo / wanito. (untuk lelaki - Satriyo, untu wanita - Wanito)
5. Nyuwun
wicaksono, nyuwun panguwoso.
6. kangge
tumindhake satriyo/wanito sejati. (untuk lelaki – Satriyo sejati, untu wanita –
Wanito sejati)
7. Kulo
nyuwun, kangge hanyirnak’ake tumindhak ingkang luput. ( Dibaca 7X) Dengan
Panghayatan iman
2. PAWELING:
1. Siji-siji
- Loro-loro. Telu telonono.
2. Siji
sekti - Doro dadi - Telu pandito.
3. Siji
wahyu - Loro gratrohino - Telu rezeki. (Dibaca 3x) Dengan Panghayatan iman
3. MIDJIL:
…Asmo sejati……. Jeneng siro mijilo. Panjenengan ingsun
kagungan karso. Arso sowan ing ngarsane kanjeng romo sejati. Gusti prabu heru
cokro smono……….. Arso sowan bade nyuwun tambahe pangestu lan pengayoman. Ugo
sedoyo ingkang kulo aturaken. Sageto kelaksanan kanti teguh rahayu slamet.
(Dibaca 1x) Dengan Panghayatan iman
Lalu ucapkan dengan kesungguhan iman.... (Gust i ingkang
moho suci…..kulo nyuwun…..) - (…di isi
apa yang dikehendaki…..)
4. PALUNGGUH:
….Asmo sejati….. Lungguho ingkang prayugo. Ragane arso
tentrem. Sun sangoni basuki. Kalis ing sambikolo. Kanti teguh rahayu slamet.
(Dibaca 1234567x…. hingga ketemu
Klimaxnya/plong
Semoga Tulisan saya ini bisa dan dapat bermanfa’at membantu
pengetahuan para kadhang yang masih pemula dan memiliki keterbatasan waktu
untuk mempelajarinya secara langsung dan kusus.
Salam Rahayu kanti Teguh Slamet Berkah selalu dari saya:
Ttd: Wong Edan Bagu – Ki Djaka Tolos
Karanggambas Purbalingga jateng, Sabtu tgl: 29-03-2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar