MENYAKSIKAN ALLOH BAGI ORANG AWAM;
Kata menyaksikan boleh diartikan
melihat.
Dalam dunia wushul ,
menyaksikan alloh merupakan keharusan mutlak dan tidak bisa ditawar bagi setiap
manusia yang beriman kepada Alloh.
Menyaksikan sama saja dengan membuktikan
. jika kita sedang menyaksikan sesuatu sudah tentu ada yang disaksikan sebagai
bukti adanya sesuatu yang dilihat. Jika belum melihat maka , belum menyaksikan
, maka segala pernyataannya , segala tindakannya masih meraba raba ,
memperkirakan.
Orang yang belum menyaksikan alloh sama
saja dengan orang yang tidak mengetahui akan keberadaan Alloh. Belum
membuktikan bahwa Alloh maha wujud. Baik wujud dzat maupun wujud sifat.( Allohu
al ahad wallohu al wahid )
Melihat dalam arti SYAHADA. (
SYAHIDALLOH = MEYAKSIKAN ALLOH )
Bidang fiqih / syariat Islam , sudah
mengucapkan kalimat bahwa “ Aku bersaksi bahwa tidak akan menyembah
sesuatu apapun kecuali hanya Alloh saja, lainnya tidak akan aku sembah .( =اشهد ان لآ اله الّا اللّه ) ini termasuk bersaksi secara
lisan / ucapan walaupun belum tampak apa yang sedang disaksikan . sudah lumayan
walaupun masih meraba dan membayangan Alloh. Daripada tidak bersyahadat sama
sekali.
Semoga kita diberi peningkatan dalam
bidang ini, sebab ini sangat pokok dan urgent hingga kita sering
diingatkan jangan sampai kita mati masih belum menyaksikan Alloh. Yang sering
diucapkan oleh para juru dakwah bahwa orang itu melihat tapi buta. Buta kepada
tuhannya.
Atas dasar inilah maka manusia
membutuhkan seorang yang ahli dan diberi tugas untuk menuntun dan mengarahkan
serta menunjukkan bagaimana kita menyaksikan Alloh SWT. Bidang ini tidak dikaji
secara mendetail dalam ilmu fiqih . sebab tujuan dari kitab fiqih adalah
terlaksananya syari’at agama Alloh yang maha luhur. Sementara kita sebagai
hamba sangat perlu memahami dengan sebaik baiknya tentang bagaimana seharusnya
kita menghambakan diri kepada Alloh.
Sebuah pertanyaan besar bagi kita ,
bahwa mungkinkan seseorang melaksanakan sebuah tugas tanpa
mengetahui yang memberi tugas. Jawabnya ada dua.
Jawaban pertama , adalah MUNGKIN. Hanya
saja dalam pelaksanaannya masih bersifat mengangan angankan sebab katanya Alloh
harus disembah . Sebab semua orang islam tahu bahwa tugas pokok manusia beriman
hanya menyembah walaupun yang disembah masih berupa bayangan yang dibayangkan
sesuai dengan batas sejauh apa dia bias membayangkan. Sebab itulah maka kita
masih sering melamun dalam sholat. Kita masih membayangkan tuhan.
Jawaban kedua adalah TIDAK MUNGKUN.
Sebab tugas manusia disemua bumi ini hanya menyembah alloh, selain menyembah /
mengabdi kepada Alloh tidak boleh dan dilarang sebab dasar kita diciptakan di
muka bumi hanya untuk mengabdi . Maka selain mengabdi tentunya tidak
boleh. Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia malinkan untuk
mengabdi - وماخلقث الجنّا والانس إلّى ليعبدون
Sekali lagi bahwa dalam dunia wushul ,
ini sangat pokok . yang ahirnya para pencari tuhan ( salikun ) diberi bimbingan
bimbingan dan tuntunan agar tidak berputar putar dalam dunia lamunan. Sebab
orang melamun itu kosong . hanya saja tidak etis kalau kita katakana kebanyakan
orang walaupun sudah alim tapi sholatnya kosong. Catatan ibadahnya kosong.
Nanti di yaumil hisab , pada hari penghitungan amal ibadah tidak ada catatan
ibadahnya . yang ada hanya kemaksiatan kemaksiatan balaka.
Akan tampak catatan maksiat dalam
sholat. Oooh ? kenapa dulu aku rajin sholat tapi tidak ada catatanya sama
sekali. Bagaimana mungkin ? saya menyadari bahwa sholat itu kewajiban ummat
islam. Tapi kok tidak ada catatannya. Yaa Alloh, gimana ini ? saat itu kita
kebingungan dan ketakutan sebab sholat itu penentu bagi ibadah ibadah lain.
Sebelum hal itu terjadi , maka sangat perlu kita koreksi bersama seperti apa
sholat kita. SUDAH NIAT MURNI MENGABDI ? (HIDUP, istilah KUNCI ) SERTA DALAM HATI MENYADARI
BAHWA KITA TIDAK BISA BERBUAT APA APA TERMASUK SHOLAT.? ( HIDUP, istilah KUNCI
)
Sementara Alloh bersabda bahwa “
celakalah orang yang sholat . yaitu sholatnya orang yang saahun “ orang sholat
tapi lalai dalam sholat.
Alhamdulillah , dalam Laku Hakikat Hidup
ajaran KUNCI, diberi cara untuk menyaksikan Alloh SWT. Tidak hanya
diajari bahkan secara langsung dituntun satu persatu secara ruhani untuk
menyaksikan Alloh jika dalam pengamalan KUNCI dan ajarannya, kita terapkan
dengan sungguh sungguh . Pada titik inilah terjadi kehebohan dikalangan ulama
dan masyarakat. Berbagai opini dan pandangan bermunculan baik itu positif
maupun negative.
Banyak para ulama menghujat bahwa KUNCI
dan Pelakunya itu gak pernah mondok dan gak bisa ngaji, kok membimbing tauhid.
Memang bagi saya bahwa semuanya hanya sebuah fenomena dalam
kehidupan masyarakat beragama . apapun yang terjadi sudah menjadi kuasa Alloh
SWT. Tak ubahnya seperti Muhammad Rosululloh SAW adalah seorang ummy. Orang
yang bodoh dan tidak bisa baca tulis. Hampir semua punggawa punggawa kaum
qurais tidak mau mengikutinya. Mana mau ikut orang bodoh. Mereka lupa bahwa
Alloh adalah sang pemilik ilmu. Jika Alloh menghendaki, kita tidak usah
reporrepot mencari ilmu kesana kemari. Memang dilain sisi Baginda
kita Rosululloh SAW mengingatkan kita bahwa orang yang memegang agama Alloh,
ibarat memegang bara api . dipegang kita kepanasan , dilepas kita kehilangan
iman. Apalagi jika kita tengok para ahlul bait. Mana keluarga Rosululloh
beserta cucu cucu beliau yang matinya tidak terbunuh. Semua keluarga dan cucu
beliau wafat dalam keadaan teraniaya. Masihkan watak jahiliyah itu melekat pada
diri kita ? Semoga Alloh secepat kilat member taufiq wal hidayah.
Sekali lagi kita bersyukur masih diberi
kesempatan memegang Agama Alloh walaupun panas dan pahit dirasakan .
Menyaksikan Alloh dalam ilmu tasawwuf
sangat gamblang dan mudah sekali dicerna bagi yang memperhatikan . itu bagi
hatinya yang tidak tertutup kepada Alloh SWT . bagi yang tertutup hatinya, akan
selamanya mengecam . semakin mengecam dia akan semakin tertutup walaupun tampak
lahiriyahnya ilmunya segunung. Semakin banyak ilmunya semakin jauh dari
alloh sebab dia disetir oleh ilmunya dan bukan dikendalikan oleh Alloh SWT.
Jangankan di setir , dipandang oleh Alloh saja sudah tidak . sebab dia sibuk
memandang ilmunya hingga dia menyaksikan ketidak tepatan disekitarnya melalui sudut
pandang ilmunya yang dia pahami .
Semoga kita bukan termasuk ahli kecam .
bukan termasuk orang yang dikuasai ilmu . melainkan kita diberi bisa
memanfaatkan ilmu.
Semoga kita hanya dikuasai oleh Alloh
sang pemilik ilmu .
1. MENYAKSIKAN ALLOH MELALUI AF’ALULLOH
Menyaksikan Alloh bagi orang awam
seperti kami , yaitu menyaksikan AF’ALULLOH. Yaitu menyaksikan perbuatan alloh
dialam semesta raya ini. Kita melihat manusia , melihat rumah, motor, mobil ,
melihat tumbuhan, melihat langit dan bintang dan sebagainya.
Kita melihat manusia harusnya tampak
yang menciptakan manusia . jika yang tampak hanya berhenti pada manusia ,
berhenti pada mahluq , maka kita masih tertutup / terhalang / terhijab/ kepada
yang menciptakan .
Menyaksikan Alloh dengan menggunakan Af
alulloh sangat banyak caranya . bisa melalui benda , bisa melalui bunyi
suara dan lain sebagainya.
Contoh :
Orang yang sudah mengenal sepeda motor
Honda , dia pasti tahu bentuknya motor Honda. Dia juga tahu bunyinya motor
Honda . bagi yang tida pernah menyaksikan motor Honda , hanya mampu melihat
dengan cerita / kabar dari orang yang menyaksikan motor Honda. Ini sudah bagus
tapi belum tepat.
Bagi yang sudah menyaksikan motor Honda
, walaupun sedang tidak berada di depan matarnya , dia masih mampu melihat
motor Honda dengan melalui suaranya motor Honda .
Bagi yang belum menyaksikan motor Honda
, dia masih belum berani mengatakan dengan pasti bahwa yang di dengar itu suara
motor Honda . bahkan walapun sedang dihadapkan dengan motor Honda , dia masih perlu
diberi tahu oleh yang membuat motor Honda bahwa inilah motor Honda.
Hal ini sudah dialami oleh leluhur kita nabi
Musa ‘alaihi salam . beliau diberi pangkat KALAMULLOH . diberi bisa bercakap
cakap dengan Alloh dibalik bunyi lonceng .
Pangkat ini sudah sangat sulit dicari .
pangkatnya para nabi kekasih Alloh SWT. Satu hal yang sangat perlu disyukuri ,
bahwa ummat Rosululloh SAW , terdapat 40 orang ummat beliau yang diberi pangkat
tersebut . yaitu seperti hatinya Mbah Musa AS bahkan ada 7 orang ummat Rosululloh
SAW hatinya seperti Mbah Ibrahim AS dan 4 orang seperti hatinya
malaikat jibril AS dan 1 orang seperti hatinya malaikat isrofil
AS. Dalam kitabwushul , 1 orang tersebut menempati jabatan wali
quthub, GHOUTSU ZAMAN.
SEMOGA BERMANFAAT...
SALAM RAHAYU KANTI
TEGUH SLAMET BERKAH SELALU...
Ttd: Wong Edan Bagu
Brebes Selasa legi jam 02:22 tgl: 22 Apr 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar