MENYAKSIKAN ALLOH DENGAN DZAT ALLOH:
Sebelum kita mengkaji bab ini , kita
perlu kembali menyadari sabda Rosululloh SAW bahwa Alloh
bersabda dalam Al Qur’an “BILA HAMBA-HAMBAKU BERTANYA TENTANG AKU KATAKANLAH BAHWA AKU DEKAT (AL
BAQARAH 2 : 186).
وإذا سألك عبادى عنّي
فإني قريبٌ
Dalam ayat tersebut , ditegaskan
bahwa فإني قريبٌ . aku sesungguhnya sangat dekat . ( qoriibun =
dekat sekali dan betul betul dekat )
sebagai tambahan dalam kajian ini perlu
saya paparkan sedikit tentang disiplin ilmu akan arti kata dekat untuk
memohon pemahaman makna .
ARTI DEKAT SECARA JASMANI
TIDAK SAMA DENGAN MAKNA DEKAT SECARA RUHANI.
Contoh 1.
Arti dekat menurut arti secara jasmani (
benda )
Rumahku bersebelahan dengan kantor PW.
======== Arti dekat disini masih ada garis pembatas antara gedung rumahku
dengan gedung kantor PW. Jadi gedung rumahku berdiri sendiri tanpa di sangga
oleh gedung kantor PW.
Contoh 2.
Arti kata dekat secara jasmani ( benda )
agak rumit.
Genting rumahku sangat dekat dengan
tembok rumahku. ====== Arti dekat disini terjadi saling membutuhkan tapi masih
terdapat pembatas antara tembok dan genting . dikatakan masih ada garis
pembatas sebab dari kedua benda ini masih berdiri sendiri akan keberadaannya.
Jika dipisah antara tembok dan genteng, keduanya masih exsist . tidak terjadi kerusakan
salah satu atau kedunnya. Maksudnya tidak musnah salah satunya.
Contoh 3
Meja kayu jati itu sangat dekat dengan
kolong meja.====== makna dekat disini sudah berbeda dengan mana contoh ke 1 dan
contoh ke 2 . dalam contoh ke 3 ini terdapat dua makna padahal kedua duanya
masih tergolong benda. Meja itu sebuah benda, dan kolong juga sebuah benda tapi
jenis benda tak tampak maksudnya tidak bisa diraba. Di sini , bahwa keberadaan
atau wujudnya kolong meja sangat dipengaruhi atau dikuasai oleh meja. Jika diambil
mejanya , maka kolong meja lenyap. Maka keberadaan atau wujudnya kolong meja
disebabkan oleh keberadaan atau wujudnya meja. Di sini mengandung makna bahwa
kolong meja itu tidak ada, adanya disebabkan oleh meja itu sendiri.
Dari contoh yang ke tiga ini sudah
terdapat dua makna sekaligus yaitu makna jasmani dan makna ruhani. Maka
dikatakan bahwa Alloh itu sangat dekat,
(DIA (ALLAH)
BERSAMAMU DIMANAPUN KAMU BERADA (Q.S AL HADID 57 : 4 ). dan sangat
dekat hingga dalam satu ayat dijelaskan bahwa Alloh itu tidak jauh dari urat
lehermu. (Q.S AL QAF 50 : 16). Sebab betapa butuhnya kita kepada
Alloh.
Sekali lagi bahwa ini bidang tauhid ,
tanpa terbukanya kesadaran / ma’rifat kepada Alloh , maka ini hanya sebatas
pemahaman belaka. Dengan tertutupnya mata hati, kita tidak merasa butuh Alloh
SWT . Kita tidak merasa takut dijauhi oleh Alloh SWT. Kita pandai menceritakan
tentang Alloh tapi tidak ada getaran apa apa saat kita menyebut Alloh . (terutama
diri saya pribadi ) masyaa Alloh . Buktinya keimanan kita dari dulu
masih begini begini aja. Kita sudah berkata Iman Billah , tapi kenyataan sehari
hari masih biasa aja. Masih berani bermain main di buminya Alloh SWT . masih
berani begini begitu dan berlebihan hingga lupa pada Alloh.
Bagi orang yang terbuka kesadaran ,
pasti akan lunglai hatinya, pasti akan takut berpisah dengan Alloh. Pasti akan
nurut kepada Alloh , Pasti akan terima dengan semua ketetapan Alloh , dengan
qodho qodarnya Alloh . hal ini tidak bisa kita tutup tutupi. Ini sebuah
fenomena kenyataan yang kita hadapi bersama semua bangsa manusia. Makin hari
bukan makin meningkat kebaikan kita justru makin marak kegiatan kegiatan yang
mengarah pada hal hal yang menjauhkan diri kepada Alloh bahkan mengarah pada
kemaksiatan yang merajalela. Astaghfirullohal ‘adziim………….
AL FAATIHAH………………
YAA SYAFI’AL KHOLQISSHOLATU……………………….
YAA SAYYIDII YAA ROSULALLOH
AL FAATIHAH.
Kembali kepada kajian semula tentang
MENYAKSIKAN ALLOH DENGAN DZAT ALLOH , ini tentu masih sangat jauh dari kajian
tersebut di atas . sebab contoh contoh tersebut hanya sekedar kajian secara
ilmiah. Yang tujuannya sebagai pendekatan akan pemahaman akan haqiqat Alloh
SWT. Disini saya mohon maaf , kiranya banyak sekali dari kita
membahas soal haqiqat , tapi pembahasannya masih berputar putar tentang pelaksanaan
peribadatan . tentang praktek pengabdian. sungguh mohon maaf . itu bukan salah
tapi bukan mengkaji tentang hal yang sedang dikaji . Memang
ada hadits yang meriwayatkan bahwa :
"Berfikirlah tentang nikmat-nikmat Allah, dan jangan sekali-kali engkau
berfikir tentang Dzat Allah." (Hasan, Syaikh
al-Albani)
Dari hadits tersebut mengandung mana
bahwa berfikir itu arahnya mengarah pada perbuatan akal . sudah barang tentu
dilarang oleh baginda Rosul SAW .
Dalam kajian tentang menyaksikan Alloh dengan Dzat Alloh sudah sangat jelas . disini tidak ada unsur campur tangan mahluq. Jangankan menyaksikan Alloh , menyaksikan Nur Muhammad juga dilarang kalau menggunakan akal fikiran . coba saja kita bertanya pada diri kita sendiri tentang Nur .maka kita tidak akan menemukan jawaban tentang nur . sebab yang mengenal nur hanyalah nur itu sendiri . lalu kita berani mengatakan bahwa kita ini nur Muhammad .
kemudian kita dihadapkan dawuh MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROHAQROBBAHU = Barang siapa mengenal dirinya maka dia mengenal tuhannya. Belum lagi dikatakan bahwa AWWALUDDIN MA’RIFATULLOH = Permulaannya sebuah agama , itu ma’rifat kepada Alloh. Kalau sudah sampai disini , bisa jadi kita bukan orang yang memegang agama selama belum ma’rifat kepada Alloh.
Maka disinilah perlunya disiplin ilmu .
lalu kita bertanya lagi apakah disiplin ilmu itu ? nah lagi lagi ita dak bisa
jawab . sekali lagi kita harus meng iyakan bahwa memikirkan dzat Alloh jelas
dilarang / Haram . sebab disini mengandung campur tangan manusia . ada campur
tangan mahluq. ( tidak HIDUP Kalau dalam istilah KUNCInya )
Menyaksikan Alloh TENTUNYA HARUS dengan
Dzat Alloh sendiri.
Menyaksikan Nurulloh harus dengan Nurulloh.
Menyaksikan Nurulloh harus dengan Nurulloh.
Menyasikan diri kita dengan diri itu
sendiri,
bukan diri mahluk tapi diri Alloh sendiri.
bukan diri mahluk tapi diri Alloh sendiri.
Saya... WEB. (Wong Edan Bagu)
menggambarkan dengan sebuah kapas benang dan kain. Alloh sebagai kapas,
rosululloh sebagai benang , kain sebagai mahluq.
AL FAATIHAH………………
YAA SYAFI’AL KHOLQISSHOLATU……………………….
YAA SAYYIDII YAA ROSULALLOH
AL FAATIHAH.
SEMOGA BERMANFAAT...
SALAM RAHAYU KANTI
TEGUH SLAMET BERKAH SELALU...
Ttd: Wong Edan Bagu
Brebes Selasa legi jam 02:22 tgl: 22 Apr 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar