WONG EDAN BAGU

WONG EDAN BAGU
SALAM RAHAYU kanti TEGUH SLAMET BERKAH SELALU DARI WONG EDAN BAGU UNTUK SEMUA PARA PENGUNJUNG BLOGGER PESONA JAGAT ALIET . . . _/\_

Senin, 28 April 2014

Bagaimana Bermeditasi Yang Benar?

Berikut Teori dan Prakteknya:
Dari Wong Edan Bagu;
Alihkan perhatian Anda ke tempat yang seharusnya, yakni kepada Tuhan, bukannya uang atau hal-hal lainnya. Anda sudah punya kemampuan hakiki untuk bermeditasi. Kalau tidak, Anda tidak bisa melakukan bisnis Anda, atau menjaga anak Anda, jika Anda tidak punya Perhatian. Jadi hanya tinggal arahkan saja kepada Tuhan. Saya akan mengajarkannya dengan lebih tepat kepada Anda pada waktunya. Bukannya ajaran atau pencerahan yang memakan waktu yang lama, tetapi karena prosedur sebelum dan sesudahnya memerlukan waktu untuk penjelasan. Perlu waktu supaya Anda tahu apa yang muncul sepanjang jalan dari sini (Awala) hingga ke Akhirnya, dalam berbagai tingkat kesadaran. Karena itu, perlu waktu untuk menjelaskan. Kalau tidak, Anda hanya cukup menutup mata dan tercerahkan seketika.

Hati-hati dengan terbukanya energi Anda saat bermeditasi. Tetapi jika kita mempunyai Guru yang hidup, yang energinya masih hidup, maka Dia dapat melindungi Anda dari pengaruh ini. Tetapi jika kita berusaha untuk belajar dari Guru terdahulu, yang medan magnetnya sudah naik ke dimensi yang lebih tinggi, maka kita akan menemui sedikit kesulitan untuk meminta perlindungan. Kita lebih cenderung untuk mengambil pengaruh lingkungan, baik maupun buruk. Jadi kita tidak pernah bisa yakin apakah pengalaman meditasi itu milik kita atau milik tetangga kita.

Djaka Tolos:. Di manakah kita bisa bermeditasi?

Wng Edan Bagu:. Di mana pun. Di taman, di kebun, di dalam bus, dalam pesawat terbang, tetapi jangan saat menyetir mobil atau motor/sepeda. Tidak boleh! (Tertawa) Ada dua jenis meditasi, satu pada Cahaya di dalam dan yang lain pada Musik Damai. Untuk yang terakhir, Anda harus bermeditasi di tempat yang pribadi. Itu lebih baik. Saya akan menjelaskan semuanya selama inisiasi.

Djaka Tolos:. Berapa lama seharusnya kita bermeditasi setiap harinya?
Wong Edan Bagu:. Tergantung seberapa cepat Anda ingin bertemu Tuhan. Jadi, untuk orang awam, mungkin setengah jam sampai satu jam. Tetapi untuk murid-murid saya yang serius, dua setengah jam atau tiga jam, paling sedikit. Tetapi kemudian, setelah Anda terbiasa, saat Anda berbicara, berjalan, tidur, itu juga sejenis meditasi setiap saat. Dan bahkan saat Anda tidur, Anda bisa melihat ga’ib serta berkomunikasi dengan makhluk-makhluk yang lebih luhur.

Djaka Tolos:. Pada waktu bermeditasi, bagaimana kita mengkonsentrasikan pikiran kita tanpa terpengaruh oleh kehidupan sehari-hari kita?

Wong Edan Bagu:. Itu akan menjadi alamiah setelah berlatih beberapa lama. Hal itu akan tanpa usaha sama sekali. Bahkan Anda tidak tahu Anda berpikir atau tidak berpikir. Anda hanya duduk dan terjadilah. Cahaya akan datang, Suara akan datang, dan Anda tidak menyadari semua hal itu. Dan kapan pun Anda ingin keluar dari itu, Anda akan sadar lagi akan segalanya. Baik? Itu sangat mudah.

Djaka Tolos:. Apa yang seharusnya kita pikirkan saat bermeditasi?

Wong Edan Bagu:. Tidak ada. Kita sudah berpikir terlalu banyak setiap saat, jadi mengapa masih harus berpikir lagi selama meditasi? Tetapi ada cara untuk menenangkan pikiran kita. Saya akan mengajarkan Anda selama inisiasi. Kita butuh waktu untuk duduk bersama dan berbicara sebentar. Selama inisiasi yang sesungguhnya, kita tidak akan berbicara, termasuk saya, dan dalam keheningan Anda akan menemukan Hakikat sejati Anda.

Djaka Tolos:. Apakah dianjurkan bagi orang yang menderita gangguan kejiwaan seperti depresi berat dan schizophrenia untuk berlatih meditasi?

Wong Edan Bagu:. Ya, ya,,, boleh saja. Itu akan membahagiakan Anda, dan membuat Anda senang. Anda tertekan karena Anda tidak melihat Tuhan, Anda terpisah dari cinta-Nya. Sekali Anda terhubungkan dengan-Nya, dan merasakan kehadiran serta cinta-Nya, Anda tidak akan merasa tertekan lagi. Kita semua tertekan, beberapa orang ada yang berat, beberapa yang lain lebih ringan, karena kita terpisah dari Tuhan, dan ingin sekali bertemu dengan-Nya. Walaupun kita mempunyai banyak uang, punya istri atau suami yang baik, kadang kita tidak pernah bahagia sepenuhnya di dunia ini. Kita selalu merasa ada sesuatu yang hilang. Kadang kita juga berbuat hal-hal yang salah, karena kita berpikir bahwa hal-hal itu akan membuat kita bahagia. Ini hanya karena kita kekurangan cinta Tuhan. Jadi pada saat kita diinisiasi dan berhubungan dengan Tuhan, kita tidak akan melakukan hal yang salah lagi. Akan lebih mudah bagi kita untuk mentaati sila dan mencintai musuh kita, karena kita akan mempunyai dukungan langsung dari Tuhan.

Djaka Tolos:. Anda berkata bahwa kita tidak perlu pergi dan bermeditasi di sebuah gua, tetapi kita harus hidup di dunia dan menjadikan meditasi sebagai dasar dari seluruh kehidupan kita. Dapatkah Anda menjelaskannya lebih rinci?

Wong Edan Bagu:. Setelah diinisiasi, Anda akan tahu bagaimana bermeditasi sambil menjalani kehidupan normal dan tidak melarikan diri dari dunia. Anda akan mengintegrasikan kekuatan kosmik yang besar ini ke dalam aktivitas sehari-hari Anda, sebagaimana saat Anda bermeditasi. Anda akan mengumpulkannya sedikit lebih sadar dan menyebarkannya selama hidup Anda, untuk manfaat dunia ini. Kalau tidak, tidak ada gunanya hanya bermeditasi dan memberkahi diri sendiri. Sebenarnya, saat kita mengenal diri kita sendiri, kita dapat memberkahi seluruh dunia. Setelah kita diinisiasi dan tercerahkan, segala hal yang kita kerjakan selalu akan memiliki makna yang lebih mendalam daripada sekedar pekerjaan fisik yang terlihat di luarnya saja, dan kita akan bergembira saat melakukan pekerjaan kita, dan bukan hanya memenuhi kewajiban saja seperti sebelumnya. Dan kita akan bisa memberi manfaat yang lebih banyak dan lebih banyak, dengan lebih sedikit usaha. Anda lihat, saya adalah orang yang sangat mungil, dan saya tidak makan terlalu banyak, dan saya tidak tidur terlalu banyak, tetapi Anda berkata bahwa saya sangat aktif. Ini karena energi Agung tersebut. Saya bisa hancur bila saya tidak berbuat apapun. (Tertawa)

Djaka Tolos:. Anda berkata bahwa meditasi akan mengurangi hasrat dan keinginan, tetapi sebahagia apapun saya, saya tetap memiliki banyak hasrat dan keinginan. Dapatkah Anda terangkan mengapa?

Wong Edan Bagu:. Mungkin Anda tidak bermeditasi seperti cara saya bermeditasi. Saya tidak bertanggung jawab atas hal itu. Saat saya mengatakan meditasi, maksud saya adalah meditasi Metode KUNCI. Dari laku Spiritual Haqikat Hidup karya cipta saya. Kita melakukan kontak langsung dengan sumber dari segala kebahagiaan kita, kekuatan pemenuh harapan, dan setelah itu pasti, Anda akan lebih bahagia dan tanpa keinginan. Tanyalah semua murid-murid saya. Tentu saja, ada beberapa dari mereka yang lebih lambat karena tingkatan mereka berbeda-beda, tetapi beberapa lebih cepat dan seluruh keinginan dengan sendirinya lenyap. Kita tidak menolak apapun. ‘Tanpa keinginan’ bukan berarti menolak apapun di dunia ini. Itu tidak benar, tidak benar. Kita suka sesuatu, kita mencintai sesuatu, kita menjaga sesuatu, tetapi kita tidak terikat akan hal itu. Dan seandainya sesuatu itu tidak di sana sesuai keinginan kita, maka kita tidak peduli. Mengertikah Anda? Inilah kondisi ‘tanpa keinginan’. Tetapi ini bukan berarti Anda tidak keluar dan mencari uang. Tidak, tidak, tidak!

Berhasillah, seberhasil yang Anda inginkan. Berusahalah untuk itu, gunakan kebijaksanaan di dalam Anda untuk menjadi bahkan lebih sukses. Carilah uang sebanyak yang layak Anda peroleh dan inginkan, dan jika Anda tidak dapat menggunakan semuanya, berikan pada saya! (Tertawa) Saya bisa menggunakannya. Saya bisa memberikan itu kepada para korban gunung berapi. Saya bisa memberikan itu kepada para pengungsi yang tidak punya sandang, tidak punya tempat tidur, tidak punya kelambu nyamuk, atau kepada orang miskin di tempat-tempat lain.

Tidak, jangan berikan pada saya, saya tidak akan menerima uang Anda. Saya cuma bercanda! Tetapi Anda harus tahu apa yang harus dilakukan dengan uang itu, saya akan memberitahu Anda apa yang harus dilakukan. Itu saja. Tetapi Anda akan menggunakan uang Anda sendiri. Saya tidak menerima sumbangan apapun.

Djaka Tolos:. Bagaimana kita bisa mengembangkan Mata Ketiga kita?

Wong Edan Bagu:. Anda tidak mengembangkan Mata Ketiga, karena ia sudah ada di sana. Kita tidak bisa mengembangkan sesuatu yang bukan materi. Anda tahu Mata Ketiga hanyalah sebutan, karena sebenarnya tidak ada mata di sana. Biasanya kita mempunyai dua mata, dan kita melihat dengan pandangan yang terbatas, tetapi jika kita i mempunyai mata yang lain, Mata Ketiga, maka kita dapat melihat semua hal di segenap alam semesta. Karena itu disebut Mata Ketiga. Tetapi sesungguhnya jiwa tidak membutuhkan mata untuk melihat, tidak membutuhkan telinga untuk mendengar, atau indra apapun untuk menangkap sesuatu. Ini adalah Kebenaran Tertinggi, indra tertinggi tanpa harus menggunakan alat-alat tubuh apapun. Itu adalah kekuatan jiwa kita, Guru Sejati lagi Agung di dalam diri kita, yang mengetahui segalanya, mendengar segalanya, dan berada di mana-mana. Itulah yang harus kita cari, karena itulah kita, Penguasa Tertinggi di segenap alam semesta. Dapatkah Anda bayangkan betapa agungnya Anda dan bagaimana Anda menjalankan kehidupan Anda sekarang? Karena itu saya merasa kasihan kepada Anda, karena Anda datang kemari untuk mendengarkan saya, dan Anda tidak seharusnya berbuat ini. Kita adalah sama, kita benar-benar sama persis, kita mempunyai kekuatan yang sama. Anda bahkan seharusnya tidak perlu menghormati saya. Jadi ini hal yang sangat menyedihkan. Tetapi Anda akan mengetahuinya, jika Anda menerima apa yang saya katakan, dan Anda akan mengetahui semua yang saya tahu, apa yang Kristus tahu, apa yang Nabi Muhammad tau, apa yang Sang Buddha tahu.

Djaka Tolos:. Pada saat kita tidur, tubuh kita tidur, jadi siapa yang melihat?

Wong Edan Bagu:. Itulah jiwa Anda, Jati Diri Anda. Anda bukanlah tubuh jasmani. Mata jasmani Anda tidak bisa melihat apapun tanpa kekuatan dari jiwa. Tubuh kita, dalam cara pandang tertentu, adalah penjara, sebuah alat. Kita perlu sebuah tempat untuk mengisi jiwa kita di Bumi ini. Seringkali, setelah inisiasi, Guru mengatur agar kita membayar beberapa karma kita melalui mimpi-mimpi kita. Dengan cara itu akan lebih nyaman. Dan kadang Anda juga bisa melihat masa depan. Jika Anda mau.

Djaka Tolos:. Kadang, ketika saya bermeditasi saya merasa terangkat, tetapi saya tidak melihat apapun kecuali hitam dan putih. Apakah ini berarti bahwa saya di tingkat yang rendah, atau bahwa saya belum terlalu baik?

Wong Edan Bagu:. Jika Anda melihat hitam dan putih, Anda sebaiknya membeli televisi berwarna! He he he . . . Edan Tenan. Anda lihat, jika Anda merasa terangkat dan lebih damai serta lebih penuh cinta, lebih terangkat, dan bahagia di dalam hati, itu adalah hasil terbaik dari meditasi. Semua hal ini berhubungan dengan kebahagiaan yang Anda rasakan. Anda lihat, jika kita bermeditasi dan kita melihat banyak Cahaya dan mendengar Suara, ini karena kita ingin belajar dari Cahaya dan Suara, kita menginginkan kebijaksanaan hidup, kedamaian, dan ketenangan jiwa. Jadi jika Anda telah mengalami kedamaian dan kebahagiaan, itu artinya bahwa dalam cara tertentu Anda telah mencerna berkah dari Cahaya dan Suara tersebut. Hal yang penting di sini adalah Anda memiliki kebahagiaan (TENTRAM) kegembiraan, dan kasih sayang, lebih banyak dan lebih besar setiap hari.


Makna Meditasi Yang Sesungguhnya:
Oleh: Wong Edan Bagu;
Mengapa kita harus bermeditasi? Untuk menenangkan pikiran kita, agar kita dapat menerima ajaran dari Sang Maha diatasa segala Maha, dari Tuhan, atau dari dunia yang lebih tinggi. Kita selalu berdoa dan memohon, “Berilah saya kebijaksanaan, berilah saya itu,” tapi saat Tuhan hendak berbicara, Dia tidak pernah punya kesempatan karena kita sibuk setiap saat. Kita berbicara, kita memohon, tapi kita tidak mendengarkan. Mengertikah Anda?

Jadi,,, meditasi adalah waktu untuk mendengarkan. Sama seperti saat Anda bertanya kepada saya, maka Anda harus tenang dan diam untuk sesaat, dan saya baru punya kesempatan untuk mengatakan apa yang ingin saya beritahukan, atau apa yang ingin Anda ketahui. Jadi meditasi adalah seperti itu. Duduk dengan tenang dan menerima pesan. Kalau tidak, Tuhan ingin memberitahu Anda tentang jutaan hal tapi Anda tidak punya waktu untuk mendengar hal itu. Anda terlalu sibuk berbicara, berdoa, menyanyi, menyembah, dan menghitung tasbih.

Boleh saja berbuat ini. Saya tidak bermaksud bahwa itu tidak baik. Ini sangat baik, tetapi kita juga tetap harus tenang untuk beberapa saat, agar Tuhan punya kesempatan untuk berkomunikasi dengan kita... Bukan begitu Brow...?!

Kedamaian ada bersama kita sejak lama. Hanya saja saat kita terlalu sibuk mencari di luar, kita mungkin melupakan kedamaian sejati di dalam diri kita, dan kita menghadapi sedikit ketidakmudahan serta kesulitan dalam kehidupan. Jika kita dapat mencari waktu untuk duduk diam, atau sekedar menenangkan diri, maka kita dapat menemukannya di dalam diri kita sendiri, kita akan menemukan kembali kedamaian serta kebahagiaan ini. Ini arti sesungguhnya dari meditasi. Kita tidak harus benar-benar duduk di sudut rumah kita yang sepi saja. Kita bisa duduk di mana saja, atau berdiri di stasiun bus, atau di dalam bus ketika pergi bekerja, atau duduk di tempat kita bekerja, dan dalam hening mencari Jiwa sejati kita yang selalu ada di sana. Karena kita bukanlah tubuh atau pikiran. Kita bukanlah apa yang kita kerjakan, atau apa yang kita pelajari, dan kita jangan sampai dicuci otaknya untuk mempercayai bahwa kita adalah seperti keadaan kita saat ini. Ini sulit untuk dijelaskan. Hanya diri saya yang mengerti hal ini dengan jelas, serta banyak dari murid praktisi saya yang juga mengerti.

Kita harus sungguh-sungguh menyadari bahwa ‘saya,’ atau ‘Nyonya Smith’ atau nama apapun yang kita berikan, bukanlah diri kita yang sejati. Kita tidak ada. Kita jangan berpikir bahwa kita adalah seorang yang punya banyak pengetahuan, atau seorang yang punya kemarahan saat dihadapkan dengan frustrasi atau masalah hidup, atau seorang yang punya banyak cinta, atau seorang yang puas terhadap keberhasilan, dan sebagainya, ini bukanlah ‘kita’ yang sesungguhnya. Sebelum dilahirkan kita tidak mempunyai segala pengetahuan sekolah tersebut, atau kebijaksanaan dari buku, sebagai contoh, dan kita tidak punya kualitas kemarahan seperti itu, kita tidak punya sikap mencinta, atau perasaan yang menyukai hal yang menyenangkan dan menolak peristiwa yang tidak menyenangkan, dan sebagainya. Jadi itu semua hanyalah kebiasaan serta pengetahuan yang kita kumpulkan saat kita dibesarkan.

Setiap orang sudah mengetahui cara untuk meditasi, tetapi mereka bermeditasi terhadap hal yang salah. Beberapa orang bermeditasi terhadap gadis cantik, beberapa terhadap uang, beberapa terhadap hutang, beberapa terhadap bisnis dll. Setiap saat Anda mencurahkan perhatian sepenuhnya ke satu titik dan sepenuh hati, maka itulah meditasi Anda. Sekarang, saya hanya mencurahkan perhatian kepada Kekuatan di dalam, kepada kasih sayang, kepada cinta, kepada kualitas Kemurahan Tuhan, dan itulah meditasi saya. Untuk melakukannya dengan benar, kita hanya harus duduk di sudut yang sepi dan menjadi diri kita sendiri; itulah proses meditasi. Tetapi bukanlah dengan duduk hening di suatu sudut yang membuat seseorang mendapatkan sesuatu.

Anda harus mempunyai kontak dengan Kekuatan batin tersebut terlebih dahulu dan bermeditasi dengan menggunakan Kekuatan batin itu. Inilah yang disebut kebangkitan Diri. Kita harus membangunkan Jati Diri di dalam diri kita dan membiarkan-Nya bermeditasi, bukan otak manusia kita atau pengertian manusia kita. Jika tidak, Anda akan duduk dan berpikir tentang seribu hal dan tidak akan bisa mengalahkan nafsu-nafsu Anda. Tetapi saat Anda terbangunkan, Jati Diri yang ada di dalam, kekuatan Tuhan yang ada di dalam akan mengendalikan semuanya. Anda hanya tahu meditasi sejati setelah Anda dibangunkan dengan transmisi oleh Guru Sejati. Kalau tidak, itu hanyalah pemborosan waktu karena bergulat dengan tubuh dan pikiran Anda.

“Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.” (QS. Al’Araf: 55)

Rasulullah Saw bersabda:
"Sesungguhnya Tuhanmu-Yang Maha Suci dan Maha Tinggi bersifat malu dan mulia. Dia malu jika hambaNya mengangkat tangan saat berdo'a lalu menolaknya dengan tangan hampa dan kecewa". (HR. Abu Daud, Al Albani mengatakan sanad nya Hasan)

Saat engkau berdoa pada Bapamu, masuklah ke dalam kamar rahasia dan berdoalah secara rahasia dan Bapamu akan melihatmu serta menjawabmu secara terbuka (Matius 6:6).

Jadi, bagaimana mungkin kita berdoa secara rahasia sedangkan kita semua pergi ke gereja dan berdoa secara terbuka? Mungkin ini bukanlah cara yang benar. Alkitab mengajarkan agar kita jangan berdoa keras-keras, seperti yang dilakukan oleh suku primitif ataupun orang-orang munafik, tetapi masuklah ke dalam kamar rahasia, dan berdoa secara rahasia. Itulah mengapa pada saat kita pergi ke gereja, kita berdoa keras-keras dan setiap orang dapat mendengarnya kecuali Tuhan! Jadi, permohonan kita seringkali tidak terkabul, dan itu mungkin karena kita tidak melakukan apa yang diajarkan Alkitab. Jika kita mempercayai Alkitab, maka kita harus mempelajari secara lebih hati-hati tentang apa yang harus dilakukan.

Jadi maksudnya bukanlah kita harus duduk di sana dan berpikir tentang Tuhan setiap saat. Kita hanya harus menyatu dengan Tuhan, dan menjadi satu dengan Tuhan serta selalu dalam kesadaran-Nya. Itulah yang disebut Manunggal/Menyatu. Jika Anda pergi ke gereja setiap hari Minggu, Atau ke masjid setiap hari jumat, itu juga cara mencari Tuhan, tetapi mungkin bukanlah cara yang dapat membuahkan hasil. Karena Guru terdahulu berkata kepada kita bahwa Tuhan tidak datang melalui pengamatan, tetapi sudah ada di dalam diri kita. Jika demikian, apa yang harus kita perbuat? Tetap saja, kita harus bermeditasi, meskipun dikatakan bahwa Tuhan tidak datang dari penelitian, artinya bukan pula dari meditasi. Tetapi meditasi membuat kita lebih dapat mengenalinya. Tuhan tidaklah terjadi dari meditasi, tetapi dengan meditasi, kita menjadi sadar akan akan diri kita, yang sudah ada di dalam diri kita.

Dalam meditasi, kita dapat mengetahui Firman2 Tuhan, rencana2 Tuhan, Kehendak2 Tuhan. Kita harus senantiasa berhubungan dengan kekuatan Tuhan atau dengan Firman Tuhan. Jika tidak ingin tersesat barang sedetikpun.


Jadi kita bermeditasi pada Firman itu, atau Getaran di dalam, Firman yang melambangkan kekuatan frekuensi Tuhan. Karena kita adalah rumah Tuhan, dan Tuhan berbicara kepada kita dengan cara itu. Dia muncul di hadapan kita dalam bentuk Cahaya dan berbicara kepada kita dalam bentuk Suara. Dengan melihat Cahaya, maka kita akan melihat banyak hal yang lainnya lagi. Dengan mendengar Sabda, maka kita akan mendengar banyak hal yang lainnya lagi. Kita mendengar ajaran langsung dari Tuhan. Jadi inilah hal yang kita meditasikan. Jika Anda punya guru yang kuat, Anda boleh berdoa kepada-Nya di dalam hati pada saat Anda menemui kesulitan dalam meditasi, atau jika Anda terlalu jauh dari Tuhan, maka Anda mungkin membutuhkan seorang perantara. Jadi Anda masih sedikit lemah seperti bayi kecil yang membutuhkan tangan orang tuanya untuk berjalan. Tetapi kelak Anda bisa berjalan sendiri. Anda harus tahu bahwa tujuan Anda adalah untuk berjalan sendiri, dan tumbuh besar, dan tidak bergantung pada orang tua selamanya.

Salam Rahayu kanti Teguh Slamet Berkah Selalu...
Ttd: Wong Edan Bagu

Tidak ada komentar: