WONG EDAN BAGU

WONG EDAN BAGU
SALAM RAHAYU kanti TEGUH SLAMET BERKAH SELALU DARI WONG EDAN BAGU UNTUK SEMUA PARA PENGUNJUNG BLOGGER PESONA JAGAT ALIET . . . _/\_

Jumat, 13 Desember 2013

Panduan ( Berjima ) Berhubungan Intim dengan Suami;

http://wongedanbagu.blogspot.com
Rasulullah saw. bersabda,
“Sebaik-baik wanita di antara kalian ialah yang paling menjaga dan paling pandai membangkitkan syahwat. Paling menjaga kemaluannya dan paling pandai menggairahkan syahwat suaminya.” (Dailami).

Yang paling menjaga maksudnya adalah menjaga aurat serta kehormatannya dari lelaki yang bukan mahram. Sedangkan Yang pandai menggairahkan syahwat’ hanyalah ditujukan kepada suaminya. Inilah istri yang paling baik. Yaitu pandai menggoda, pandai menghibur, pandai merayu, pandai bersolek, dan berdandan di hadapan suaminya. Rasulullah saw. bersabda kepada Jabir ra., “Alangkah baiknya jika istrimu itu seorang gadis yang kamu dapat bermain-main dengannya dan ia dapat bermain-main denganmu.” (Bukhari, Muslim)

Anjuran yang utama bagi seorang wanita shalihah dalam masalah jima’ dengan suami adalah jangan menunda-nunda jika suami mengajak berhubungan badan, apalagi menolaknya ketika ia dalam keadaan sehat, karena menyegerakan keinginan suami dalam urusan tempat tidur (Hubungan intim’) adalah sangat besar pengaruhnya dalam hubungan cinta kasih antara suami istri. Rasulullah saw. bersabda, “Seorang wanita itu datang dalam bentuk syetan, maka ketika salah seorang dari kalian melihat wanita yang memikatnya, segeralah mendatangi istrinya, karena hal itu dapat meredam gejolak yang ada di dalam dirinya.” (Muslim).
Rasulullah saw. bersabda, “Allah melaknat istri yang suka berkata, “Nanti. nanti’ (dalam memenuhi ajakan suaminya).” (Thabrani).

Beberapa hikmah yang terkandung dalam menyegerakan panggilan suami dalam hubungan biologis, diantaranya adalah: a. Dapat memenuhi kewajiban biologis suami hingga puas. B. Menjaga sehingga tidak terjerumus dalam perzinahan. c. Jika menolak, maka akan timbul buruk sangka suami kepada istri. d. Menjaga keharmonisan rumah tangga.

Sebaiknya istri yang shalihah mengetahui waktu-waktu yang tepat untuk berhubungan dengan suami, sehingga hubungan tersebut akan mentiptakan suasana yang harmonis, mesra dan berkesan. Waktu-waktu tersebut adalah:

a. Setelah suami pulang dari bepergian jauh.
b. Malam ketika merayakan sesuatu
c. Saat perbaikan (ishlah) setelah berselisih dengan suami
d. Ketika mencapai suatu keberhasilan
e. Saat-saat banyak cobaan

Nabi saw. bersabda, “Jika seseorang wanita (istri) bermalam dengan meninggalkan kasur suaminya, para malaikat akan melaknatnya hingga ia kembali.” (Bukhari, Muslim). Dalam hadits lain, Bersabda Rasulullah saw., “Jika suami memanggil istrinya, maka hendaklah istri mendatangi suaminya walaupun ia sedang berada di atas tungku.” (Tirmidzi, Nasa’i).

Islam mengatur hubungan lelaki dan wanita agar menjadi hubungan yang suci dan bersih. Anjuran Rasulullah saw. agar istri jangan menolak ajakan suami dalam hubungan seksual adalah termasuk untuk menjaga hubungan yang bersih dan suci. Demi terhindarnya perzinahan, maka istri hendaknya berusaha menunaikan pelayanan biologis suami kapan saja dengan pelayanan yang sebaik-baiknya, kecuali pada masa-masa yang telah diharamkan untuk bersetubuh, yaitu: a. Pada masa haidh, b. pada masa nifas, c. pada masa puasa wajib, dan d. pada masa haji dan umrah sebelum tahallul.
Syaikh Abdul Halim Hamid menasehatkan bahwa ada sebuah adab dan etika yang harus diperhatikan oleh seorang istri, agar pertemuan dengan suaminya akan menjadi pertemuan yang menyenangkan dan indah. 

Sebagian adab itu antara lain:
a. Memulai dengan membaca do’a
b. Menjaga temparnya agar bersih, aromanya harum dan penampil-annya tampak menarik.
c. Saling membisikkan ungkapan-ungkapan mesra, agar senantiasa harmonis.
d. Kelembutan ketika berlangsungnya jima’.
e. Tidak menyudahi jima’ sehingga keduanya merasa ridha dan puas.


Hendaklah diingat bahwa dimakruhkan untuk bersetubuh pada tiga malam dari satu bulan, yaitu awal, pertengahan, dan akhir bulan. Abu Hurairah ra. berkata bahwa syetan menghadiri persetubuhan pada malam-malam itu.

Tidak ada komentar: