KONSULTASI SEKS:
DI PENGOBATAN DAN
KONSULTASI PENGOBATAN ALTERNATIF
TRADISIONAL JAWA
Bersama Wong Edan Bagu-Djaka
Tolos;
Ereksi Spontan di Pagi Hari
TANYA : (Alexander
Haryono, 24, Lampung)
MA’AF PAK wong Edan Bagu; Saya ingin bertanya tentang ereksi. Beberapa hari ini, setiap bangun pagi saya tidak mengalami ereksi yang keras bahkan tidak ereksi. Dan ketika bangun tidur tak ereksi, yang saya rasa adalah cemas yang berlebihan. Tetapi ketika saya mendapat rangsangan dari pacar, alat vital saya mampu ereksi. Yang saya tanyakan adalah apa yang menyebabkan hal ini terjadi. Sebelumnya saya sering ereksi karena mendapat rangsangan, tetapi tidak saya mengeluarkan sperma. Apakah hal ini berpengaruh? Mohon penjelasaannya.
JAWAB :
MA’AF PAK wong Edan Bagu; Saya ingin bertanya tentang ereksi. Beberapa hari ini, setiap bangun pagi saya tidak mengalami ereksi yang keras bahkan tidak ereksi. Dan ketika bangun tidur tak ereksi, yang saya rasa adalah cemas yang berlebihan. Tetapi ketika saya mendapat rangsangan dari pacar, alat vital saya mampu ereksi. Yang saya tanyakan adalah apa yang menyebabkan hal ini terjadi. Sebelumnya saya sering ereksi karena mendapat rangsangan, tetapi tidak saya mengeluarkan sperma. Apakah hal ini berpengaruh? Mohon penjelasaannya.
JAWAB :
Ereski
spontan dialami oleh semua pria yang sehat dan normal selama tidur malam hari.
Sisa ereksi spontan itu kerap dirasakan ketika bangun tidur pada pagi hari.
Kalau pada pagi hari tidak terasa ada ereksi, bukan berarti ereksi spontan
tidak terjadi.
Mungkin saja ereksi spontan telah terjadi selama tidur malam, tetapi sisa ereksinya tidak ada lagi ketika bangun pada pagi hari. Karena itulah kadang-kadang tidak terasa adanya ereksi ketika bangun tidur pada pagi hari. Atau mungkin terjadi ereksi, tetapi tidak sekeras biasanya.
Jadi Anda tidak harus khawatir kalau tidak mengalami ereksi ketika bangun tidur pada pagi hari, atau kalau ereksi pada pagi hari tidak sekeras biasanya.
Demikian juga kalau Anda mengalami ereksi ketika menerima rangsangan seksual, tidak berarti harus mengalami orgasme dan ejakulasi. Tidak ada akibat apapun andaikata tidak mengalami ejakulasi.
Mungkin saja ereksi spontan telah terjadi selama tidur malam, tetapi sisa ereksinya tidak ada lagi ketika bangun pada pagi hari. Karena itulah kadang-kadang tidak terasa adanya ereksi ketika bangun tidur pada pagi hari. Atau mungkin terjadi ereksi, tetapi tidak sekeras biasanya.
Jadi Anda tidak harus khawatir kalau tidak mengalami ereksi ketika bangun tidur pada pagi hari, atau kalau ereksi pada pagi hari tidak sekeras biasanya.
Demikian juga kalau Anda mengalami ereksi ketika menerima rangsangan seksual, tidak berarti harus mengalami orgasme dan ejakulasi. Tidak ada akibat apapun andaikata tidak mengalami ejakulasi.
Sulit Ereksi, Mengapa?
TANYA : (Dave, 32, Pontianak)
Pak wong Edan Bagu; saya ingin bertanya terkait keluhan saya.
Beberapa bulan terakhir ini penis saya sulit sekali untuk bisa ereksi penuh
pada saat saya melakukan masturbasi. Bahkan baru mulai ereksi saja terkadang saya
sudah ejakulasi duluan. Yang membuat saya semakin cemas sekali adalah saat ini
penis tidak mudah ereksi lagi seperti beberapa bulan sebelumnya saat saya
mencoba untuk melihat film porno heteroseksual. Saya jadi mulai berpikir,
apakah ini pengaruh dari teman saya saat melihat adegan pemain film porno
homoseksual. Saya memang pria yang agak lembut Pak. Tetapi saya akan menikah
beberapa bulan lagi dengan wanita pilihan saya Prof. Mohon penjelasannya,
terima Kasih.
JAWAB :
Mudah
tidaknya terjadi ereksi, terutama tergantung pada cukup tidaknya rangsangan
seksual yang diterima. Rangsangan dari film porno mungkin tidak selalu
memberikan reaksi yang sama, apalagi kalau jenis rangsangan audiovisualnya sama
atau mirip.
Artinya, hanya
dengan berdasarkan ereksi yang kurang baik setelah menonton film porno, sulit
memastikan bahwa Anda mengalami gangguan fungsi seksual. Demikian juga sulit
memastikan seseorang menjadi homoseksual hanya karena menyaksikan film porno
dengan adegan homoseksual. Tetapi mengenai ejakulasi yang terjadi pada saat
mulai ereksi, mungkin karena kontrol ejakulasi yang kurang optimal.
Kalau kelak
selalu atau sering terjadi seperti ini ketika akan melakukan hubungan seksual,
itu tergolong ejakulasi dini yang berat. Saya pikir kalau Anda memang berencana
menikah dan sudah siap, silakan saja menikah. Andaikata kemudian memang ada
masalah seksual, Anda dapat berkonsultasi lebih jauh untuk mendapat pengobatan.
Terangsang Mengintip Pria
TANYA :
(Ernawati, 25, Pontianak)
Pak Wong;
sejak saya menginjak usia ABG, saya mempunyai nafsu seksual yang besar. Saya
punya perilaku seks atau keinginan seks yang tidak umum karena paling tertagih
untuk mengintip laki-laki, terutama yang masih lajang pada waktu ia mandi.
Karena dari pengalaman saya mengintip yang lajang, mereka sering onani pada
waktu mandi. Itulah yang membuat saya sangat terangsang dan merasakan kepuasan
seperti halnya berhubungan seks. Yang mau saya tanyakan, bagaimana cara
menghilangkan perilaku saya yang suka mengintip laki-laki mandi atau onani?
JAWAB:
Perilaku seksual antara lain
dipengaruhi oleh pengalaman seksual. Karena Anda mempunyai pengalaman seksual
(mungkin pertama kali) mengintip pria yang sedang melakukan masturbasi di kamar
mandi, ini kemudian menjadi suatu kebiasaan.
Dengan menyaksikan itu, Anda menjadi
ikut terangsang dan juga melakukan masturbasi. Sebenarnya, ini tidak berbeda
dengan ketika seseorang menyaksikan film porno. Tidak sedikit orang yang
menjadi terangsang dan bahkan kemudian melakukan hubungan seksual juga.
Kalau Anda ingin menghilangkan
kebiasaan itu, tentu dasarnya adalah kemauan yang kuat. Tidak ada cara lain,
kecuali kalau kemudian Anda menikah sehingga kebutuhan melakukan hubungan
seksual terpenuhi dengan suami Anda.
Kalau Suami Biseksual
TANYA : (Indah, 34, Semarang)
Pak WEB; saya seorang istri yang sudah menikah
selama 12 tahun dan sudah mempunyai anak. Kurang lebih hampir 2 tahun ini saya
dan suami sudah tidak pernah berhubungan intim lagi. Dan 3 bulan yang lalu,
suami mengaku kalau dia mempunyai kecenderungan biseksual, dan terbukti dia
pacaran dengan laki-laki di dunia maya dengan nama samara Pak, dia mengaku
ingin berubah dan minta maaf pada saya. Apa yang harus saya lakukan pak? Saya
ingin suami melakukan terapi dan pengobatan, tapi pengobatan apa yang harus dia
jalan? Saya tidak tahu, dan dia juga tidak berusaha untuk mencari pengobatan,
dia minta saya menerima saja dan bersabar. Bagaimana menurut pendapat Pak
WEB…?
JAWAB :
Biseksual, seperti juga homoseksual, adalah gangguan
orientasi seksual, yang tidak selalu mudah disembuhkan menjadi heteroseksual.
Tergantung penyebabnya, sehingga tidak selalu dapat diatasi.
Jadi tidak cukup hanya dengan kemauan yang kuat saja,
tetapi faktor penyebabnya juga harus ditiadakan. Sebagai contoh, walaupun suami
Anda ingin berubah tetapi kalau "pacar prianya" sering
"mengganggu" maka mungkin keinginannya menjadi runtuh.
Tetapi kalau Anda memang dapat menerima apa adanya,
tentu itu sangat membantu untuk mempertahankan keutuhan perkawinan. Dengan
demikian, apakah upayanya untuk berubah kemudian dapat terpenuhi atau tidak,
bukan masalah lagi bagi Anda.
Jadi uoaya pengobatan untuk mengubah biseksual menjadi
heteroseksual memang tidak mudah.
Bila Suami Menyimpan Video Homoseks
TANYA : (Sandra, 33, Purwokerto)
Pak; saya sudah menikah 6 tahun dan sudah dikaruniai
anak. Gairah seks saya sangat tinggi tapi tak diimbangi dengan suami.
Usia suami saya 6 tahun lebih tua. Saya dan suami jauh dari harmonis. Seks hanya
sekali dalam seminggu. Selama ini, saya belum pernah mengalami kepuasan
karena suami saya mengalami ejakulasi dini. Saya sudah membicarakan tentang ini
dengan dia tetapi ia tak pernah ada usaha memperbaiki. Saya pernah menyarankan
dia untuk periksa, tapi sepertinya malah tersinggung. Suami saya
kebetulan kerja di kapal pesiar. Kalau pulang 7 bulan sekali. Anehnya, bila dia
pulang bilang pada saya kalau saya jangan minta berhubungan dulu. Padahal,
biasanya suami yang lama tidak bertemu istri biasan minta dulu dan berkali-kali
ya Pak ? Suami saya baru pulang sama setiap hari di rumah sama saja
kuantitasnya tetap 1 minggu sekali. Malah belum lama ini, saya menemukan video
homoseksual milik dia. Apa yang harus saya lakukan Pak, untuk mengatasi masalah
ini?
JAWAB :
Membaca uraian Anda, saya hanya dapat menduga, suami Anda seorang biseksual. Alasan saya, karena suami menyimpan video homoseksual. Ini tidak mungkin dimiliki oleh seorang pria yang heteroseksual, artinya tertarik hanya kepada perempuan. Boleh jadi, ketertarikannya lebih kuat kepada sesama jenis.
Membaca uraian Anda, saya hanya dapat menduga, suami Anda seorang biseksual. Alasan saya, karena suami menyimpan video homoseksual. Ini tidak mungkin dimiliki oleh seorang pria yang heteroseksual, artinya tertarik hanya kepada perempuan. Boleh jadi, ketertarikannya lebih kuat kepada sesama jenis.
Oleh
karena itu, kepada Anda sebagai istri dia kurang tertarik. Ini terbukti dari
jarangnya dia meminta atau melakukan hubungan seksual, sekalipun lama tidak
bertemu. Karena itu pula, dia enggan mengatasi masalah ejakulasi dininya,
meskipun Anda telah memintanya berobat.
Mungkin
saja, ejakulasinya yang cepat berkaitan dengan ereksinya yang tidak optimal.
Nah, ereksi yang tidak optimal dapat disebabkan karena kurang terangsang. Untuk
memastikan keadaan suami, tentu diperlukan konsultasi lebih jauh.
Suami Biseksual, Menurunkah pada Anak?
TANYA : (Lilis J, 30, Sukabumi)
Pak,,, saya sudah menikah selama 4 tahun. Namun baru 2 minggu terakhir ini saya mengetahui bahwa suami saya adalah seorang biseksual dan dia pun mengakuinya. Ia pernah melakukannya dengan sesama jenis walaupun sudah menikah dengan saya. Yang ingin saya tanyakan, apakah penyakit tersebut dapat menular kepada keturunannya "anak" ? Apakah yang harus saya lakukan untuk bisa melayani suami saya lagi, karena setelah saya tahu semuanya itu, saya belum bisa melayaninya karena saya suka merasa jijik bila teringat hal tersebut. Apakah ia akan menularkan sebuah penyakit kepada saya apabila ia melakukan seks seperti itu? Yang terakhir, apa yang harus saya lakukan supaya ia bisa berubah atau menghilangkan sifat biseksualnya tersebut. Saya mohon jawabannya, sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak.
JAWAB :
Memang patut disayangkan kalau Anda baru mengetahui suami seorang biseksual setelah menikah. Tetapi tentu bukan berarti Anda tidak harus menyelesaikan masalah ini. Seorang pria yang biseksual berarti tertarik dan terangsang kepada sesama pria dan juga kepada perempuan. Karena itu, selain melakukan hubungan seksual dengan istrinya, dia juga tetap ingin melakukan hubungan seksual dengan pria. Kalau Anda merasa jijik melakukan hubungan seksual dengan suami yang biseksual, saya dapat memahami. Andaikata Anda kemudian sampai merasa tidak bergairah lagi terhadap suami, itu juga mudah dimengerti. Tetapi bukan berarti suami pasti menularkan penyakit kepada Anda. Kemungkinan itu terjadi kalau suami mengalami salah satu penyakit menular seksual yang dia dapat dari pasangan seksual selain Anda. Kalau pasangan seksual selain Anda sehat, maka suami juga tidak akan mengalami penyakit menular seksual. Masalahnya, apakah suami dapat menjamin bahwa pasangan seksualnya selain Anda, pasti sehat. Perilaku biseksual tidak akan langsung menular kepada anak. Tetapi kalau anak melihat bahwa orang tuanya biseksual, bukan tidak mungkin dia belajar dari contoh itu. Untuk mengubah agar suami tidak biseksual lagi, tentu bukan hal yang mudah, karena sangat tergantung kepada penyebabnya.
Pak,,, saya sudah menikah selama 4 tahun. Namun baru 2 minggu terakhir ini saya mengetahui bahwa suami saya adalah seorang biseksual dan dia pun mengakuinya. Ia pernah melakukannya dengan sesama jenis walaupun sudah menikah dengan saya. Yang ingin saya tanyakan, apakah penyakit tersebut dapat menular kepada keturunannya "anak" ? Apakah yang harus saya lakukan untuk bisa melayani suami saya lagi, karena setelah saya tahu semuanya itu, saya belum bisa melayaninya karena saya suka merasa jijik bila teringat hal tersebut. Apakah ia akan menularkan sebuah penyakit kepada saya apabila ia melakukan seks seperti itu? Yang terakhir, apa yang harus saya lakukan supaya ia bisa berubah atau menghilangkan sifat biseksualnya tersebut. Saya mohon jawabannya, sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak.
JAWAB :
Memang patut disayangkan kalau Anda baru mengetahui suami seorang biseksual setelah menikah. Tetapi tentu bukan berarti Anda tidak harus menyelesaikan masalah ini. Seorang pria yang biseksual berarti tertarik dan terangsang kepada sesama pria dan juga kepada perempuan. Karena itu, selain melakukan hubungan seksual dengan istrinya, dia juga tetap ingin melakukan hubungan seksual dengan pria. Kalau Anda merasa jijik melakukan hubungan seksual dengan suami yang biseksual, saya dapat memahami. Andaikata Anda kemudian sampai merasa tidak bergairah lagi terhadap suami, itu juga mudah dimengerti. Tetapi bukan berarti suami pasti menularkan penyakit kepada Anda. Kemungkinan itu terjadi kalau suami mengalami salah satu penyakit menular seksual yang dia dapat dari pasangan seksual selain Anda. Kalau pasangan seksual selain Anda sehat, maka suami juga tidak akan mengalami penyakit menular seksual. Masalahnya, apakah suami dapat menjamin bahwa pasangan seksualnya selain Anda, pasti sehat. Perilaku biseksual tidak akan langsung menular kepada anak. Tetapi kalau anak melihat bahwa orang tuanya biseksual, bukan tidak mungkin dia belajar dari contoh itu. Untuk mengubah agar suami tidak biseksual lagi, tentu bukan hal yang mudah, karena sangat tergantung kepada penyebabnya.
Suami Menjadi Homoseksual?
TANYA : (Agus Paidi, 39, Tangerang)
Pak Wong Edan Bagu,,, Saya sudah menikah dan punya anak satu. Dulu kehidupan seksual saya normal normal saja, seminggu bisa 3-4 kali bercinta bersama istri .Tapi saat ini, hampir sekitar 9 bulan saya tidak punya gairah seks bersama istri. Dalam hati saya sebenarnya ingin bercinta dengan istri tapi gairah menurun . Bahkan sekarang sama sekali tidak pernah bercinta dengan istri . Sekarang saya jadi bingung, saya sering onani tapi terangsang apabila melihat wajah lelaki berkumis berumur jauh lebih tua dari saya dan pernah melakukan hubungan seks dengan lelaki itu sampai beberapa kali dan saya sangat menikmatinya.
Pak Wong Edan Bagu,,, Saya sudah menikah dan punya anak satu. Dulu kehidupan seksual saya normal normal saja, seminggu bisa 3-4 kali bercinta bersama istri .Tapi saat ini, hampir sekitar 9 bulan saya tidak punya gairah seks bersama istri. Dalam hati saya sebenarnya ingin bercinta dengan istri tapi gairah menurun . Bahkan sekarang sama sekali tidak pernah bercinta dengan istri . Sekarang saya jadi bingung, saya sering onani tapi terangsang apabila melihat wajah lelaki berkumis berumur jauh lebih tua dari saya dan pernah melakukan hubungan seks dengan lelaki itu sampai beberapa kali dan saya sangat menikmatinya.
Pertanyaan
saya adalah : 1. Kenapa gairah seks saya menurun drastis dengan istri saya. 2.
Kenapa saya saat ini sangat terangsang dan bercinta dengan lelaki berkumis
tentunya yg berumur lebih tua dari saya. 3. Bagaimana supaya kehidupan seksual
saya bisa normal kembali. 4. Kemanakah saya harus berobat ? Untuk itu mohon
bantuannya.
JAWAB :
Paling tidak, ada dua hal yang perlu Anda klarifikasi.
Pertama, apakah setelah merasa gairah seksual dengan istri menurun, Anda pernah
menerima rangsangan secara fisik dari istri?
Kalau pernah, apakah Anda merasa terangsang dan cukup
mampu untuk melakukan hubungan seksual? Kedua, sejak kapan Anda terangsang
dengan sesama jenis? Bagaimana awalnya Anda sampai melakukan hubungan seksual
dengan pria itu?
Dari kedua jawaban, saya harapkan dapat diketahui
perubahan orientasi seksual yang Anda alami. Untuk memastikan kehidupan seksual
yang sebenarnya, diperlukan koseling lebih jauh. Anda dapat berkonsultasi
dengan spesialis Andrologi yang mendalami Seksologi.
Bisakah Saya Sembuh dari Homoseksual?
TANYA :
(Maal, 38, Tembilahan)
Pak Djaka
Tolos,,, saya adalah seorang gay. Sudah dari kecil saya rasakan kelainan ini,
tapi saya selalu menguburkan rasa itu dalam-dalam. Saya tidak mau berzina
dengan sejenis, tetapi saya tidak punya nafsu dengan lawan jenis. Namun saya
terus bersabar, berusaha dan berdoa atas kelainan yang ada pada diri saya. Pada
akhirnya saya menikah dan pernikahan saya ini cukup bahagia. Saya terus
berusaha agar saya punya nafsu dengan lawan jenis.
Hingga
sekarang, saya telah berhasil memiliki keturunan. Saya tidak tahu, apakah istri
saya merasa puas dengan saya atau tidak, tetapi dia sangat takut kehilangan
saya. Sampai saat ini, tidak satu orangpun yang tahu kalau saya seorang gay.
Hanyalah Allah yang tahu saja. Saya terkadang kasihan melihat kawan yang
senasib dengan saya. Mereka selalu dilecehkan dan seakan-akan itu hanyalah
dibuat-buat. Mereka yang normal tidak akan merasakan bahwa ini adalah bukan
kehendak sendiri. Sampai saat ini pak, rasa itu tidak pernah hilang dari saya,
selalu berfantasi dengan yang sejenis.
Bagaimana
untuk menghilangkan rasa itu. Apakah saya bisa sembuh pak? Apakah ada obatnya
untuk mengobati sakit batin saya. Saya selalu berdoa agar saya bisa normal,
tetapi sampai saat ini saya masih gay meski saya tidak akan melakukan seks
sejenis, karena itu dilarang Allah. Tolong saya pak Tabib
JAWAB :
Seseorang disebut homoseksual kalau dia hanya tertarik
dan terangsang terhadap sesama jenis. Jadi seorang pria homoseksual tidak
tertarik dan tidak terangsang terhadap lawan jenis. Maka dia tidak dapat
melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis.
Kalau ternyata Anda dapat melakukan hubungan seksual
dengan istri Anda, dan Anda merasakan cukup bahagia, sebenarnya Anda bukan
seorang homoseksual. Tetapi di sisi lain, Anda merasa tertarik terhadap sesama
jenis walaupun Anda berhasil mengontrol agar tidak sampai melakukan hubungan
seksual dengan sesama jenis. Kalau benar begini, tampaknya Anda lebih cenderung
sebagai seorang biseksual.
Kalau Anda memang mampu mengontrol agar tidak sampai
melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis, teruskan saja upaya itu. Sekali
Anda mencoba melakukan hubungan homoseksual, saya tidak yakin Anda tidak akan
mengulang lagi.
Apakah keinginan itu dapat hilang sama sekali atau
tidak, sangat tergantung kepada apa penyebabnya. Kalau penyebabnya
"hanya" karena pengaruh lingkungan, keadaan ini dapat diatasi.
Mudah-mudahan inilah penyebab keinginan Anda itu, Karena itu, sekali lagi,
tetaplah berupaya mengontrol keinginan itu sehingga tidak pernah mencoba
hubungan dengan sesama jenis. Saya yakin Anda pasti berhasil seperti selama
ini.
Pria Biseksual Ingin Normal
TANYA :
(Dion L, 31, Medan)
Pak Wong Djaka; saya seorang biseksual namun cenderung
lebih menikmati hubungan dengan sesama. Dalam waktu dekat, saya akan menikah.
Tentunya dengan seorang wanita. Timbul rasa takut bagaimana nantinya
menjalankan hubungan seks dengan calon istri. Saya takut tidak bisa terangsang
ataupun memuaskan dia. Apa yang harus saya lakukan, tentunya sudah tidak
mungkin bagi saya untuk membatalkan pernikahan tersebut? Bagaimana saya bisa
terlepas dari hasrat terhadap sesama, saya ingin menjadi lelaki normal? Mohon
petunjuknya, Terima kasih.
JAWAB :
Biseksual, sama dengan homoseksual, dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Karena itu gangguan orientasi seksual ini tidak selalu dapat diatasi. Dengan kata lain, tidak selalu biseksual atau juga homoseksual dapat diatasi.
Biseksual, sama dengan homoseksual, dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Karena itu gangguan orientasi seksual ini tidak selalu dapat diatasi. Dengan kata lain, tidak selalu biseksual atau juga homoseksual dapat diatasi.
Jadi
tidak semua biseksual dan homoseksual dapat diubah menjadi heteroseksual (yang
dianggap normal). Untuk mengetahui mengapa Anda menjadi biseksual, tentu
diperlukan konseling yang mendalam. Yang pasti, biseksual tidak selalu dapat
diubah menjadi heteroseksual.
Tetapi
cobalah dengan kemauan kuat Anda untuk mengontrol agar dorongan seksual
terhadap sesama jenis dapat Anda tekan. Paling tidak, dorongan seksual terhadap
lawan jenis menjadi lebih kuat.
Hanya
dengan upaya seperti ini, perkawinan Anda kelak dapat dipertahankan. Kecuali
kalau istri Anda memang dapat menerima keadaan Anda yang sebenarnya. Saya
sarankan Abda beronsultasi lebih jauh untuk mengetahui faktor apa yang mungkin
menyebabkan Anda menjadi seorang biseksual.
Tertarik pada Orang Tua, Penyimpangan Seks?
TANYA:
Suparman (33), Ngawi, Jawa Timur
Tabib
WEB,,, saya seorang pria berusia 33 tahun. Selama ini saya lebih suka/selalu
ingin dekat bila melihat seorang bapak-bapak. Bahkan, saya kadang merasa
terangsang bila melihat bapak-bapak dengan wajah tertentu, misalnya berkumis,
bentuk hidung, dan hal lain yang saya suka. Dan anehnya, secara otomatis di
pikiran saya terlintas pemikiran tentang seks terhadap bapak-bapak yang saya
lihat itu.Padahal, kalau melihat seorang pria yang masih berusia muda, saya
merasa biasa-biasa saja. Dan jujur saja, saya merasa kurang tertarik terhadap
lawan jenis saya. Yang menjadi pertanyaan saya adalah apa yang sebenarnya
terjadi dalam diri saya? Apakah saya masuk kategori seorang homoseksual? Mohon
penjelasannya? Ke mana saya harus berkonsultasi? Terima kasih.
JAWAB:
Kalau benar Anda tidak tertarik sama sekali kepada
lawan jenis, tetapi tertarik kepada sesama jenis, Anda tergolong pria homoseksual.
Namun, kalau kelompok pria yang Anda sukai adalah pria yang jauh lebih tua,
diperlukan informasi lebih jauh.
Ketertarikan secara seksual kepada orang yang jauh
lebih tua mungkin menunjukkan adanya deviasi seksual yang disebut gerontophilia. Dalam hal ini, sama
sekali tidak ada ketertarikan kepada orang yang lebih sebaya. Tetapi, mungkin
juga ketertarikan itu hanya karena orang yang lebih tua lebih mampu melindungi.
Untuk memastikan apa yang sebenarnya Anda alami,
diperlukan konsultasi lebih jauh. Anda dapat berkonsultasi dengan ahli
seksologi.
Bingung karena Suka Sesama Jenis
TANYA : (Tobias, 17, Jakarta)
Saya penyuka sesama jenis, saya tahu ini bertentangan dengan norma-norma agama,
tetapi saya tidak bisa menahan rasa ketertarikan saya kepada pria. Saya ingin
bisa mempunyai orang yang bisa saya cintai, tapi kembali lagi dalam agama hal
ini sangatlah dilarang dan dianggap tabu bagi pria untuk menyukai pria. Saya
sangat bingung dan takut kalau nantinya saya tidak akan bisa bahagia jika saya
mengikuti norma-norma agama dan tidak bisa mencintai seseorang. Jika saya
memilih untuk mengikuti orientasi saya, saya pasti akan menerima banyak
cemoohan keluarga dan orang lain dan perasaan bersalah karena melanggar norma
agama. Adakah harapan bagi saya?
JAWAB :
Tobias yang
baik,
Menjadi manusia
dengan segala pikiran, perasaan dan perilakunya adalah suatu keunikan yang
membedakan kita dari makhluk lain. Selain itu kita juga dalam bermasyarakat
mempunyai nilai dan norma yang mengikat kita secara sosial. Kalau melihat dari
segi kedokteran jiwa, orientasi atau preferensi seksual seseorang adalah suatu
kondisi yang melekat pada dirinya sejak lahir.
Orientasi
seksual sesama jenis bukan selalu diakibatkan oleh adanya faktor sosial
lingkungan seperti yang selama ini dipercaya, kondisi itu bisa terjadi karena
berbagai macam faktor dan faktor bawaan genetik adalah salah satu yang
bertanggung jawab. Kehidupan sebagai manusia ada konsekuensi dari setiap
pilihan kita.
Kita tidak bisa
melakukan semua semau kita tanpa memperdulikan adanya nilai dan norma yang ada
dalam masyarakat. Buat saya apapun pilihannya, Tobias harus memahami segala
macam konsekuensinya. Sepertinya memang "lebih aman" jika berusaha
menutupi kondisi Tobias tetapi di lain pihak hal itu kemungkinan besar akan
membuat Tobias tidak nyaman. Pilihan ada di tangan Tobias.
Salam Sehat Jiwa
Homoseksual Dapat Disembuhkan?
TANYA : (Roni, 30, Cilegon)
Pak WEB,
saya ingin bertanya, apakah homoseksual itu bisa disembuhkan? Saya
sudah berusaha ingin sembuh, bahkan saya sudah menikah dengan seorang
perempuan, tetapi ketika berhubungan saya sama sekali tidak mengalami
rangsangan. Saya tidak memiliki gairah terhadap perempuan, tetapi sebaliknya
kalau melihat lelaki tampan, saya langsung bergairah. Apa yang harus saya
lakukan karena saya ingin hidup normal?
JAWAB :
Homoseksual dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, faktor biologik, berupa
gangguan pada pusat seks di otak atau di kromosom. Kedua, faktor psikodinamik, yaitu
gangguan perkembangan psikoseksual pada masa kecil. Ketiga, faktor sosiokultur, yaitu
kebiasaan yang berakar pada budaya setempat. Keempat, faktor lingkungan, yaitu akibat
pengaruh pergaulan atau pengalaman pertama yang homoseksual. Sesuai
penyebabnya, maka homoseksual yang disebabkan oleh faktor lingkungan mungkin
dapat diubah walaupun tidak selalu mudah. Homoseksual karena faktor sosiokultur
mungkin dapat diubah kalau yang bersangkutan segera keluar atau meninggalkan
kultur itu.Tetapi, tentu ini tidak mudah dilakukan karena faktor sosiokultur
pada umumnya sudah melekat sejak masa kecil. Homoseksual karena faktor biologik
tidak mungkin dapat diubah menjadi heteroseksual. Sedang homoseksual
karena faktor psikodinamik juga hampir pasti tidak dapat diubah, kecuali
didukung oleh kesadaran dan kemauan yang luar biasa.
Apakah Anda dapat hidup "normal" sebagai
pria heteroseksual, tentu tergantung pada apa penyebab Anda menjadi seorang
homoseksual. Tetapi kalau Anda mampu tidak melakukan hubungan homoseksual sejak
menikah, itu sudah merupakan suatu upaya yang luar biasa.
Ereksi Spontan
TANYA : (Lee, 22, Jakarta
PAK,
saya pria keturunan Tionghoa. Sejak umur 6 tahun, saya disunat dengan alasan
kesehatan. Alat vital ukurannya menurut teman-teman jauh lebih besar dibanding
mereka. Tapi masalahnya, organ seksual saya sering ereksi tiba-tiba, misalnya
saat di bus, mobil, kampus bahkan di jalan. Padahal, saya tidak membayangkan
hal-hal yang berbau seksual. Sehingga, saya sering malu kalau berenang
sama teman-teman. Saya punya kebiasaan fitness 3 kali seminggu, tiap pagi jam
05.00 - 06.30 lari pagi di komplek rumah. saya makan sayur-sayuran, tidak makan
daging dan tidak merokok atau drugs. Pertanyaan saya : Apa kondisi ini saya
normal ? Kenapa saya sering ereksi tiba-tiba? Terima kasih.
JAWAB :
Ereksi
terjadi kalau ada rangsangan yang diterima, baik rangsangan fisik ataupun
psikis. Mungkin Anda tidak menerima rangsangan yang bersifat psikis seperti
khayalan, mungkin juga Anda tidak menerima rangsangan fisik seperti ciuman.
Tetapi
bukan tidak mungkin rangsangan yang Anda terima tidak Anda sadari, misalnya
gesekan celana ke bagian penis. Ini pun dapat menimbulkan reaksi seksual berupa
ereksi.
Selain
itu, jangan lupakan adanya reaksi yang bersifat spontan, khsusunya ketika tidur
malam. Ereksi ini berkaitan dengan kadar hormon testosteron. Sisa ereksi malam
hari dirasakan pada pagi hari setelah bangun tidur. Jadi jangan cemas dengan
ereksi yang Anda alami. Sebaliknya, bersyukurlah karena Anda seorang pria sehat
dan normal.
Sakit Perut Saat "Mimpi Basah"?
TANYA :
(Sudarno, 20, Semarang)
Pak WEB; saya seorang mahasiswa.
Di usia saya yang sudah 20 tahun ini, setiap selesai mengalami mimpi basah
kenapa perut saya sebelah kanan sakit dan sering buang air kecil yang tak
wajar. Bisa hampir 20 kali dalam sehari, padahal saya minum air putih biasa 8
gelas dalam sehari. Pasca mimpi basah biasanya saya juga mengalami demam,
bahkan tidak dapat ereksi. Penis saya setelah mimpi basah juga perih sekali.
Maka dari itu saya membenci jika mengalami mimpi basah. Yang ingin saya
tanyakan: apakah saya normal dari segi seksual? Apakah kelak saya bisa
mendapatkan keturunan? Kenapa saya tidak bisa mengalami ereksi seperti cerita
dari teman-teman? Kenapa perut saya mual ketika melihat adegan berciuman?
Kenapa saya bisa mengalami mimpi basah tetapi ketertarikan "menyukai"
wanita tidak muncul? terimakasih atas jawabannya.
JAWAB :
Sebenarnya apa yang disebut mimpi basah (nocturnal ejaculation) adalah puncak reaksi seksual yang terjadi akibat rangsangan seksual yang diterima, baik rangsangan psikis ataupun fisik. Dalam keadaan sehat dan normal, pria mengalami ereksi spontan pada malam hari selama tidur.
Ereksi menyebabkan rangsangan berlanjut yang berasal dari sentuhan dengan pakaian, sehingga akhirnya terjadi orgasme dan ejakulasi. Karena itu kemudan secara umum disebut "mimpi basah". Dalam keadaan normal reaksi seksual ini tidak disertai rasa sakit.
Jadi kalau Anda merasa sakit setelah mengalami itu, berarti ada sesuatu yang tidak wajar. Mungkin saja rasa sakit itu timbul karena kontraksi terlalu kuat pada saat orgasme. Demikian juga mengenai kencing yang sampai 20 kali sehari, tampaknya tergolong berlebihan. Kalau ini berlangsung terus, saya sarankan Anda berkonsultasi lebih lanjut dan mendapat pemeriksaan untuk memastikan apa penyebabnya.
Tentang reaksi mual ketika melihat adegan berciuman, itu mungkin menunjukkan ketidaksukaan Anda, atau mungkin juga kontraksi yang kuat akibat rangsangan audiovisual itu. Tetapi saya yakin Anda juga mengalami reaksi ereksi, bukan? Mengenai ketidaktertarikan terhadap perempuan, apakah ini berarti tertarik kepada pria?
Sekali lagi, saya sarankan Anda berkonsultasi lebih jauh.
Tertarik kepada Sesama Perempuan
TANYA : (Gita Dwi, 19, Bogor)
Pak Wong Edan Bagu; sebelum saya lahir ke dunia ini ibu saya menginginkan
anak laki-laki, tetapi yang diberikan Tuhan adalah anak perempuan, yaitu saya.
Sebetulnya saya heran, yang saya rasakan saat ini saya menyukai sesama jenis.
Saya paksa pun untuk tidak seperti itu, namun itu sangat sulit. Tentu
saya banyak berdoa agak saya benar-benar menjadi wanita muslimah… Tapi sampai
saat ini yang saya rasakan saya menyukai wanita layaknya orang yang jatuh cinta
pada pasangannya. Sebetulnya saya sendiri merasa jijik, apakah ada hormon untuk
menghilangkan hormon kelelakian ini.. Mohon penjelasan. Terima kasih
JAWAB :
Kalau
benar Anda mencintai, tertarik, dan terangsang hanya kepada perempuan, berarti
Anda seorang lesbian atau homoseksual. Keadaan ini dapat disebabkan oleh empat kemungkinan
penyebab. Pertama, karena gangguan di pusat seks di otak.
Kedua, karena
gangguan perkembangan psikoseksual pada masa kecil. Ketiga, karena faktor
budaya. Keempat, karena faktor lingkungan. Berdasarkan ceritera Anda, mungkin
sejak kecil Anda diperlakukan atau dikondisikan sebagai laki-laki sehingga
berpengaruh terhadap perkembangan psikoseksual Anda yang kemudian tertarik
kepada sesama perempuan.
Tetapi apa
penyebab Anda menjadi lesbian, tentu diperlukan konsultasi yang lebih mendalam.
Apakah ada peranan faktor hormon pada diri Anda, dapat diketahui melalui
pemeriksaan. Saya sarankan Anda berkonsultasi lebih jauh untuk memastikan
keadaan Anda.
Istri Diam Seperti Boneka?
TANYA :
(Junarko, 27, Klaten)
Saya sudah menikah selama 1 tahun dan sekarang sudah
dikaruniai seorang anak. Saat saya menikah, istri saya masih perawan. Tetapi
permasalahannya, istri saya orangnya sulit dirangsang. Malah pernah menyuruh
saya nikah lagi dengan syarat boleh melakukan seks dengan istri kedua, tapi
tidur harus dengan dia. Apalagi setelah KB suntik 3 bulan , organ intim
istri saya menjadi kering. Sekarang menstruasi 3 minggu tidak kunjung selesai
dari hubungan intim pertama sampai terakhir kami lakukan selalu saya yang
memulai, sedangkan dia hanya diam tanpa pelayanan (diam seperti boneka meskipun
orgasme berkali kali). Pertanyaannya saya ; 1. normalkah problem seperti ini?
2. Bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan istri karena setiap malam dia
selalu tidur duluan?
JAWAB :
Tentu perlu diketahui dengan baik, mengapa istri tidak suka melakukan hubungan seksual dan sejak kapan itu terjadi. Memang aneh kalau istri menyuruh Anda menikah lagi hanya karena dia tidak suka melakukan hubungan seksual.
Tentu perlu diketahui dengan baik, mengapa istri tidak suka melakukan hubungan seksual dan sejak kapan itu terjadi. Memang aneh kalau istri menyuruh Anda menikah lagi hanya karena dia tidak suka melakukan hubungan seksual.
Tetapi
sebagai informasi, suntikan kontrasepsi yang mengandung hormon justru dapat
menghambat gairah seksual. Menstruasi yang tidak teratur juga merupakan efek
samping suntikan kontrasepsi hormonal.
Tetapi
terus terang saya bingung terhadap pernyataan Anda bahwa istri dapat mencapai
orgasme berkali-kali. Kalau benar istri tidak suka melakukan hubungan seksual,
berarti dia tidak akan terangsang. Kalau dia tidak terangsang, tidak mungkin
mencapai orgasme apalagi sampai berkali-kali.
Lebih
jauh, kalau mencapai orgasme, pasti terjadi kontraksi otot sekitar lelamin dan
di luar kelamin. Artinya ketika mencapai orgasme, orang pasti tidak mungkin
diam seperti boneka. Saya sarankan Anda dan istri berkonsultasi lebih jauh
untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi pada istri.
Sakit Kepala Saat Orgasme
TANYA : (Sinaga,
44, Batam)
Pak WeB,,, saya adalah seorang suami. Setidaknya sudah dua kali terjadi
ketika sedang melakukan hubungan intim dengan isteri dan mencapai puncak,
tengkuk saya tegang dan sakit. Saya juga merasakan kepala saya berat. Apakah yang
terjadi dengan saya Pak? Apakah ini berbahaya? Saya menjadi takut karena
saya pernah membaca di media ada orang "meninggal" saat melakukan
berhubungan intim. Mohon penjelasannya, Pak WeB. Terima kasih.
JAWAB :
Rasa sakit
kepala dan tengkuk yang Anda alami saat orgasme sangat mungkin disebabkan oleh
tekanan darah yang meningkat atau kontraksi otot yang kuat.
Kalau hanya
karena kontraksi otot yang mengakibatkan sakit pada tengkuk, ini bukan sesuatu
yang mengkhawatirkan. Tetapi, kalau karena tekanan darah yang meningkat
sehingga menimbulkan sakit kepala, ini perlu diwaspadai. Karena bisa berakibat strokc,
Saya sarankan
Anda memeriksa tekanan darah dalam keadaan istirahat.
Seks Teratur Hilangkah Sakit Kepala?
TANYA :
(Tamara, 42, Semarang)
Pak WEB; apa benar kata suami saya bahwa kalau berhubungan intim secara rutin dapat mengurangi keluhan sakit kepala (sering pusing) maupun badan pegal-pegal? Mohon penjelasannya, ya Pak.. terima kasih.
Pak WEB; apa benar kata suami saya bahwa kalau berhubungan intim secara rutin dapat mengurangi keluhan sakit kepala (sering pusing) maupun badan pegal-pegal? Mohon penjelasannya, ya Pak.. terima kasih.
JAWAB :
Saya pikir apa yang dikatakan suami Anda tidak seluruhnya benar. Keluhan sakit kepala dan badan pegal dapat disebabkan oleh berbagai penyebab. Sebagai contoh, sakit kepala antara lain timbul karena tekanan darah tinggi atau rendah, kurang darah, gangguan hormon, dan banyak yang lain.
Tentu saja, sakit kepala karena penyebab tersebut tidak akan hilang hanya dengan melakukan hubungan seksual secara teratur sekalipun. Tetapi kalau sakit kepala karena gagal merasakan orgasme, tentu sakit kepala akan hilang setelah mencapai orgasme.
Sebaliknya, walaupun hubungan seksual dilakukan secara teratur tetapi tidak merasakan orgasme, boleh jadi sebagian orang akan merasakan sakit kepala. Demikian juga dengan badan terasa pegal, banyak penyebabnya. Jadi tidak sesederhana seperti kata suami Anda.
Bertanya Soal Ukuran Rata-rata Mr.P
TANYA : (Tepleng, 34, Cilacap)
Pak....saya ingin menanyakan berapakah ukuran
rata-rata normal/standar alat vital pria untuk orang Indonesia, dan apakah
ukuran testis juga mempengaruhi ukuran penis? Terus terang, testis yang saya
miliki sangatlah kecil, jadi penis saya pun sangat kecil. Panjangnya kira-kira
10 sentimeter pada saat ereksi. Adakah cara menambah ukuran yang aman untuk
alat vital pria? Atas jawabannya, saya ucapkan banyak terima kasih.
JAWAB :
Ukuran
penis dalam keadaan fleksid (tidak ereksi) rata-rata sekitar 6-7 cm. Dalam
keadaan ereksi, tentu akan bertambah menjadi rata-rata sekitar 11-12 cm.
Perkembangan penis terjadi bersamaan dengan perkembangan testis, dipengaruhi
hormon testosteron.
Kalau terjadi
hambatan perkembangan penis, pada umumnya juga terjadi hambatan perkembangan
testis. Perkembangan organ kelamin ini terjadi dalam 5 stadium, sejak masa
anak-anak sampai mencapai stadium 5 pada usia sekitar 16 tahun.
Kalau
perkembangan kelamin sudah mencapai stadium 5, berarti perkembangannya normal.
Artinya ukuran penis dan testis sudah normal dan tidak dapat ditambah lagi.
Tetapi kalau perkembangannya belum mencapai stadium 5 karena kekurangan hormon
testosteron, maka keadaan ini dapat dikoreksi dengan pengobatan hormon sehingga
menjadi normal.
Hubungan Seksual Bukan Kewajiban
TANYA :
(Desi Eka Putri, 26, Batam)
Siang Pak WEB... Saya wanita pekerja dan tidak memiliki pembantu, sehingga dari A sampai Z saya yang mengurusnya sendiri. Setelah saya melahirkan normal, saya merasakan gairah seks saya menurun, sehingga kalau suami mau, saya seakan ogah-ogahan melayaninya.
Kadang saya melayani suami dengan terpaksa untuk menjalani kewajiban sebagai seorang istri. Dengan kondisi seperti ini, saya merasa takut kalau nanti suami berpaling. Apakah saya masih normal, kadang saya tidak menikmati saat berduaan dengan suami. Mohon penjelasannya Pak WEB. Terima kasih atas jawabannya.
Siang Pak WEB... Saya wanita pekerja dan tidak memiliki pembantu, sehingga dari A sampai Z saya yang mengurusnya sendiri. Setelah saya melahirkan normal, saya merasakan gairah seks saya menurun, sehingga kalau suami mau, saya seakan ogah-ogahan melayaninya.
Kadang saya melayani suami dengan terpaksa untuk menjalani kewajiban sebagai seorang istri. Dengan kondisi seperti ini, saya merasa takut kalau nanti suami berpaling. Apakah saya masih normal, kadang saya tidak menikmati saat berduaan dengan suami. Mohon penjelasannya Pak WEB. Terima kasih atas jawabannya.
JAWAB :
Saya pikir salah satu prinsip dalam kehidupan seksual ialah jangan lakukan hubungan seksual sebagai sebuah kewajiban. Hubungan seksual hendaknya dilakukan sebagai sesuatu yang menyenangkan dan dinikmati bersama. Artinya, kalau Anda hanya melakukan dengan terpaksa, segeralah introspeksi apa yang telah terjadi. Langkah paling tepat ialah berkonsultasi lebih jauh kepada tenaga ahli. Masalahnya, apa benar itu disebabkan karena Anda terlalu lelah melakukan pekerjaan di rumah. Saya pikir pekerjaan rumahtangga mungkin dapat dianggap sebagai olahraga juga. Saya sarankan jangan biarkan masalah ini berlangsung lebih lama. Segera berkonsultasi untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi, agar kemudian mendapat penanganan yang tepat
Saya pikir salah satu prinsip dalam kehidupan seksual ialah jangan lakukan hubungan seksual sebagai sebuah kewajiban. Hubungan seksual hendaknya dilakukan sebagai sesuatu yang menyenangkan dan dinikmati bersama. Artinya, kalau Anda hanya melakukan dengan terpaksa, segeralah introspeksi apa yang telah terjadi. Langkah paling tepat ialah berkonsultasi lebih jauh kepada tenaga ahli. Masalahnya, apa benar itu disebabkan karena Anda terlalu lelah melakukan pekerjaan di rumah. Saya pikir pekerjaan rumahtangga mungkin dapat dianggap sebagai olahraga juga. Saya sarankan jangan biarkan masalah ini berlangsung lebih lama. Segera berkonsultasi untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi, agar kemudian mendapat penanganan yang tepat
Berapa Kali "ML" Ideal dalam Seminggu?
TANYA : (Ika ,29,
Jakarta)
Pak,,,
saya ingin bertanya, apakah ada patokan berapa kali sebaiknya melakukan
hubungan suami istri dalam kurun waktu satu minggu?
Bagaimana
dampak pada psikis maupun emosional pasangan jika salah satu tidak mood
melakukannya, misalnya dikarenakan faktor kelelahan sehabis bekerja. Atas saran
dan jawabannya saya sampaikan terima kasih....
JAWAB :
Frekuensi hubungan seksual seharusnya didasarkan pada
kesepakatan bersama pasangan. Karena itu sebaiknya tidak ditentukan harus
berapa kali seminggu. Berapa kali pun seminggu tidaklah menjadi masalah asal
memenuhi ketiga syarat berikut.
Pertama, dikehendaki bersama. Kedua, menyenangkan
kedua pihak. Ketiga, tidak menimbulkan akibat buruk, baik fisik maupun psikis.
Jadi, kalau tidak memenuhi syarat tersebut seharusnya
hubungan seksual tidak dilakukan. Memaksakan hubungan seksual ketika pasangan
tidak menghendaki dapat menimbulkan akibat buruk bagi kehidupan seksualnya
kemudian.
Frekuensi hubungan seksual ditentukan oleh dorongan
seksual, keadaan kesehatan tubuh secara umum, pengalaman seksual sebelumnya,
dan ada tidaknya hambatan psikis.
Kalau faktor tersebut mendukung, maka frekuensi
hubungan seksual menjadi sering. Sebaliknya kalau faktor tersebut menghambat,
maka frekuensi menjadi jarang.
Gonorrhea pada Pria "Gay"
TANYA: (Adi, 32
Banyumas jateng)
Pak Wong Edan Bagu-Djaka Tolos,,, yang terhormat; aku
seorang pria homoseksual. Sekitar bulan lalu aku kena gonorrhea (GO). Setelah
disuntik, GO-ku mulai sembuh.Tapi seminggu kemudian dari alat kelaminku keluar
nanah lagi meski tidak perih saat berkemih atau ereksi. Oleh dokter katanya ini
bukan GO, melainkan keputihan. Dokter lalu menyuntik dan memberi obat oral.
Seminggu kemudian keluar nanah lagi dan kali ini oleh
dokter diberi obat oral. Tiga minggu kemudian nanahnya berhenti. Karena saya
berhubungan seks lagi, saya mengalami hal yang sama dua minggu lalu. Tapi
dokter mendiagnosisnya sebagai keputihan, mungkin karena yang terakhir ini
tidak disertai nyeri dan perih saat berkemih dan ereksi.
Pertanyaannya, apakah GO tidak selalu nyeri dan perih?
Apakah pria juga mengalami keputihan dan mengeluarkan nanah apabila terinfeksi
bakteri keputihan? Sekarang saya sudah tidak melakukan hubungan sejenis lagi.
Apakah bakteri itu bisa kembali lagi? Adakah vitamin dan
suplemen untuk membunuh bakteri penyebab kencing nanah
itu? Terima kasih ya Pak...
JAWAB: Dalam keadaan normal, tidak ada cairan yang keluar
dari penis selain sperma. Apa pun istilah yang digunakan oleh dokter Anda,
seperti keputihan atau mungkin yang lain, yang pasti itu menunjukkan keadaan
yang tidak normal. Berbeda kalau Anda dalam keadaan
terangsang. Dalam keadaan terangsang, akan keluar sedikit cairan kelenjar dari
penis. Tetapi kalau dalam keadaan tidak terangsang, Anda mengeluarkan cairan
dari penis, tentu keadaan ini tidak normal. Berhubung
sebelumnya Anda mengalami infeksi gonorrhea (GO), bukan tidak mungkin cairan
itu berkaitan dengan infeksi tersebut yang bersifat kronis. Mungkin juga ada
infeksi lain yang ditularkan melalui hubungan seksual (termasuk homoseksual).
Saya sarankan Anda mendapat pemeriksaan laboratorium
terhadap cairan itu untuk menentukan mikroorganisme apa yang terkandung di
dalamnya. Dengan demikian, dapat dipastikan apa yang sebenarnya Anda alami.
Kalau ternyata masih ada infeksi, maka Anda harus segera mendapat pengobatan
yang tepat
"Ukuran" Tentukan Kepuasan?
TANYA : Tarihoran (26 Tahun kalimantan)
Yang terhormat
Pak Wong Edan Bagu Dan Ki Djaka Tolos;. Saya berencana menikah sebulan ke
depan, namun yang menjadi persoalan buat saya adalah ukuran penis saya diameter
2.5 cm dan panjang 11.5 cm dan kalau tidak sedang ereksi penis saya cuma 1.5 cm
diameternya dan panjangnya 6 cm saja.
Selama
ini, saya belum pernah menggunakan penis saya dalam hubungan intim. Yang
menjadi kekhawatiran saya, apakah nantinya penis saya dari bentuk dan ukurannya
bisa menyenangkan wanita (istri saya) dalam berhubungan intim?
Sebab
saya merasa kurang pede jika melihat penis dalam video porno dan teman-teman
saya yang ukurannya sangat jauh di atas punya saya. Apakah sebenarnya ada obat
yang bisa memperbesar penis tanpa suntikan. Atas perhatiannya saya sampaikan
terima kasih.
JAWAB :
Yang perlu diperhatikan, apakah perkembangan kelamin
Anda sudah mencapai tahap akhir atau belum. Selain ukuran penis, ada tanda lain
untuk menentukan apakah Anda sudah mencapai tahap akhir perkembangan kelamin
atau belum, misalnya perkembangan testis, kulit dan otot.
Kalau perkembangan kelamin belum mencapai tahap akhir,
maka dapat diberikan pengobatan untuk membantu perkembangan penis. Tetapi kalau
orang sudah dewasa, pengobatan pada umumnya dapat menghasilkan perkembangan
penis tetapi tidak perkembangan testis.
Untuk memastikan apakah perkembangan penis Anda normal
atau tidak tentu diperlukan pemeriksaan. Ukuran yang Anda sampaikan mungkin
benar, mungkin juga salah, karena tergantung apakah pengukuran yang Anda
lakukan sudah benar.
Lebih jauh, bagaimana ereksi penis ketika menerima
rangsangan seksual. Kalau Anda dapat mencapai ereksi secara optimal, pada
umumnya pasangan Anda dapat merasa puas asal dia tidak mengalami gangguan
fungsi seksual apapun. Ereksi yang optimal merupakan faktor terpenting bagi
pihak perempuan untuk dapat menerima rangsangan yang efektif dan mencapai
kepuasan seksual.
Terangsang Anak Kecil
TANYA : (Nawawi, 43 , Jember)
Pak WEB… saya pria yang sudah menikah. Tetapi saya juga mengalami kelainan yaitu suka terangsang pada anak-anak kecil. Hal ini? karena pengalaman masa remaja dulu senang memangku anak kecil hingga orgasme. Sekarang saya mempunyai dua anak, tetapi masih suka terangsang jika berdekatan dengan anak perempuan. Bisakah saya sembuh total pak dan? tidak terangsang sama sekali ke anak-anak?
JAWAB :
Kecenderungan terangsang terhadap anak kecil seharusnya dikontrol agar tidak sampai diekspresikan dalam bentuk aktivitas seksual dengan anak-anak. Kalau ini sampai terjadi, tentu masalah lain akan muncul, khususnya yang berkaitan dengan hukum.
Kalau kini Anda sudah menikah dan mempunyai dua anak, saya pikir selama ini Anda sudah mampu mengontrol kecenderungan itu. Apakah kecenderungan itu dapat hilang total, saya pikir mungkin saja.
Tetapi dengan mengontrol tidak menjadi aktivitas seksual, itu sudah sebuah keberhasilan yang luar biasa. Dengan terus mengontrol, saya yakin suatu saat kecenderungan itu akan hilang. ?
Terangsang Celana Dalam
TANYA
: (Zein, 25 Jakarta)
Pak,,, saya punya kebiasaan mencuri celana dalam pria tanpa
direncanakan, bisa dari jemuran, dari lemari pakaian teman, di sauna,
loker gym, apalagi kalau sedang main ke tempat kos pria, atau menginap di
rumah teman. Yang saya curi harus bersih, bagus, seksi, dengan model yang
trendi. Hasil curian celana dalam akan saya gunakan untuk fantasi masturbasi.
Selanjutnya, saya gunakan sendiri. Apakah yang saya alami normal? Apakah
kebiasaan ini dapat dihilangkan atau tidak ya, Pak?
JAWAB :
JAWAB :
Kebiasaan yang Anda lakukan sebenarnya
bukanlah kebiasaan yang wajar. "Kebiasaan" mencuri pasti merupakan
"kebiasaan" yang salah, bahkan melanggar hukum.
Namun, "kebiasaan" mencuri hanya celana dalam merupakan suatu "kebiasaan" yang tidak wajar dan tidak normal.
Menggunakan celana dalam lawan jenis sebagai alat untuk membangkitkan dorongan seksual merupakan suatu penyimpangan seksual atau paraphilia, yang disebut fetishism.
Orang yang mengalami fetishism hanya terangsang terhadap benda milik lawan jenis, seperti celana dalam, sepatu, atau bagian tubuh lain milik lawan jenis, misalnya rambut.
Penyimpangan seksual pada dasarnya tidak dapat diatasi, tetapi hanya dapat dikurangi agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum, seperti mencuri benda milik lawan jenis.
Saya sarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut agar tindakan Anda tidak berkaitan dengan pelanggaran hukum.
Namun, "kebiasaan" mencuri hanya celana dalam merupakan suatu "kebiasaan" yang tidak wajar dan tidak normal.
Menggunakan celana dalam lawan jenis sebagai alat untuk membangkitkan dorongan seksual merupakan suatu penyimpangan seksual atau paraphilia, yang disebut fetishism.
Orang yang mengalami fetishism hanya terangsang terhadap benda milik lawan jenis, seperti celana dalam, sepatu, atau bagian tubuh lain milik lawan jenis, misalnya rambut.
Penyimpangan seksual pada dasarnya tidak dapat diatasi, tetapi hanya dapat dikurangi agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum, seperti mencuri benda milik lawan jenis.
Saya sarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut agar tindakan Anda tidak berkaitan dengan pelanggaran hukum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar