WONG EDAN BAGU

WONG EDAN BAGU
SALAM RAHAYU kanti TEGUH SLAMET BERKAH SELALU DARI WONG EDAN BAGU UNTUK SEMUA PARA PENGUNJUNG BLOGGER PESONA JAGAT ALIET . . . _/\_

Jumat, 31 Januari 2014

KONSULTASI SEKS:

KONSULTASI SEKS:

DI PENGOBATAN DAN KONSULTASI PENGOBATAN ALTERNATIF

TRADISIONAL JAWA

Bersama Wong Edan Bagu-Djaka Tolos;


Ereksi Spontan di Pagi Hari

 

TANYA : (Alexander Haryono, 24, Lampung)
MA’AF PAK wong Edan Bagu; Saya ingin bertanya tentang ereksi. Beberapa hari ini, setiap bangun pagi saya tidak mengalami ereksi yang keras bahkan tidak ereksi. Dan ketika bangun tidur tak ereksi, yang saya rasa adalah cemas yang berlebihan. Tetapi ketika saya mendapat rangsangan dari pacar, alat vital saya mampu ereksi. Yang saya tanyakan adalah apa yang menyebabkan hal ini terjadi. Sebelumnya saya sering ereksi karena mendapat rangsangan, tetapi tidak saya mengeluarkan sperma. Apakah hal ini berpengaruh? Mohon penjelasaannya. 

JAWAB :
Ereski spontan dialami oleh semua pria yang sehat dan normal selama tidur malam hari. Sisa ereksi spontan itu kerap dirasakan ketika bangun tidur pada pagi hari. Kalau pada pagi hari tidak terasa ada ereksi, bukan berarti ereksi spontan tidak terjadi. 
Mungkin saja ereksi spontan telah terjadi selama tidur malam, tetapi sisa ereksinya tidak ada lagi ketika bangun pada pagi hari. Karena itulah kadang-kadang tidak terasa adanya ereksi ketika bangun tidur pada pagi hari. Atau mungkin terjadi ereksi, tetapi tidak sekeras biasanya. 
Jadi Anda tidak harus khawatir kalau tidak mengalami ereksi ketika bangun tidur pada pagi hari, atau kalau ereksi pada pagi hari tidak sekeras biasanya. 
Demikian juga kalau Anda mengalami ereksi ketika menerima rangsangan seksual, tidak berarti harus mengalami orgasme dan ejakulasi. Tidak ada akibat apapun andaikata tidak mengalami ejakulasi.

Sulit Ereksi, Mengapa?

 

TANYA : (Dave, 32, Pontianak)
Pak wong Edan Bagu;  saya ingin bertanya terkait keluhan saya. Beberapa bulan terakhir ini penis saya sulit sekali untuk bisa ereksi penuh pada saat saya melakukan masturbasi. Bahkan baru mulai ereksi saja terkadang saya sudah ejakulasi duluan. Yang membuat saya semakin cemas sekali adalah saat ini penis  tidak mudah ereksi lagi seperti beberapa bulan sebelumnya saat saya mencoba untuk melihat film porno heteroseksual. Saya jadi mulai berpikir, apakah ini pengaruh dari teman saya saat melihat adegan pemain film porno homoseksual. Saya memang pria yang agak lembut Pak. Tetapi saya akan menikah beberapa bulan lagi dengan wanita pilihan saya Prof. Mohon penjelasannya, terima Kasih.  


JAWAB :
Mudah tidaknya terjadi ereksi, terutama tergantung pada cukup tidaknya rangsangan seksual yang diterima. Rangsangan dari film porno mungkin tidak selalu memberikan reaksi yang sama, apalagi kalau jenis rangsangan audiovisualnya sama atau mirip. 
Artinya, hanya dengan berdasarkan ereksi yang kurang baik setelah menonton film porno, sulit memastikan bahwa Anda mengalami gangguan fungsi seksual. Demikian juga sulit memastikan seseorang menjadi homoseksual hanya karena menyaksikan film porno dengan adegan homoseksual. Tetapi mengenai ejakulasi yang terjadi pada saat mulai ereksi, mungkin karena kontrol ejakulasi yang kurang optimal. 
Kalau kelak selalu atau sering terjadi seperti ini ketika akan melakukan hubungan seksual, itu tergolong ejakulasi dini yang berat. Saya pikir kalau Anda memang berencana menikah dan sudah siap, silakan saja menikah. Andaikata kemudian memang ada masalah seksual, Anda dapat berkonsultasi lebih jauh untuk mendapat pengobatan.

 

 

Terangsang Mengintip Pria

 

TANYA : (Ernawati, 25, Pontianak)
Pak Wong; sejak saya menginjak usia ABG, saya mempunyai nafsu seksual yang besar. Saya punya perilaku seks atau keinginan seks yang tidak umum karena paling tertagih untuk mengintip laki-laki, terutama yang masih lajang pada waktu ia mandi. Karena dari pengalaman saya mengintip yang lajang, mereka sering onani pada waktu mandi. Itulah yang membuat saya sangat terangsang dan merasakan kepuasan seperti halnya berhubungan seks. Yang mau saya tanyakan, bagaimana cara menghilangkan perilaku saya yang suka mengintip laki-laki mandi atau onani

JAWAB:
Perilaku seksual antara lain dipengaruhi oleh pengalaman seksual. Karena Anda mempunyai pengalaman seksual (mungkin pertama kali) mengintip pria yang sedang melakukan masturbasi di kamar mandi, ini kemudian menjadi suatu kebiasaan.
Dengan menyaksikan itu, Anda menjadi ikut terangsang dan juga melakukan masturbasi. Sebenarnya, ini tidak berbeda dengan ketika seseorang menyaksikan film porno. Tidak sedikit orang yang menjadi terangsang dan bahkan kemudian melakukan hubungan seksual juga.
Kalau Anda ingin menghilangkan kebiasaan itu, tentu dasarnya adalah kemauan yang kuat. Tidak ada cara lain, kecuali kalau kemudian Anda menikah sehingga kebutuhan melakukan hubungan seksual terpenuhi dengan suami Anda.

Kalau Suami Biseksual


TANYA : (Indah, 34, Semarang)
Pak WEB; saya seorang istri  yang sudah menikah selama 12 tahun dan sudah mempunyai anak. Kurang lebih hampir 2 tahun ini saya dan suami sudah tidak pernah berhubungan intim lagi. Dan 3 bulan yang lalu, suami mengaku kalau dia mempunyai kecenderungan biseksual, dan terbukti dia pacaran dengan laki-laki di dunia maya dengan nama samara Pak, dia mengaku ingin berubah dan minta maaf pada saya. Apa yang harus saya lakukan pak? Saya ingin suami melakukan terapi dan pengobatan, tapi pengobatan apa yang harus dia jalan? Saya tidak tahu, dan dia juga tidak berusaha untuk mencari pengobatan, dia minta saya menerima saja dan bersabar.  Bagaimana menurut pendapat Pak WEB…?

JAWAB :
Biseksual, seperti juga homoseksual, adalah gangguan orientasi seksual, yang tidak selalu mudah disembuhkan menjadi heteroseksual. Tergantung penyebabnya, sehingga tidak selalu dapat diatasi.
Jadi tidak cukup hanya dengan kemauan yang kuat saja, tetapi faktor penyebabnya juga harus ditiadakan. Sebagai contoh, walaupun suami Anda ingin berubah tetapi kalau "pacar prianya" sering "mengganggu" maka mungkin keinginannya menjadi runtuh.
Tetapi kalau Anda memang dapat menerima apa adanya, tentu itu sangat membantu untuk mempertahankan keutuhan perkawinan. Dengan demikian, apakah upayanya untuk berubah kemudian dapat terpenuhi atau tidak, bukan masalah lagi bagi Anda.
Jadi uoaya pengobatan untuk mengubah biseksual menjadi heteroseksual memang tidak mudah. 

 

 

Bila Suami Menyimpan Video Homoseks


TANYA : (Sandra, 33, Purwokerto)
Pak; saya sudah menikah 6 tahun dan sudah dikaruniai anak.  Gairah seks saya sangat tinggi tapi tak diimbangi dengan suami. Usia suami saya 6 tahun lebih tua. Saya dan suami jauh dari harmonis. Seks hanya sekali dalam seminggu. Selama ini, saya belum pernah mengalami kepuasan  karena suami saya mengalami ejakulasi dini. Saya sudah membicarakan tentang ini dengan dia tetapi ia tak pernah ada usaha memperbaiki. Saya pernah menyarankan dia untuk periksa, tapi sepertinya malah tersinggung.  Suami saya kebetulan kerja di kapal pesiar. Kalau pulang 7 bulan sekali. Anehnya, bila dia pulang bilang pada saya kalau saya jangan minta berhubungan dulu. Padahal, biasanya suami yang lama tidak bertemu istri biasan minta dulu dan berkali-kali ya Pak ? Suami saya baru pulang sama setiap hari di rumah sama saja kuantitasnya tetap 1 minggu sekali. Malah belum lama ini, saya menemukan video homoseksual milik dia. Apa yang harus saya lakukan Pak, untuk mengatasi masalah ini?

JAWAB :
Membaca uraian Anda, saya hanya dapat menduga, suami Anda seorang biseksual. Alasan saya, karena suami menyimpan video homoseksual. Ini tidak mungkin dimiliki oleh seorang pria yang heteroseksual, artinya tertarik hanya kepada perempuan. Boleh jadi, ketertarikannya lebih kuat kepada sesama jenis.
Oleh karena itu, kepada Anda sebagai istri dia kurang tertarik. Ini terbukti dari jarangnya dia meminta atau melakukan hubungan seksual, sekalipun lama tidak bertemu. Karena itu pula, dia enggan mengatasi masalah ejakulasi dininya, meskipun Anda telah memintanya berobat.
Mungkin saja, ejakulasinya yang cepat berkaitan dengan ereksinya yang tidak optimal. Nah, ereksi yang tidak optimal dapat disebabkan karena kurang terangsang. Untuk memastikan keadaan suami, tentu diperlukan konsultasi lebih jauh.

 

Suami Biseksual, Menurunkah pada Anak?

 

TANYA : (Lilis J, 30, Sukabumi)
Pak,,, saya sudah menikah selama 4 tahun. Namun baru 2 minggu terakhir ini saya mengetahui bahwa suami saya adalah seorang biseksual dan dia pun mengakuinya. Ia pernah melakukannya dengan sesama jenis walaupun sudah menikah dengan saya. Yang ingin saya tanyakan, apakah penyakit tersebut dapat menular kepada keturunannya "anak" ? Apakah yang harus saya lakukan untuk bisa melayani suami saya lagi, karena setelah saya tahu semuanya itu, saya belum bisa melayaninya karena saya suka merasa jijik bila teringat hal tersebut. Apakah ia akan menularkan sebuah penyakit kepada saya apabila ia melakukan seks seperti itu? Yang terakhir, apa yang harus saya lakukan supaya ia bisa berubah atau menghilangkan sifat biseksualnya tersebut. Saya mohon jawabannya, sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak.

JAWAB :
Memang patut disayangkan kalau Anda baru mengetahui suami seorang biseksual setelah menikah. Tetapi tentu bukan berarti Anda tidak harus menyelesaikan masalah ini. Seorang pria yang biseksual berarti tertarik dan terangsang kepada sesama pria dan juga kepada perempuan. Karena itu, selain melakukan hubungan seksual dengan istrinya, dia juga tetap ingin melakukan hubungan seksual dengan pria. Kalau Anda merasa jijik melakukan hubungan seksual dengan suami yang biseksual, saya dapat memahami. Andaikata Anda kemudian sampai merasa tidak bergairah lagi terhadap suami, itu juga mudah dimengerti. Tetapi bukan berarti suami pasti menularkan penyakit kepada Anda. Kemungkinan itu terjadi kalau suami mengalami salah satu penyakit menular seksual yang dia dapat dari pasangan seksual selain Anda. Kalau pasangan seksual selain Anda sehat, maka suami juga tidak akan mengalami penyakit menular seksual. Masalahnya, apakah suami dapat menjamin bahwa pasangan seksualnya selain Anda, pasti sehat. Perilaku biseksual tidak akan langsung menular kepada anak. Tetapi kalau anak melihat bahwa orang tuanya biseksual, bukan tidak mungkin dia belajar dari contoh itu. Untuk mengubah agar suami tidak biseksual lagi, tentu bukan hal yang mudah, karena sangat tergantung kepada penyebabnya.

 

Suami Menjadi Homoseksual?


TANYA : (Agus Paidi, 39, Tangerang)
Pak Wong Edan Bagu,,, Saya sudah menikah dan punya anak satu.  Dulu kehidupan seksual saya normal normal saja, seminggu bisa 3-4 kali bercinta bersama istri .Tapi saat ini, hampir sekitar 9 bulan saya tidak punya gairah seks bersama istri. Dalam hati saya sebenarnya ingin bercinta dengan istri tapi gairah menurun . Bahkan sekarang sama sekali tidak pernah bercinta dengan istri . Sekarang saya jadi bingung, saya sering onani tapi terangsang apabila melihat wajah lelaki berkumis berumur jauh lebih tua dari saya dan pernah melakukan hubungan seks dengan lelaki itu sampai beberapa kali dan saya sangat menikmatinya.
Pertanyaan saya adalah : 1. Kenapa gairah seks saya menurun drastis dengan istri saya. 2. Kenapa saya saat ini sangat terangsang dan bercinta dengan lelaki berkumis tentunya yg berumur lebih tua dari saya. 3. Bagaimana supaya kehidupan seksual saya bisa normal kembali. 4. Kemanakah saya harus berobat ? Untuk itu mohon bantuannya.

JAWAB :
Paling tidak, ada dua hal yang perlu Anda klarifikasi. Pertama, apakah setelah merasa gairah seksual dengan istri menurun, Anda pernah menerima rangsangan secara fisik dari istri?
Kalau pernah, apakah Anda merasa terangsang dan cukup mampu untuk melakukan hubungan seksual? Kedua, sejak kapan Anda terangsang dengan sesama jenis? Bagaimana awalnya Anda sampai melakukan hubungan seksual dengan pria itu?
Dari kedua jawaban, saya harapkan dapat diketahui perubahan orientasi seksual yang Anda alami. Untuk memastikan kehidupan seksual yang sebenarnya, diperlukan koseling lebih jauh. Anda dapat berkonsultasi dengan spesialis Andrologi yang mendalami Seksologi.

 

Bisakah Saya Sembuh dari Homoseksual?


TANYA : (Maal, 38, Tembilahan)
Pak Djaka Tolos,,, saya adalah seorang gay. Sudah dari kecil saya rasakan kelainan ini, tapi saya selalu menguburkan rasa itu dalam-dalam.  Saya tidak mau berzina dengan sejenis, tetapi saya tidak punya nafsu dengan lawan jenis. Namun saya terus bersabar, berusaha dan berdoa atas kelainan yang ada pada diri saya. Pada akhirnya saya menikah dan pernikahan saya ini cukup bahagia.  Saya terus berusaha agar saya punya nafsu dengan lawan jenis.
Hingga sekarang, saya telah berhasil memiliki keturunan. Saya tidak tahu, apakah istri saya merasa puas dengan saya atau tidak, tetapi dia sangat takut kehilangan saya. Sampai saat ini, tidak satu orangpun yang tahu kalau saya seorang gay. Hanyalah Allah yang tahu saja. Saya terkadang kasihan melihat kawan yang senasib dengan saya. Mereka selalu dilecehkan dan seakan-akan itu hanyalah dibuat-buat. Mereka yang normal tidak akan merasakan bahwa ini adalah bukan kehendak sendiri. Sampai saat ini pak, rasa itu tidak pernah hilang dari saya, selalu berfantasi dengan yang sejenis.
Bagaimana untuk menghilangkan rasa itu. Apakah saya bisa sembuh pak? Apakah ada obatnya untuk mengobati sakit batin saya. Saya selalu berdoa agar saya bisa normal, tetapi sampai saat ini saya masih gay meski saya tidak akan melakukan seks sejenis, karena itu dilarang  Allah. Tolong saya pak Tabib

JAWAB :
Seseorang disebut homoseksual kalau dia hanya tertarik dan terangsang terhadap sesama jenis. Jadi seorang pria homoseksual tidak tertarik dan tidak terangsang terhadap lawan jenis. Maka dia tidak dapat melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis.
Kalau ternyata Anda dapat melakukan hubungan seksual dengan istri Anda, dan Anda merasakan cukup bahagia, sebenarnya Anda bukan seorang homoseksual. Tetapi di sisi lain, Anda merasa tertarik terhadap sesama jenis walaupun Anda berhasil mengontrol agar tidak sampai melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis. Kalau benar begini, tampaknya Anda lebih cenderung sebagai seorang biseksual.
Kalau Anda memang mampu mengontrol agar tidak sampai melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis, teruskan saja upaya itu. Sekali Anda mencoba melakukan hubungan homoseksual, saya tidak yakin Anda tidak akan mengulang lagi.  
Apakah keinginan itu dapat hilang sama sekali atau tidak, sangat tergantung kepada apa penyebabnya. Kalau penyebabnya "hanya" karena pengaruh lingkungan, keadaan ini dapat diatasi. Mudah-mudahan inilah penyebab keinginan Anda itu, Karena itu, sekali lagi, tetaplah berupaya mengontrol keinginan itu sehingga tidak pernah mencoba hubungan dengan sesama jenis. Saya yakin Anda pasti berhasil seperti selama ini.

 

Pria Biseksual Ingin Normal


TANYA : (Dion L, 31, Medan)
Pak Wong Djaka; saya seorang biseksual namun cenderung lebih menikmati hubungan dengan sesama. Dalam waktu dekat, saya akan menikah. Tentunya dengan seorang wanita. Timbul rasa takut bagaimana nantinya menjalankan hubungan seks dengan calon istri. Saya takut tidak bisa terangsang ataupun memuaskan dia. Apa yang harus saya lakukan, tentunya sudah tidak mungkin bagi saya untuk membatalkan pernikahan tersebut? Bagaimana saya bisa terlepas dari hasrat terhadap sesama, saya ingin menjadi lelaki normal? Mohon petunjuknya, Terima kasih.

JAWAB :
Biseksual, sama dengan homoseksual, dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Karena itu gangguan orientasi seksual ini tidak selalu dapat diatasi. Dengan kata lain, tidak selalu biseksual atau juga homoseksual dapat diatasi.
Jadi tidak semua biseksual dan homoseksual dapat diubah menjadi heteroseksual (yang dianggap normal). Untuk mengetahui mengapa Anda menjadi biseksual, tentu diperlukan konseling yang mendalam. Yang pasti, biseksual tidak selalu dapat diubah menjadi heteroseksual.
Tetapi cobalah dengan kemauan kuat Anda untuk mengontrol agar dorongan seksual terhadap sesama jenis dapat Anda tekan. Paling tidak, dorongan seksual terhadap lawan jenis menjadi lebih kuat.
Hanya dengan upaya seperti ini, perkawinan Anda kelak dapat dipertahankan. Kecuali kalau istri Anda memang dapat menerima keadaan Anda yang sebenarnya. Saya sarankan Abda beronsultasi lebih jauh untuk mengetahui faktor apa yang mungkin menyebabkan Anda menjadi seorang biseksual. 

 

Tertarik pada Orang Tua, Penyimpangan Seks?


TANYA: Suparman (33), Ngawi, Jawa Timur
Tabib WEB,,, saya seorang pria berusia 33 tahun. Selama ini saya lebih suka/selalu ingin dekat bila melihat seorang bapak-bapak. Bahkan, saya kadang merasa terangsang bila melihat bapak-bapak dengan wajah tertentu, misalnya berkumis, bentuk hidung, dan hal lain yang saya suka. Dan anehnya, secara otomatis di pikiran saya terlintas pemikiran tentang seks terhadap bapak-bapak yang saya lihat itu.Padahal, kalau melihat seorang pria yang masih berusia muda, saya merasa biasa-biasa saja. Dan jujur saja, saya merasa kurang tertarik terhadap lawan jenis saya. Yang menjadi pertanyaan saya adalah apa yang sebenarnya terjadi dalam diri saya? Apakah saya masuk kategori seorang homoseksual? Mohon penjelasannya? Ke mana saya harus berkonsultasi? Terima kasih.

JAWAB:
Kalau benar Anda tidak tertarik sama sekali kepada lawan jenis, tetapi tertarik kepada sesama jenis, Anda tergolong pria homoseksual. Namun, kalau kelompok pria yang Anda sukai adalah pria yang jauh lebih tua, diperlukan informasi lebih jauh.
Ketertarikan secara seksual kepada orang yang jauh lebih tua mungkin menunjukkan adanya deviasi seksual yang disebut gerontophilia. Dalam hal ini, sama sekali tidak ada ketertarikan kepada orang yang lebih sebaya. Tetapi, mungkin juga ketertarikan itu hanya karena orang yang lebih tua lebih mampu melindungi.
Untuk memastikan apa yang sebenarnya Anda alami, diperlukan konsultasi lebih jauh. Anda dapat berkonsultasi dengan ahli seksologi.

 

 

 

Bingung karena Suka Sesama Jenis

 

TANYA : (Tobias, 17, Jakarta)
Saya penyuka sesama jenis, saya tahu ini bertentangan dengan norma-norma agama, tetapi saya tidak bisa menahan rasa ketertarikan saya kepada pria. Saya ingin bisa mempunyai orang yang bisa saya cintai, tapi kembali lagi dalam agama hal ini sangatlah dilarang dan dianggap tabu bagi pria untuk menyukai pria. Saya sangat bingung dan takut kalau nantinya saya tidak akan bisa bahagia jika saya mengikuti norma-norma agama dan tidak bisa mencintai seseorang. Jika saya memilih untuk mengikuti orientasi saya, saya pasti akan menerima banyak cemoohan keluarga dan orang lain dan perasaan bersalah karena melanggar norma agama. Adakah harapan bagi saya? 


JAWAB :
Tobias yang baik,
Menjadi manusia dengan segala pikiran, perasaan dan perilakunya adalah suatu keunikan yang membedakan kita dari makhluk lain. Selain itu kita juga dalam bermasyarakat mempunyai nilai dan norma yang mengikat kita secara sosial. Kalau melihat dari segi kedokteran jiwa, orientasi atau preferensi seksual seseorang adalah suatu kondisi yang melekat pada dirinya sejak lahir. 

Orientasi seksual sesama jenis bukan selalu diakibatkan oleh adanya faktor sosial lingkungan seperti yang selama ini dipercaya, kondisi itu bisa terjadi karena berbagai macam faktor dan faktor bawaan genetik adalah salah satu yang bertanggung jawab. Kehidupan sebagai manusia ada konsekuensi dari setiap pilihan kita. 

Kita tidak bisa melakukan semua semau kita tanpa memperdulikan adanya nilai dan norma yang ada dalam masyarakat. Buat saya apapun pilihannya, Tobias harus memahami segala macam konsekuensinya. Sepertinya memang "lebih aman" jika berusaha menutupi kondisi Tobias tetapi di lain pihak hal itu kemungkinan besar akan membuat Tobias tidak nyaman. Pilihan ada di tangan Tobias. 

Salam Sehat Jiwa 

 

 

Homoseksual Dapat Disembuhkan?


TANYA : (Roni, 30, Cilegon)
Pak WEB, saya ingin bertanya, apakah homoseksual itu bisa disembuhkan?  Saya  sudah berusaha ingin sembuh, bahkan saya sudah menikah dengan seorang perempuan, tetapi ketika berhubungan saya sama sekali tidak mengalami rangsangan. Saya tidak memiliki gairah terhadap perempuan, tetapi sebaliknya kalau melihat lelaki tampan, saya langsung bergairah. Apa yang harus saya lakukan karena saya  ingin hidup normal?  

JAWAB :
Homoseksual dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, faktor biologik, berupa gangguan pada pusat seks di otak atau di kromosom. Kedua, faktor psikodinamik, yaitu gangguan perkembangan psikoseksual pada masa kecil. Ketiga, faktor sosiokultur, yaitu kebiasaan yang berakar pada budaya setempat. Keempat, faktor lingkungan, yaitu akibat pengaruh pergaulan atau pengalaman pertama yang homoseksual. Sesuai penyebabnya, maka homoseksual yang disebabkan oleh faktor lingkungan mungkin dapat diubah walaupun tidak selalu mudah. Homoseksual karena faktor sosiokultur mungkin dapat diubah kalau yang bersangkutan segera keluar atau meninggalkan kultur itu.Tetapi, tentu ini tidak mudah dilakukan karena faktor sosiokultur pada umumnya sudah melekat sejak masa kecil. Homoseksual karena faktor biologik tidak mungkin dapat diubah menjadi heteroseksual.  Sedang homoseksual karena faktor psikodinamik juga hampir pasti tidak dapat diubah, kecuali didukung oleh kesadaran dan kemauan yang luar biasa.
Apakah Anda dapat hidup "normal" sebagai pria heteroseksual, tentu tergantung pada apa penyebab Anda menjadi seorang homoseksual. Tetapi kalau Anda mampu tidak melakukan hubungan homoseksual sejak menikah, itu sudah merupakan suatu upaya yang luar biasa. 

 

 

 

Ereksi Spontan


TANYA : (Lee, 22, Jakarta
PAK, saya pria keturunan Tionghoa. Sejak umur 6 tahun, saya disunat dengan alasan kesehatan. Alat vital ukurannya menurut teman-teman jauh lebih besar dibanding mereka. Tapi masalahnya, organ seksual saya sering ereksi tiba-tiba, misalnya saat di bus, mobil, kampus bahkan di jalan. Padahal, saya tidak membayangkan hal-hal yang berbau seksual.  Sehingga, saya sering malu kalau berenang sama teman-teman. Saya punya kebiasaan fitness 3 kali seminggu, tiap pagi jam 05.00 - 06.30 lari pagi di komplek rumah. saya makan sayur-sayuran, tidak makan daging dan tidak merokok atau drugs. Pertanyaan saya : Apa kondisi ini saya normal ? Kenapa saya sering ereksi tiba-tiba? Terima kasih.
JAWAB :
Ereksi terjadi kalau ada rangsangan yang diterima, baik rangsangan fisik ataupun psikis. Mungkin Anda tidak menerima rangsangan yang bersifat psikis seperti khayalan, mungkin juga Anda tidak menerima rangsangan fisik seperti ciuman.
Tetapi bukan tidak mungkin rangsangan yang Anda terima tidak Anda sadari, misalnya gesekan celana ke bagian penis. Ini pun dapat menimbulkan reaksi seksual berupa ereksi.
Selain itu, jangan lupakan adanya reaksi yang bersifat spontan, khsusunya ketika tidur malam. Ereksi ini berkaitan dengan kadar hormon testosteron. Sisa ereksi malam hari dirasakan pada pagi hari setelah bangun tidur. Jadi jangan cemas dengan ereksi yang Anda alami. Sebaliknya, bersyukurlah karena Anda seorang pria sehat dan normal.


Sakit Perut Saat "Mimpi Basah"?

 

TANYA : (Sudarno, 20, Semarang)

Pak WEB; saya seorang mahasiswa. Di usia saya yang sudah 20 tahun ini, setiap selesai mengalami mimpi basah kenapa perut saya sebelah kanan sakit dan sering buang air kecil yang tak wajar. Bisa hampir 20 kali dalam sehari, padahal saya minum air putih biasa 8 gelas dalam sehari. Pasca mimpi basah biasanya saya juga mengalami demam, bahkan tidak dapat ereksi. Penis saya setelah mimpi basah juga perih sekali. Maka dari itu saya membenci jika mengalami mimpi basah. Yang ingin saya tanyakan: apakah saya normal dari segi seksual? Apakah kelak saya bisa mendapatkan keturunan? Kenapa saya tidak bisa mengalami ereksi seperti cerita dari teman-teman? Kenapa perut saya mual ketika melihat adegan  berciuman? Kenapa saya bisa mengalami mimpi basah tetapi ketertarikan "menyukai" wanita tidak muncul? terimakasih atas jawabannya.

JAWAB :
Sebenarnya apa yang disebut mimpi basah (nocturnal ejaculation) adalah puncak reaksi seksual yang terjadi akibat rangsangan seksual yang diterima, baik rangsangan psikis ataupun fisik. Dalam keadaan sehat dan normal, pria mengalami ereksi spontan pada malam hari selama tidur. 
Ereksi menyebabkan rangsangan berlanjut yang berasal dari sentuhan dengan pakaian, sehingga akhirnya terjadi orgasme dan ejakulasi. Karena itu kemudan secara umum disebut "mimpi basah". Dalam keadaan normal reaksi seksual ini tidak disertai rasa sakit. 
Jadi kalau Anda merasa sakit setelah mengalami itu, berarti ada sesuatu yang tidak wajar. Mungkin saja rasa sakit itu timbul karena kontraksi terlalu kuat pada saat orgasme. Demikian juga mengenai kencing yang sampai 20 kali sehari, tampaknya tergolong berlebihan. Kalau ini berlangsung terus, saya sarankan Anda berkonsultasi lebih lanjut dan mendapat pemeriksaan untuk memastikan apa penyebabnya. 
Tentang reaksi mual ketika melihat adegan berciuman, itu mungkin menunjukkan ketidaksukaan Anda, atau mungkin juga kontraksi yang kuat akibat rangsangan audiovisual itu. Tetapi saya yakin Anda juga mengalami reaksi ereksi, bukan? Mengenai ketidaktertarikan terhadap perempuan, apakah ini berarti tertarik kepada pria? 
Sekali lagi, saya sarankan Anda berkonsultasi lebih jauh.

Tertarik kepada Sesama Perempuan

 

TANYA : (Gita Dwi, 19, Bogor)

Pak Wong Edan Bagu; sebelum saya lahir ke dunia ini ibu saya menginginkan anak laki-laki, tetapi yang diberikan Tuhan adalah anak perempuan, yaitu saya. Sebetulnya saya heran, yang saya rasakan saat ini saya menyukai sesama jenis. Saya paksa pun untuk tidak seperti itu, namun itu sangat sulit.  Tentu saya banyak berdoa agak saya benar-benar menjadi wanita muslimah… Tapi sampai saat ini yang saya rasakan saya menyukai wanita layaknya orang yang jatuh cinta pada pasangannya. Sebetulnya saya sendiri merasa jijik, apakah ada hormon untuk menghilangkan hormon kelelakian ini.. Mohon penjelasan. Terima kasih 


JAWAB :
Kalau benar Anda mencintai, tertarik, dan terangsang hanya kepada perempuan, berarti Anda seorang lesbian atau homoseksual. Keadaan ini dapat disebabkan oleh empat kemungkinan penyebab. Pertama, karena gangguan di pusat seks di otak. 
Kedua, karena gangguan perkembangan psikoseksual pada masa kecil. Ketiga, karena faktor budaya. Keempat, karena faktor lingkungan. Berdasarkan ceritera Anda, mungkin sejak kecil Anda diperlakukan atau dikondisikan sebagai laki-laki sehingga berpengaruh terhadap perkembangan psikoseksual Anda yang kemudian tertarik kepada sesama perempuan. 
Tetapi apa penyebab Anda menjadi lesbian, tentu diperlukan konsultasi yang lebih mendalam. Apakah ada peranan faktor hormon pada diri Anda, dapat diketahui melalui pemeriksaan. Saya sarankan Anda berkonsultasi lebih jauh untuk memastikan keadaan Anda.



Istri Diam Seperti Boneka?


TANYA : (Junarko, 27, Klaten)  
Saya sudah menikah selama 1 tahun dan sekarang sudah dikaruniai seorang anak. Saat saya menikah, istri saya masih perawan. Tetapi permasalahannya, istri saya orangnya sulit dirangsang. Malah pernah menyuruh saya nikah lagi dengan syarat boleh melakukan seks dengan istri kedua, tapi tidur harus dengan dia.  Apalagi setelah KB suntik 3 bulan , organ intim istri saya menjadi kering. Sekarang menstruasi 3 minggu tidak kunjung selesai dari hubungan intim pertama sampai terakhir kami lakukan selalu saya yang memulai, sedangkan dia hanya diam tanpa pelayanan (diam seperti boneka meskipun orgasme berkali kali). Pertanyaannya saya ; 1. normalkah problem seperti ini? 2. Bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan istri karena setiap malam dia selalu tidur duluan?

JAWAB :
Tentu perlu diketahui dengan baik, mengapa istri tidak suka melakukan hubungan seksual dan sejak kapan itu terjadi. Memang aneh kalau istri menyuruh Anda menikah lagi hanya karena dia tidak suka melakukan hubungan seksual.
Tetapi sebagai informasi, suntikan kontrasepsi yang mengandung hormon justru dapat menghambat gairah seksual. Menstruasi yang tidak teratur juga merupakan efek samping suntikan kontrasepsi hormonal.
Tetapi terus terang saya bingung terhadap pernyataan Anda bahwa istri dapat mencapai orgasme berkali-kali. Kalau benar istri tidak suka melakukan hubungan seksual, berarti dia tidak akan terangsang. Kalau dia tidak terangsang, tidak mungkin mencapai orgasme apalagi sampai berkali-kali.
Lebih jauh, kalau mencapai orgasme, pasti terjadi kontraksi otot sekitar lelamin dan di luar kelamin. Artinya ketika mencapai orgasme, orang pasti tidak mungkin diam seperti boneka. Saya sarankan Anda dan istri berkonsultasi lebih jauh untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi pada istri.

 

 

Sakit Kepala Saat Orgasme

 

TANYA : (Sinaga, 44, Batam)

Pak WeB,,, saya adalah seorang suami. Setidaknya sudah dua kali terjadi ketika sedang melakukan hubungan intim dengan isteri dan mencapai puncak, tengkuk saya tegang dan sakit. Saya juga merasakan kepala saya berat. Apakah yang terjadi dengan saya Pak? Apakah ini berbahaya?  Saya menjadi takut karena saya pernah membaca di media ada orang "meninggal" saat melakukan berhubungan intim. Mohon penjelasannya, Pak WeB. Terima kasih. 

JAWAB :
Rasa sakit kepala dan tengkuk yang Anda alami saat orgasme sangat mungkin disebabkan oleh tekanan darah yang meningkat atau kontraksi otot yang kuat. 
Kalau hanya karena kontraksi otot yang mengakibatkan sakit pada tengkuk, ini bukan sesuatu yang mengkhawatirkan. Tetapi, kalau karena tekanan darah yang meningkat sehingga menimbulkan sakit kepala, ini perlu diwaspadai. Karena bisa berakibat strokc,
Saya sarankan Anda memeriksa tekanan darah dalam keadaan istirahat.

 

 

Seks Teratur Hilangkah Sakit Kepala?


TANYA : (Tamara, 42, Semarang)
Pak WEB; apa benar kata suami saya bahwa kalau berhubungan intim secara rutin dapat mengurangi keluhan sakit kepala (sering pusing) maupun badan pegal-pegal? Mohon penjelasannya, ya Pak.. terima kasih.

JAWAB :
Saya pikir apa yang dikatakan suami Anda tidak seluruhnya benar. Keluhan sakit kepala dan badan pegal dapat disebabkan oleh berbagai penyebab. Sebagai contoh, sakit kepala antara lain timbul karena tekanan darah tinggi atau rendah, kurang darah, gangguan hormon, dan banyak yang lain. 
Tentu saja, sakit kepala karena penyebab tersebut tidak akan hilang hanya dengan melakukan hubungan seksual secara teratur sekalipun. Tetapi kalau sakit kepala karena gagal merasakan orgasme, tentu sakit kepala akan hilang setelah mencapai orgasme. 
Sebaliknya, walaupun hubungan seksual dilakukan secara teratur tetapi tidak merasakan orgasme, boleh jadi sebagian orang akan merasakan sakit kepala. Demikian juga dengan badan terasa pegal, banyak penyebabnya. Jadi tidak sesederhana seperti kata suami Anda.

 

 

 

 

 

Bertanya Soal Ukuran Rata-rata Mr.P

 

TANYA :  (Tepleng, 34, Cilacap)
Pak....saya ingin menanyakan berapakah ukuran rata-rata normal/standar alat vital pria untuk orang Indonesia, dan apakah ukuran testis juga mempengaruhi ukuran penis? Terus terang, testis yang saya miliki sangatlah kecil, jadi penis saya pun sangat kecil. Panjangnya kira-kira 10 sentimeter pada saat ereksi. Adakah cara menambah ukuran yang aman untuk alat vital pria? Atas jawabannya, saya ucapkan banyak terima kasih. 

  
JAWAB :
Ukuran penis dalam keadaan fleksid (tidak ereksi) rata-rata sekitar 6-7 cm. Dalam keadaan ereksi, tentu akan bertambah menjadi rata-rata sekitar 11-12 cm. Perkembangan penis terjadi bersamaan dengan perkembangan testis, dipengaruhi hormon testosteron. 
Kalau terjadi hambatan perkembangan penis, pada umumnya juga terjadi hambatan perkembangan testis. Perkembangan organ kelamin ini terjadi dalam 5 stadium, sejak masa anak-anak sampai mencapai stadium 5 pada usia sekitar 16 tahun. 
Kalau perkembangan kelamin sudah mencapai stadium 5, berarti perkembangannya normal. Artinya ukuran penis dan testis sudah normal dan tidak dapat ditambah lagi. Tetapi kalau perkembangannya belum mencapai stadium 5 karena kekurangan hormon testosteron, maka keadaan ini dapat dikoreksi dengan pengobatan hormon sehingga menjadi normal.


Hubungan Seksual Bukan Kewajiban


TANYA : (Desi Eka Putri, 26, Batam)
Siang Pak WEB... Saya wanita pekerja dan tidak memiliki pembantu, sehingga dari A sampai Z saya yang mengurusnya sendiri. Setelah saya melahirkan normal, saya merasakan gairah seks saya menurun, sehingga kalau suami mau, saya seakan ogah-ogahan melayaninya.
Kadang saya melayani suami dengan terpaksa untuk menjalani kewajiban sebagai seorang istri. Dengan kondisi seperti ini, saya merasa takut kalau nanti suami berpaling. Apakah saya masih normal, kadang saya tidak menikmati saat berduaan dengan suami. Mohon penjelasannya Pak WEB. Terima kasih atas jawabannya.

 
JAWAB :
Saya pikir salah satu prinsip dalam kehidupan seksual ialah jangan lakukan hubungan seksual sebagai sebuah kewajiban. Hubungan seksual hendaknya dilakukan sebagai sesuatu yang menyenangkan dan dinikmati bersama. Artinya, kalau Anda hanya melakukan dengan terpaksa, segeralah introspeksi apa yang telah terjadi. Langkah paling tepat ialah berkonsultasi lebih jauh kepada tenaga ahli. Masalahnya, apa benar itu disebabkan karena Anda terlalu lelah melakukan pekerjaan di rumah. Saya pikir pekerjaan rumahtangga mungkin dapat dianggap sebagai olahraga juga. Saya sarankan jangan biarkan masalah ini berlangsung lebih lama. Segera berkonsultasi untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi, agar kemudian mendapat penanganan yang tepat

 

Berapa Kali "ML" Ideal dalam Seminggu?


TANYA : (Ika ,29, Jakarta)
Pak,,, saya  ingin bertanya, apakah ada patokan berapa kali sebaiknya melakukan hubungan suami istri dalam kurun waktu satu minggu?
Bagaimana dampak pada psikis maupun emosional pasangan jika salah satu tidak mood melakukannya, misalnya dikarenakan faktor kelelahan sehabis bekerja. Atas saran dan jawabannya saya sampaikan terima kasih....

JAWAB :
Frekuensi hubungan seksual seharusnya didasarkan pada kesepakatan bersama pasangan. Karena itu sebaiknya tidak ditentukan harus berapa kali seminggu. Berapa kali pun seminggu tidaklah menjadi masalah asal memenuhi ketiga syarat berikut.
Pertama, dikehendaki bersama. Kedua, menyenangkan kedua pihak. Ketiga, tidak menimbulkan akibat buruk, baik fisik maupun psikis.
Jadi, kalau tidak memenuhi syarat tersebut seharusnya hubungan seksual tidak dilakukan. Memaksakan hubungan seksual ketika pasangan tidak menghendaki dapat menimbulkan akibat buruk bagi kehidupan seksualnya kemudian.
Frekuensi hubungan seksual ditentukan oleh dorongan seksual, keadaan kesehatan tubuh secara umum, pengalaman seksual sebelumnya, dan ada tidaknya hambatan psikis.
Kalau faktor tersebut mendukung, maka frekuensi hubungan seksual menjadi sering. Sebaliknya kalau faktor tersebut menghambat, maka frekuensi menjadi jarang.

 

 

Gonorrhea pada Pria "Gay"


TANYA: (Adi, 32 Banyumas jateng)
Pak Wong Edan Bagu-Djaka Tolos,,, yang terhormat; aku seorang pria homoseksual. Sekitar bulan lalu aku kena gonorrhea (GO). Setelah disuntik, GO-ku mulai sembuh.Tapi seminggu kemudian dari alat kelaminku keluar nanah lagi meski tidak perih saat berkemih atau ereksi. Oleh dokter katanya ini bukan GO, melainkan keputihan. Dokter lalu menyuntik dan memberi obat oral.      Seminggu kemudian keluar nanah lagi dan kali ini oleh dokter diberi obat oral. Tiga minggu kemudian nanahnya berhenti. Karena saya berhubungan seks lagi, saya mengalami hal yang sama dua minggu lalu. Tapi dokter mendiagnosisnya sebagai keputihan, mungkin karena yang terakhir ini tidak disertai nyeri dan perih saat berkemih dan ereksi.     
Pertanyaannya, apakah GO tidak selalu nyeri dan perih? Apakah pria juga mengalami keputihan dan mengeluarkan nanah apabila terinfeksi bakteri keputihan? Sekarang saya sudah tidak melakukan hubungan sejenis lagi. Apakah bakteri itu bisa kembali lagi? Adakah vitamin dan
suplemen untuk membunuh bakteri penyebab kencing nanah itu? Terima kasih ya Pak... 


JAWAB: Dalam keadaan normal, tidak ada cairan yang keluar dari penis selain sperma. Apa pun istilah yang digunakan oleh dokter Anda, seperti keputihan atau mungkin yang lain, yang pasti itu menunjukkan keadaan yang tidak normal.      Berbeda kalau Anda dalam keadaan terangsang. Dalam keadaan terangsang, akan keluar sedikit cairan kelenjar dari penis. Tetapi kalau dalam keadaan tidak terangsang, Anda mengeluarkan cairan dari penis, tentu keadaan ini tidak normal.      Berhubung sebelumnya Anda mengalami infeksi gonorrhea (GO), bukan tidak mungkin cairan itu berkaitan dengan infeksi tersebut yang bersifat kronis. Mungkin juga ada infeksi lain yang ditularkan melalui hubungan seksual (termasuk homoseksual).      Saya sarankan Anda mendapat pemeriksaan laboratorium terhadap cairan itu untuk menentukan mikroorganisme apa yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, dapat dipastikan apa yang sebenarnya Anda alami. Kalau ternyata masih ada infeksi, maka Anda harus segera mendapat pengobatan yang tepat

 

 

 

"Ukuran" Tentukan Kepuasan?


TANYA : Tarihoran (26 Tahun kalimantan)

Yang terhormat Pak Wong Edan Bagu Dan Ki Djaka Tolos;. Saya berencana menikah sebulan ke depan, namun yang menjadi persoalan buat saya adalah ukuran penis saya diameter 2.5 cm dan panjang 11.5 cm dan kalau tidak sedang ereksi penis saya cuma 1.5 cm diameternya dan panjangnya 6 cm saja.
Selama ini, saya belum pernah menggunakan penis saya dalam hubungan intim. Yang menjadi kekhawatiran saya, apakah nantinya penis saya dari bentuk dan ukurannya bisa menyenangkan wanita (istri saya) dalam berhubungan intim?
Sebab saya merasa kurang pede jika melihat penis dalam video porno dan teman-teman saya yang ukurannya sangat jauh di atas punya saya. Apakah sebenarnya ada obat yang bisa memperbesar penis tanpa suntikan. Atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih.


JAWAB : 
Yang perlu diperhatikan, apakah perkembangan kelamin Anda sudah mencapai tahap akhir atau belum. Selain ukuran penis, ada tanda lain untuk menentukan apakah Anda sudah mencapai tahap akhir perkembangan kelamin atau belum, misalnya perkembangan testis, kulit dan otot.
Kalau perkembangan kelamin belum mencapai tahap akhir, maka dapat diberikan pengobatan untuk membantu perkembangan penis. Tetapi kalau orang sudah dewasa, pengobatan pada umumnya dapat menghasilkan perkembangan penis tetapi tidak perkembangan testis.
Untuk memastikan apakah perkembangan penis Anda normal atau tidak tentu diperlukan pemeriksaan. Ukuran yang Anda sampaikan mungkin benar, mungkin juga salah, karena tergantung apakah pengukuran yang Anda lakukan sudah benar.
Lebih jauh, bagaimana ereksi penis ketika menerima rangsangan seksual. Kalau Anda dapat mencapai ereksi secara optimal, pada umumnya pasangan Anda dapat merasa puas asal dia tidak mengalami gangguan fungsi seksual apapun. Ereksi yang optimal merupakan faktor terpenting bagi pihak perempuan untuk dapat menerima rangsangan yang efektif dan mencapai kepuasan seksual.

Terangsang Anak Kecil


TANYA : (Nawawi, 43 , Jember
)
Pak WEB… saya pria yang sudah menikah. Tetapi saya juga mengalami kelainan yaitu suka terangsang pada anak-anak kecil. Hal ini? karena pengalaman masa remaja dulu senang memangku anak kecil hingga orgasme. Sekarang saya mempunyai dua anak, tetapi masih suka terangsang jika berdekatan dengan anak perempuan. Bisakah saya sembuh total pak dan? tidak terangsang sama sekali ke anak-anak? 

JAWAB :
Kecenderungan terangsang terhadap anak kecil seharusnya dikontrol agar tidak sampai diekspresikan dalam bentuk aktivitas seksual dengan anak-anak. Kalau ini sampai terjadi, tentu masalah lain akan muncul, khususnya yang berkaitan dengan hukum.
Kalau kini Anda sudah menikah dan mempunyai dua anak, saya pikir selama ini Anda sudah mampu mengontrol kecenderungan itu. Apakah kecenderungan itu dapat hilang total, saya pikir mungkin saja.
Tetapi dengan mengontrol tidak menjadi aktivitas seksual, itu sudah sebuah keberhasilan yang luar biasa. Dengan terus mengontrol, saya yakin suatu saat kecenderungan itu akan hilang. ?

Terangsang Celana Dalam

http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/lg.php?bannerid=15387&campaignid=4059&zoneid=2149&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fhealth.kompas.com%2Fread%2F2013%2F12%2F30%2F0855472%2FTerangsang.Celana.Dalam&cb=dfd074eb59TANYA : (Zein, 25 Jakarta)
Pak,,, saya punya kebiasaan mencuri celana dalam pria tanpa direncanakan, bisa dari jemuran, dari lemari pakaian teman, di sauna, loker gym, apalagi kalau sedang main ke tempat kos pria, atau menginap di rumah teman. Yang saya curi harus bersih, bagus, seksi, dengan model yang trendi. Hasil curian celana dalam akan saya gunakan untuk fantasi masturbasi. Selanjutnya, saya gunakan sendiri. Apakah yang saya alami normal? Apakah kebiasaan ini dapat dihilangkan atau tidak ya, Pak?

JAWAB :

Kebiasaan yang Anda lakukan sebenarnya bukanlah kebiasaan yang wajar. "Kebiasaan" mencuri pasti merupakan "kebiasaan" yang salah, bahkan melanggar hukum.
Namun, "kebiasaan" mencuri hanya celana dalam merupakan suatu "kebiasaan" yang tidak wajar dan tidak normal.
Menggunakan celana dalam lawan jenis sebagai alat untuk membangkitkan dorongan seksual merupakan suatu penyimpangan seksual atau paraphilia, yang disebut fetishism.
Orang yang mengalami fetishism hanya terangsang terhadap benda milik lawan jenis, seperti celana dalam, sepatu, atau bagian tubuh lain milik lawan jenis, misalnya rambut.
Penyimpangan seksual pada dasarnya tidak dapat diatasi, tetapi hanya dapat dikurangi agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum, seperti mencuri benda milik lawan jenis.
Saya sarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut agar tindakan Anda tidak berkaitan dengan pelanggaran hukum.

Tidak ada komentar: