http://wongedanbagu.blogspot.com
J.S. Adams pernah
menceritakan di dalam bukunya, “Allegories of Life”tentang
dua orang pria yang akan menuju sebuah lembah yang indah dan subur, namun
mereka harus melalui sebuah hutan yang sangat lebat untuk sampai ke sana.
Orang-orang mengatakan bahwa jalan yang harus ditempuh gelap dan penuh
halangan, tapi jika sampai maka semua akan terbayar.
Maka, kedua orang pria tadi pun memulai perjalanan
secara bersama-sama di pagi hari. Lama kelamaan, pria pertama menjadi semakin
tidak sabar karena susahnya medan yang ditempuh.
Pria pertama memutuskan untuk secepat mungkin sampai
ke lembah. Ia tak peduli semak belukar atau tanaman-tanaman tajam yang harus ia
hadapi. Ia terus saja menerjang, meskipun semua badannya menjadi sakit.
Ia pun berlari secepat mungkin, sehingga temannya
tertinggal. Setelah perjuangannya menembus hutan, ia pun akhirnya sampai di
lembah tujuannya, meski sekujur tubuhnya sakit. Orang-orang di sekitar lembah
pun memutuskan untuk menolong dan merawatnya.
Ketika pria pertama tadi sudah sampai di lembah, pria
kedua masih berada di belakang.
Apa yang dilakukannya? Ternyata ia menggunakan kampak
untuk memotong semak belukar dan tanaman yang mengganggu di sepanjang jalannya
menuju lembah. Meskipun butuh waktu lebih lama, ia memilih untuk mempermudah
jalan untuk dirinya sendiri sekaligus bagi orang lain yang nantinya ingin
menuju ke lembah.
Hari demi hari ia lewati, dan akhirnya ia sampai ke
lembah yang dimaksud. Sesampainya di sana, ia pun bertemu temannya yang masih
terbaring sakit.
Keesokan harinya, pria yang membuat jalan di hutan
tadi kemudian langsung bisa bekerja bersama penduduk di sana, sementara
temannya masih tak bisa berbuat apa-apa.
Dan setelah itu, banyak orang mulai berdatangan ke
lembah yang indah tersebut melewati jalan yang telah dibuat oleh pria kedua
tadi.
Dari cerita ini, J.S. Adams menekankan bahwa ada dua
jalan mengarungi kehidupan. Pertama seperti yang dilakukan pria pertama tadi
yang hanya memikirkan diri sendiri untuk sampai ke tujuan dan
kemudian perjalanannya berakhir, atau seperti pria kedua yang mau membuka
jalan untuk orang lain, sehingga mereka mendapat berkah dan manfaat dari
apa yang telah ia lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar