WONG EDAN BAGU

WONG EDAN BAGU
SALAM RAHAYU kanti TEGUH SLAMET BERKAH SELALU DARI WONG EDAN BAGU UNTUK SEMUA PARA PENGUNJUNG BLOGGER PESONA JAGAT ALIET . . . _/\_

Rabu, 18 April 2012

KONSEP SPIRITUAL KAKI SEMAR;


Gusti Kang Murbeng DumadiMasyarkat Jawa sudah mengenal suatu kekuatan yang maha dengan Nama Gusti KangMurbeng Dumadi jauh sebelum agama masuk ke tanah Jawa dan sampai ke tradisi saatini yang dikenal dengan Kejawen yang merupakan “Tatanan Paugeraning Urip” atauTatanan berdasarkan dengan Budi Perkerti Luhur.Keyakinan dalam masyarakat mengenai konsep Ketuhanan adalah berdasarkan sesuatuyang Riil atau “Kesunyatan” yang kemudian di realisasikan dalam peri kehidupan seharihari dan aturan positip agar masyarakat Jawa dapat hidup dengan baik dan bertanggung jawab.Tiga hal yang mendasari Masyarakat Jawa mengenai Konsep Ketuhanan yaitu :

1. Kita Bisa Hidup karena ada yang meghidupkan, yang memberi hidup danmenghidupkan kita adalah Gusti Kang Murbeng Dumadi atau Tuhan Yang Maha Esa.

2. Hendaknya dalam hidup ini kita berpegang pada “Rasa” yaitu dikenal dengan “Teposeliro” artinya bila kita meraa sakit di cubit maka hendaklah jangan mencubit orang lain.


3. Dalam kehidupan ini jangan suka memaksakan kehendak kepada orang lain “OjoSeneng Mekso” seperti apa bila kita memiliki suatupakaian yang sangat cocok dengankita, belum tentu baju itu akan sangat cocok dengan orang lain.Mengenai Sang Murbeng Dumadi, Kaki Semar mengatakan “Gusti Kang MurbengDumadi ing ngendi papan tetep siji, amergane thukule kepercayaan lan agomo sokokahanan,jaman,bongso lan budoyo kang bedo-bedo. Kang Murbeng Dumadi iso maujudopo wae ananging mewujudan iku dede Gusti Kang Murbeng Dumadi” atau dengan katalain “ Tuhan Yang Maha Esa itu di sembah di junjung oleh semua manusia tanpakecuali.oelh semua agama dan kepercayaan.Sejatinya Tuhan Yang Maha Esa itu Satudan tak ada yang Lain.


Yang membedakanya hanya cara menyembaah dan memujanyadimana hal tersebut terjadi karena munculnya agama dan kebudayaan dari jamanKaki Semar memberikan piwulangnya mengenai konsep dasar penghayatan Mahluk Kepada Khaliknya yaitu Manusia harus mengehathui Tujuh Sifat Kang MurbengDumadi.

1. Tuhan Itu Satu , Esa dan tak ada yang lain, dalam bahasa jawa di sebut “ Gusti KangMurbeng Dumadi”

2. Tuhan itu bisa mewujud apa saja , tetapi pewujudan itu bukanlah Tuhan.”Anangingwewujudan iku dede Gusti “ yang artinya “ yang berwujud itu adalah Karya Allah.

3. Tuhan Itu ada dimana-mana.”Dadi Ojo Salah Panopo,Mulo nang ngendi papan ugaono Gusti “ maksudnya walau Tuhan ada dimana mana, Tuhan satu juga “Nang awakmugo ono Gusti” maksudnya manusia itu dalam lingkupan Tuhan secara jiwa danraga.Tuhan ada dalam dirinya tetapi manusia tak merasakanya dengan panca indra,hanya dapat di rasakan dengan “Roso” bahwa dia ada.”Ananging ojo sepisan pisanawakmu ngaku-aku Gusti”maksudnya manusia harus sadar jiwa dan raga ini hanyalahKarya Allah, walaupun DIA ada dalam Manusia tetapi jangan sekali kali manusiamengaku DIA.

4. Tuhan Itu Langgeng, Tuhan Itu Abadi.dari masal dahulu, sekarang, esok dan sampaiseterusnya Tuhan, Gusti Kang Murbeng Dumadi tetaplah Tuhan dan tak akan berubah.

5. Tuhan Itu tidak Tidur “ Gusti Kang Murbeng Dumadi ora nyare” maksudnya Tuhanitu mengetahui segalanya dan semuanya, tak ada satupun kata hilaf dan lalai.

6. Tuhan itu Maha Pengasih, Tuhan Itu Maha Penyayang.maksudnya Tuhan itu mahaadil tak membeda bedakan kepada mahluknya, siapa yang berusaha dia yang akanmendapatkan.

7. Tuhan Itu Esa dan Maha Kuasa, apa yang di putuskannya tak ada yang dapatmenolaknya,Dengan menyadari hal tersebut manusia di harapkan :

1. “Manungso urip ngunduh wohe pakertine dhewe dhewe” maksudnya manusia kaamenerima paa yang dia tanam, bila baik yang di tanam, maka yang baiklah akan diaterima.

2. Manusia hidup pada saat ini adalah hasil / proses dari hidupsebelumnya.atau”manungso urip tumimbal soko biyen,nek percoyo marang tumimbal”ada petuah yang mengatakan “ Apabila kamu hendak melihat hidupmu kelak, maka lihatlah hidupmu sekarang, bila hendak melihat hidupmu yang lalu, maka lihatlah hidupmusekarang”

3. “Manungso urip nggowo apese dhewe dhewe” maksudnya agar kita menghilangkansifat iri,dengki,tamak, sombong sebab saat mati tak ada sifat duniawi tersebut dibawadan mengntungkan kita.

4. Manusia tak akan mengerti Rahasia Tuhan, “Ati lan pikiran manungso ora bakal isomangerteni kabeh rencananing Gusti Kang Murbeng Dumadi:”maka Manusia hiduplah“sak madyo” dan tak perlu “nggege mongso”.ada petuha mengatakan “ Hiduplah denganusaha, tapi janganlah dengan harapan, karena bila gagal maka yang merasakan diri kita juga”Maka dalam hal ini Kaki semar menganjurkan Manusia memohon dan mendekatkan dirikepada Tuhan Yang Esa dengan”Eling lan Percoyo,Sumarah lan seumeleh lan mituhu”kepada Tuhan Yang Maha Esa.

1. Sumarah : Berserah, Pasrah, Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan sumarah,manusia di harapkan percaya dan yakin akan kasih saying dan kekuasaan Gusti KangMurbeng Dumadi, Bhawa DIA lah yang mengatur dan aka memebrikan kebaikan dalamkehidupan kita. Keyakinan bahwa apabila kita menghadapai gelombang kehidupan makaAllah akan memebrikan jalan keluar yang terbaik bagi kita.

2. Sumeleh : artinya Patuh dan Bersandar kepada Allah Yang Maha Esa . Manusia sebagai hamba hanya lah berusaha dan keberhasilannya tergantung Kuasa Tuhan yangmaha Esa, maka dengan sumeleh ni manusia di harapkan tak mudah putus asa dan teguh dalam usahanya .

3. Mituhu : artinya patuh taat dan disiplin.I. Tatanan Paugeraning Urip.Petuah Kaki semar menenai Tatanan Paugeraning Urip bagi manusia dalam mengisi Kehidupanya di alam fana ini :

1. Eling Lan Bektimarang Gusti Kang Murbeng Dumadi : maksudnya Manusia yangsadar akan dirinya akan selalu mengingat dan memuja Tuhan Yang Maha Esa.dimanaAllah yang Esa telah membrikan kesepantan bagi manusia untuk hidup dan berkarya dialam yang Indah ini.

2. “Percoyo lan Bekti Marang Utusane Gusti”: maksudnya Manusia sudah seharusnya menghormati dan mengikuti ajaran para Utusan Allah sesuai dengan ajarannya masing-masing, dimana semua konsep para Utusan Allah tersebut adalah menganjurkan kebaikan.

Tidak ada komentar: